Anda di halaman 1dari 5

Serba-serbi Kuliah di Singapura (1)

SUARA MERDEKA
Senin, 04 Februari 2008 

Mahasiswa Magang Bergaji Rp 6,4 Juta/Bulan

Singapura bukan hanya menjadi daerah tujuan wisata dan bisnis, melainkan jadi pusat
pendidikan. Mengapa Negeri Singa itu menjadi tempat studi pilihan? Berikut laporan wartawan
Suara Merdeka Benu Hidayat yang diundang Singapore Tourism Board untuk mengunjungi
beberapa kampus di negara tetangga itu pada 28-30 Januari lalu.

SISTEM pendidikan di kampus-kampus Singapura bagaikan paket produk three in one. Beli satu
dapat tiga. Selain menyediakan fasilitas yang modern dan staf pengajar bertaraf internasional,
negeri tetangga ini juga menawarkan kemudahan untuk menjalin relasi dan jaringan
(networking) dengan perusahaan-perusahaan multinasional.

''Ada sekitar 7.000 perusahaan multinasional yang beroperasi di Singapura. Hal ini menciptakan
peluang besar bagi para mahasiswa di Singapura untuk membangun networking dengan
perusahaan-perusahaan asing,'' ujar Sherina Chan, manajer Divisi Komunikasi Singapore
Tourism Board, saat menerima kunjungan rombongan wartawan dari Indonesia.

Peluang membangun jaringan itu dibuka lebar-lebar sejak awal perkuliahan. Caranya, kampus-
kampus itu bermitra dengan perusahaan multinasional, sehingga mahasiswa mereka dapat
bekerja magang di perusahaan-perusahaan tersebut.

Kurikulum pun dirancang untuk menyiapkan tenaga profesional yang dibutuhkan oleh pasar
tenaga kerja di sana. Biasanya, pola perkuliahannya berbentuk work and study. Misalnya,
mereka mengikuti kuliah selama dua hari, kemudian magang selama empat hari dalam
sepekan.

Dapat Gaji

Di kampus At-sunrice yang terletak di Fort Canning, mahasiswa diberi kesempatan untuk
bekerja magang selama lima bulan di hotel-hotel dan restauran yang menjadi mitra akademi
kuliner itu. Mitra-mitra At-sunrice meliputi Grand Hyatt Hotel, Intercontinental, The Ritz-
Carlton, Pan Pacific, The Regent, Marriott, Hilton, Swissotel The Stamford, Marina Mandarin,
Raffles The Plaza, dan sebagainya.

Syaratnya, mereka telah mengikuti program studi dasar di At-sunrice selama dua pekan. Biaya
kuliahnya bervariasi dari 18.000 sampai 39.000 dolar Singapura, bergantung pada masa
studinya yang berkisar dari 15 bulan sampai 36 bulan.

Selama magang, mereka mendapat gaji 500 dolar Singapura per bulan. ''Kalau mahasiswa yang
berprestasi, misalnya telah menang penghargaan, gaji magang mereka bisa lebih tinggi lagi. Bisa
sampai 1.000 dolar Singapura per bulan,'' ,'' kata Mizuho Hara, Faculty Manager di At-sunrice.

Sekadar perbandingan, biaya hidup mahasiswa Indonesia di sana rata-rata 1.000 dolar
Singapura. Menurut keterangan Jason Suwastika (23), mahasiswa asal Jakarta yang kuliah di At-
sunrice, lulusan akademi kuliner itu bisa berpenghasilan 1.600 sampai 12.000 dolar Singapura
per bulan.

Jadi, jika kurs 1 dolar Singapura sama dengan Rp 6.400, mahasiswa magang At-sunrice bisa
mendapat bayaran sekitar Rp 3.200.000 sampai Rp 6.400.000. Dan lulusannya bisa
berpenghasilan Rp 76.800.000 sebulan. Wuuih!

Ikut Festival

Raffles Design Institute juga menawarkan program serupa, meskipun bidangnya tak sama.
Sekolah desain itu menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan dalam dan luar negeri, dari
butik dan hotel sampai rumah sakit. ''Bulan lalu, mahasiswa-mahasiswi kami merancang
seragam untuk seluruh staf Rumah Sakit Umum Singapura. Mulai dari suster sampai staf divisi
komunikasi mereka,'' kata Iwan Nurcahyadi, konsultan edukasi Raffles Design Institute.

Iwan menjelaskan bahwa mahasiswa sekolah desain itu juga diikutkan ke berbagai kompetisi
dan festival desain internasional. Tahun lalu, mahasiswa asal Surabaya Agustinus Leo Saputra
meraih penghargaan Capitaland Retail Creme Award, berkat desain loudspeaker (pengeras
suara) karyanya. Di institut itu, Leo mengambil kuliah jurusan desain produk. Dia juga bekerja
magang sebagai asisten desainer dan produksi di perusahaan Pac Asia Pte Ltd.

Junita (20), remaja Jakarta yang ambil kuliah Hotel Administration di UNLV (University of
Nevada Las Vegas) Singapura, juga menekankan pentingnya membangun networking semasa
kuliah.

Salah satu syarat kelulusan di UNLV adalah memiliki pengalaman kerja magang atau part-time
sekurang-kurangnya selama 1.000 jam. (Benu Hidayat-77)
posted by djohar at 12:23 pm 
labels: pendidikan
…………………

Di pemerintah Singapura memang ada yg namanya Tuition Grant di mana kira-kira 80 % biaya
pendidikan ditanggung oleh pemerintah Singapura. Untuk kita yg bukan warga negara
Singapura juga bisa mendapatkan Tuition grant dengan catatan, menanda tangani perjanjian yg
antara lain menyatakan :

- Akan bekerja selama 3 tahun di singapura setelah masa studi selesai.


- Jika berhenti di tengah jalan, maka biaya selama kita studi harus kita ganti.

Untuk kuliah di politehnik setelah dipotong tuition grant jumlahnya kira-kira SIN 3,200 atau 22
juta per tahun. Itu hanya biaya pendidikannya.

Untuk biaya hidup tergantung gaya hidup anda, kalau mau hemat mungkin per bulan anda
butuh kira-kira SIN 800 atau Rp 5.6 jt.

Untuk mahasiswa di perguruan tinggi negeri dan politehnik negeri, dapat ijin kerja 16 jam per
minggu dan tidak dibatasi saat musim liburan. 

Upah kerja part time sangat beragam tapi upah per jam relatif kecil dibanding dengan biaya
kebutuhan hidup. Kerja di resto, dll kira-kira SIN 4/jam.

Moga-moga bisa membantu, kalau pingin tahu lebih banyak masuk saja ke website pemerintah
singapura. Saya sendiri tahu setelah baca-baca di sana -> sempat tertarik juga, hehehe.

…………………..
Bagi sebagian besar orang, Singapore identik dengan tempat belanja, namun ternyata dibalik
itu SIngapore juga dikenal dengan sistem pendidikan kelas dunianya. Lihatlah National
University of Singapore (NUS) dan Nanyang Technological University (NTU) masuk dalam
kategori 50 perguruan tinggi terbaik dunia versi THES (Times Higher Education Supplement).

Singapore sangat menjaga kualitas pendidikannya, untuk masuk NSU, NTU atau SMU bukan
perkara yang mudah. Selain persayaratan TOEFL minimal 550, seleksi awal dilakukan dengan
melihat nilai raport, bila nilai rata-rata yang dimiliki antara 8,0 hingga 9,0 bisa mengikutinya.
Untuk Indonesia, ketiga universitas negeri tersebut mempunyai daftar soklah mana saja yang
kualitasnya bagus. Setelah itu dilakukan placement test. Dengan seleksi yang sangat ketat dan
bertahap, kepada yang lolos seleksi pemerintah Singapore menawarkan tuition grant atau
semacam ikatan dinas. Artinya bagi yg mengambil tuition grant akan terbebas dari biaya
sekolah, namun setelah lulus wajib bekerja di Singapore selama tiga tahun.

Biaya kuliah di Singapore untuk yang mendapatkan tuition grant sekitar SGD 6.500 per tahun
atau sekitar 44 juta rupiah. Sementara untuk yang tidak mengambil tuition grant, harus
membayar penuh uang kuliah sekitar SGD 20.000.

Bagaimana dengan biaya hidup di SIngapore?

Standar kehidupan di Singapore diantara negara-negara di Asia adalah yang tertinggi.


Dibandingkan dengan negara di benua barat, biaya hidup di sini relatif rendah, dan kebutuhan
dasar, seperti harga pada makanan dan pakaian yang terjangkau. Ketika kita membuat
anggaran belanja, maka perlu dipikirkan beberapa komponen biaya seperti berikut ini:

 Akomodasi
 Keperluan (perlengkapan)
 Makanan
 Transportasi
 Pakaian
 Telekomunikasi
 Buku dan Alat Tulis
 Medis atau Layanan Kesehatan
 Asuransi
 Biaya Pribadi
Seorang siswa internasional di Singapore menghabiskan paling tidak sekitar S$750 sampai
S$2,000 perbulan untuk biaya hidup. Jumlah ini tentu saja bervariasi tergantung pada gaya
hidup individual dan tempat pelatihan anda.
Daftar harga pada tabel di bawah ini merupakan perkiraan dari pengeluaran dasar yang
dikeluarkan oleh seorang siswa Internasional perbulan.

   
Item Biaya per bulan
   

Akomodasi S$400 – S$1,500


(Penyewaan yang bervariasi dengan lingkungan
geografis, jenis akomodasi, permintaan, fasilitas yang
disediakan dan jumlah orang)
Biaya listrik S$80 – S$100
(Tidak untuk asrama sekolah)
Makanan S$300 – S$450 (berdasarkan S$10 – S$15, 3 kali sehari)
Note: Sekolah Asrama biasanya menyediakan makanan 2
kali sehari. Tidak termasuk kedalam harga kamar,
ruangan tinggal yang secara normal menawarkan
makanan dengan harga tambahan.
Transportasi Umum S$20 – S$150
(Tergantung pada jenis potongan harga untuk siswa)
Telekomunikasi Mulai S$30
(Tergantung penggunaan paket promosi langganan)
Buku-buku dan Alat Tulis S$30 – S$100
(Tergantung tempat pelatihan)
Asuransi Kesehatan dan Pengobatan S$5 – S$300

Biaya Perorangan S$100 – S$300


(Bervariasi untuk setiap individu)
(Pakaian, perlengkapanmandi, hiburan, pemotongan
rambut, dll)
 
Perkiraan di atas hanya sebagai panduan dasar saja (Untuk informasi yang lebih komplit silakan
lihat di: http://app.singaporeedu.gov.sg/id/asp/index.asp). Untuk konsultan pendidikan khusus
Singapore di Indonesia silakan kunjungi:
http://www.singaporeedu.gov.sg/id/htm/stu/stu0305.htm

Anda mungkin juga menyukai