Anda di halaman 1dari 4

c  

  


à 

Jika kematian adalah ahir dri segalanya maka pendek sekali kehidupan di muka
bumi ini,maka tidak ada yg dinamakan pahala(3 30,dan tidak ada
siksa(
 0hidup ini terasa hampa( 3 0hidup bagaikan tumbuh-tumbuhan
yang berahir kekalahan dan kepunahan.jikalau tiada kebangkitan jiwa setelah mati dan
tiada pengadilan Tuhan lantas landasan moral apa yang dijadikan pijakan dalam
menjalani hidup ini?

Adakah dalam hidup ini sebuah keyakinan yang kebenaranya absolute sehingga
dapat membimbing pengembaraan hidup dan melewati batas-batasnduniawi yang teramat
pendek,teramat dekat,dan sangat terbat terbatas ini?

Sejarah kehidupan yang menyajikan serial bahagia,derita,ketidak


adilan,kedzoliman,dan bahkan pengorbanan dari mereka yang sesungguhnya tidak
bersalah,dimanakah peranan Tuhan saat kedzaliman merajalela,saat yang lemah disiksa
kenapa Tuhan membiarkan semua itu terjadi?dimana peranan Tuhan ketika rakyat Iraq d
bantai oleh orang-orang Amerika?Jika Tuhan maha mengetahui mengapa Tuhan
menyiksa orang-orang yang lemah dan bodoh ini?Yakin bahwa Tuhan tidak pernah
tidur.apakah sejarah ini selalu diinterventasi ataukah dibiarkan berjalan bagaikan jarum
jam yang berjalan otomatis?

Demikianlah sebagian pertanyaan-pertanyaan yang muncul ketika kita


dihadapkan pada realitas sejarah yang begitu kompleks dan sering membingungkan
nalar.Asumsi dan jawaban dari pertanyaan diatas sangatlah beragam,dipengaruhi oleh
cara pandang,madzab yang berbeda-beda.

    

Peristiwa sejarah selalu melhirkan tragedy yang sulit diterima akal sehat dan
nurani,disaat sekelompok masyarakat yang lemah dihancurkan oleh orang-orang yang
dzolim,dimanakah peranan Tuhan?

Pandangan salah satu teologi islam yang di kenal Qodariyah menyebutkan


bahwa:Tuhan memang sebagai sang pencipta,penguasa dan pengatu
ssejarah,namunketerlibatan Tuhan dalm sejarah telah d tuangkan dalam hokum-hukum
sejarah dan hokum alam,jadi intervensi Tuhan tidak langsung dan sektika,maka disinilah
peranan manusia sebagai d      3 menerima tanggung jawab yang besar ini
bagai mana mewujudkan kehidupan yang baik dan sejahtera melihat umat-umat yang
lampau.meskipun Tuhantidak langsung berintervensi namun catatan-catatan moral
individu tidak pernah berhenti,dalam konteks ini setiap nasib buruk yang menimpa derita
orang-orang yang tidak bersalah adalah tidak sia-sia,karna menjadi pengorbanan bagi
proses manusia agar menjadi mahluk yang lebih beradap serta pendewasaan dalam
panggung sejarah.dan mereka menjadi korban demi kebaikan orang lain serta yakin akan
mendpt pahala d ahiranya,lebih mulia dari pada orang-orang yang sukses didunia karena
hasil rampasan.

Kaum jabariyah berpendapat lain,bahwa manusia hidup iniibarat wayang yang d


jalankan oleh sang dalang,dunia adala panggung sandiwara Tuhan,manusia tinggal
menerima apa kehendak Tuhan,sejarah adalah panggung Tuhan untuk menunjukan
kekuasaanya,Tuhan yang maha kreatif bagaikan sang pelukis yang bebas
mengekspesikan gagasan dalam kanvas kehidupan ini.sungguh berbeda dengan
pandangan Qodariyah.pandangan di atas jelas menafikan prisip pengorbanan yang
diajarkan agama.

Hidup sampai mati manusia secara individu hanyalah secuplik ruang dan waktu di
bandingkan waktu yang dibuat oleh pembuat sejarah ini,hidup tidak akan bermakna tanpa
adanya pasrah kepada apayang di janjikan sang pemilik sejarah dalam pengorbanan,
artianya patuh pada perintah dan menjauhi larangan-laranganya.sedangkan kata
³pengorbanan´ itu sebenrnya berasal dri bahasa arab Ñ 3  ang berarti dekat,yang
bermaksud bekerja keras untuk mengerahkan segala kemampuan diri serta untuk
meningkatkan kualitas hidup agar seseorang bias lebih dekat kepaada ALLAH SWT.ITU
itu cumin salah satu dari beberapa penafsiran yang berdasarkan akal pikiran yang bias
benar dan juga bias salah yang berdasarkan realitas dan sejarah,namun juga banyak orang
yang menafsirkan lalu menerima realitas sejarah brdasarkan pengalaman dan keyakinan
bathiniyyah.



 

˜erdoa dalam agama adalah salah satu aktivitas agar Tuhan melakukan intervensi
dalam peristiwa sejarah.dalam setiap agama berbeda-beda cara doa mereka salah satu
contoh berdoa secara rame-rame yang dilakukan umat islam yaitu haji yang melibatkan
jutaan orang yang memohon intervensi tuhan agar mengubah hokum alam dan hokum
sejarah supaya lebih baik.

Contoh interventasi Tuhan yang paling nyata yaitu menurunkan para rosul yang
disertai kitab suci yang bias mengalahkan lawan ± lawan mereka.harapan dan interventasi
Tuhan adalah wujud spirit dari orang-orang yang beriman.ketika timbul pertanyaan
apakah interventasi Tuhan itu hadir dengan langsung ataukah tetap melalui hokum alam?
Jawabanyaa mudah saja Tuhan maha bias apa yang DIA kehendaki apapun itu jalanya
akan wujud juga walau akal tidak bias menrimanya.demikianlah doa yang merupakan inti
dari agama,namun juga jagan lupa bahwa kita tetap dilingkupi hokum alam dan social.


  

Menurut Amstrong mantan biarawati keyakinan keyakinan orang dan masyarakat


tentang Tuhan dan perintahnya sangat besar pengaruhnya dalam perjalanan hidup
seseorang dan sejarah.

Orang orang ateisme mengatakan bahwa gagasan tentang Tuhan hanyalahproduk


penalaran dari kinerja saraf-saraf otak dan loncatan proyeksi psikologis yang tidak
mempunyai realitas ontologis.sekalipun keyakinan pada Tuhan pada awalnya dan pada
dasarnya bersifat pribadi dan abstrak,namun pengaruh keimananpada Tuhan bias
berpenaruh secara social dan politik.

Idiologi adalah suatu cita-cita social yang memiliki cirri-ciri utama yaitu:pertama
menawarkan tatanan social janji-janji yang ideal,namun masih berada dimasa depan
sehingga mengandung utopia.kedua menawarkan metode tahapan-tahapan yang di
idealakan.ketiga,sebuah ideology terkait dengan semangat zaman sehingga bersifat
historis.ke empat ideology biasanya nermativ,utopis dan oparadikmatik serta
global,sehingga kebenaranya sulit di verivikaasi secara empiris sebagai mana kebenaran
ilmiyah.


  

 

ika Karen A mstrong menulis buku dengan judul The battles for god,pada tataran
historis idiologis muncul fenomena god of the battles produk dari rasa lelah,curiga dan
prustasi akibat konflik yang berkepanjangan dan berdarah-darah,akibat gerakan idiologi
keagamaan.Tuhan seakan dihadirkan kepanggung sejarah dan dikukuhkan sebagai
komandan perang,untuk melawan tuhan-tuhan yang lain bersama prajuritnya.

Gerakan idiologi keagamaan pada urutanya melahirkan sikap dan keyakinan


bahwa Tuhan itu banyak dan mereka saling berantem merebut kekuasaan dengan
melibatkan manusia sebagai pendukungnya.

Keyakinan orang tentang Tuhan dan agamanya,pengalaman sejarah dan kesadaran


manusiawi kita mengajarkan bahwa pengetahuan kitatentang realitas semesta dan tentang
tuhan sangat terbatas.sikap yang lain mungkin justru karna keterbatasnya itu seseorang
menjadi militan dan memperkokoh keyakinanya agar tidak teromang ambing oleh
pilihan-pilihan akibat perbedaan yang muncul dihadapanya.kalau nilai-nilai unifersal
agama dan kemanusiaan yang di kedepankan yang diartikulkasikan dalam tatanan hokum
dan etika social yang dijaga bersama,maka konstruksi teologis-psikologis a    
dan     a akan berubah menjadi a    dan a    .

Anda mungkin juga menyukai