Anda di halaman 1dari 23

MIKROSKUP

POLARISASI
PERTEMUAN I
DASAR TEORI
 Analisis megaskopis mineral / batuan tidak mampu
dilakukan karena ukuran/sifat-sifatnya yang mikro
 Contoh batuan-batuan tersebut adalah:
– Batuan beku bertekstur afanitik
– Batuan sedimen klastika berukuran halus
– Batuan metamorf: sekis, filit, gneis dan lain-lain
 MO dan Petrografi adalah suatu metode pengamatan
mendasar terhadap data geologi (batuan dan struktur)
 Alat yang digunakan adalah mikroskop polarisasi; data
dibaca melalui lensa polarizator
 Ada beberapa jenis mikroskop polarisasi, yaitu
binokuler, trilokuler; dan digital dan non-digital
Bagian-Bagian Mikroskup Polarisasi
BEBERAPA JENIS MIKROSKUP
POLARISASI
 Lampu terpisah dari
komputer
 Sinar lampu dipantulkan
melalui cermin (mirror)
lalu dilanjutkan ke lensa
polarizer.
 Sinar menembus obyek
yang diletakkan di atas
meja obyektif
 Sinar membawa data
dari obyek (sayatan
tipis) dikirimkan ke lensa
obyektif, ditangkap oleh
okuler dan diterima mata
Mikroskup digital dengan layar video

 Data pengamatan sayatan tipis dikirim ke layar LCD dan


dapat disimpan di dalam hard disk
Mikroskup digital dengan
layar video yang lain
Bagian-bagian dari
Mikroskup Polarisasi
 Lensa Ocular (eye piece; gambar
atas) – lensa dengan perbesaran
biasanya 10x, yang berhubungan
langsung dengan mata saat mengamati
sayatan tipis di bawah mikroskup.
 Dalam lansa ini terdapat benangsilang
yang dapat membantu menentukan
posisi utara-selatan (U-S) dan timur-
barat (T-B).
 Perbesaran dari obyek sayatan tipis di
atas meja obyektif (gambar samping)
dihasilkan dari perbesaran okuler dan
lensa obyektif (gambar bawah).
 Contoh: jika praktikan melihat sayatan
tipis dengan menggunakan obyektif 4X,
dan okuler 10X, maka memiliki
perbesaran total 40X.
Prisma Nikol
Prisma nikol atas • Efek yang dibawa oleh sinar
terpolarisasi secara umum tidak
dapat dibedakan tanpa kombinasi
Meja obyek kedua prisma nikol
• Yaitu nikol atas dan nikol bawah
• Nikol atas tidak mampu berputar,
terletak di antara lensa okuler
danobyektif
• Nikol atas dapat ditekan masuk
Prisma nikol bawah atau keluar dari tube pada will,
yang disebut sebagai analyzer.

• Nikol bawah atau polarizer dapat diputar, terletak di bawah meja obyektif,
dapat dinaik-turunkan tanpa merubah centering-nya.
• Prinsip kerjanya: penampang analyzer berkedudukan kanan dan kiri; polarizer
berkedudukan depan dan belakang.
• Pada posisi ini obyek menjadi gelap dan nikol pada posisi silang.
• Saat sayatan tipis diamati dengan nikol bawah tanpa sinar konvergen: parallel
nikol. Jika hanya nikol bawah yang digunakan, maka diketahui bidang vibrasi.
Penggunaan Prisma Nikol untuk
Pengamatan Nikol Silang
 Jika polarizer dipindahkan
dari mikroskop dan sinar
direfleksikan dari
permukaan ke bidang
horizontal, maka bidang
terpolarisasi menjadi gelap
jika diputar ke kanan.

• Biotit yang disayat memotong belahannya memiliki absorpsi terbaik jika


bidang belahan sejajar dengan bidang vibrasi terpolarisasi.
• Pada posisi ini mineral menjadi gelap maksimum.
• Vibrasi gelapan juga dijumpai pada mineral Tourmaline yang diputar ke
kanan dari sumbu C.
• Kedudukan normal dari vibrasi sinar yang melalui prisma (sinar ekstra-
ordinary) dijumpai maksimum pada kanada balsam.
Lensa pada lampu
Lensa obyektif
konvergen
 Mikroskop dioperasikan pada sinar
lampu yang searah dengan tube
dan obyek
 Lensa konvergen menangkap sinar
tersebut secara maksimal dan
melanjutkannya melalui tube ke
lensa polarizer
 Sinar tersebut membawa data dari
Meja obyektif dari depan obyek yang selanjutnya dikirimkan
ke lensa obyektif dan ditangkap
oleh lensa okuler
 Yaitu dengan menaikkan nikol
Lensa konvergen
bagian bawah yang terletak di
bawah meja obyektif, sehingga:
 Permukaan polarizer dapat
menyentuh gelas preparat

Pengatur jumlah sinar lampu


Meja obyektif (meja
putar)
 Meja obyektif berbentuk melingkar atau
kotak ---- kebanyakan bulat
 Meja ini terletak di atas polarizer dan di
bawah lensa obyektif
 Merupakan tempat meletakkan sayatan
mikrometer tipis untuk diamati
 Pada meja dilengkapi dengan sekala
besaran (mikrometer) yang melintang
meja dan koordinat sumbu hingga 360O
Meja obyektif dapat dinaik-  Bagian pusat meja harus satu garis
turunkan sesuai dengan dengan pusat optis dari tube.
kebutuhan dan posisi  Centering dilakukan dengan memutar
sentringnya scroll (screws), centring 90o berada di
Kini, mikroskop modern telah bawah tube.
dilengkapi monitor LCD  Setelah posisinya centering, sayatan
tipis diletakkan di atas meja obyektif,
agar tidak bergeser-geser maka dapat
dijepit dengan kedua penjepit.
Benang Silang (Cross Hair)
 Benang silang berada pada lensa
okular, satu benang melintang ke
Benang silang kanan-kiri dan benang yang lain
melintang ke atas dan ke bawah.
 Berfungsi untuk mengetahui
kedudukan koordinat bidang
sumbu mineral, atau sudut
interfacial kristall.
 Meja obyektif harus
berkedudukan centered dengan
perpotongan benang silang, jika
tidak centered maka benang
silang tidak akan terlihat.

Pembacaan akan dapat dilakukan jika salah satu sisi kristal sejajar dengan
benang silang kanan-kiri, selanjutnya meja obyektif diputar sampai benang
silang yang lain sejajar dengan arah lain dari meja obyektif tetapi
berlawanan dengan center-nya
Cermin Pantul (The Mirror)

 Cermin pantul berfungsi untuk mengirimkan sinar dari lampu ke sumber


obyek
 Berbentuk bidang datar pada sisi belakang dan cekung pada sisi depan
 Pembentuk yang pertama digunakan untuk perbesaran rendah,
sedangkan yang terakhir untuk perbesaran yang lebih tinggi.
 Cermin ini berfungsi mengumpulkan sinar lampu dengan aperture yang
menyudut pada sekitar 40o.
 Untuk perbesaran yang lebih besar dan dengan menggunakan sinar
konvergen, maka menggunakan sinar konvergen
 Penggunaan cermin terutama untuk efisinsi penggunaan mikroskop.
 Ketika menggunakan sinar datang yang sejajar sebagai ordinary daylight,
maka sinar tersebut direfleksikan dari cermin dengan intensitas yang
rendah, yang datang bersamaan dengan focal point.
 Jika sumber sinar dekat dengan instrument, focal-length-nya besar, dan
sebaliknya
Lensa Obyektif
Lensa obyektif  Diklasifikaskan berdasarkan nilai
perbesarannya.
 Untuk obyektif yang memiliki power rendah,
maka focal length-nya di atas 13 mm dan
perbesarannya kurang dari 15 x; untuk
power menengah focal length antara 12- 5
mm dan perbesarannya 40 x; dan power
tinggi focal length kurang dari 4,5 mm dan
perbesarannya mencapai 40 x.
 Lensa obyektif yang sering digunakan
adalah yang berukuran 3 dan 7 mm
 Dalam satu sayatan tipis sering terdiri atas
suatu seri bidang yang saling menumpang,
Meja obyektif dari depan dan hanya salah satunya saja yang dapat
diamati.
 Dalam lens obyektif low-power, dapat
dilihat obyek yang menumpang bidang yang
Lensa konvergen berbeda lainnya, tetapi dengan lensa high-
power hal itu tidak mungkin dilakukan.
 Tingkat kecerahan (brightness) dari image
akan meningkat jika hitungan aperturenya
dapat diketahui dalam luasan pesegi.

Pengatur jumlah sinar lampu


Resolving Power
 Bagian dari mikroskop yang berfungsi
untuk pengaturan ketelitian alat.
 Dengan meningkatkan resolving
power untuk mempertajam obyek
pengamatan maka dapat mengurangi
masa pemakaian alat.
 Dalam praktik petrografis, dibutuhkan
ketelitian maksimal sehingga sifat
terkecil pun terdeteksi.
 Mata hanya mampu membedakan
250 garis dalam 1 inci
 Ketika dua titik berpindah dari posisi
6.876x dari mata, maka yang terlihat
hanya satu titik.
 Dengan bantuan resolving power dan
okuler, mata mampu membedakan
pleurosigma angulatum sebanyak
Resolving power 50.000 garis .
Lensa Bertrand
(Keping Gipsum)
 Berada pada center dari
microscope di atas analyzer
yang melintas masuk / keluar
tube
 Digunakan sebagai mikroskop
kecil bersama-sama dengan
okuler untuk memperbesar
gambaran interference
 Terutama digunakan untuk
mengetahui warna
birefringence, sehingga dapat
diketahui ketebalan sayatannya
 Pada penggunaan alat ini, juga
dilengkapi dengan tabel warna
interference
Tabel warna interference yang digunakan
bersama-sama dengan keping gips untuk
mengetahui warna birefringence
Lensa okuler

Lensa Ocular
 Disebut juga dengan lensa okuler
Huygens
 Terdiri dari dua lensa simple plane-
convex
 Terletak berhadapan langsung
Lensa dengan mata.
bertrand  Lensa bagian atas berupa lensa
mata dan lensa bagian bawah
analizer
berfungsi untuk mengumpulkan
Lensa data.
obyektif  Focal length dari lensa mata adalah
1/3-nya dari lensa pengumpul
(field length).

• Sinar sinar ini yang menyebabkan kelelahan pada mata saat pengamatan.
• Pada okuler juga dijumpai benang silang, berbentuk jaring laba-laba dan
mengikatkan tali tersebut pada perutnya.
Mikrometer
 Berfungsi untuk mengukur
jarak dalam sekala yang
sempit, contoh: diameter
mineral.
 Terletak di atas meja
obyektif.
mikrometer
 Pada pembacaan langsung
dalam meja obyektif,
sekala dalam ratusan mm.
 Jadi, dalam suatu
pengamatan sayatan tipis
dapat diketahui seberapa
ratus mm dalam suatu
divisi kristal.
Adjustment screw

• Agar familier dalam penggunaannya, siswa dapat membuat sendiri mikrometer


tersebut
Adjustment Screws
 Adjustment screw
berfungsi untuk
mengatur (bagian dalam
2) dan
menghaluskannya
(bagian luar 1)
mikrometer kefokusan lensa okuler
dan obyektif
 Metodenya yaitu dengan
memutar ke kanan
untuk memperbesar dan
ke kiri untuk
memperkecil.
2
 Terletak pada gagang
mikroskop (tube)
1 Adjustment screw  Akurasi kerja
Adjustment screw
mencapai 0,001 mm.
Penggunaan Mikroskup
 Pencahayaan mikroskop sangat baik jika berasal dari arah utara; jika tidak
mampu dari timur. Jangan menggunakan sinar matahari langsung
 Meja (bangku) harus kuat, dan pengamat harus nyaman menggunakannya.
 Mikroskop harus terletak tepat di depan pengamat, kedua tangan leluasa
mengoperasikannya.
 Jangan menutup mata sebelah, mata yang tidak dipakai untuk mengamati
dibiarkan terbuka, agar tidak jereng atau mudah lelah.
 Pencahayaan harus cukup mampu menerangi pengamatan paralel nikol dan
silang nikol.
 Agar mata tidak sakit, praktikan disarankan memfokuskan pengamatan
dengan menaikkan power, dari pada menurunkannya --- agar dapat
menghindari kalau-kalau lensa menyentuh preparat dan memcahkannya
 Tempatkan pandangan (mata) setinggi dengan okuler, perlambatkan dalam
memutar screw jika jarak obyektif dan preparat sangat dekat.
 Lakukan pengamatan hanya jika obyek pengamatan benar-benar telah
fokus.
Tip Menggunakan Mikroskop Polarisasi
 Pada mineral tak-berwarna (ct. kuarsa), sebaiknya
mengurangi pencahayaannya, dan memperhatikan
adanya rongga atau inklusi.
 Rongga / inklusi memiliki kenampakan yang hampir
sama
 Sebaiknya menjaga betul-betul agar lensa dan nikol
dapat awet dan meningkat efisiensinya.
 Jangan membiarkan lensa mikroskop terkena sinar
matahari langsung dan / uap radiator.
 Lensa harus dijaga agar terbebas dari debu. Lensa
obyektif jangan sampai bersinggungan dengan cover
glass, karena akan tergores
Latihan
 Gambarkan
penggunaan alat ini
 Tentukan bagian-
bagiannya dan fungsi
masing-masing
 Letakkan sehelai
rambut di atas meja
obyektif dan amati
secara fokus struktur
dan tekstur rambut
tersebut

Anda mungkin juga menyukai