Bila garam-garam dilarutkan dalam air, larutan itu tidak selalu netral. Hal ini disebabkan karena sebagian dari
garam berinteraksi dengan air. Proses ini dinamakan Hidrolisis
Akibat dari hidrolisis adalah ion hidrogen atau hidroksil tertinggal berlebihan dalam larutan yang menyebabkan
larutan menjadi asam atau basa
4 Kategori Garam
Bila dilarutkan dalam air menunjukkan reaksi yang netral. Anion maupun kationnya tidak bereaksi dengan H
dan OH. Kesetimbangan disosiasi air tidak terganggu, sehingga larutan bersifat netral
Bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang bersifat basa. Anion akan bergabung dengan ion
hidrogen membentuk asam lemah yang sangat sedikit berdisosiasi sehingga ion hidroksil tertinggal dalam
larutan.
Bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang bersifat asam. Kation dari garam akan
bergabung dengan ion hidroksil membentuk basa lemah yang sangat sedikit berdisosiasi sehingga ion hidrogen
tertinggal dalam larutan.
Bila dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis yang agak kompleks, karena baik anion maupun kationnya
akan bereaksi dengan ion hidrogen dan hidroksil.
ACIDI-ALKALIMETRI
Adalah suatu metode analisis kuantitatif yang didasarkan pada reaksi ASAM-BASA
Teori Asam-Basa
Asam adalah zat yang bila dilarutkan dalam air mengalami disosiasi dengan pembentukan ion hidrogen sebagai
satu-satunya ion positif.
Basa adalah zat yang bila dilarutkan dalam air mengalami disosiasi dengan pembentukan ion hidroksil sebagai
satu-satunya ion negatif.
Asam dan Basa kuat akan berdisosiasi hampir sempurna, sedangkan asam dan basa lemah hanya sedikit
berdisosiasi
Garam adalah hasil reaksi antara asam dan basa. Akan tetapi sebenarnya garam itu dalam larutan tidak ada,
karena asam/basa kuat akan terdisosiasi dalam larutan.
Zat amfoter adalah zat yang dapat bereaksi dengan ion hidrogen maupun hidroksil.
Sebagai asam
2. Teori Bronsted-Lowry
Asam adalah zat yang menyumbang proton (ion hidrogen)
Basa adalah zat yang menerima proton.
Jika A adalah asam dan B basa, maka :
Disebut juga sistem asam-basa konjugasi :
Untuk asam berbasa dua dan tiga, maka terdapat 2 dan 3 harga K, sedangkan untuk basa analog dengan asam.
Semakin kuat suatu asam atau basa, maka akan terdisosiasi semakin banyak, dan harga K akan semakin besar
pula
Untuk air, dikenal harga Kw yang besarnya pada suhu kamar :
Banyak asam dan basa organik lemah yang bentuk ion dan bentuk tak terdisosiasinya menunjukkan warna
yang berlainan. Molekul semacam ini dapat digunakan untuk menetapkan kapan telah cukup ditambahkan
titran. Molekul semacam ini disebut sebagai titran
Contoh : Fenolftalein
Mengalami perubahan warna dari tak berwarna pada kondisi asam menjadi merah jambu pada kondisi basa