Jika kematian adalah ahir dri segalanya maka pendek sekali kehidupan di muka
bumi ini,maka tidak ada yg dinamakan pahala(3 30,dan tidak ada
siksa(
0hidup ini terasa hampa(3 0hidup bagaikan tumbuh-tumbuhan
yang berahir kekalahan dan kepunahan.jikalau tiada kebangkitan jiwa setelah mati dan
tiada pengadilan Tuhan lantas landasan moral apa yang dijadikan pijakan dalam
menjalani hidup ini?
Adakah dalam hidup ini sebuah keyakinan yang kebenaranya absolute sehingga
dapat membimbing pengembaraan hidup dan melewati batas-batasnduniawi yang teramat
pendek,teramat dekat,dan sangat terbat terbatas ini?
Peristiwa sejarah selalu melhirkan tragedy yang sulit diterima akal sehat dan
nurani,disaat sekelompok masyarakat yang lemah dihancurkan oleh orang-orang yang
dzolim,dimanakah peranan Tuhan?
Hidup sampai mati manusia secara individu hanyalah secuplik ruang dan waktu di
bandingkan waktu yang dibuat oleh pembuat sejarah ini,hidup tidak akan bermakna tanpa
adanya pasrah kepada apayang di janjikan sang pemilik sejarah dalam pengorbanan,
artianya patuh pada perintah dan menjauhi larangan-laranganya.sedangkan kata
³pengorbanan´ itu sebenrnya berasal dri bahasa arab Ñ
3 ang berarti dekat,yang
bermaksud bekerja keras untuk mengerahkan segala kemampuan diri serta untuk
meningkatkan kualitas hidup agar seseorang bias lebih dekat kepaada ALLAH SWT.ITU
itu cumin salah satu dari beberapa penafsiran yang berdasarkan akal pikiran yang bias
benar dan juga bias salah yang berdasarkan realitas dan sejarah,namun juga banyak orang
yang menafsirkan lalu menerima realitas sejarah brdasarkan pengalaman dan keyakinan
bathiniyyah.
erdoa dalam agama adalah salah satu aktivitas agar Tuhan melakukan intervensi
dalam peristiwa sejarah.dalam setiap agama berbeda-beda cara doa mereka salah satu
contoh berdoa secara rame-rame yang dilakukan umat islam yaitu haji yang melibatkan
jutaan orang yang memohon intervensi tuhan agar mengubah hokum alam dan hokum
sejarah supaya lebih baik.
Contoh interventasi Tuhan yang paling nyata yaitu menurunkan para rosul yang
disertai kitab suci yang bias mengalahkan lawan ± lawan mereka.harapan dan interventasi
Tuhan adalah wujud spirit dari orang-orang yang beriman.ketika timbul pertanyaan
apakah interventasi Tuhan itu hadir dengan langsung ataukah tetap melalui hokum alam?
Jawabanyaa mudah saja Tuhan maha bias apa yang DIA kehendaki apapun itu jalanya
akan wujud juga walau akal tidak bias menrimanya.demikianlah doa yang merupakan inti
dari agama,namun juga jagan lupa bahwa kita tetap dilingkupi hokum alam dan social.
Idiologi adalah suatu cita-cita social yang memiliki cirri-ciri utama yaitu:pertama
menawarkan tatanan social janji-janji yang ideal,namun masih berada dimasa depan
sehingga mengandung utopia.kedua menawarkan metode tahapan-tahapan yang di
idealakan.ketiga,sebuah ideology terkait dengan semangat zaman sehingga bersifat
historis.ke empat ideology biasanya nermativ,utopis dan oparadikmatik serta
global,sehingga kebenaranya sulit di verivikaasi secara empiris sebagai mana kebenaran
ilmiyah.
ika Karen A mstrong menulis buku dengan judul The battles for god,pada tataran
historis idiologis muncul fenomena god of the battles produk dari rasa lelah,curiga dan
prustasi akibat konflik yang berkepanjangan dan berdarah-darah,akibat gerakan idiologi
keagamaan.Tuhan seakan dihadirkan kepanggung sejarah dan dikukuhkan sebagai
komandan perang,untuk melawan tuhan-tuhan yang lain bersama prajuritnya.