Anda di halaman 1dari 29

1. Anak 13 bulan, BB 9,5. Demam tinggi mendadak.

5 jam kemudian kejang umum, tonik klonik


20 menit. Sadar setelah kejang, kaku kuduk tidak jelas. Perlu LP?
a. Ya, karena demam tinggi
b. Ya, karena sulit dibedakan dengan meningitis
c. Ya, karena kejang lama
d. Tidak, karena jelas kejang demam
e. Tidak, karena 5 jam setelah demam

Pembahasan :
Klasifikasi  kejang demam kompleks (lebih dari 15 menit)
1. Kejang berlangsung lama, lebih dari 15 menit.
2. Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial.
3. Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam.

13 – 18 bulan  dianjurkan LP karena sulit dibedakan dengan meningitis


Indikasi pungsi lumbal pada kejang demam adalah untuk menegakkan atau menyingkirkan
kemungkinan meningitis. Bila pasti bahwa kejang tersebut bukan disebabkan meningitis,
pungsi lumbal tidak perlu dilakukan.
 Bayi kurang dari 12 bulan harus dilakukan pungsi lumbal karena gejala meningitis sering
tidak jelas.
 Bayi antara 12-18 bulan dianjurkan untuk melakukan pungsi lumbal kecuali pasti bukan
meningitis.
 Bayi > 18 bulan umumnya gejala meningitis sudah terlihat dengan jelas. Bila pasti bukan
meningitis pungsi lumbal tidak dianjurkan.

2. Yang termasuk kejang demam….


a. Kejang disertai demam, dengan sebelumnya kejang tanpa demam?
b. Kejang saat demam, pasca imunisasi
c. Dst

Pembahasan :

 Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali
tidak termasuk dalam kejang demam.

3. Anak, demam tinggi mendadak, 5-7 kejang umum, 15 menit, anak tidak sadar. 3 jam kejang
lagi, umum, 5 menit. Post ictal pasien sadar, meningitis/ensefalitis (-). Perlukah EEG?
a. Ya, karena kejang berulang
b. Ya, menentukan adanya kerusakan otak
c. Ya, untuk menentukan prognosis
d. Tidak perlu, karena sudah jelas kejang demam
e. Tidak, karena tidak ada tanda meningitis/ensefalitis

Pembahasan :

Klasifikasi  kejang demam kompleks (lebih dari 15 menit)


1. Kejang berlangsung lama, lebih dari 15 menit.
2. Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial.
3. Kejang berulang dua kali atau lebih dalam 24 jam.
 Pemeriksaan elektroensefalografi (EEG) tidak dapat memprediksi kemungkinan
berulangnya kejang, atau memperkirakan kemungkinan terjadinya epilepsi di
kemudian hari. Oleh sebab itu, pemeriksaan EEG pada kejang demam tidak
direkomendasikan (Level III, level II-2, recomendasi E)

 Pemeriksaan EEG masih dapat dilakukan pada keadaan kejang demam yang tidak khas
atau kejang demam kompleks.

4. Kejang demam, 9 kg, kejang umum 2 menit, kejang klonik 15 menit. Tidak boleh diberi….
a. Diazepam rectal 5 mg d. Fenitoin 150 mg
b. Diazepam IV 5 mg e. Luminal 100 mg ?
c. Diazepam IM 5 mg ?

5. Kejang demam tidak berhenti, perlu fenobarbital atau tidak….


a. Ya, karena berulang c. Tidak, cukup diazepam bila kejang
b. Ya, karena lama d. dst

6. Anak 10 bulan, demam mendadak. 5 jam kemudian kejang fokal lalu kejang umum 20 menit,
lalu sadar terus kejang umum 10 menit, kelainan neurologis (+). Perlu pengobatan rumat atau
tidak?
1. Ya, karena kejang demam kompleks 3. Ya, karena kejang berulang
2. Ya, karena kejang lama 4. Ya, karena ada kelainan neurologis

Pembahasan :
Pengobatan rumat hanya diberikan bila kejang demam menunjukkan ciri sebagai berikut:

1. Kejang lama > 15 menit


2. Anak mengalami kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang, misalnya
hemparesis, paresis Todd, Cerebral Palsy, retardasi mental, hidrosefalus.
3. Kejang fokal.

7. Apakah tujuan obat rumatan pada kasus di atas?


1. Mencegah anak kejang demam berulang
2. Mencegah terjadi epilepsy di kemudian hari
3. Mencegah kerusakan otak
4. Mencegah pengobatan kejang selanjutnya dengan diazepam

8. Obat yang tidak digunakan pada rumatan kasus tersebut….


1. Carbamazepin 3. Fenitoin
2. Phenobarbital 4. Asam valproat

Pembahasan :

Obat rumat yang dapat menurunkan risiko berulangnya kejang demam hanya fenobarbital
atau asam valproat. (Level I). Semua obat antikonvulsan lain tidak bermanfaat untuk
mencegah berulangnya kejang demam.

Anak 13 bulan, kejang disertai demam, panas sudah 3 hari, semakin meningkat, kejangnya kelojotan,
15 menit, pasca kejang tidak sadar. Pemeriksaan neurologis soporus, UUB 2x3 cm , FDJ 136 x/menit,
regular teratur, suhu 39 oC, meningeal (-), paresis N III kiri, pupil bulat isokor, diameter 5 mm/5 mm.
funduskopi tidak dilakukan. Rangsangan nyeri menarik, suara tidak jelas, mata terbuka.

9. Tanda TTIK berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan neurologis….


1. UUB ?
2. Soporus
3. Paresis N III kiri
4. Tidak ada peningkatan tekanan intrakranial

Pembahasan :
Tanda-tanda TTIK
 muntah  kejang
 sakit kepala  penurunan kesadaran
 merintih  paresis / paralisis
 ubun-ubun besar membonjol  Mc Ewen sign (+) (hidrosefalus)

10. GCS berapa….


a. E1V1M1 d. E4V3M4
b. E2V2M2 e. E4V4M6
c. E3V3M2
Aktifitas Respons Nilai

Mata (Eye) Spontan 4


Karena suara 3
Karena nyeri 2
Tidak ada 1

Motorik Menurut perintah 6


(Movement) Lokalisasi nyeri 5
Menarik karena nyeri 4
Fleksi karena nyeri 3
Ekstensi karena nyeri 2
Tidak ada 1

Lisan (Verbal) Terorientasi 5


Kacau/bingung 4
Kata-kata tidak tepat 3
Suara tidak khas 2
Tidak ada 1
11. Apakah diagnosis kerja untuk pasien di atas….
a.
b. Kejang demam d. epilepsi
c. Ensefalitis e. Meningitis

Pembahasan :
Diagnosis banding
•Akut àpenyakit serebro vaskuler dan epilepsi
•Subakut (sebelumnya sehat) à keracunan atau intoksikasi obat
•Lambat/perlahan à tumor otak/ensefalopati
•Panas tinggi, kejang à ensefalitis
•Trauma à SDH/epidural hematom
•Epilepsi kejang lama >30 menit à st. konvulsif

12. Pada kasus di atas, gangguan otak terdapat pada….


a. Hemisfer d. Pons
b. Thalamus/subtalamus e. Medulla oblongata
c. Mesencefalon
Perubahan Pupil

Ukuran dan reaksi pupil


Penyebab
Kecil reaktif Gangguan
metabolik
Lesi medula

Kemungkinan lesi di mesencephalon, karena pupil masih normal dan terjadi paresis nervus III
Fix dan pinpoint Gangguan
13. Pada hari berikutnya terjadi gangguan pada N VI kanan, maka makna bagi pasien adalah….
metabolik
N.VI Mempersarafi m. rektus lateral gangguan nervus VI (mata mengarah ke medial)
Keracunan
14. Kejang demam plus adalah….
a. Kejangnarkotik / usia 6 tahun
yang terjadi sampai
b. Kejang yang terjadi 12 kali dalam setahun
c. Kejang yangbarbiturat /organofosfat
hilang sendiri setelah 12 tahun
d. Benar semua
Fix ukuran medium Lesi
Pembahasan :
Mid – brain
Kejang demam plus (Febrile Seizure Plus)
 Menetap pada usia > 6 tahun
 Disertai kejang tanpa demam / epilepsi
 Serangan sering
 Kejang demam plus hilang pada usia 12 tahun
Fix dilatasi Hipotermia
Hipoksia berat
Barbiturat
Dilatasi unilateral Herniasi
tentorial
 Diduga terdapat peran genetik pada 20% kasus

15. Seorang laki-laki 25 tahun, akan menjalani operasi hernioraphy, saat visite pre anestesi
Lesi N III
ditemukan mallampati 3, kriterianya….
a. Hanya terlihat pallatum durum
b. Terlihat palatum durum sampai pallatum molle
c. Terlihat pilar faring dan uvula
Kejang-kejang epilepsi
d. Terlihat lidah, tonsil dan pilar faring

Pembahasan :

16. Pada saat melakukan visite pre anestesi, kita dapat menentukan….
1. Ada tidaknya problem medis, bedah, dan anestesi
2. Jenis tindakan/ teknik anestesi yang paling ideal
3. Menentukan status fisik penderita sesuai criteria ASA
4. Memperkirakan penyulit yang mungkin muncul selama pembiusan dan pembedahan

17. Geriatric, hipertensi (140/90) dan DM (150 g/dL) terkontrol….


a. ASA 1 d. ASA 4
b. ASA 2 e. ASA 5
c. ASA 3
18. Tujuan kunjungan premedikamentosa….
1. Menghilangkan kecemasan 3. Untuk analgetik
2. Untuk anti amnesia 4. Untuk pemberian anti histamin

Tujuan Pemberian obat Premedikasi : Pada keadaan tertentu juga :


- Menghilangkan kecemasan - menaikkan pH cairan lambung
- mendapatkan sedasi - Mengurangi volume cairan
- Mendapatkan analgesi lambung
- mendapatkan amnesi - mencegah terjadinya reaksi alergi
- mendapatkan efek antisialogoque

19. Hanging drop merupakan suatu teknik anestesi…. (hanging drop vs loss of resistance)
a. Spinal c. Kaudal
b. Epidural d. Beer’s ….

20. Yang mempengaruhi kerja anestesi lokal….


1. Jenis 3. Vasokonstriktor
2. Dosis (volume x konsentrasi) 4. Penyebaran

Pembahasan :
Lama kerja anestetik lokal tergantung :
1. Jenis anestesi lokal
2. Besarnya dosis
3. Ada tidaknya vasokonstriktor
4. Besarnya penyebaran anestetika lokal

21. Laparatomi ileus obstruksi, yang perlu diperhatikan untuk pemberian anestesi pada geriatrik….
a. Pada geriatrik, pembuluh darah cenderung aterosklerosis sehingga konpensasi terbatas
b. Asam lambung menurun
c. Aliran darah lambung meningkat
d. Pengosongan lambung memendek

22. Anestesi resiko tinggi….


1. Wanita hamil dengan pre eklamsi berat dan gawat janin
2. Neonates down syndrome, curiga sepsis direncanakan operasi kolostomi
3. GDS 440 gr/dL, akan operasi trepanasi akibat stroke hemoragik
4. Multiple trauma, terpasang chest tube yang akan operasi laparatomi

23. Yang perlu diperhatikan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal, yaitu….
1. Adanya gangguan produksi eritropoietin sehingga Hb optimal 7gr/dL
2. Ekskresi obat terganggu, durasi obat memanjang
3. Sebagian besar obat anestesi akan menurunkan RBF dan GFR
4. Ada tidaknya hiperkalemia dan riwayat hemodialisis

24. Pemberian anestasi pada orang dengan kelainan jantung, yang harus diperhatikan….
1. Kompensasi terhadap perubahan sirkulasi
2. Tekanan darah dan nadi diusahakan stabil
3. Posisi selama pembedahan karena dapat mengganggu stabilitas hemodinamik
4. Perdarahan selama operasi sebaiknya diganti dengan kristaloid

Insomnia, yang biasanya tidur jam 11, menjadi tidur jam 1. Bangun tetap jam 5. Juga mengeluh gatal-
gatal, bersin-bersin.

25. Terapi….
1. Berikan obat sesaat sebelum tidur
2. Dosis ditingkatkan, meski sudah efektif agar tidak terjadi toleransi
3. Kombinasi sedatif-hipnotik
4. Dosis diturunkan

Consideration

 Given 15-30 minutes before night sleeping


 Dose is increased gradually
 Optimal dose is maintained for 1-2 weeks followed by tapering off
 Elderly: dose is reduced or given 2-3 times per week

26. Obat yang paling tepat untuk kasus di atas adalah….


Zolpidem: bagus untuk insomnia tanpa anxietas, hampir mendekati criteria hypnosis ideal.

Secara umum, gunakan short acting (triazolam, zolpidem) atau intermediate acting
(alprazolam, lorazepam) untuk insomnia

27. Obat untuk menghambat reaksi antara levodopa dengan enzim dekarboksilase di luar otak….

(karbidopa, inhibitor dekarboksilase DOPA yang tidak mampu menyeberangi blood-barrier.


Selain itu juga ada benserazid. Digunakan untuk mempertahankan bioavailabilitas levodopa
dengan mengurangi dekarboksilasi obat menjadi dopamine di jaringan perifer. Mengurangi
efek samping levodopa seperti tremor, rigiditas, dan bradikinesia (lihat diktat farma))

28. Obat migren yang menghambat reseptor serotonin…. (agonis serotonin kalo lah…)
1. Ergotamin 3. Sumatriptan
2. Asetaminofen 4. Asetosal

Migren (tatalaksana)
- NSAIDs + caffeine (asetaminophen, acetic salicilic acid, etc)
- Serotonin receptor agonists (ergotamine, dihidroergotamine, sumatriptane, naratriptane,
rizatriptane, zolmatriptane)
- Dopamine antagonist (metochlopramide, CPZ, proCPZ)

29. Obat yang digunakan untuk mengatasi tension headache yang menimbulkan efek dyspepsia
minimal adalah….
1. Asam mefenamat 3. Na diklofenale
2. Rofecoxib 4. Celexocib

30. Terapi antipsikotik yang menyebabkan Parkinson…. Jawab: haloperidol

31. Tn. H ke psikiatrer, susah konsentrasi, cepat lemah, males makan, sulit tidur, sedih. Diberi obat
dan diberi pesan jangan makan keju, alpukat, anggur, nanas, kedelai. Obat tersebut adalah….

a. Amitriptilin d. Flurolisetin
b. Maprotilin e. Fenelzin
c. Seratilin
MAOI Food restriction

All cheese, Beef liver, Chicken liver,Fermented sausages,Pepperoni, Salami, Bologna, Other
fermented sausages, Other cured, unrefrigerated meats, Fish, Caviar, Cured, unrefrigerated
fish. Herring (dried or pickled), Dried fish, shrimp paste, Overripe avocados, Fava beans.
Sauerkraut, Fruits, Overripe fruits, canned figs

SSRI SNRI MAOI NDRI

Citalopram Venfalxine Phenyelzine Bupropion


Escitalopra Duloxetine Selegiline
m Desvenflaxine Tranylcypomine
Fluoxetin Milnacipram isocarboxazzide
Fluvoxamine
Paroxetin
Sertraline

32. Resep penulisan klobazam (pertama) dan asam mefenamat (kedua dan p.c.)

33. Klobazam cocok karena….


a. Mekanisme klobawam menghambat MAOI
b. Klobazam cocok untuk gangguan somatic karena ansietas
c. Klobazam sangat larut air sehingga ekskresi lewat ginjal
d. Klobazam efek samping sedatif paling besar
e. Klobazam afinitas kuat pada reseptor %-HT3.

Baca diktat farma halaman 69

Klobazam adalah salah satu benzodiazepine yang sering digunakan untuk antianxietas. Agonis
GABA, sangat larut lemak. Klobazam lebih cocok untuk orang yang aktif karena sedikit sekali
efeknya terhadap performa psikomotor.

34. Bintik-bintik merah….


a. E. coli d. Streptococcus sp
b. Neisserria meningitidis e. H. influenza
c. Staphylococcus sp
Tanda-tanda patognomik pada infeksi SSP :
 Peteki & purpura à meningokokus (Neisserria meningitidis)
 Eksantema à pneumokokus & H.influenza
 Artritis & artralgia sering mengiringi infeksi pneumokokus & H.influenza
 OMA yang hilang timbul & eksudat à pneumokokus
 Hemoragi kulit yang cepat timbul & berkombinasi shock à septikemia meningokokus

35. Bayi 2 minggu, mencret-mencret dan kaku kuduk…. Jawab: E. coli  neonatus  gram
negatif

Pembahasan :
 Neonatus : E.coli, Strep.β hemolyticus,Staph.aureus, Diplococcus pneumonia
 Bayi&anak-anak : H.Influenza, N.Meningitidis, Diplococcus pneumonia, E.coli,Strep.β
hemolyticus
 Dewasa : H.Influenza, N.Meningitidis, diplococcus pneumonia, Strep.β hemolyticus,
Staph.aureus

36. Anak 5 tahun, kejang, tidak sadar, kaku kuduk, ada riwayat batuk…. (lihat keterangan di atas)
Jawab: H. influenza

37. Seorang ibu membawa bayinya yang berumur 5 hari karena kejang. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan kaku kuduk (+) dan tali pusat bernanah. Penyebab kasus tersebut adalah….
a. M. tuberculosis d. C. difteri
b. C. butulinum e. S. aureus
c. C. tetani
Seorang pria, kelemahan pada lengan dan tungkai bagian kanan 2 minggu yang lalu. Kelemahan juga
didapat pada otot wajah ipsilateral. Disertai afasia motorik, ada hipertoni pada otot tungkai.

38. Menurut WHO, kasus di atas adalah suatu manifestasi….


a. Fokal, berlangsung cepat atau lambat, karena gangguan vakcular
b. Fokal maupun global, kejadian cepat, karena gangguan vaskular
c. Fokal, berlangsung cepat, gangguan vaskular dan meyeluruh
d. Fokal, traumatik, berlangsung cepat dan menyeluruh
e. Fokal bilateral, cepat, gangguan vaskular

39. Jika pada kasus di atas lateralisasi motorik tidak jelas, kemungkinan pasien mengalami….
a. Stroke hemoragik d. Perdarahan subdural
b. Stroke non hemoragik e. Perdarahan epidural
c. SAH grade 2
40. Jika pasien di atas di diagnosis stroke, pembuluh darah yang mungkin mengalami thrombosis
adalah….
a. A. vertebralis d. A. cerebri anterior
b. A. colleteralis anterior e. A. cerebri media
c. A. cerebri posterior
Cerebri media

- pangkal lengan = tungkai, bukan pangkal lengan

- hemihipestesia, gangguan Fungsi Luhur (afasia motorik/sensorik, hemiparesis dominan)

Kesimpulannya  afasia  arteri cerebri media

41. Afasia motorik, pada area… Jawab: broca


42. Stroke, lemah kiri, lidah kiri, terjadi….
1. Gangguan keseimbangan 3. Lesi di serebri media
2. Gangguan piramidalis 4. Lesi di batang otak

43. Seorang wanita 70 tahun, mual, muntah, ngantuk, penurunan kesadaran, GCS 3-3-4, nyeri
kepala yang cepat / mendadak, kemungkinan….
a. Perdarahan intracranial c. Tumor
b. Epidural hematom d. dst

pembahasan :
Epidural Hematoma

 adalah cedera benturan yang dihasilkan dari trauma tumpul pada tulang kepala dan
meningen
 menghasilkan pemisahan duramater secara langsung dibawah sisi dari benturan atau
cedera pembuluh darah (paling sering arteri meningeal media)
 Gejala:
 sakit kepala hebat bisa segera timbul tetapi bisa juga baru muncul beberapa jam
kemudian. Sakit kepala kadang menghilang, tetapi beberapa jam kemudian muncul
lagi dan lebih parah dari sebelumnya.
 peningkatan kebingungan, rasa ngantuk, kelumpuhan, pingsan dan koma
 Lucid interval
 Diagnosis: CT scan darurat
 Penatalaksanaan  membuat lubang di dalam tulang tengkorak untuk mengalirkan
kelebihan darah, juga dilakukan pencarian dan penyumbatan sumber perdarahan

44. Seorang pria, 50 tahun, kesemutan di kaki sebelah kiri diikuti kelemahan, kemudian membaik.
Diagnosis….  TIA  kriteria lama , 24 jam, kriteria baru , 1 jam
a. Penurunan kesadaran < 48 jam
b. Kematian sel otot
c. Iskemik, gejala < 24 jam, tanda infark (-)
d. Iskemik otak total, tanda infark (+)
e. … tanda infark (+)
Pembahasan :
TIA
-Dahulu, TIA didefinisikan suatu defisit neurologi diskrit < 24 jam.
-Usulan definisi TIA yang baru adalah suatu episode singkat disfungsi neurologis yang
disebabkan oleh iskemik otak fokal atau iskemi retina dengan gejala klinis berlangsung < 1
jam, tanpa didapatkan bukti infark akut (Ovbiagele B, 2008).
-Beberapa detik – 1 jam (kebanyakan 10-20 menit)

45. Adanya lesi/sumbatan pada arteri vertebrobasalis dapat didiagnosis jika pada pasien stroke
ditemukan tanda….
1. Afasia sensorik 3. Afasia motorik
2. Vertigo 4. Disfagia

Pembahasan :
GEJALA SISTEM VERTEBRO-BASILER

A. CEREBRI POSTERIOR
- hemianopsia homonim kontralateral sisi lesi
- hemiparesis kontralateral
- kontralateral : hilangnya rasa sakit, suhu, sensorik proprio septif (termasuk rasa
getar), hemianastesia
- bila cab. ke thalamus kena ® sindrom thalamikus ® nyeri thalamik : terus-terusan,
anestesia dolorosa ,hemikhorea, + hemiparesis ® sindrom dejerine marie
B. VERTEBRALIS
- sisi dominan : wallenberg sindrom
- sisi non dominan : sering tanpa gejala
C. CEREBRI POSTERIOR INFERIOR (PICA)
- sind. wallenberg : pada sisi ipsilateral
 ataxia cerebellar (gg. tungkai)
 gangguan n. ii (oftalmikus)
 refleks cornea negatif
 horner vertigo
 disphagia (nukl. ambiguus)
 nistagmus (nukl. vestibular)
 hemihipestesia alternans
D. PARAMEDIAN (CAB. KECIL A. BASILARIS)
- paresis nervi kraniales (nukleus ditengah)  n iii, vi & xii
- hemiparesis kontralateral

46. X
47. Perempuan 52 tahun, lemah sisi kiri, sulit menelan, parese N VII dan XII kiri sentral. Diagnosis
dokter adalah stroke. Gangguan lain yang mungkin….
1. Disatrialabial 3. Disatria lingual
2. Disatria palatal 4. Disatria monoton

N.VII otot wajah, N. XII otot-otot lidah

48. Pasien disuruh menggerakkan lidah di dalam mulut ke kanan dan ke kiri, ditemukan
perbedaan. Maka yang bisa diperiksa….
1. Lidah saat diam 3. Lidah saat terjulur ke luar
2. Sensoris 2/3 anterior 4. Mororik N IX dan X

49. Terapi penyakit Parkinson…


1. Dopamin agonis 3. Antikolinergik
2. Transpalntasi human fetal 4. Stereotactic surgery

Pembahasan :
Prinsip Terapi

-Simptomatik, tak menghentikan proses patologis


-Tujuan menjaga keseimbangan dopamine -asetilkolin dengan :
1. mengurangi asetilkolin (antikolinergik)
2. menambah dopamin (dopamin agonis, dll)
 levo dopa
 levo dopa + decarboxylase inhibitor
 bromocriptine
 selegiline
 amantidine
-Stereotactic surgery, transplantasi human fetal

50. Etiologi tersering sakit kepala….


a. Sirkulasi d. Ketegangan otot
b. Tumor otak e. Makanan mengandung MSG
c. Ensefalitis-meningitis
Pembahasan :

C = Circulation (Perdarahan atau Kelainan ekstrakranial)


E = Encephalomeningitis
M = Muscle (TTH)  tersering
E = Eye
N = Neoplasm
T = Trauma
E = Ear & Nose (THT)
D = Dental

51. Pernyataan kurang tepat mengenai migren aura…. Jawab: bentuk aura: lumpuh
separuh/kesulitan menelan

Pembahasan :
Bentuk aura pada migren klasik :
 Gangguan visual paling sering berupa  Terjadi £ 60 menit pra NK selama 5 –
kilatan, skotoma 60 menit
 Gangguan sensorik rasa kesemutan,  Hanya terjadi pada 20% kejadian
baal, disfasia migren

52. Nyeri kepala mendadak, curiga….


a. Perdarahan intraserebral d. Hidrocephalus akut
b. Migren akut e. Giant cell arteritis
c. Meningitis akut
Tanda Bahaya Nyeri Kepala
1. Timbul NK hebat secara tiba-tiba  Kemungkinan SAH atau meningoensefalitis

2. NK yang memburuk secara progresif  Kemungkinan pe↑ TIK atau proses ekstrakranial
yang memburuk

3. NK yang timbul / memburuk setelah aktivitas fisik NK vaskuler, SAH dan pe↑ TIK

4. Adanya gejala penyerta  Perubahan kobnitif, gejala neurologis fokal, gejala sistemik

5. NK pertama timbul pada usia ³ 50 thn  Rujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut

6. Pada PF ada kelainan neurologis  Rujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut

53. Nyeri kepala saat tidur lelap….


a. Migren dengan aura b. Cluster headache
c. Drug rebound headache d. Giant cell arteritis
e. Tumor otak
Pembahasan :
 Serangan bentuk Cluster (serangan berkelompok) :
- Berlangsung 2 – 16 minggu
- Interval 6 bln – 5 thn
 Malam hari (menjelang pagi)
 Sifat Nyeri :
- Berlangsung 15’ – 90’
- Lokasi : belakang/sekitar 1 mata bisa menjalar ke pelipis, rahang, hidung, dagu, gigi

54. Nyeri kepala yang bisa jadi buta….


a. Retinal migren d. Cluster headache
b. Ophthalmology migren e. Basilar migren
c. Arthritis temporalis
ARTHRITIS TEMPORALIS
 terutama penderita > 50 thn
 Nyeri Kepala unilateral, nyeri tekan bengkak, pulsasi seakan-akan
 Polimialgia, rematika
 Lab : LED ↑ , anemia dan gejala lain spt rheumatik
 Dx : biopsy
 Tatalaksana  Prednison dosis tinggi selama beberapa bulan lalu diturunkan (untuk
mencegah kebutaan o.k terganggunya a.oftalmika)

55. Kasus cutaneus larva migrant, penduduk lumpuh pada tungkai. Pemeriksaan yang dilakukan….
a. Pada malam hari d. Pada pagi hari
b. Pada sore hari e. Tidak berdasarkan waktu
c. Pada siang hari
56. Pencegahan migren….
a. Menggunakan histamine
b. Istirahat, kurangi makan sayur
c. Makan ergotamine 3 bulan
d. Sumatriptan 2 bulan dan hindari kopi
e. Hindari strees, kelelahan, minum propanolol dan flunarizin

Prevensi migren  Untuk frekuensi serangan > 2x/bulan


a. medikamentosa b. Hindari faktor pencetus :
- β blokers  Stress
- Pizotifen  Lelah (kurang tidur)
- Methysergid (anti serotonin)  Thyramin
- Flunarizin (Ca Ch Bloker) - Susu, keju
- Amitriptilin - Ikan laut, udang, kerang
- Anggur merah, pisang
- MSG (vetsin)
 Cahaya

57. Gambaran yang kurang tepat pada cluster headache adalah….


a. Terjadi berulang dalam setahun
b. Banyak pada laki-laki
c. Sering diikuti keluhan otonom
d. Sakitnya di daerah orbita
e. Gangguan saraf simpatis pada a. carotis interna

Cluster Headache :
 NK Horton, NK Histamin, Migren Merah
 Laki-laki > Perempuan : 20 – 40 th : ↓ 60 – 65 th
 Pencetus : mak, min » Alkohol
 Tanpa Aura  Lebih jarang dari migren
 Serangan bentuk Cluster (serangan berkelompok) :
- Berlangsung 2 – 16 minggu
- Interval 6 bln – 5 thn
 Malam hari (menjelang pagi)
 Sifat Nyeri :
- Berlangsung 15’ – 90’
- Lokasi : belakang/sekitar 1 mata bs menjalar ke pelipis, rahang, hidung, dagu, gigi
 Sering diikuti lakrimasi, inj konjungtival dan kongesti nasal à ipsilateral
 Flushing, drooping eyelids, perubahan pupil à ipsilateral, keringat à uni / bilateral
 Gangguan otonom, Gangguan saraf simpatis (vasodilatasi A.carotis Eksterna), S. Horner
part

58. Gangguan kesadaran karena gangguan di….


1. ….
2. Lesi bilateral/difus korteks serebri
3. ….
4. ARAS

Pembahasan :

Pusat kesadaran pada ARAS dan korteks hemispher (formatio retikularis  thalamus 
korteks serebri)

59. Anak 8 tahun, ke IGD karena kejang, kesadaran menurun, kaku kuduk (+), suhu tubuh 39 oC,
RPD: tuberculosa. Pada pemeriksaan LCS didapatkan….
1. Kadar gula menurun 3. Xantokrom
2. PMN meningkat 4. Peliclle (-)

Pembahasan
60. Gejala ensefalitis…. (demam, penurunan kesadaran, kejang)

61. Gejala gangguan tifoid….


1. Tidak ada minat 3. Sering murung
2. Cepat lelah 4. Cemas pada hal-hal biasa

62. Tidak termasuk gejala anxietas….


a. Panik d. Fobia social
b. Obsesi-konvulsif e. Distimia
c. Agoraphobia
 Anxietas dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang jelas (dari luar individu itu sendiri),
yang sebenarnya pada saat kejadian ini tidak membahayakan.
 Agoraphobia (dengan atau tanpa gangguan panic), fobia sosial.
 Distimia  Ciri esensial ialah afek depresif yang berlangsung sangat lama yang tidak pernah
atau jarang sekali cukup parah untuk memenuhi kriteria gangguan depresif berulang ringan
atau sedang. (gangguan afektif)

63. Gangguan jiwa yang paling sering….


a. Obsesi-konvulsif c. Fobia social
b. Depresi d. dst

64. Penilaian hasil terapi autodepresi pada fase akut….


a. Minggu ke-2 d. Akhir bulan ke-4
b. Minggu ke-6 e. Akhir bulan ke-9
c. Minggu ke-12
65. Gangguan seksual terjadi akibat salah asuh pada fase….

66. Fase tidur saat orang mengalami somnabolisme, eneurisis, dan night mare….
a. Fase E d. Fase tetha
b. Fase D e. Fase S
c. Fase alpha
67. Nana 5 tahun, dibawa ke klinik daengan keadaan umum lemas, kurang gizi, apatis, sedih, dan
tidak gembira. Diajak main malah ketakutan, reaksi tidak spontan, banyak nangis,.
Penyebabnya adalah ibu meninggal, diasuh oleh bibi dan ayah kawin lagi. Gangguan yang
mungkin….
a. Depresi d. Autistic
b. Kelekatan reaktif e. Sibling rivalry
c. Temper turun
68. Perempuan 6 tahun, nilai buruk. Sudah les, tapi tetap jelek nilainya, terutama matematika.
Gangguan yang terjadi….
a. Autistic d. Depresi
b. Retardasi mental e. Disklesia
c. Temper menurun
69. Cairan otak secara mikroskopis terlihat….
a. Jernih seperti air c. Agak keruh
b. Viskositas agak kental d. Ada bekuan

Pembahasan :
Makroskopis
 Jernih tidak berwarna (seperti aqua)
 Viskositas seperti air
Kekeruhan terjadi pada keadaan :

 Jumlah leukosit > 200 sel/uL  Bahan kontras radiologi


 Jumlah eritrosit > 400 sel/uL  Teraspirasinya lemak epidural
 Adanya mikroorganisme ( bakteri,  Peningkatan kadar protein
fungi, amuba)

70. Clot pada cairan otak disebabkan oleh….


1. Traumatic 3. Meningitis supuratif
2. Froin’s syndrome 4. Meningitis TB

Pembahasan :
Clot formation
 Terjadi pada traumatik TAP  Meningitis supuratif
 Complet spinal block (Froin’s  Meningitis TB
syndrome)

71. Sel darah yang banyak terdapat pada cairan otak dewasa normal….
a. Limfosit d. Eosinofil
b. Monosit e. Basofil
c. Neutrofil
Pembahasan :

normal terutama mengandung limfosit dan monosit

72. Membedakan cairan cerebrospinal dan serum….

Soal 73 – 75 ga dipelajari tahun ini 

Di suatu desa dilaporkan terdapat beberapa warganya yang menderita pembesaran pada tungkai
bawah, mulai dari paha sampai ujung kaki, dokter puskesmas curiga sebagai cutaneus larva migrant.
Untuk menanggulangi kasus tersebut, dilakukan pengambilan darah pada seluruh warga desa.

73. Bentuk infektif pada kasus adalah….


a. Filariform d. Dewasa muda
b. Rabditiform e. Dewasa tua
c. Telur
74. Waktu pengambilan darah yang baik menurut skenario adalah….
a. Malam b. Sore
c. Siang d. Pagi
e. Tidak berdasarkan waktu
75. Periode penyebab kasus di atas, paling banyak ditemukan di Indonesia adalah….
a. Non periodik d. Subnokturnal
b. Periodic nokturnal e. Subdiurnal
c. Diurnal

Seorang ibu usia 24 tahun, melahirkan anak pertamanya di klinik bersalin. Kehamilannya cukup
bulan. Selama kehamilan, ibu itu tidak pernah cek kesehatan. Ibu itu penyayang binatang. Anaknya
lahir tanpa tempurung kepala. Saat dicek darah janin, titer IgG positif tinggi.

76. Diagnosis kerjanya adalah…. Jawab: toxoplasmosis kongenital

77. Bentuk parasit yang menginfeksi kasus di atas yang gerakannya sangat cepat adalah….
a. Takhizoid d. Ookista matur
b. Bradioid e. Sporokista
c. Ookista immature
78. Jika mamalia terinfeksi shycosistisis, maka habitat yang dituju parasit ini adalah….
a.
b. Jejunum e. Hepar
c. Colon ascenden f. Jaringan otot
d. Colon desenden
Laki-laki 40 tahun, keluhan paresis inferior (extremitas kanan-kiri). BAB dan BAK normal, reflex anal
baik, sadar, nyeri dan suhu di umbilicus. 6 jam yang lalu, jatuh dari pohon kelapa setinggi 6 meter
dengan posisi duduk. TD 80/60, nadi 42 kali/menit, RR 20 kali/menit, afebris.

79. Lesi atau kelainan yang mungkin pada kasus….


a. Lesi medulla spinal setinggi T6 d. Lesi medulla spinal setinggi L1-2
b. Lesi medulla spinal setinggi T8 e. Lesi medulla spinal setinggi L 3-4
c. Lesi medulla spinal setinggi T10
Pembahasan : (kalau lihat gambar jawabannya L2-L3)  lihat bagian motoriknya
 Tetraplegia  lesi di atas T1, lesi biasanya mengenai MS servikalis dan mengakibatkan
kelumpuhan pada keempat ekstremitas
 Paraplegia  lesi di bawah nervus spinalis T1

80. Diagnosisnya berdasarkan skala Asia….


a. Frankle A d. Frankle D
b. Frankle B e. Frankle E
c. Frankle C
Pembahasan :
• Grade A (Complete neurological injury)
- seluruh motorik dan sensorik tidak berfungsi
• Grade B (Preserved sensation only)
- seluruh motorik tidak berfungsi, hanya sebagian sensorik yang tidak berfungsi
• Grade C (Preserved motor non-functional)
- lebih dari 50% motorik terganggu (derajat motorik di bawah 3)
• Grade D (Preserved motor function)
- kurang dari 50% motorik terganggu (derajat motorik di bawah 3)
• Grade E (Normal motor)
- motorik dan sensorik normal
- refleks abnormal mungkin muncul
• ASIA = the American Spinal Injuries Association

81. Diagnosis lain yang mungkin dari skenario di atas….


a. Syok neurovolemik d. Syok normovolemik
b. Syok spinal e. Syok hemoragik
c. Syok hipovolemik
Pembahasan :
• Spinal shock following a spinal cord injury is a specific term that relates to the loss of all
neurological activity below the level of injury.
• This loss of neurological activity include loss of motor, sensory, reflex and autonomic
function.
• Spinal shock is a short term temporary physiologic disorganisation of spinal cord function
that can start between 30-60 minutes following a spinal cord injury.
• Spinal shock can last up to six weeks post injury.

82. Terapi yang cocok untuk permasalahan di atas adalah….


a. Intubasi d. Diberi atropine
b. Infus RL e. Diberi sulfas atropin
c. Suntikan metil prednisolon
Pembahasan :

Wanita 25 tahun, lemah anggota gerak kiri < 1 tahun, pasien mengeluh nyeri kepala makin lama
makin berat.

83. Yang dialami oleh wanita ini adalah….


a. Infark c. Tumor
b. Stroke d. Aneurisma

84. Letak lesi pada pasien….


a. Lesi fossa posterior d. Lesi chiasma
b. Lesi supratentorial e. Lobus occipital
c. Lesi inferior
Pembahasan :
• Tanda dan gejala tumor supratentorial meliputi

1. O.k peningkatan TIK


• Dari efek massa tumor / edema
• Blokade LCS (jarang)
2. Focal deficits : nerve palsy, dysphasia (left side)
• Destruksi parenkim otak o.k invasi tumor
• Kompresi otak oleh massa dan peritumoral edema
• Penekanan terhadap cranial nerve
3. Nyeri kepala
4. Kejang
5. Perubahan status mental
• Depresi, lethargy, apathy, confusion
6. Gejala menyerupai TIA
• Penyumbatan pembuluah darah oleh sel tumor
• Perdarahan dalam tumor
7. Gangguan Hormonal : pada kasus tumor pituitary

Tanda dan gejala tumor infratentorial


• Tidak seperti supra tentorial tumor, jarang terjadi kejang
– Kejang muncul oleh karena iritasi korteks
• Kebanyakan tumor fossa posterior mempunyai tanda dan gejala peningkatan TIK oleh
karena hydrocephalus termasuk.
– Nyeri kepala
– Nausea / vomiting o.k TIK / penekanan ke nucl. Vagal di area postrema
– Papil edema
– Gait disturbance / ataxia
– Vertigo
– Diplopia
• Hemisphere cerebellum
– Ataksia ekstremitas
– Dismetria
– Tremor
• Vermis
– broad base gait
– Truncal ataxia
• Brain steam
– Multiple cranial nerve palsy

85. Kekuatan motorik ekstrimitas kiri (menggeser-geser anggota gerak)….

a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
Pembahasan :
Derajat Kelumpuhan
1. Hanya dapat menggerakkan jari sedikit
2. Tidak dapat mengangkat kaki dari tempat tidur, hanya menggeser saja
3. Masih dapat mengangkat tungkai
4. Kekuatan otot berkurang
5. Tidak ada kelumpuhan

Seorang wanita 45 tahun, pupil anisokor kanan, sadar, muntah, blur vision, hanya geser gerak kiri.

86. Apa penyebab pasien blur vision….


a. Penekanan N II  gangguan lapangan pandang (skotoma)
b. Penekanan chiasma  gangguan lapangan pandang (skotoma)
c. Hidrocephalus
d. Peningkatan tekanan intracranial
e. Perdarahan pada occipital/optic area

87. Pemeriksaan penunjang paling baik dari skenario adalah….


a. CT scan baik untuk melihat tulang c. MRI
dan darah
b. CT scan dengan kontras d. Angiografi
e. MRI dengan kontras
88. Sebelum operatif pengobatan diberi pada pasien ini….
1. Phenitoin sebagai anti kejang 3. Dexametason inj
2. Manitol 10 % 4. Antibiotik

89. GCS, ada keluar darah dari hidung dan telinga…. Jawab: E2, V2, M5

90. GCS mini….

91. Diagnosis apakah kasus di atas…. (kasusnya apa?) (E2 + V2 + M5)


a. CKR (ringan) d. CKS dan suspek fraktur basis kranii
b. CKS (sedang) e. CKB dan suspek fraktur basis kranii
c. CKB (berat)
Severity classification of head injury based On GCS :
Cedera Kepala Ringan : GCS 14 - 15
Cedera Kepala Sedang : GCS 9 - 13
Cedera Kepala Berat : GCS 3 - 8
Tanda frakture basis cranii

92. Gambaran CT scan…. (kasusnya apa?)


a. Subdural c. Contosio
b. Epidural d. Subgaleal

93. Mau sirkumsisi, umur 7 tahun. Anastesi golongan amida yang diberikan….
a. Prokain d. Benzokain
b. Kokain e. Lidokain
c. Tetrakain
94. 1. Sedasi
Efek samping anestesi lokal bila dosis terlalu besar…. 3. Gangguan saluran napas
2. Gangguan saluran cerna 4. Cephalic

95. Laki-laki 34 tahun, pusing, terasa berat di kepala terus-menerus. Pernah operasi tumor bagian
kanan otak. Pada mikroskopis ditemukan jaringan meninges proliferasi, bentuk whanl.
Diagnosis….
a. Astrositoma d. Ependymoma
b. Ameloblastoma e. Meduloblastoma
c. Meningioma
96. Anak 6 bulan dengan keluhan kepala membesar. Riwayat demam (-).
Diagnosis penyakit ini adalah….
a. Hidrocephalus
b. Hidrancephalus
c. dst

97. X
98. Tidak termasuk tanda hydrocephalus congenital….
a. Paresis N VIII d. Cracked pot sign
b. Sunset eye e. Lingkar kepala di atas 2 SD
c. Venektasi kulit kepala
Pembahasan :
Hidrocephalus Tipe Kongenital/Infantil (0-2 tahun)
• Bertambah besarnya ukuran lingkar kepala anak à Sutura, fontanela mayor & minor
melebar
• Penonjolan lobus frontalis àbrakhisefalik
• Sindrom Dandy-Walker à dolikhosefalik
• “Setting Sun Appearance/Sign”,
• “Cracked pot” (suara kaca retak)
• Gangguan tingkat kesadaran, mual muntah, retardasi mental & kegagalan tumbuh
secara optimal
• Pada tahap akhir, diskus optikus tampak pucat dan penglihatan menjadi kabur
• Secara pelan sikap tubuh anak menjadi fleksi pada lengan dan fleksi atau ekstensi pada
tungkai
• Gerakan anak menjadi lemah, dan kadang-kadang lengan jadi gemetar

99. Hidrancephali adalah…


a. Tidak terbentuk hemisfer cerebri bilateral
b. Oklusi total a. carotis interna
c. Oklusi total a. carotis eksterna
d. Adanya kista arachnoid di cerebellum
e. Stenosis foramen Luschka dan Magendie

100. Anak 5 tahun, kejang, kaku kuduk (-), meninggal. Digigit anjing 3 bulan lalu, badan negri….
a. Polimyelitis c. Herpes simpleks
b. Rabies d. Meningitis tuberkulosis

Pembahasan :
RABIES
 Dari anjing, menular melalui gigitan
 Klinik tak spesifik, inkubasi 3 bulan, fatal
 Ensefalitis berat, ganglia basalis, batang otak, ventrikel, medula,
 Degenerasi luas sel neuron, ditemukan ‘Negri bodies’

101. Anak umur 3 tahun, kejang, sudah diberi alcohol pada seluruh tubuhnya, tapi tetap tidak
berhenti. Sebelumnya tidak pernah kejang. Pada pemeriksaan histopatologi tampak tuberkel,
sel datia langerhans, dan nekrosis karnisiosa. Diagnosis….
a. Polimyositis d. Meningitis TB
b. Meningiositis e. Ensefalitis TB
c. Meningitis viral
102. Pada kasus seorang anak yang kepalanya terus membesar dengan peningkatan CSF…. Jawab:
hidrosefalus

103. X
104. DD dari no.103 (soalnya apa?) mungkin kasusnya sama dengan nomor 102
a. Subdural hematom c. Meningitis
b. Migren d. dst

DD : Hidrancephali, Epidural hematome,

105. Abses, penegakan diagnosis….


a. LP d. CT scan dengan kontras
b. Skull x ray e. Myelografi
c. CT scan
106. Pada gangguan psikosomatik, mekanisme defensive….
a. Proyeksi c. Undoing
b. Introversi d. Konversi

107. Gangguan psikofisiologik anoreksia neurosa, sumber anxietas….


a. Rasa bersalah/berdosa
b. Tertekan/terbatas dalam hubungan social
c. Rasa malu
d. Permusuhan antara ibu/saudara
e. Rasa kehilangan/ancaman kehilangan orang dekat

108. Depresi akibat disfungsi otak karena penyakit serebral psikis dan sel otak, organik lain….
a. Halusinasi organic c. Gangguan waham
b. Gangguan katatonik organik d. F06.ICD

109. Halusinasi dan wahana harus mencolok, ditemukan pada skizofrenia…. paranoid

110. Stupor, gelisah, negativism rigiditas dapat ditemukan pada…. Jawab: skizofrenia katatonik

111. Tentang skizofrenia

112. Suara kacau balau yang tidak bisa didefinisikan secara tegas adalah….

a. Pnonema c. Halusinasi akustik ilusi


b. Akoasma d. Halusinasi haptile

113. Penderita seolah-olah melihat dirinya di hadapannya disebut….


a. Halusinasi visual d. Halusinasi taktil
b. Halusinasi kinestetik e. Phonema
c. Halusinasi austokop
114. Flight of ideas….
a. Sindrom depresi d. Sindrom otak organik
b. Sindrom manie e. Skizofrenia paranoid
c. Sindrom gangguan mental organik
115. Gangguan jiwa yang banyak di klinik… skizofrenia

116. AAION…
a. Edem pupil fokal
b. Visus menurun, mendadak sangat jelek
c. Pada anak-anak
d. Skotoma mendadak 1 mata
e. Oklusi arteri retina centralis

AAION
Gx : Skotoma mendadak 1 mata Visus N/<, Skotoma, hemianopsia
F.C : Edema papil sektoral
Tx : Non arteritis ¦ kausanya
Arteritis ¦ kortikoteroid

Prog. : Skotoma menetap, Visus N

117. Gejala neuritis optic….


a. Visus 0 (nol) d. Diplopia
b. Skotoma verifier e. Kabur mendadak
c. Tidak nyeri
NEURITIS OPTIK
Gx : Kabur mendadak, skotoma sentral, Sakit bila digerakan/ditekan, Bila berat ¦
Neuroretinitis
Tx : Kortikosteroid, Neurotropik
Px : Bila baik Tx dini

118. Trauma mekanik tumpul jika kena mata, maka….


a. Hifomia d. Mata kering
b. Rupture kornea e. Tumor mata
c. Ovitis anterior
119. Tanda blow out fracture, maka mata….

120. Trauma mata akibat terkena las megakibatkan….


a. Katarak d. Glaucoma
b. Erosi kornea e. Hifema
c. Edema macula
121. X
122. Pada subdural hygroma tejadi….
a. Robekan arachnoid membrane dengan kebocoran CSF ke subdural space
b. Robekan durameter dengan kebocoran CSF
c. Robekan piameter dengan kebocoran CSF
d. Robekan sinus sagitalis

123. Penyakit di bawah ini yang paling sering disertai kejang adalah….
a. DHF c. Tifoid fever
b. Rabies
d. Malaria cerebral e. Tetanus
124. Karakteristik epidural hemorage….
a. Contre coup (subdural)
b. Terbatas pada lesi
c. Tidak melintasi garis sutura
d. Jarang menyertai fraktur kepala sekitar 10 %

125. Sindrome herniasi, yaitu….


a. Cidera kepala extra axial
b. Cidera kepala primer
c. Cidera kepala sekunder
d. Cidera kepala terbuka dengan herniasi

126. Khas pada fraktur diastasis….


a. Separasi sutura ≥ 3 mm c. Terganjal sutura
b. Separasi sutura ≥ 1 mm d. dst

 Sutura korona dan lambdoidea : ≤ 2 mm


 Separasi traumatik (diastasis) : > 3 mmà bila fraktur meluas ke dalam sutura
127. Ciri-ciri perdarahan subdural….
a. Lesi bikonveks c. Lebih nyata pada fissure sylvii
b. Sering lesi cresentris d. dst

128. Densitas fresh blood pada CT scan


a. -10 Hu c. 10 Hu
b. 0 Hu
d. 45 Hu

129. X
130. Chronic subdural hemorrhage terjadi pada….
a. 3 jam pertama post trauma c. 3 hari – 21 hari
b. 3 jam – 3 hari d. 21 hari – 30 hari

Subdural hematom
 Perdarahan di subarachnoid space.
 Sifat : akut (dalam 48 jam) atau kronis ( minimal 2 minggu setelah kejadian)
 Subdural hematom akut merupakan salah satu kelainan yang mematikan dari semua
kelainan cedera kepala.

131. Lokasi tersering cereberal hemoragic hypertension….

132. X
133. Pada pengelolaan kasus di atas (tetanus), perlu evaluasi progresivitas dan reaksi pengobatan….
1. Beratnya kekakuan dan frekuensi kejang
2. Status pernapasan dan suhu badan
3. Frekuensi kejang dan status pernapasan
4. Beratnya luka porte d’entrée dan derajat kesadaran

Pada pengelolahan perlu dilakukan evaluasi progresivitas penyakit dan reaksi terhadap pengobatan.
Evaluasi terhadap 4 gejala klinis yaitu :Beratnya kekakuan, Frequensi kejang, Suhu badan, Status
pernafasan, Yang dievaluasi setiap 12 jam

134. Penyebab kematian pada kasus (tetanus)….


a. Epistotonus d. Spasme laring
b. Trismus e. Defans muskular
c. Kejang fokal
 Gangguan pernafasan mengakibatkan anoksia dan kematian
 Kegagalan nafas akibat kelelahan otot nafas dan infeksi sekunder paru

135. Untuk menentukan prognosis (kasus tetanus), pakai criteria….


1. Hacli 3. Philip
2. Dakkav 4. Conway

Pembahasan :
Derajat keparahan menurut philip
TOLAK UKUR NILAI
Masa inkubasi Kurang 48 jam 5
2 – 5 hari 4
6 – 10 hari 3
11 – 14 hari 2
Lebih 14 hari 1
Lokasi infeksi Internal/umbilikal 5
Leher, kepala, dinding tubuh 4
Ekstremitas superior 3
Ekstremitas inferior 2
Tidak ditemukan 1
Imunisasi Tidak ada 5
Mungkin ibu imunisasi 4
Lebih 10 tahun yll 3
Kurang 10 tahun yll 2
Proteksi lengkap 1
Ko faktor Penyakit/trauma yang 5
membahakan jiwa 4
Tidak langsung membahayakan 3
jiwa 2
Tidak membahayakan jiwa 1
Trauma/penyakit ringan
A S A derajat

136. Diagnosis klinis untuk kasus tetanus ditegakkan dengan….


a. Harus ada luka ekstremitas dengan porte de’enteree
b. Trismus dan penurunan kesadaran
c. Rhesus sardoskus dan gangguan cairan elektrolit
d. Demam tinggi dan sesak nafas
e. Gagal napas dan parenkim inferior

DIAGNOSIS

 Diagnosis klinis mudah ditegakkan dengan adanya porte d’ entrée dan gejala trismus, risus
sardonikus, kaku kuduk, opistotonus, perut keras, kejang tanpa gangguan kesadaran
 Ditemukan kuman Clostridium tetani

137. DD tetanus….
1. Rabies
2. Meningoensefalitis
3. Tetanus hipototoksik
4. Abses alveola

DIAGNOSIS BANDING
 Infeksi lokal daerah mulut disertai trimus
 Meningitis dan encephalitis ( disertai dengan gangguan kesadaran, trimus -, CSF abnormal )
 Gejala histeria

138. Tetanus cephalic mengenai nervus….


a. III, IV d. IX, X
b. V, VI e. XI, XII
c. VII, VIII
Tetanus lokal tipe sepalik, shg timbul fenomena motorik sesuai saraf kranial : N III, N IV, N V, N VI, N VI,
N IX, N X dan N XII

139. X
140. Berikut ini yang bukan gejala tumor infratentorial adalah….
a. Anosmia  supratentorial
b. Sakit kepala
c. Muntah
d. Ataxia
e. Gangguan keseimbangan dan koordinasi

Infratentorial
 Tidak seperti supra tentorial tumor, jarang terjadi kejang
 Kejang muncul oleh karena iritasi korteks
 Kebanyakan tumor fossa posterior mempunyai tanda dan gejala peningkatan TIK oleh
karena hydrocephalus termasuk., Nyeri kepala , Nausea / vomiting o.k TIK /
penekanan ke nucl. Vagal di area postrema , Papil edema, Gait disturbance / ataxia,
Vertigo, diplopia

141. Kelemahan ekstrimitas kiri, gangguan nyeri dan suhu kanan…. Jawab: Brown secard syndrome

Sindrom Brown Sequard : Ipsilateral : gg Motorik,Vibrasi, posisi Kontralateral : gg Suhu ,


nyeri

142. Patofisiologi kejang akibat sekuestrasi….


a. Rabies d. Tetanus
b. Malaria e. Sepsis berat
c. Tifoid toxic
143. X
144. Terapi logis tifoid….
a. Anti kejang d. Kortikosteroid rendah
b. Kortikosteroid tinggi e. Antibody
c. Kortikosteroid sedang
145. Ensefalopati pada tipoid toxid….
1. Peranan sitokin 3. Fenomena autoimun
2. Infeksi langsung CNS 4. Trombositopenia

146. X
147. Gejala rabies Dumb….
1. Jarang menggigit 3. Gangguan menelan
2. Suka tidur, selalu bersembunyi 4. Mati dalam 10 hari

148. Penyakit yang berhubungan dengan psikis adalah….


1. Penyakit ginjal kronis 3. Penyakit paru kronis
2. Hipertensi 4. Dyspepsia

Beberapa gangguan psikofisiologik (psikosomatik)


1. Sistem kardiovaskuler :ansietas hebat (tu. kekhawatiran akan kematian) à perhatian
tertuju pada jantung, dirasakan menderita penyakit jantung.
2. Astenia sirkularis : ansietas dikonversi dengan kelelahan fisik.
3. Hipertensi vaskularis: ketegangan à vasokonstruksi à hipertensi.
4. Sistem gastrointestinal: anoreksia, rasa mual, nyeri ulu hati, nyeri dada.
5. Ulkus peptikum :emosi à ulkus peptikum.
6. Kolitis ulseratif : ansietas rasa bersalah/berdosa à gangguan defekasi, bab mengandung
lendir dan selaput lendir, anoreksia dan lelah.
7. Anoreksia nervosa:nafsu makan hilang sehingga menjadi kurus karena ada
perasaan permusuhan terhadap saudara/orang tua.
8. Sistem respiratorik à asma bronkial.
9. Sistem endokrin : kehilangan/ancaman kehilangan orang dekat à tyrotoksikosis.
10. Menopause: terkekang, terasing, terbatas dalam hubungan sosial menyebabkan
berhentinya haid (menopause).
11. Kulit (dermatitis): rasa malu menyebab dermatitis atopik.
12. Sistem urogenital: kesulitan dalam perkembangan seksual àdismenore, dispareunia,
impotensia, frigiditas.

149. X
150. Hal-hal di bawah sesuai dengan lesi central cord syndrome….
1. Lesi servikal
2. Kelemahan motorik anggota gerak atas lebih dominan
3. Disestesia
4. Gangguan sensibilitas sacral

Sindrom kord sentral  perdarahan dibagian tengah spinal cord akibat trauma hiperekstensi
pada vertebra servikal

• Gangguan Motorik : lengan > tungkai


• Tungkai : UMN
• Lengan : LMN

Pemeriksaan untuk penegakan diagnosis kasus di atas (hidrosefalus), kecuali….


a. MRI
b. CT scan
c. Myelografi
d. USG
e. Skull x-ray
Prosedur Diagnostik: Rontgen foto kepala, Transimulasi, Lingkaran kepala, Ventrikulografi,
Ultrasonografi, CT Scan kepala, MRI

Anda mungkin juga menyukai