ALKOHOL
Jika orang berbicara tentang alkohol umumnya berarti etanol atau etil alkohol yang biasa
digunakan dalam minuman beralkohol seperti bir, anggur dan minuman keras. Spiritus yang
digunakan untuk pembedahan, kandungan utamanya adalah etanol dengan sedikit methanol.
Etanol juga digunakan dalam sediaan obat, pencuci mulut, antiseptic, desinfektan dan kosmetika
dan kosmetika seperti aftershave, parfum dan cologne.
Penyalahgunaan alkohol sering terjadi di masyarakat dan penyalahgunaan terus menerus dapat
mengakibatkan ketergantungan. Orang yang meracuni dirinya sendiri sering menggunakan obat
dengan dosis tinggi yang dicampurkan dengan minuman alkohol
Gambaran klinis
Pada keracunan yang ringan hingga sedang akan menunjukkan gejala euforia, inkoordinasi
ringan, ataksia, nystagmus, gangguan kesadaran dan reflek meningkat. Hambatan sosial
menurun, dan menjadi lebih agresif. Hipoglikemia mungkin terjadi.
Pada keracunan yang berat mungkin menyebabkan koma, depresi nafas, aspirasi paru. Pada
pasien ini pupil mata biasanya mengecil, suhu, tekanan darah dan denyut nadi menurun.
Rabdomiolisis dapat terjadi pada immobilisasi yang lama.
Penyalahgunaan etanol kronik dapat menimbulkan perdarahan gastrointestinal, sindrom mallory-
Weiss atau varises esofagus, pankreatitis, hepatitis, sirosis hati dan ensefalopathi hepatik,
hipokalemia, hipofosfoatemia dan hipomagnesemia, defiiensi tiamin, ketoasidosis alkoholik dan
penurunan daya tahan terhadap infeksi.
Sindrom putus obat alkohol pada premium alkohol kronik menyebabkan tremulousness,
hiperaktif sistem saraf simpatik dan tertawa terbahak-bahak. Kadang-kadang hal ini akan
meningkat menjadi delirium tremens, sindrom yang mengancam kehidupan dari hioperaktif
otonom yang parah, hipertemia, dan delirium yang mempunyai morbiditas maupun mortalitas
yang tinggi bila tidak diobati.
Penatalaksanaan
1. Stabilisasi:
a. Penatalaksanaan jalan nafas
b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan : ventilasi dan oksigenasi
2. Dekontaminasi
Dekontaminasi mata:
Dilakukan sebelum dekontaminasi kulit
Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang
terkena atau terburuk kondisinya.
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan lakukan irigasi dengan sejumlah air
bersih atau larutan NaCl 0,9% perlahan selama 15-20 menit
Hindari bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya
Jangan biarakan pasien menggosok matanya
Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit
Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera kirim ke dokter mata
Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)
Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat
Cuci (scrubbing) segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir dingin atau hangat dan
sabun minimal 10 menit
Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut,
jangan digossok
Lepaskan pakaian, arloji dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah
dalam wadah/plastik tertutup
Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan,
masker hidung dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya
Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut
Dekontaminasi gastrointestinal
Karena etanol sangat cepat diabsorpsi maka emesis dan bilas lambung tidak dianjurkan. Kecuali
penelanan bahan baru terjadi 30 menit atau dicurigai obat lain juga ikut tertelan.
http://rhephi.wordpress.com/2008/01/23/keracunan-alkohol/