Anda di halaman 1dari 7

Salah satu kelebihan pertanian organik adalah membantu mencegah erosi.

Pemberian pupuk organik membantu menurunkan tingkat erosi pada tanah yang

mudah terkikis oleh air dan angin. Penambahan bahan organik akan merangsang

pertumbuhan fungi, bakteri, dan actinomycetes.

Manfaat pupuk organik yaitu pertama pemakaiannya aman bagi manusia,

maksudnya pemakaian pupuk organik tidak meninggalkan residu pada hasil panen

sehingga tidak menimbulkan efek negatif bagi kesehatan manusia. Kedua, tidak

mencemari lingkungan, maksudnya pupuk organik tidak mencemari lingkungan.

Sementara pupuk kimia terserap oleh tanaman sekitar 30-60%, sisanya terserap

dalam tanah atau hilang tercuci oleh air. Lahan pertanian yang berdekatan dengan

pemukiman seperti lahan sawah yang aliran airnya juga dipakai untuk kebutuhan

sehari-hari akan membahayakan kesehatan untuk jangka panjang.

Pada umumnya hasil jangka pendek perlindungan tanaman dengan

menggunakan pestisida bahan alami tidak sebesar menggunakan pestisida sintetis.

Tetapi dalam jangka panjang dapat dilihat kelebihannya, antara lain:

 Menurunkan resiko hama dan ketahanannya terhadap perlakuan yang dilakukan

 Tidak membasmi musuh alami

 Menurunkan kemungkinan terjadinya resiko ledakan hama sekunder.

 Tidak berdampak negatif terhadap kesehatan manusia maupun ternak

 Tidak merusak lingkungan dan sumber air

 Menurunkan ketergantungan petani pada bahan kimia pertanian

 Menurunkan biaya produksi


Pengendalian hama dan penyakit secara alami. Dengan penggunaan

insektisida secara berlebihan akan merusak keseimbangan alami. Serangga yang

bermanfaat terbasmi bersam-sama dengan serangga pengganggu. Tetapi serangga

pengganggu lebih tahan daripada serangga yang bermanfaat. Hasilnya makin besar

kerusakan yang terjadi sehingga lebih banyak serangga yang resisten. Hama dan

penyakit tanaman dapat ditekan dengan cara mempertahankan keseimbangan ekologi.

Tanaman yang kuat dan sehat serta kondisi lahan pertanian yang bersih

merupakan bentuk pemeliharaan yang bersifat pencegahan. Tanaman yang

pertumbuhannya sehat mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam menekan

serangan hama dan penyakit daripada tanaman yang pertumbuhannya kurang subur.

Pupuk organik merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dibanding

bahan pembenah lainnya. Pada umumnya nilai pupuk yang dikandung pupuk organik

terutama unsur makro Nitrogen (N), Pospor (P), dan Kalium(K) rendah, tetapi pupuk

organik juga mengandung unsur mikro esensial yang lain. Sebagai bahan pembenah

tanah, pupuk organik membantu dalam mencegah terjadinya erosi, mengurangi

terjadinya retakan tanah, meningkatkan kelembaban tanah.

Akibat pengaplikasian pestisida kimia, organisme berjasa penghuni tanah

yang sebenarnya bukan target penyemprotan akhirnya mati. Media organisme tempat

hidup organisme tersebut tercemar oleh racun kimia yang tetap bertahan hingga

bertahun-tahun setelah penyemprotan. Inilah yang menyebabkan tanah cenderung

tidak subur. Ditambah lagi pemberian pupuk dengan dosis yang makin tinggi dari

tahun ketahun untuk megejar target produksi sehingga tanah makin kurus.
Dampak pengaplikasian pestisida kimia pun bukan hanya terjadi pada tanah

pertanian, tetapi juga pada manusia. Tujuan awal penggunaan pestisida kimia untuk

membasmi hama dan penyakit tanaman, ternyata dapat menyebabkan penyakit pada

manusia. Kanker diketahui berkaitan langsung dengan penggunaan pestisida kimia.

Bahan aktif yang terkandung dalam pestisida dapat kontak langsung dengan kulit,

terhirup, atau tertelan secara berulang sehingga kanker tidak dapat dihindari.

Belajar dari dampak negatif penggunaan pestisida kimia dan pupuk buatan

pabrik saat munculnya revolusi hijau, manusiapun kemudian berusaha mencari teknik

bertanam secara aman, baik untuk lingkungan maupun manusia. Inilah yang

kemudian melahirkan teknik bertanam secara organic atau pertanian organik.

Pertanian organik merupakan kegiatan bercocok tanam yang akrab dengan

lingkungan. Pertanian organik berusaha meminimalkan dampak negatif bagi alam

sekitar. Ciri utama pertanian organik adalah penggunaan varietas local yang relative

masih alami, diikuti dengan penggunaan pupuk organik dengan pestisida organik.

Pertanian organik merupakan tuntutan zaman, bahkan sebagai pertanian masa depan.

Akhir-akhir ini kesadaran manusia untuk menjaga kelestarian lingkungan makin

meningkat.

Oleh karena dibudidayakan tanpa penggunaan pupuk kimia dan pestisida

kimia maka produk pertanian organik ini pun terbebas dari residu zat berbahaya.

Manusia sebagai konsumen akhir produk pertanian akan merasa aman dan terjaga

kesehatannya.

Pertanian organik akan banyak memberikan kontribusi pada lingkungan masa

depan manusia. Publikasi ini menjelaskan prinsip dan idealisme pertanian organik
dan pengolahan hasil pertanian organik. Di Indonesia teknologi “revolusi hijau”

dimulai tahun 60-an, dan sejak saat itu kerawanan pangan sedikit demi sedikit dapat

diatasi. Prestasi Indonesia dalam mencukupi kebutuhan pangan ditandai

keberhasilannya dari negara pengimpor beras menjadi negara yang dapat mencukupi

kebutuhan pangannya.

Tujuan jangka panjang yang akan dicapai melalui pertanian organik adalah

sebagai berikut:

1. Melindungi dan melestarikan keragaman hayati serta fungsi keragaman dalam

bidang pertanian

2. Memasyarakatkan kembali budidaya organik yang sangat bermanfaat dalam

mempertahankan dan meningkatkan produktivitas lahan sehingga menunjang

kegiatan budidaya pertanian yang berkelanjutan

3. Membatasi terjadinya pencemaran lingkungan hidup akibat resisu pestisida,

pupuk, serta bahan kimia pertanian lainnya

4. Mengurangi ketergantungan petani terhadap masukan dari luar yang berharga

mahal dan menyebabkan pencemaran lingkungan

5. Meningkatkan usaha konservasi tanah dan air serta mengurangi masalah erosi

akibat pengolahan tanah yang intensif

6. Mengembangkan dan mendorong kembali munculnya teknologi pertanian organik

yang telah dimiliki oleh petani secara turun menurun dan merangsang kegiatan

penelitian pertanian organik oleh lembaga penelitian dan universitas


7. Membantu meningkatkan kesehatan masyarakat dengan cara menyediakan

produk-produk pertanian bebas pestisida, pupuk, dan bahan kimia pertanian

lainnya

8. Meningkatkan peluang pasar produk organik, baik domestik maupun global

dengan jalan menjalin kemitraan antara petani dan pengusaha yang bergerak

dalam bidang pertanian

Untuk melaksanakan kegiatan pertanian manusia berusaha memanfaatkan

sumberdaya secara berlebihan sehingga merusak kondisi lingkungan dan biologi,

akibatnya terjadi percepatan kerusakan sumber daya alam tanah dan air.

Prinsip ekologi dalam penerapan pertanian organik dapat dibedakan sebagai

berikut:

 Memperbaiki kondisi tanah sehingga menguntungkan pertumbuhan tanaman,

terutama pengelolaan bahan organik dan meningkatkan kehidupan biologi tanah

 Optimalisasi ketersediaan dan keseimbangan daur hara, melalui daun nitrogen,

penyerapan hara, penambahan dan daur pupuk dari luar usaha tani

 Membatasi kehilangan hasil panen akibat aliran panas, udara dan air dengan cara

mengelola iklim mikro, pengelolaan air dan pencegahan erosi

 Membatasi terjadinya kehilangan hasil panen akibat hama dan penyakit dengan

melaksanakan usaha preventif melalui usaha yang aman

 Pemanfaatan sumber genetika (plasma nutfah) yang saling mendukung dan

bersifat sinergisme dengan cara mengkombinasikan fungsi keragaman system

pertanian organik
Beberapa hal yang mencakup kegunaan budidaya organik dalam meniadakan

atau membatasi keburukan budidaya kimiawi dan kemungkinan resiko terhadap

lingkungan, adalah:

a. Menghemat penggunaan hara tanah, berarti memperpanjang umur produktif tanah

b. Melindungi tanah terhadap kerusakan karena erosi dan mencegah degradasi tanah

karena perusakan struktur tanah (pemampatan tanah)

c. Meningkatkan penyediaan lengas tanah sehingga menghindarkan kemungkinan

resiko kekeringan dan memperbaiki ketersediaan hara tanah serta hara yang

berasal dari pupuk mineral, sekaligus menghemat penggunaan pupuk buatan yang

harganya semakin mahal

d. Menghindarkan ketidakseimbangan (unbalance) hara, bahkan dapat memperbaiki

neraca hara dalam tanah

e. Melindungi tanaman terhadap cekaman (stres) oleh unsur-unsur yang ada dalam

tanah (Fe, Al, Mn) atau yang masuk ke dalam tanah dari bahan-bahan pencemar

(jenis logam berat)

f. Tidak membahayakan kehidupan flora dan fauna tanah, bahkan dapat

menyehatkannya, berarti mempunyai daya memelihara ekosistem tanah

g. Mudah menimbulkan pencemaran lingkungan, khususnya atas sumber daya air,

karena zat-zat kimia yang terkandung berkadar rendah dan berbentuk senyawa

yang tidak mudah larut

h. Berharga murah karena pupuk organik terutama dihasilkan dari bahan-bahan yang

tersediakan di dalam usaha tani itu sendiri dan pupuk hayati hanya diperlukan

dalam jumlah yang relatif sedikit, sehingga dapat menekan biaya produksi
i. Merupakan teknologi berkemampuan ganda (sumber daya dan pembenah tanah)

Diperhatikannya kembali teknologi alternatif setelah persoalan lingkungan

mulai muncul dan ketahanan pangan mulai banyak menghadapi persoalan. Teknologi

alternatif melalui pertanian organik bertujuan melaksanakan usaha-usaha yang terbaik

untuk menghasilkan pangan tanpa menyebabkan terjadinya kerusakan sumber daya

tanah, air dan udara. Pertanian organik sebagai bagian pertanian akrab lingkungan

perlu segera dimasyarakatkan atau diingatkan kembali sejalan makin banyaknya

dampak negatif terhadap lingkungan yang terjadi akibat dari penerapan teknologi

intensifikasi yang mengandalkan bahan kimia pertanian.

Dalam rangka mendukung pengembangan pertanian berkelanjutan, maka

diperlukan inventarisasi teknologi pertanian alternatif yang mampu

mempertahankan/meningkatkan produksi, tidak menyebabkan dampak negatif

terhadap lingkungan, mampu mengkonservasi dan mempertahankan produktivitas

lahan, secara ekonomi menguntungkan dan secara sosial budaya dapat dilaksanakan

oleh petani.

Sutanto, R. 2006. Pertanian Organik. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

. 2006. Penerapan Pertanian Organik. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Musnamar, E.I. 2005. Pupuk Organik Padat: Pembuatan dan Aplikasi. Penebar

Swadaya, Jakarta.

Andoko, A. 2002. Budi Daya Padi Secara Organik. Penebar Swadaya, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai