Anda di halaman 1dari 12

KOLOID

( Pengolahan Air Bersih )

n O l e h vTiara Ulfa
Disusu 4 ; U
Kelom p o k
vKhairul
Afriadi
vNur Adilah
vNofi Tulus
vSiti Soleha
Koloid dapat di bedakan menjadi dua macam,yaitu;
1. Koloid Liofil (sukar cairan) :  koloid dimana

terdapat gaya tarik menarik yang cukup besar


antara fase terdispersi dan medium pendispersinya.
 Contohnya, dispersi kanji, sabun, deterjen, dan
protein dalam air.
2. Koloid liofob (tidak sukar cairan) :  koloid di mana

terdapat gaya tarik menarik yang lemah  atau


bahkan tidak ada gaya tarik menarik antara fase
terdsipersi dan medium pendispersinya. Contohnya,
dispersi emas, Fe (OH)3, dan belerang dalam air.
Contoh: sol kanji, agar-agar, lem, cat

Jika medium pendispersi koloid ini adalah


air, maka istilah yang digunakan adalah


koloid hidrofil dan koloid hidrofob.
Koloid hidrofil  :  Contoh, protein, sabun,
detergen, agar-agar, kanji, dan gelatin.
Koloid hidrofob :  Contoh, susu, mayonnaise,
sol belerang, sol Fe(OH)3, sol-sol sulfide, 
dan sol-sol logam.
Beberapa perbedaan sifat -sifat koloid liofil /
hidrofil dan liofob / hidrofob, khususnya sol
dalam medium pendispersi cair diberikan
berikut ini.

Proses Pengolahan Air Bersih
Cara pengolahan air bersih. Menyediakan bahan kimia

kaporit dan tawas dan sistem pengolahan air untuk semua


aplikasi seperti di boiler, cooling tower, chiller, dan
pengolahan air limbah. Menyediakan sistem yang custom
untuk kebutuhan pengolahan air bersih

Adapun Sistem Pengolahan Air Bersih kira-kira


seperti ini:
1.Intake
Intake merupakan bangunan yang berfungsi untuk
menangkap air dari badan air (sungai) sesuai
dengan debit yang diperlukan bagi pengolahan air
bersih.

2. Menara air baku


Menara air baku berfungsi mengontrol dan mengatur
laju aliran air dan tinggi permukaan air baku agar tetap
konstan, sehingga proses pengolahan berupa
pembubuhan bahan kimia, koagulasi, pengendapan,
dan penyaringan dapat berjalan dengan baik serta
maksimal.
3. Clarifier

Clarifier sebagai tempat terjadinya koagulasi. Di Clarifier air


dibersihkan dari kotoran-kotoran dengan cara mengendapkan
kotoran-kotoran yang terdapat didalam air tersebut pada lamlar
yang berupa jaring-jaring besi pada bagian bawah Clarifier.
Kotoran-kotoran yang mengendap akan dibuang melalui pipa
saluran pembuangan.

4. Rapid mixing (bangunan pengaduk cepat)


Bangunan pengaduk cepat berfungsi sebagai tempat pencampuran
koagulan dengan air baku sehingga terjadi proses koagulasi.

5. Slow mixing (bangunan pengaduk lambat)


Proses pengadukan lambat (slow mixing) terjadi pada pulsator
Di sini flok – flok yang lebih besar akan terbentuk dan stabil,
sehingga akan lebih mudah untuk diendapkan dan disaring. Cara
kerja pulsator yaitu dengan sistem ruang hampa bekerja dengan
menaikkan dan menurunkan air, sehingga flok – flok yang ada
dapat bercampur. Lumpur dari endapan partikel flokulen dibuang
setiap 15 (lima belas) menit sekali. Setelah mengalami proses
pada pulsator, diharapkan tingkat kekeruhan air mencapai 1 FTU
yang selanjutnya akan diproses di filter.
6. Bangunan filtrasi
Bangunan filtrasi yang berfungsi sebagai
tempat proses penyaringan butir-butir
yang tidak ikut terendap pada bak
sedimentasi dan juga berfungsi sebagai
penyaring mikroorganisme atau bakteri
yang ikut larut dalam air. Bangunan
filtrasi biasanya menggunakan pasir silica
yang berwarna hitam setebal 80 cm dan
juga kerikil. Pasir ini digunakan karena
lebih berat dan lebih menempel flok-
floknya

7. Reservoir
Bangunan reservoir merupakan bangunan
tempat penampungan air bersih yang
telah diolah sebelum didistribusikan ke
rumah-rumah pelanggan.

TERIMA KASIH…..

Anda mungkin juga menyukai