Dibuat Oleh : Meisya Eadyana Angela Justine Reza Mohammad Muhammad Yudha Jenis Demokrasi di Indonesia Demokrasi Liberal (17 agustus 1950 -5 Juli 1959) Demokrasi Terpimpim (5 Juli 1959- 1965) Demokrasi Pancasila era orde baru (1966-1998) Demokrasi era reformasi (1998-sekarang) Demokrasi Liberal (17 Agustus 1950-5 Juli 1959) Pada masa Demokrasi Liberal terdapat berbagai kabinet yaitu sebagai berikut: 1.Kabinet Natsir (6 september 1950-27 april 1951) 2. Kabinet Soekiman-Soewiryo (27 April 1951-3 Aprl 1952) 3.Kabinet Wilopo (3 April 1952-3 Juni 1953) 4.Kabinet Ali Sastrowijoyo I (31 Juli 1953-12 Agustus 1955) 5.Kabinet Burhannudi Harahap (12 Agustus 1955-3 Maret 1956) 6.Kabinet Ali Sastrowijoyo II (20 Maret 1956- 14 Maret 1957) 7.Kabinet Juanda ( 9 April 1957- 1959) Pada tahun 1959, terjadi kekacauan dikalangan konstituante yang tiada akhir mendorong presiden soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden pada 5 Juli 1059. Demorkasi Terpimpin (5 Juli 1959-1965) Ketidak cocokan sistem demokrasi Liberal mendorong lahirnya dekrit Presiden Soekarno yang akhirnya mendorong lahirnya Demorasi Terpimpin dengan Dasar Negara UUD 1945. ketidak cocokan tersebut dapat dilihat dari 2 hal berikut: 1. Sistem demokrasi liberal bertentangan dengan nilai dasar Pancasila 2. Adanya ketidakmampuan Konstituante untuk menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan. Kegagalan Demokrasi Terpimpin disebabkan oleh: 1. Pemerintahan terlalu berpusat kepada Presiden Soekarno. 2. Adanya pergerakan G30SPKI yang menyebabkan hilangnya kepercayaan rakyat terhadap Presiden Soekarno. Dengan adanya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, UUD 1945 dinyatakan berlaku lagi dan UUDS 1950 dinyatakan berakhir. Dekrit Presiden diterima oleh rakyat dan didukung oleh TNI AD, serta dibenarkan oleh Mahkamah Agung. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, kedudukan DPR dan presiden berada di bawah MPR. Dekrit Presiden memuat ketentuan pokok yang meliputi: a. Menetapkan pembubaran konstituante. b. Menetapkan UUD45 berlaku kembali bagi segenap bangsa Indonesia. c. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu singkat. Demokrasi Pancasila Era Orde Baru (1966- 1998) Kelebihan Demokrasi Pancasila Era Orde Baru: 1. Adanya rencana pembangunan lima tahun (PELITA). 2. Perekonomian maju dengan pesat. 3. Indonesia pernah menjadi macan ASIA.
Kekurangan Demokrasi Pancasila Era Orde Baru:
1. Maraknya praktek KKN. 2. Banyaknya terjadi pelanggaran HAM. 3. Terjadi mayoritas satu partai dalam sistem politik dan peran militer lebih dominan daripada peran sipil dalam pemerintahan. Demokrasi Era Reformasi (1998-Sekarang) Demokrasi reformasi adalah demokrasi yang lahir pada tahun 1998 dan masih digunakan sampai hari ini. Reformasi ini lahir setelah Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998. Dalam masa demokrasi reformasi, terjadi beberapa kali pergantian presiden yaitu: 1. B.J. Habibie (1998-1999) 2. Abdurahman Wahid (1999-2001) 3. Megawati Soekarno Putri (2001-2004) 4. Susilo Bambang Yudhoyono (2004-Sekarang)