Anda di halaman 1dari 20

Proposal

 Proposal Kegiatan adalah suatu dokumen tertulis yang disusun dengan tujuan
memberikan gambaran umum atau penjelasan singkat tentang suatu kegiatan yang
diusulkan penyelenggaraannya oleh suatu unit organisasi kepada unit organisasi
yang lebih tinggi dan atau setara.

 Proposal Kegiatan tersusun secara :


a) Sistematis (mengikuti susunan/urutan tertentu yang bersifat logis)
b) Komprehensif (mencakup keseluruhan informasi yang perlu diketahui yaitu
meliputi 5W+1H (What, Why, When, Where, Who, How)
c) Integrated (terpadu, saling terkait antar satu bagian dengan yang lain)
d) Lugas (to the point)
e) Ringkas (maksimal 10 halaman kuarto 1,5 spasi dengan margin 4-3-4-3).

 SISTEMATIKA PROPOSAL
1. Proposal Kegiatan tersusun dengan sistematika sebagai berikut :
a) Halaman Depan Proposal Kegiatan
b) Halaman Pengesahan Proposal Kegiatan
c) Dasar Pemikiran
d) Nama Kegiatan
e) Tema Kegiatan
f) Bentuk Kegiatan
g) Tujuan, Sasaran, dan Target
h) Indikator Keberhasilan
i) Waktu dan Tempat Pelaksanaan
j) Panitia Pelaksana
k) Sumber Dana
l) Rencana Anggaran Biaya (RAB)
m) Penutup
n) Lampiran-lampiran.
2. Penjelasan atas bagian-bagian Proposal Kegiatan :
A. Halaman Sampul

1. Halaman Sampul, contoh lihat di lampiran 2 (PK-2).

2. Warna dasar halaman sampul proposal adalah sebagai berikut:

1) EKSEKUTIF : DEMA, BEM-F, HIMA, BEM-J : MERAH


2) LEGISLATIF : SEMA, SEMA-F : HIJAU
3) YUDIKATIF : MKM : PUTIH
4) PROFESIONAL : UKM DAN BOM-F : HITAM
5) BIDANG KEMAHASISWAAN : MERAHPUTIH

B. Halaman Pengesahan
C. Dasar Pemikiran
1) Dasar Pemikiran merupakan latar belakang penyelenggaraan kegiatan, yang
berisi penjelasan tentang alasan penyelenggaraan kegiatan, urgensi dan
signifikansi kegiatan, serta relevansinya dengan situasi terkini atau isu-isu
strategis yang dihadapi oleh organisasi kemahasiswaan. Jika ada, dapat
ditambah dengan landasan hukum penyelenggaraan kegiatan, seperti
perundang-undangan, program kerja organisasi, dan lain sebagainya.
2) Dasar Pemikiran bersifat:
a) Logis-Rasional, maksudnya masuk akal, dapat diterima oleh nalar sehat,
dan mudah dipahami dalam kaitannya dengan kegiatan yang diusulkan;
b) Lugas, yakni menjelaskan secara to the point, langsung mengena kepada
permasalahan;
c) Ringkas, yaitu tidak bertele-tele;
d) Bermakna, yaitu cukup memadai dalam menjelaskan latar belakang dan
alasan penyelenggaraan kegiatan.
D. Nama Kegiatan
E. Tema Kegiatan

Tema kegiatan dirumuskan secara menarik sesuai dengan tujuan kegiatan.


F. Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan bisa berupa pelatihan (training), lokakarya (workshop), seminar,


stadium generale, bedah buku, dan lain sebagainya.

G. Tujuan, Sasaran, dan Target

Tujuan adalah apa yang ingin dicapai dari kegiatan yang bersifat ideal dan
abstrak. Sasaran adalah siapa yang menjadi obyek dari kegiatan, dan target
adalah ukuran kualitatif dan/atau kuantitatif yang hendak dicapai dari selesainya
kegiatan tersebut.

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dari kegiatan yang dilakukan adalah menjelaskan


pengukuran hasil yang diperoleh bila kegiatan tersebut dilaksanakan. Biasanya
indikator keberhasilan ini dirumuskan secara kongkirit dari tujuan, target dan
sasaran.

I. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Mencakup hari, tanggal, waktu mulai dan jam akhir kegiatan, disertai dengan
jadwal kegiatan.

J. Panitia Pelaksana

Pada bagian ini diuraikan susunan panitia pelaksana kegiatan, meliputi:


Pengarah, Penanggung Jawab, Ketua Panitia, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara,
dan seksi-seksi.

K. Sumber Dana

Pada bagian ini dijelaskan beberapa sumber dana yang diharapkan untuk
membiayai kegiatan. Sumber-sumber dana tersebut meliputi: Subsidi Institusi
(Universitas/ Fakultas), Kas Organisasi, Kontribusi Peserta, Donasi, dan
Sponsorship, dengan disebutkan estimasi besarnya dana dari masing-masing
sumber.
L. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
1) Pada bagian ini diuraikan rencana pemasukan/pendapatan dari sumber
dana yang diharapkan dan rencana pengeluaran/ pembelanjaan untuk
pelaksanaan kegiatan.
2) Rencana pengeluaran/pembelanjaan tersebut meliputi: honor
narasumber/pemateri/ pelatih/fasilitator, alat-alat tulis kantor (ATK) dan
penggandaan makalah, perlengkapan, konsumsi, akomodasi, publikasi,
dekorasi, dan dokumentasi.
M. Penutup

Pada bagian ini disebutkan harapan kepada pihak-pihak terkait.

N. Lampiran-lampiran

Pada bagian ini dilampirkan Rincian Rencana Anggaran Biaya, Jadwal Kegiatan
Lengkap, Media Publikasi (Pumplet/Leaflet/Brosur), dan lain-lain yang belum
tercantum secara rinci pada bagian isi proposal.
PENULISAN ILMIAH

 DEFINISI PENULISAN ILMIAH

Penulisan Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan
hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Dari definisi yang lain dikatakan
bahwa karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan
ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Dari pengertian tersebut secara awal kita dapat mengenal salah satu ciri khas karya
ilmiah adalah lewat bentuknya yakni tertulis, baik di buku, jurnal, majalah, surat
kabar, maupun yang tersebar di internet, di samping ciri lain yang mesti dipenuhi
dalam sebuah karya ilmiah.

 KRETERIA PENELITIAN

1. Perumusan masalah jelas, variabel yang akan diteliti tampak


2. Jawaban permasalahan harus didukung dengan data
3. Kesimpulan dapat di uji oleh siapapun
4. Hanya digunakan utk. Meneliti hal yang bersifat empiris

Definisi Penelitian suatu cara untuk memperoleh fakta atau prinsip yang dilakukan
dengan,teliti, jelas,sistematis dan dpt.dipertanggungjwbkan.

Empat kriteria yg harus diperhatikan dalam suatu penelitian ilmiah :


1. Penelitian dilaksanakan secara sistematis (proses bertahap).
2. Penelitian dilaksanakan secara terkendali (perumusan konsep-konsep).
3. Penelitian dilaksanakan secara empiris (masalah-masalah terhubung).
4. Penelitian bersifat kritis.

 SIKAP DAN SYARAT SEORANG PENELITI

1. Cara Berfikir :
 Berfikir Skeptis = menanyakan bukti terhadap suatu pernyataan.
 Berfikir Analisis = mengkaji setiap per- nyataan.
 Berfikir Kritis = menggunakan logika menimbang

2. Sikap – sikap lain :


 Komperten
 Objektif
 Jujur
 Faktual
 Terbukti
 MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Praktis, yaitu memecahkan masalah kehidupan sehari.


2. Manfaat Teoritis, yaitu menyumbang ilmu pengetahuan baru.

 FUNGSI PENELITIAN

1. Penelitian Penjajagan = Eksploratif (menemukan sesuatu yang belum pernah


ada).
2. Penelitian Pengujian = verifikatif.
3. Penelitian Pengembangan , Pengembangan dari penelitia yang sudah pernah
diteliti

 JENIS PENELITIAN

1. Penelitian Teoritik dilaksanakan pada ilmu dasar seperti Matematika


2. Penelitian Eksperimental digunakan utk. Ilmu terapan seperti Pertanian
3. Penelitian Rekayasa dikembangkan untuk Suatu alat/produk lain
4. Penelitian Kualitatif umumnya digunakan untuk Ilmu sosial

 MACAM PENELITIAN

1. Berdasarkan hasil yang diperoleh:


 Penelitian Dasar
 Penelitian Terapan
2. Berdasarkan Bidang yang Diteliti :
 Bidang Sosial
 Bidang Eksakta
3. Berdasarkan Tempat Penelitian :
 Laboratorium
 Kepustakaan
 Lapangan
4. Berdasarkan Cara dan Taraf PembahasanMasalah :
 Deskriptif = Penyingkapan Fakta.
 Inferensial = Memberikan penilaian luas dan menyeluruh.

 MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis = Memberi sumbangan ter- hadap ilmu pengetahuan.


2. Manfaat Praktis = Memecahkan masalah ke- hidupan manusia.

 TAHAP-TAHAP PENELITIAN

1. Tahap Perencanaan.
 Penentuan dan Pemilihan Masalah
 Latar Belakang Masalah
 Perumusan dan PengidentifikasianMasalah
 Telaah Kepustakaan
 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
 Perumusan Hipotesis
 Metodologi Penelitian
 Penyusunan Administrasi Penelitian

2. Tahap Pelaksanaan.
 Pengumpulan Data
 Pengolahan Data
 Analisis Data
 Penafsiran Hasil Analisis Data

3. Tahap Pembuatan Laporan Penelitian


 Ada 3 golongan pembaca laporan penelitian, yaitu :
1. Kalangan Akademisi
2. Sponsor Penelitian
3. Masyarakata Umum (biasanya dlm. btk.ringkasan)

 MASALAH DAN HIPOTESIS PENELITIAN


A. Masalah Penelitian
Masalah Penelitian merupakan mata rantai pertama dalam proses penelitian,
tetapi tidak semua masalah dapat digunakan sebagai objek penelitian.
Sumber-sumber masalah penelitian :
a) Diri Sendiri, misal : Pengalaman pribadi.
b) Orang lain.
c) Sumber-sumber lain, misal : karya-karya ilmiah (skripsi, tesis dll.)

Dua sudut tinjauan dalam pemilihan Masalah :

1. Masalah itu sendiri.


Masalah yang dipilih harus Penting dan Menarik.
2. Diri Peneliti Berhubungan dengan kemampuan peneliti dalam bidang
 Akademik
 Waktu
 Biaya

 HIPOTESIS PENELITIAN

Berasal dari bahasa Yunanih ypo = sebelum; thesis= pernyataan.


Hipotesis merupakan jawaban sementaradari sebuah masalah penelitian yang masih
harusdibuktikan lagi (melalui penelitian) kebenarannya.

 POPULASI DAN SAMPLE


Populasi adalah kumpulan dariseluruh individu yang mempunyaikesamaan tertentu
sesuai denganrumusan penelitian.
Sampel adalah bahagian dari suatu populasi.
Sampel yang representatif dapat meningkatkanKevaliditasan suatu sampel
mencakup dua hal:

1. Ukuran sampel, besaran sampel tidak boleh kurang dari 10% besarnya
sampel minimum.
2. Ketepatan inferensia, berhubungan dng.Kecermatan peneliti
memasukanseluruhunsurkarakteristik populasi kedalam sampel.

Populasi dan sampel merupakan elemen penting dalam Suatu penelitian.


Penelitian yang banyak menggunakan populasi dan Sampel adalah penelitian sosial.

 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pengertian Data: Sekumpulan huruf, angka, elemen yang belum diolah dan belum
mempunyai arti.
Informasi: Adalah data yang sudah diolah.
A. Sumber-sumber Data :
1. Manusia.
2. Kinerja.
3. Dokumen.
4. Lingkungan objek penelitian

B. Jenis-jenis Data.
1. Menurut Sifatnya:
 Data Kualitatif, yaitu data yangtidak berbentuk angka,
tetapiberupa serangkaian informasiberupa fakta-fakta verbal.
 Data Kuantitatif, yaitu data statistik yang berbentuk angka
2. Menurut Sumbernya.
 Data Internal, yaitu data yang menggambarkan keadaan,
kegiatan didalamsuatu organisasi.
contoh : data jumlah karyawan, data keuangan, dll.
 Data Eksternal, yaitu data yang
menggambar kegiatan diluar suatu organisasi/perusahaan.
Contoh : daya beli masyarakat, harga bahan baku, dll.
3. Menurut Cara Memperoleh.
 Data Primer, yaitu data yang dikumpulkan dan di olah sendiri
oleh seseorang atau organisasi langsungdari objeknya.
 Data Skunder, yaitu data yangdiperoleh dalam bentuk sudah
jadi, sudahjadi, sudah diolah orang lain (sudah dalambentuk
informasi)
4. Menurut Waktu Pengumpulannya.
 Data Cross Section, dikumpul-kan pada suatu waktu ter-tentu.
 Data Berkala, dikumpulkan dari suatu waktu tertentu.

C. Metode Pengumpulan Data


1. Pengumpulan Data Primer dikelompokkan menjadi tiga :
 Metode Pengamatan langsung.
 Metode Wawancara menggunakandaftar pertanyaan.
 Metode Khusus.
.
2. Pengumpulan Data Skunder:
Melalui dokumen-dokumen yang sudahada terutama diperpustakaan
setiapinstansi/organisasi.

 LAPORAN PENELITIAN
Laporan Penelitian merupakan langkah terakhir dari serangkaian kegiatan penelitian,
dapat berbentuk laporan,skripsi, tesis, dll.

Jenis-jenis Laporan Penelitian :

1. Berdasarkan Tujuan.
 Penyelesaian Studi.
 Perlombaan.
 Laporan Penelitian Khusus.
2. Berdasarkan Panjang Laporan.
 Laporan Lengkap (panjang dan tebal).
 Laporan Eksekutif (laporan singkat)

3.Berdasarkan Bentuk Laporan.


 Laporan Akademik.
 Laporan Bersifat Populer (untuk konsumsi masyarakat umum)
5. Berdasarkan Pembaca Laporan yang Ditargetkan.
 Golongan Akademik.
 Sponsor Penelitian.
 Masyarakat Umum.
Nama : M. Mikail Rizko

NIM : 1002055074

Kelas : Ilmu Komunikasi A ( Reguler )

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia


SURAT RESMI

 Pengertian Surat:

Surat adalah alat komunikasi tertulis yang ditulis dalam secarik kertas dan di
masukkan ke dalam amplop.

 Kriteria surat :

- Dikemas dalam bentuk yang menarik.


- Bahasanya mudah dimengerti.
- Langsung kepada intinya (tidak bertele-tele).

 Surat menurut pemakaiannya :

- Surat Dinas
- Surat Pribadi
- Surat Niaga

 Surat Dinas

Surat dinas digunakan untuk keperluan dinas, instansi-instansi. Bahasa surat dinas
harus menggunakan bahasa yang baku, formal, jelas, muudah dipahami dan
menggunakan EYD sebagai panduan penulisannya. Surat dinas menyangkut
kedinasan dan surat resmi.

Fungsi surat dinas:

- Dokumen tertulis dan bukti hitam diatas putih.


- Alat pengingat, karena surat itu dapat diarsipkan sehingga mudah dicari
apabila di perlukan.
- Bukti sejarah, seprti pada surat-surat tentangperubahan perkembangan suatu
instansi.
- Pedoman kerja, seperti surat keputusan dan surat instruksi.
Ciri-ciri surat dinas:

- Menggunakan instrument yang sesuai termasuk ukuran kertas, jenis & warna,
tinta, serta bentuk tulisan.
- Memakai bentuk surat yang standar.
- Menggunakan bahasa Indonesia yang baku dengan penyampaian singkat,
lugas, jelas dan santun, serta menyajikan fakta yyang benar jika diperlukan.
- Menghindari kata-kata singkatan dan tidak umum, perhatikan kerapihan dan
kebersihan.

Surat dinas dibagi :

- Kepala surat (kop surat)


- Nomor surat
- Lampiran
- Perihal
- Tanggal surat
- Alamat yang dituju
- Salam pembuka
- Isi surat
- Salam penutup
- Tanda tangan
- Nama jelas pengirim
- Jabatan
- Tembusan

 Surat pribadi

Surat pribadi adalah surat perseorangan kepada orang lain atau organisasi. Pengirim
surat pribadi harus menyebut dirinya dengan kata saya atau kata ganti orang pertama.

Surat pribadi dibagi menjadi :

- Surat pribadi resmi


- Surat pribadi tidak resmi
 Surat Niaga

Surat Niaga adalah surat yang digunakan dalam kegiatan usaha atau bisnis. Biasanya
surat niaga dibuat oleh perusahaan untuk mencari keuntungan.

Surat niaga terdiri dari :

- Surat jual beli


- Kwitansi
- Perdagangan

Surat niaga dibagi menjadi :

- Surat niaga intern


- Surat niaga ekstern

Macam-macam surat niaga yang sering digunakan oleh perusahaan :

- Permintaan penawaran

Surat yang dibuat oleh calon pembeli untuk meminta keterangan tentang
harga, diskon, pembayaran, dll.

- Penawaran (offerte)

Surat yang dibuat oleh penjual kepada calon pembeli.

- Pesanan (order)

Surat yang dibuat calon pembeli kepada penjual yang berisi pesanan
pembelian barang-barang.
MAKALAH

 Pengertian Makalah:

Makalah adalah suatu karya tulis ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik tertentu
yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah ini umumnya
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa
kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan.

 Format penulisan makalah


 Jumlah kata (word count) : 4.000 – 5.000 ; atau 10 – 12 halaman
 Ukuran kertas A4
 Tidak perlu dijilid dan tidak perlu diberi mika. Cukup dijepret di sebelah kiri.
Sampul mencantumkan: judul Tugas Akhir Semester Akuntansi Sektor Publik,
Nama dan NIM (jika kelompok, urutan NIM dicantumkan ascending).

 Pilihan font: Times New Roman (12), Palatino Linotype (11), Arial (11)
 Mencantumkan nomor halaman di bagian bawah , center
 Margin kanan, kiri, atas dan bawah menggunakan ukuran default atau standar
 Spasi: 1,5, plihan alignment: kiri, atau justified
 Paragraf menjorok ke dalam, dengan jarak spasi 1,5 dengan paragraf sebelumnya
 Surat pernyataan bahwa makalah yang dibuat adalah bukan plagiat dan hasil
karya sendiri (ditandatangani dan diberi nama lengkap dan NIM)

 Penulisan Makalah Yang Baik:

Ciri Umum.  Secara umum, makalah yang bagus (berkualitas tinggi) memiliki ciri umum
sebagai berikut:
a. Akurat dan menyeluruh (comprehensive). 
Artinya, makalah tersebut menyajikan fakta dan gagasan secara akurat, dan membahas
masalahnya secara lengkap dan tuntas.  Makalah tersebut juga telah mengantisipasi
pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan calon pembaca mengenai topik tersebut dan
kemudian menjawabnya dengan baik.
b. Memiliki sumber informasi yang baik. 
Ini adalah ciri yang paling penting dari setiap makalah.  Makalah yang bagus mengakui
sumbangan penulis lain yang karyanya tentang topik itu telah diterbitkan.  Tidak melakukan
hal itu dianggap sebagai praktek kesarjanaan yang buruk.  Makalah tersebut menggunakan
sumber informasi yang beragam (semakin banyak semakin baik).  Untuk semua fakta dan
gagasan yang bukan merupakan karya asli penulis makalah diberikan kutipan.  Kutipan
langsung digunakan secara jarang, dan dipilih untuk memberikan ilustrasi gagasan penulis
lain dalam bahasa mereka sendiri.  (Penjelasan tentang kutipan dan rujukan lebih lanjut akan
diberikan di bawah.).

c. Seimbang. 
Ini berarti bahwa makalah tersebut membahas fakta, gagasan, dan sudut pandang yang
dibicarakan secara obyektif dan seimbang, dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan
masing-masing.  Makalah yang bagus mungkin bersikap kritis terhadap karya tulis
sebelumnya, tetapi tidak memberikan kitik tanpa dasar dan menyerang secara ad hominem1 
kepada penulis lain.

d. Kreatif. 
Pengertian ilmiah berarti bahwa makalah tersebut tidak sekedar menyajikan fakta belaka,
tetapi ini tidak berarti bahwa informasi yang disajikan itu “dikarang” atau tidak berdasarkan
fakta.  Dalam makalah yang berkualitas, fakta-fakta itu ditata, dianalisa, dipadukan, dan
digunakan sebagai dasar kesimpulan dengan cara yang inovatif, kreatif, dan orisinal.

e. Secara teknis, penulisannya benar. 


Ini berarti bahwa makalah tersebut terbebas dari kesalahan gaya bahasa, tatabahasa, tanda
baca, penggunaan kata, dan ejaan.  

f. Tertata dengan baik. 


Ini berarti bahwa makalah tersebut memiliki tujuan yang jelas.  Dalam makalah yang
berkualitas, materinya ditata secara logis, dengan kata-kata transisi yang baik di antara
bagian-bagiannya dan dengan kecepatan yang tepat.  
 Struktur makalah.

Makalah yang bagus hendaknya terdiri atas 4 bagian pokok:


1. Bagian pendahuluan. 
Bagian pendahuluan harus merupakan pernyataan yang jelas, menarik, dan ringkas tentang
(a) topik yang akan dibahas dalam makalah tersebut, (b) bagaimana kaitan topik tersebut
dengan bidang ilmu yang sedang dibicarakan dan terutama dengan sub-bidang ilmu Anda
(penulis), serta (c) mengapa topik tersebut penting dan menarik untuk dibicarakan.  Dalam
makalah yang berbasis penelitian, hipotesis yang akan diuji disajikan dalam bagian ini.

2. Batang tubuh makalah. 


Dalam makalah yang berdasarkan penelitian, bagian ini dibagi menjadi bagian “materi dan
metode penelitian,” bagian “hasil/temuan penelitian,” dan bagian “diskusi/pembahasan.” 
Untuk makalah akademik (makalah kelas), bagian-bagian ini mungkin kurang begitu tampak
jelas, tetapi materi tersebut perlu disajikan di bagian ini.  Untuk makalah yang disajikan
dalam seminar/konferensi, bagian “hasil/temuan penelitian” dan “pembahasan” ini
seringkali digabungkan.

 Dalam bagian materi dan metode  penelitian, penulis mengungkapkan dari mana dan
bagaimana dia memperoleh data atau gagasan yang dibicarakan dalam makalah itu. 
Penulis juga menjelaskan metode, prosedur, atau pendekatan yang akan digunakan
untuk memeriksa data atau gagasan tersebut.

 Di bagian hasil/temuan penelitian, penulis menyebutkan hasil-hasil analisa atau


evaluasinya terhadap data atau gagasan yang ditelitinya.

 Di bagian diskusi/pembahasan, penulis membicarakan implikasi dan makna dari


hasil/temuan penelitiannya itu.  Setiap faktor yang mungkin mempengaruhi
hasil/temuan tersebut, termasuk bias penulis sendiri, hendaknya dibicarakan di sini.

3. Ringkasan dan Kesimpulan. 


Makalah yang bagus mempunyai ringkasan di bagian akhirnya.  Dalam laporan penelitian
yang formal, ini disebut bagian ”penutup/kesimpulan.”  Ringkasan itu hendaknya
menyatakan kembali secara ringkas tujuan makalah, setiap hipotesis yang diuji, materi dan
metode penelitian yang digunakan, dan hasil yang diperolehnya.  Kesimpulan kemudian
ditarik berdasarkan hasil/temuan penelitian tersebut.  Dalam makalah laporan penelitian,
penulis menyatakan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak.  Ringkasan tesebut
menyatakan berakhirnya penelitian yang telah ia lakukan tetapi menyebutkan penelitian
lanjutan yang masih harus dilakukan mengenai topik tersebut.

4. Daftar Pustaka. 
Makalah yang bagus menyertakan daftar pustaka (bibliografi).  Bagian ini bisa juga disebut
sebagai ”daftar sumber yang dikutip”.  Ruukan dibeikan untuk semua karya yang dikutip
dalam makalah, dan hanya karya yang telah dikutip saja.  (Untuk pembahasan lebih lanjut
tentang hal ini, lihat di bawah.)

 Kutipan.
Kutipan adalah rujukan ke sumber informasi yang disebutkan dalam makalah.  Format
kutipan yang benar adalah penting.  Secara umum, bidang ilmu sains (seperti Anthropologi)
menggunakan format kutipan yang bebeda dari bidang humaniora (misalnya, Bahasa
Indonesia).  Oleh karena itu, gunakan format kutipan yang tepat sesuai dengan bidang ilmu
tersebut.
 Yang dimaksud dengan pengetahuan umum adalah pengetahuan yang dapat Anda harapkan
dimiliki oleh setiap orang yang Anda temui.  Misalnya, Susilo Bambang Yudhoyono adalah
Presiden Indonesia tahun 2004-2009.”
 Data, temuan, kesimpulan, atau gagasan orisinal yang Anda kumpulkan, amati, deduksi, atau
fikirkan untuk pertama kalinya di dunia (sejauh tercatat dalam literatur yang ada.

I. Format kutipan. 
Format dasar suatu kutipan adalah (Penulis, tanggal) atau (Para penulis, tanggal).  Sebagai
contoh, (Brackman, 1980) atau (Gonick & Wheelis, 1983).  Kebanyakan editor lebih suka
Anda menggunakan tanda “&” daripada kata “dan”.  Berikut ini adalah beberapa
penyempurnaan dan pengecualian atas prinsip dasar di atas.

 Dalam makalah ilmiah, penggunaan ibid, op.cit., dan susunan serupa itu hendaknya
dihindari.
 Apabila ada lebih dari dua penulis, Anda hendaknya menggunakan ”et.al.”  Sebagai
contoh, (Barkow et.al., 1992) dan bukan (Barkow, Cosmides, dan Tooby, 1992).
 Untuk menyitir beberapa sumber fakta atau gagasan, letakkan semuanya dalam
tanda kurung yang sama dan pisahkan masing-masing dengan tanda titik-koma. 
Urutkan sumber itu berdasarkan tanggal penerbitannya (yang paling tua lebih
dahulu) dan secara alfabetis bila ada dua sumber yang bertahun penerbitan sama. 
Sebagai contoh, (Darwin, 1872; Ardrey, 1996; Williams, 1966; Carey, 1982).
 Ketika menyitir dua atau lebih karya tulis dari seorang penulis, sebutkan nama
penulis itu sekali saja dan pisahkan tahun penerbitan karya itu dengan koma. 
Sebagai contoh, (Barkow, 1973, 1978, 1989; Leslie, 1987, 1988).  Jika ada dua atau
lebih karya yang diterbitkan dalam tahun yang sama, gunakan huruf sesudah tahun
penerbitan itu untuk membedakannya.  Sebagai contoh, (Daly & Wilson, 1984a,
1984b, 1987).  Gunakan huruf itu juga ketika Anda merujuk kutipan itu dalam daftar
pustaka.
 Nomor halaman biasanya tidak digunakan kecuali untuk kutipan langsung.  Ketika
mengutip langsung, letakkan nomor halaman itu sesudah tahun penerbitan, dan
pisahkan dari tahun penerbitan itu dengan titik dua (:).  Sebagai contoh, (Hooton,
1935:113-114).
 Apabila Anda menyebut nama penulis di dalam teks makalah Anda, sertakan hanya
tahun penerbitannya saja, sesudah namanya.  Sebagai contoh, Conroy (1997)
membahas tentang  X, tetapi Lewin (1989) tidak.

II. Kekecualian dan prinsip-prinsip kecil lainnya memang ada.  Kalau Anda ragu-ragu tentang
format kutipan dan rujukan yang tepat untuk makalah Anda, mintalah penjelssan dosen
Anda.  

 Rujukan/referensi. 
Rujukan adalah daftar bacaan yang Anda cantumkan dalam daftar pustaka (bibliografi).  
Rujukan ini harus sesuai dengan kutipan yang ada dalam makalah Anda.  Ini berarti bahwa
setiap kutipan yang ada dalam teks makalah Anda harus mempunyai rujukan dalam daftar
pustaka Anda.  Jangan memasukkan rujukan lebih dari satu kali, meskipun Anda
mengutipnya beberapa kali.  Jangan memasukkan rujukan dalam daftar pustaka Anda jika
Anda tidak mengutipnya dalam teks makalah Anda.
a) Format rujukan hendaknya mengikuti format yang digunakan di jurnal utama dalam disiplin
atau sub-disiplin ilmu Anda.  Sebagai contoh, kalau Anda menulis di bidang anthropologi
fisik, Anda tidak akan keliru kalau menggunakan format rujukan yang digunakan dalam
American Journal of Physical Anthropology, walaupun ahli paleoanthropologi bisa memilih
untuk menggunakan format yang digunakan dalam Journal of Human Evolution, ahli
primatologi mungkin menggunakan format yang digunakan dalam the American Journal of
Primatology.  Format yang digunakan untuk merujuk dokumen eletronik (yang diperoleh dari
internet atau sumber serupa) adalah serupa dengan yang digunakan untuk dokumen
tercetak, dan pedoman untuk menyitir materi jenis ini mudah diperoleh di internet.

b) Format rujukan itu amat beragam, dan berubah seiring perubahan waktu.  Komponen
terpenting suatu rujukan adalah (1) nama penulis, (2) tahun penerbitan, (3) judul karya tulis,
dan (4) bagaimana dan di mana karya tesebut dapat diperoleh.  Bagaimana dan di mana
karya tulis itu dapat diperoleh bisa berupa judul jurnal serta volume dan nomor halamannya,
nama penerbitnya dan kota kedudukan penerbit tersebut, atau informasi lainnya.  Berikut ini
adalah beberapa contoh format dari the Americahn Journal of Physical Anthropology.

 Suatu Artikel dalam jurnal:

Contoh:

Cartmill M, MacPhee RDE, and Simons EL (1981) Anatomy of the temporal bone in
early anthropoids with remarks on the problem of anthropoid origins. Am. J. Phys.
Anthropol. 56:3-21.

Perhatikan bahwa baris pertama rujukan itu ke luar ke sisi kiri beberapa huruf. 
Format ini tidak membolehkan penggunaan et al. dalam rujukan (walaupun boleh
dalam kutipan)—nama semua penulis haris disebutkan.  Digunakan singkatan nama
dan bubkan nama selengkapnya.  Tahun penerbitan ditulis dalam kurung, dan ditulis
sesudah nama penulisnya.  Judul artikel tidak ditulis dalam huruf besar, kecual huruf
pertamanya.  Judul jurnal disingkat (dengan hanya menggunakan singkatan baku)
dan tidak digaris bawahi ataupun dicetak miring.  Nomor voume jurnal dicetak
miring.  Nomor penerbitan jurnal biasanya tidak disebutkan.
 Buku

Contoh:

Struhsaker TT (1975) The Red Colobus Monkey. Chicago: University of Chicago Press.

Perhatikan bahwa semua aturan yang diterapkan pada artikel jurnal juga diterapkan
di sini.  Huruf pertama setiap kata utama dalam judul itu ditulis dalam huruf besar,
tetapi judul itu tidak digaris bawahi atau dicetak miring.  Kota utama penerbit
disebutkan.

Anda mungkin juga menyukai