Kewajiban Penjual
10.4.6 Article 31 menyebutkan bahwa jika suatu kontrak (atau suatu term of trade atau
suatu custom) tidak menyebutkan ke mana barang-barang yang dipesan harus dikirim, maka
barang-barang itu akan dikirimkan dengan cara menyerahkannya kepada pembawa pertama
jika kontrak tersebut melibatkan pengiriman barang (carriage of goods); jika tidak, dengan
cara menyediakannya di tempat barang tersebut diproduksi jika tempat tersebut diketahui
oleh para pihak; dan jika tidak, maka di tempat usaha penjual.
10.4.8 Penjual juga harus mengirimkan barang-barang sesuai dengan yang disebutkan di
dalam kontrak (jaminan kesesuaian, Article 35). Barang-barang tersebut harus secara normal
cocok/sesuai untuk pemakaian biasa, atau untuk tujuan tertentu apabila hal tersebut
diberitahukan kepada penjual dan pembeli mengandalkan ketrampilan/pengetahuan penjual
(hal ini diinspirasikan oleh English Sale of Goods Act), atau barang-barang tersebut harus
sesuai/sama dengan contohnya. Yang menarik, masalah pengemasan barang dijadikan suatu
isu kesesuaian (conformity) – barang-barang dianggap tidak sesuai jika dikemas tidak secara
biasanya. Penjual bertangggung jawab jika terdapat ketidaksesuaian pada saat peralihan
risiko (the passing of risks) (Article 36) (CISG tidak membahas mengenai peralihan hak
kepemilikan). Penjual juga harus menjamin bahwa barang-barang tersebut bebas dari segala
hak atau tuntutan pihak ketiga (Article 41 dan Article 42). Pembeli harus memberitahukan
dalam kurun waktu yang wajar jika ia akan melaksanakan cara penyelesaian (exercise a
recourse) berdasarkan jaminan-jaminan ini, dan jika sehubungan dengan jaminan kesesuaian,
maka ia harus memberitahukannya dalam waktu 2 tahun (Article 39 dan Article 43).
Kewajiban Pembeli
10.4.9 Secara umum, pembeli “harus membayar harga barang dan menerima pengiriman
sebagaimana disyaratkan dalam kontrak dan Konvensi ini” (Article 53). CISG juga
menetapkan tempat (Article 57) dan waktu (Article 58) pembayaran dan menekankan bahwa
pembayaran jatuh tempo tanpa harus diminta oleh penjual (Article 59).
Upaya-upaya Hukum untuk Penyelesaian (Remedies)
10.4.10 CISG membedakan upaya-upaya hukum yang tersedia untuk pembeli (Articles 46-
52), yang tersedia untuk penjual (Articles 61-65) serta yang tersedia untuk penjual dan
pembeli (Articles 71-78) - suatu pembedaan yang tidak akan secara lengkap dibahas dalam
presentasi ini.
10.2.1 CISG menetapkan dua cara bagaimana ia dapat menjadi hukum dari suatu kontrak
jual beli. Pertama, berdasarkan Article 1 (1)(a), CISG berlaku apabila para pihak dalam
kontrak jual beli tersebut bertempat usaha di negara-negara yang berbeda, yang semuanya
merupakan Negara Peserta/Contracting States. Misalnya, jika suatu perusahaan yang
bertempat usaha di Singapura menjual kepada suatu pihak yang bertempat usaha di RRC,
maka CISG akan berlaku karena baik Singapura maupun RRC merupakan Negara Peserta.
Singapura terikat pada ketentuan Article 1(1)(a) ini. Namun, jika suatu perusahaan Perancis
(Perancis adalah Negara Peserta) membuat kontrak jual beli dengan suatu perusahaan
Indonesia (Indonesia tidak lagi menjadi Negara Peserta sejak Juni 2005), maka dalam hal ini
CISG tidak dapat berlaku berdasarkan Article 1(1)(a) karena salah satu pihak dalam kontrak
bertempat usaha di negara non-peserta konvensi.