PENDAHULUAN
berkembang dengan pesat karena berhubungan dengan himpunan, dan sifat struktur-
struktur di dalamnya [6]. Salah satu yang dipelajari dalam ilmu aljabar abstrak adalah
teori grup. Ide dasar munculnya teori grup adalah penyelidikan permutasi dari
dari suatu grup adalah universal dan konsep grup tersebut muncul di berbagai cabang
dengan cara menguraikan satu persatu pola molekul yang mungkin terbentuk akan
diperlukan pengerjaan yang cukup panjang [3]. Oleh karena itu perlu suatu cara
tertentu untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu cara adalah dengan
1
Dalam konsep tindakan suatu grup G terhadap himpunan berhingga X yang
tidak kosong terdapat beberapa teorema yang bisa digunakan untuk menyelesaikan
Teorema Polya sangat berhubungan dengan indeks sikel polinomial dari suatu
grup yang bertindak, sehingga untuk dapat menggunakan Teorema Polya sangat
diperlukan pemahaman tentang indeks sikel polinomial dari grup yang bertindak
tersebut. Oleh karena itu sebelum mengkaji Teorema Polya terlebih dahulu akan
diuraikan indeks sikel polinomial dari suatu grup. Setelah menguraikan indeks sikel
polinomial dari suatu grup secara umum, untuk mempermudah dalam mendapatkan
indeks sikel polinomial dari suatu grup diturunkan rumus indeks sikel polinomial
dari himpunan berhingga X terhadap grup yang bertindak [5]. Sedangkan Teorema
penggabungan atom atau molekul berbentuk Tetrahedron dengan pusat atom karbon
(C) yang mempunyai 4 ikatan/lengan dan setiap lengan mengikat salah satu dari
Dari sejumlah atom atau molekul yang bergabung akan didapatkan sejumlah
pola molekul. Dua pola molekul dikatakan sama jika pola molekul yang kedua dapat
dibentuk dari pola molekul pertama dengan rotasi atau refleksi [5]. Dan jika dari pola
2
molekul yang pertama tidak dapat dibentuk pola molekul kedua maka kedua pola
indeks sikel dan Teorema Polya sering dilakukan oleh beberapa ahli dalam berbagai
bidang .
Santosa dalam bukunya menggabungkan dua ilmu yaitu antara bidang aljabar
abstrak dan bidang teori graf artinya aljabar abstrak melalui Teorema Polya
Handayani mengkaji grup action terutama Teorema Burnside dan Teorema Polya I
serta aplikasi keduanya pada enumerasi pola molekul cincin karbon (linier) tanpa
menguraikan indeks sikel polinomial dari grup secara lebih khusus dan juga tidak
organik yang berbentuk Tetrahedron dengan atom karbon (C) sebagai pusatnya
dan setiap lengannya mengikat salah satu dari atom H, Cl, atau molekul CH 3 ,
3
1.3 BATASAN MASALAH
kosong.
dan setiap lengannya mengikat salah satu dari atom H, Cl, atau molekul CH 3 ,
C 2 H5 .
4. Nama-nama pola molekul yang terbentuk tidak dibahas dan juga tidak dikaji
1.4. METODOLOGI
Kajian dan uraian yang dibuat dalam Tugas Akhir ini meliputi bagian-
pengertian grup, grup abel, subgrup, grup permutasi, order suatu grup, dan
grup action. Kajian dan uraian dasar ini digunakan sebagai landasan
digunakan.
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai indeks sikel polinomial suatu grup
4
3. Mengkaji Teorema Polya
Dalam tahap ini akan dihitung banyaknya pola molekul yang terbentuk dari
menghitung banyak serta jenis dari pola molekul berbeda dari penggabungan
enumerasi dan dapat juga digunakan sebagai rujukan untuk kajian sejenis maupun
penerapannya.
BAB I : PENDAHULUAN
5
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diturunkan indeks sikel polinomial khusus untuk
grup S n , A n , Z n , dan D n .
Bab ini akan dikaji mengenai Teorema Polya I dan Teorema Polya II
MOLEKUL TETRAHEDRON
Teorema Polya.
BAB VI : PENUTUP