Institute of Development
& Energy Economics
Arus Minyak, Subsidi BBM dan APBN Indonesia:
Beberapa Hal Yang Perlu Kita Ketahui
Beberapa Hal Yang Perlu Kita Ketahui
Bagian 1 dari 3
IDE∑ menyebarluaskan naskah ini untuk memperkaya pemahaman masyarakat mengenai masalah Subsidi BBM.
Dalam pandangan IDE∑, pemahaman masyarakat mengenai masalah Subsidi BBM ini ‐‐termasuk yang dimiliki
pemuka politik, akademisi, tokoh LSM, demonstran maupun pejabat pemerintah‐‐ masih sangat beragam, kurang
l k
lengkap atau bahkan keliru, termasuk dalam melihat fakta empiris yang berkaitan.
b hk k li kd l lih f k ii b k i IDE∑ berharap naskah
b h k h
sederhana ini memberikan manfaat kepada kita bersama.
IDE∑
Institute of Development
& Energygy Economics
Sistem Penyediaan BBM di Indonesia 2
1.1 Arus Penyediaan BBM di Indonesia (2005; ribu barel/hari) 5 Bagian
1. 2. Arus Penyediaan BBM di Indonesia (2007; juta barel) 6
1
Subsidi BBM dan APBN Indonesia 7
7
2. 1. Apakah yang dimaksud dengan Subsidi BBM?
2 1 Apakah yang dimaksud dengan Subsidi BBM? B i
Bagian
2. 2. Arus minyak, Pendapatan dan Belanja dalam APBN 7
2. 3. Bagaimanakah nilai Subsidi BBM ditentukan? 11 2
2. 4. Jadi, Subsidi BBM benar‐benar ada dan dibayarkan? 12
Harga minyak terus membumbung. Apa
yang akan terjadi pada Subsidi BBM dan 13
APBN Indonesia?
Bagian
Lalu harus bagaimana? 16 3
16
4. 1. Keputusan politik pemerintah
4 2 Pilih l i
4. 2. Pilihan lain 18
riset.idee@gmail.com 1
Sistem Penyediaan BBM di Indonesia IDE∑
Institute of Development
& Energygy Economics
Impor HOMC Ekspor
Ekspor
Bagian
Kontraktor
Kontraktor
Production
Sharing LPG
Produksi Premium
Minyak Exchange,
Mentah
Mentah Pembelian
Indonesia Minyak Tanah
Bagian
Pemerintah
+ Solar
Ekspor Produksi
PERTAMINA
Minyak Disel
Minyak Bakar
Kontrak
Impor
Produk Lain
Minyak Konsumsi
Mentah Impor BBM
BBM Indonesia
Pasar Spot
riset.idee@gmail.com 2
Pemahamanan dasar:
IDE∑
Institute of Development
& Energygy Economics
BBM di Indonesia bersumber dari (1) hasil pengolahan di kilang-kilang minyak dalam negeri,
dan (2) diimpor langsung dalam bentuk BBM. Konsumsi BBM di Indonesia terus meningkat!
Di Indonesia terdapat 8 kilang minyak (Pangkalan Brandan, Dumai, Plaju, Balikpapan,
Balongan,
B l Cepu,
C Kasim)
K i ) dengan
d kapasitas
k it pengolahan
l h 11,103
103 jjuta
t bbarell per h
hari.
i SSeluruh kilang
l h kil
dioperasikan oleh Pertamina. Setiap kilang memiliki kelengkapan unit pengolahan yang berbeda
dan membutuhkan masukan minyak mentah (crude oil) yang spesifikasinya tidak sama. Sejak
1995 (Balongan), kapasitas kilang minyak di Indonesia belum bertambah. Minyak mentah
yyangg diolah di kilang-kilang
g g minyak
y Indonesia bersumber dari p produksi lapangan-lapangan
p g p g
minyak di Indonesia serta minyak mentah yang diimpor. Selain menghasilkan BBM, kilang
menghasilkan produk lain seperti nafta dan aspal.
Produksi minyak mentah di Indonesia dilakukan oleh Kontraktor Production Sharing
(termasuk Pertamina) dengan produsen terbesar Chevron Pacific Indonesia. Melalui skema
“Perjanjian
Perjanjian Bagi Hasil”
Hasil , biaya-biaya
biaya biaya yang dikeluarkan Kontraktor untuk menghasilkan minyak
mentah akan diganti dalam bentuk minyak mentah. Setelah dikurangi dengan volume yang
equivalent dengan biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan minyak mentah (Cost Recovery),
minyak mentah yang tersisa akan dibagi dua: sebagian untuk Pemerintah Indonesia (80-75
persen) dan sisanya untuk Kontraktor (20-25persen). Ini penyederhanaan dari konsep
“Perjanjian Bagi Hasil” yang rinciannya berbeda untuk setiap kontrak.
Setelah mencapai puncak pada tahun 1977, produksi minyak mentah di Indonesia
cenderung menurun. Cost Recovery kini bisa bernilai 40-50 persen dari volume minyak yang
diproduksi.
riset.idee@gmail.com 3
Pemahamanan …
IDE∑
Institute of Development
& Energygy Economics
Statistik “Eskpor Minyak Mentah Indonesia” adalah angka ekspor minyak mentah milik
KPS, bukan milik Pemerintah Indonesia. Sangat sedikit minyak mentah milik Pemerintah
Indonesia sekarang yang diekspor! Mereka (minyak mentah Pemerintah, serta yang dihasilkan
. Pertamina) digunakan untuk memasok kilang di dalam negeri.
I
Impor minyak
i k mentah
t h untuk
t k memasokk kilang–kilang
kil kil di IIndonesia
d i dil
dilakukan
k k dbdberdasarkan
d k (1)
Kontrak (jangka pendek-menengah), misalnya dari Timur Tengah dan (2) dibeli dari pasar spot.
Impor BBM sebagian besar dilakukan di pasar spot produk minyak Singapura.
HOMC = High Octane Mogas Component dibutuhkan di kilang untuk meningkatkan nilai
oktan dari ppremium ((motor g
gasoline)) yang
y g diproduksi.
p
Catatan Kritis:
Di Indonesia, kita tidak tahu persis kebutuhan (real demand) BBM. Statistik yang tersedia adalah
jumlah BBM yang dipasok (supply) oleh Pertamina. Termasuk dalam statistik ini, tentu saja BBM yang
dioplos, diselundupkan atau bahkan di-re-impor ke Indonesia.
Survei/sensus konsumsi BBM harus diadakan untuk memperbaiki kelemahan ini!
Impor minyak mentah dan impor BBM merupakan komponen yang biayanya sangat besar dalam
sistem pengadaan BBM di Indonesia.
Indonesia Silakan Anda hitung sendiri ancar-ancar
ancar ancar biaya pengadaan BBM
itu dengan data harga minyak mentah hari ini. Besar sekali? Bagaimanakah proses pengadaan itu
dilakukan? Oleh siapa, darimana saja? Berapa besar setiap lot-nya? Bagaimana proses tender-nya?
Siapa yang mengawasi pengadaan yang buntutnya akan ditanggung oleh APBN –melalui mekanisme
Subsidi BBM– itu? Cukup efisien dan transparankah informasi yang dapat diperoleh publik dari
d
proses pengadaan minyak
i k mentah/
t h/ BBM ini?
i i?
riset.idee@gmail.com 4
1. 1. Arus Penyediaan BBM di Indonesia (2005; ribu barel/hari) IDE∑
Institute of Development
& Energygy Economics
402,1
504,9 Impor HOMC
Ekspor = 14,8 Ekspor
Bagian
Kontraktor
Kontraktor
Production
Sharing
1.113,4 Kilang LPG = 30,2 ‐
Minyak
Produksi Premium = 194,2 67,3
Minyak 29,9 Exchange, 102,8
Indonesia
Pembelian
Mentah Minyak Tanah =
Indonesia 163,3
164,7
Bagian
Pemerintah +
612,2 Solar = 266,8 190,8
Ekspor Produksi
(62.4%)
PERTAMINA 980,9
69,2 (100%) Minyak Disel =
608,5 ‐
17,8
248,8
368,7 Minyak Bakar =
29,0
Kontrak (37,6 %) 89
Impor
Produk Lain Jumlah = 732,5 450,4
Minyak
Mentah
Konsumsi BBM
Pasar Spot Indonesia =
119,9 1 182 9
1.182,9
HOMC = 17
Konsumsi
Non BBM =
89
Impor Minyak
p y
Mentah = 116 Penyimpanan 312 Transportasi
Produksi
Kilang BBM =
=
204 214
244
Custody Transfer
Custody Transfer
Ek
Ekspor = 135
135
Point
Rumah Tangga
= 62
Industri = 50
Impor BBM = 150
Impor BBM = 150 Listrik = 66
Listrik = 66
Produksi
Minyak Mentah Penyimpanan Total = 392
= 348
Terima kasih atas perhatian Anda …
Silakan lanjutkan dengan Bagian 2 dan Bagian 3
Referensi
1. Hanan Nugroho, Apakah Persoalannya Pada Subsidi BBM? Tinjauan terhadap masalah subsidi BBM,
ketergantungan pada minyak bumi, manajemen energi nasional dan pembangunan infrastruktur energi,
Perencanaan Pembangunan Ed
Ed. 2 Tahun X
X, 2005
2005.
http://www.bappenas.go.id/index.php?module=ContentExpress&func=display&ceid=2216
2. Hanan Nugroho, Subsidi BBM tak sama dengan uang keluar, tapi mesti ditekan, Bisnis Indonesia,
2 Desember 2004.
http://www.bappenas.go.id/index.php?module=ContentExpress&func=display&ceid=1969
3. Kwik Kian Gie,
3 Gie Apakah Subsidi BBM Sama Dengan Uang Keluar? Bisnis Indonesia,
Indonesia 22 November 2004
2004.
4. Kwik Kian Gie, Istilah Subsidi BBM Menyesatkan. Mengapa Dipakai Untuk Menaikkan Harga Lagi??
http://www.koraninternet.com/ (20 Mei 2008)
5. Philip Barnes, Indonesia: The Political Economy of Energy, Oxford Institute for Energy Studies, 1995.
6. Jean Masseron, et al., Petroleum Economics, Institut Français du Petrole, Editions Technip, 1990.
y dan Gas Bumi Indonesia ((Ditjen
7. Statistik Minyak j Migas),
g ), Nota Keuangang ((Dep. p Keuangan):
g ) beberapa p seri
penerbitan.
riset.idee@gmail.com 19 Subsidi BBM, Ver. 1, Mei, 2008.
© IDE∑