OLEH :
ADHYTIA KAUTZAR MO’O
NIM. 2009711019
DOSEN PEMBIMBING :
Ir. MICHAEL SUATAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Tersedianya bahan baku/material yang terlalu banyak atau mungkin juga terlalu sedikit, sering menjadi
kendala dalam pelaksanaan proyek konstruksi.
Persediaan bahan baku yang terlalu besar tidak akan menguntungkan perusahaan karena biaya
penyimpanan persediaan bahan baku akan menjadi sangat tinggi. Begitu juga sebaliknya bila terjadi
kekurangan persediaan bahan baku dalam tahap pelaksanaan proyek konstruksi akan mengakibatkan
terganggunya kelancaran pekerjaan proyek, sehingga pekerjaan tidak selesai tepat pada waktunya
1.2 BATASAN MASALAH
Bahan baku yang ditinjau ialah semen dan besi beton Ø16
Bahan baku tinjauan dapat dipenuhi oleh pemasok setelah pesanan dilakukan satu hari
sebelumnya
Harga bahan baku tinjauan tetap
Kapasitas tempat penyimpanan bahan dianggap memenuhi untuk menampung dalam jumlah
yang besar.
Periode datangnya pesanan tetap
1.3 RUMUSAN MASALAH
Kelebihan ataupun kekurangan persediaan bahan baku dalam pelaksanaan suatu proyek akan
menimbulkan kelebihan biaya persediaan bahan baku.
1.4 TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan ini adalah untuk mencari jumlah pemesanan bahan yang ekonomis dan frekuensi
pemesanan optimum pada total biaya yang minimum
1.5 METODE PENULISAN
Dengan memperhatikan tujuan penulisan, maka skripsi ini bersifat terapan dengan kajian literatur
BAB II
TEORI PERSEDIAAN
II.1. PENGERTIAN PERSEDIAAN
Persediaan adalah bahan atau barang yang disediakan atau selalu ada baik itu masih dalam bentuk
bahan baku, barang setengah jadi atau barang yang siap dipakai untuk menjamin kelancaran
pelaksanaan kegiatan produksi suatu perusahaan setiap waktu.
II.2 MANAJEMEN PERSEDIAAN
untuk membuat keputusan optimum (meminimumkan biaya) dalam perubahan tingkat persediaan.
II.3 JENIS-JENIS PERSEDIAAN
Dilihat dari fungsinya: Fungsi decoupling, Fungsi economic lot sizing, Fungsi antisipasi.
Menurut jenis dan posisi barang: Persediaan bahan baku, Persediaan bagian produk , Persediaan
bahan-bahan pembantu, Persediaan barang setengah jadi, Persediaan barang jadi.
II.4 UNSUR-UNSUR PERSEDIAAN
Unsur-unsur tersebut adalah: Unsur Permintaan, Unsur Datangnya Pesanan, Unsur Permintaan
Selama Periode Datangnya Pesanan
II.5 BIAYA-BIAYA PERSEDIAAN
Biaya pembelian atau Purchase Cost, Biaya pengadaan atau Procurement/Ordering Cost, Biaya
penyimpanan atau Holding Cost, Biaya kehabisan persediaan atau Stockout Cost
II.6 KLASIFIKASI MODEL PERSEDIAAN
model deterministic dan model probabilistic
II.7 KONSEP TINGKAT RATA-RATA PERSEDIAAN
Suatu konsep awal dari model persediaan yaitu konsep tingkat rata-rata persediaan. Dalam
konsep ini dibuat asumsi tentang pembelian suatu barang tunggal (single item) persediaan
BAB III
MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)
“Economic Order Quantity” atau jumlah pemesanan yang ekonomis adalah
model persediaan yang dapat membantu manajemen untuk mengambil keputusan
tentang unit yang harus dipesan
III.1 MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) SINGLE ITEM
Model EOQ Single Item adalah merupakan model persediaan yang hanya terdiri
dari satu macam barang saja
III.2 MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) MULTI ITEM
Model EOQ Multi Item merupakan pengembangan dari model EOQ Single Item
III.3. MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) BACK ORDER
Dalam model ini kehabisan persediaan adalah dimungkinkan. Asumsi-
asumsinya tidak banyak berbeda dengan model single item, tentu saja kecuali
dimungkinkannya kehabisan persediaan
III.4. MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) QUANTITY
DISCOUNT
Potongan harga merupakan suatu kebijakan di mana harga beli per unitnya akan
lebih murah dibandingkan dengan harga beli per unit rata-rata. Hal ini sangat
dimungkinkan karena jumlah produk yang dibeli telah mencapai batasan pembelian
minimum tertentu.
BAB IV
APLIKASI MODEL PADA STUDI KASUS
Aplikasi Model Untuk Persediaan Semen
Menghitung Total Biaya Persediaan Semen Dengan
Menghitung Total Biaya
Pendekatan Rumus
1. Menentukan Total Kebutuhan Semen
Persediaan Semen Dengan
N JUMLAH
PEMESANAN
TOTAL BIAYA
PEMESANAN
TOTAL BIAYA
PENYIMPANAN
TOTAL BIAYA
KEHABISAN
PERSEDIAAN
TOTAL BIAYA
PERSEDIAAN