Anda di halaman 1dari 13

Definisi Motivasi

•Kata motivasi berasal dari akar kata "motive"


atau "motiwum" yang berarti 'a moving cause' yang
berhubungan dengan 'inner drive, impulse,
intension'.
•Kata "motive" atau "motif" ini bila berkembang
menjadi motivasi, artinya menjadi 'sedang
digerakkan atau telah digerakkan oleh sesuatu, dan
apa yang menggerakkan itu terwujud dalam
tindakan'.
Definisi Motivasi
• Robbins dan Judge (2008) mendefinisikan motivasi
(motivation) sebagai proses yang menjelaskan intensitas,
arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai
tujuannya.
• Motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-
kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan
serangkaian kegiatan yang mengarah kepada tercapainya
tujuan tersebut (Munandar, 2001). Kebutuhan yang
dimaksudkan adalah suatu keadaan dalam diri (internal
state) yang menyebabkan hasil-hasil atau keluaran-
keluaran tertentu yang menarik
Definisi Motivasi
• Menurut kamus psikologi Chaplin (2005), motivasi
didefinisikan sebagai suatu variabel penyelang (yang ikut
campur tangan) yang digunakan untuk menimbulkan faktor-
faktor tertentu di dalam organisme, yang membangkitkan,
mengelola, mempertahankan, dan menyalurkan tingkah
laku, menuju satu sasaran.
Definisi Motivasi Kepemimpinan
• Banyak definisi motivasi kepemimpinan yang dikemukakan para ahli,
beberapa diantarnya dapat dikemukakan sebagai berikut:
• Mitchell dalam Winardi (2001), Motivasi mewakili proses-proses
psikologikal yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan
terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan sukarela (volunter) yang
diarahkan ke arah tujuan tertentu (Mitchell dalam Winardi, 2001).
• Menurut As'ad (2003), motivasi seringkali diartikan dengan istilah
dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan
jasmani untuk berbuat sehingga motivasi tersebut merupakan kekuatan
yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku dan di dalam
perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu.
Definisi Motivasi Kepemimpinan
• Gray et al, dalam Winardi (2001),Motivasi merupakan
hasil sejumlah proses, yang bersifat internal atau
eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan
timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu (Gray et al,
dalam Winardi, 2001).
• Menurut kamus psikologi Chaplin (2005), motivasi
didefinisikan sebagai suatu variabel penyelang (yang ikut
campur tangan) yang digunakan untuk menimbulkan
faktor-faktor tertentu di dalam organisme, yang
membangkitkan, mengelola, mempertahankan, dan
menyalurkan tingkah laku, menuju satu sasaran.
Definisi Motivasi Kepemimpinan
• Hariandja (2002) menyatakan bahwa motivasi diartikan
sebagai faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong
perilaku atau keinginan seseorang untuk melakukan suatu
kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras
atau lemah. Selain itu, motivasi juga merupakan
keinginan, tujuan, kebutuhan, dan dorongan. Motivasi
merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam
menentukan perilaku seseorang, termasuk perilaku kerja.
• dapat disimpulkan bahwa motivasi kepemimpinan adalah
sekelompok pendorong yang berasal baik dari dalam
maupun dari luar individu dalam kepemimpinan untuk
melakukan pekerjaan yang mengarah pada pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan.
Prinsip Dasar Motivasi
Motivasi adalah suatu fenomena psikologis, sehingga kita perlu mengetahui
pendapat dari para psikolog. Mungo Miller, pimpinan Affiliated Psychological
Services, mencetuskan enam prinsip umum motivasi sebagaimana di bawah ini
(Engelbert, 2008):
1.Motivasi adalah proses psikologis, atau lebih tepatnya proses emosional, bukan
logis.
2.Motivasi pada dasarnya adalah proses yang tidak kita sadari. Tindakan yang
kita atau orang lain lakukan mungkin saja tampak tidak logis, namun bagi orang
yang melakukannya, tindakannya tampak wajar dan masuk akal.
3.Motivasi bersifat individual. Tingkah laku seseorang bersumber dari dirinya
sendiri.
4.Motivasi tiap orang berbeda, begitu juga setiap individu bervariasi dari waktu
ke waktu.
5.Motivasi adalah proses sosial. Tak dapat diingkari, bahwa terpenuhi atau
tidaknya kebutuhan kita tergantung dari orang lain.
6.Dalam tindakan sehari-hari, kita dipandu oleh kebiasaan yang bersumber dari
motivasional di masa lalu.
 
Sumber Motivasi
•Seorang pemimpin dapat melibatkan orang-orang yang
dipimpinnya dengan menciptakan kondisi yang mendorong
motivasi para bawahan.
1. Motivasi dapat dikembangkan dengan menemukan
kebutuhan (bawahan) yang bersifat fisik, keamanan, mental,
psikologi, sosial, dan ekonomi dalam lingkungan kerja dan
menciptakan kondisi bagi pemenuhan kebutuhan tersebut.
Faktor kebutuhan dapat menjadi motivasi yang mampu
mendorong para bawahan untuk bekerja.
2. Motivasi dapat dikembangkan dengan menciptakan suatu
keinginan untuk bekerja keras/giat, berprestasi dan sukses.
Keinginan untuk bekerja keras, berprestasi, dan sukses dapat
didorong dengan memberikan tantangan sugestif yang
memberi motivasi untuk bertindak.
Unsur – unsur Motivasi
• Menurut Agung (2010), unsur-unsur motivasi antara lain:
• Kekuatan dari Dalam Diri Individu
• Tujuan
• Keuntungan
Jenis – jenis Motivasi
•Motivasi Positif
merupakan proses pemberian motivasi di mana hal itu diarahkan pada
usaha untuk mempengaruhi orang lain agar dia bekerja secara baik dan antusias
dengan cara memberikan keuntungan tertentu kepadanya.
•Motivasi Negatif
sering dikatakan sebagai motivasi yang bersumber dari rasa takut, misalnya,
Jika anda tidak bekerja akan muncul rasa takut dikeluarkan, takut tidak diberi gaji,
dan takut dijauhi oleh rekan kerja
•Motivasi dari Dalam
Motivasi dari dalam timbul pada diri pekerja waktu dia menjalankan tugas-
tugas atau pekerjaan dan bersumber dari dalam diri pekerja itu sendiri. Dengan
demikian berarti juga bahwa kesenangan pekerja muncul pada waktu dia bekerja
dan dia sendiri menyenangi pekerjaan itu
•Motivasi dari Luar
Motivasi dari luar adalah motivasi yang muncul sebagai akibat adanya
pengaruh yang ada di luar pekerjaan dan dari luar diri pekerja itu sendiri. Motivasi
dari luar biasanya dikaitkan dengan imbalan
Menjadi Motivator . . .
Penting bagi seorang pemimpin untuk mengetahui bagaimana cara memotivasi
karyawannya. MM Feinberg menjabarkan beberapa tindakan yang tidak memotivasi
orang lain (Engelbert, 2008):
1.Meremehkan bawahan. Tindakan ini bisa membunuh rasa percaya diri dan inisiatif
karyawan.
2.Mengkritik karyawan di depan karyawan lain. Tindakan ini pun bisa merusak
hubungan yang sudah terbina baik.
3.Memberi perhatian setengah-setengah atau tidak memerhatikan karyawan. Kalau
seorang pemimpin tidak memedulikan karyawannya, maka rasa percaya dirinya akan
luntur.
4.Memerhatikan diri sendiri. Pemimpin yang seperti ini dianggap egois dan hanya
memanipulasi karyawan untuk kepentingannya sendiri.
5.Menganak emaskan seorang karyawan. Tindakan ini sebaiknya juga tidak
dilakukan, karena bisa merusak moral karyawan lain.
Menjadi Motivator . . .
6. Tidak mendorong karyawan untuk berkembang. Kalau karyawan merasa bahwa
bos juga ikut berjuang bersama, mereka akan sangat termotivasi. Informasikan
kesempatan yang ada dan jangan pernah mengekang minat para karyawan.
7. Tidak memedulikan hal-hal kecil. Apa yang nampaknya kecil bagi Anda, mungkin
saja sangat penting untuk karyawan.
8. Merendahkan karyawan yang kurang terampil. Seorang pemimpin memang wajib
menolerir ketidakmampuan karyawannya, namun harus hati-hati dalam
menangani permasalahan yang ditimbulkan agar tidak sampai mempermalukan
karyawannya.
9. Ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Atasan yang ragu-ragu mengakibatkan
kebimbangan di seluruh organisasi.
• Sesungguhnya, cara yang paling baik untuk memotivasi karyawan adalah
melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan. Saran, rekomendasi,
dan kritik adalah pendorong yang paling efektif dan sangat memotivasi organisasi
yang berani menerapkannya.
 
Kepemimpinan dan Motivasi
• keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada
kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam
diri setiap orang bawahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri.
• Disisi lain, kepemimpinan dan motivasi merupakan dua hal yang berbeda,
meski memiliki tautan dalam konteks kerja dan interaksi antar-manusia
organisasional. Keith Davis mengemukakan bahwa tanpa kepemimpinan,
organisasi hanya merupakan kelompok manusia yang kacau, tidak teratur,
dan tidak akan dapat melahirkan perilaku bertujuan. Kepemimpinan
adalah faktor manusiawi yang mengikat suatu kelompok bersama dan
memberinya motivasi menuju tujuan-tujuan tertentu, baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Ini berarti antara kepemimpinan dengan
motivasi memiliki ikatan yang kuat (Agung, 2010).

Anda mungkin juga menyukai