Anda di halaman 1dari 35

Penanaman Modal Langsung Dan Penanaman Modal Tidak Langsung

Definisi

Penanaman Modal Langsung: 1. UU Penanaman Modal 2. Encyclopedia of Public International Law 3. IMF Balance of Payment Manual 4. Munir Fuady

Photo credit by: budibudz (flickr) flickr)

Penanaman Modal Tidak Langsung

 BAPEPAM LK  Munir Fuady

PERBEDAAN

1. Kontrol pada perusahaan 2. Penanggungan resiko 3. Perlindungan hukum

PML
Pembelian Pengaruh pada perusahaan Bentuk Langsung Punya kewenangan pengelolaan

PMTL
Melalui pasar modal Tidak punya kewenangan

Dana investasi langsung Dana investasi tidak untuk menjalankan bisnis digunakan langsung untuk menjalankan bisnis Perlu hadir Panjang Tanggung bersama perusahaan Dilindungi hukum Tidak perlu hadir Pendek Tanggung sendiri Umumnya tidak dilindungi hukum

Kehadiran investor Jangka waktu Kerugian Perlindungan hukum

Ketentuan dalam UUPM berlaku di semua sektor wilayah NKRI

Penjelasan: Penanaman modal di semua sektor Adalah Penanaman modal langsung

DAFTAR NEGATIF INVENTASI

PENANAMAN MODAL ASING (PMA)


-Sumber Dana Pembangunan -Pembangunan di bidang Ekonomi -Alternatif dari Pinjaman -Faktor Iklim Investasi -Kepastian Hukum

Daftar Negatif Investasi (DNI)



Berlaku selama 3 tahun Setiap tahun di evaluasi Terbaru : Perpres No. 36 tahun 2010 Menggantikan Perpres No. 77 tahun 2007 dengan perubahan Perpres No. 111 tahun 2007

Perpres 36 Tahun 2010 (DNI)


Dayatarik investasi dari perpres ini Terdapat 7 sektor baru : - sektor perindustrian - sektot pekerjaan umum - sektor kesehatan - sektor kelistrikan - sektor pertanian - sektor komunikasi

APA ITU DAFTAR NEGATIF INVENTASI??


-TIDAK ADA DEFINISI PASTI -PENGATURANYA TERDAPAT DALAM : -Perpres Nomor 36 Tahun 2010 tentang daftar negatif investasi (DNI) menggantikan perpres nomor 77 tahun 2007 dan perubahannya nomor 111 tahun 2007

TUJUAN DAFTAR NEGATIF INVENTASI (dalam Perpes 36 tahun 2010)


UU TIDAK PERNAH MENYEBUT PASTI MENURUT Ir.M.Hatta Rajasa (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II ) : mendorong dan meningkatkan investasi di Indonesia, sehingga target rata-rata investasi Rp 2.000 triliun dapat tercapai - Menurutnya, dengan peningkatan investasi ini diharapkan dapat menurunkan tingkat pengangguran menjadi 5-6 persen, serta mengurangi tingkat kemiskinan menjadi 8-10 persen. - * melaksanakan komitmen ASEAN Economic Community.

Perpres Nomor 36 Tahun 2010


1. Pertama, perluasan kegiatan usaha di bidang yang sama dengan lokasi yang berbeda bagi investasi yang sudah ada (existing) tidak diwajibkan untukmendirikan badan usaha baru atau mendapatkan izin baru, kecualiditentukan lain oleh undang-undang 2. Kedua, penanaman modal tidak langsung atau portofolio yangtransaksinya dilakukan melalui pasar modal dalam negeri tidakdikenakan ketentuan DNI. (CAPITAL GAIN) 3. Ketiga, dalam hal terjadi penggabungan (merger), pengambilalihan(akuisisi) dan peleburan di bidang usaha yang sama, maka batasankepemilikan modal asing perusahaan penerima penggabungan (survivingcompany) sesuai dengan surat persetujuan perusahaan tersebut. 4. Keempat, dalam hal perluasan kegiatan usaha di bidang yang sama dan membutuhkan penambahan modal melalui penerbitan saham baru(right issue), penanam modal asing memiliki hak untuk memesan efekter lebih dahulu apabila penanam modal dalam negeri tidak dapatberpartisipasi dalam penambahan modal tersebut. Kelima, bagi penanaman modal yang surat persetujuannya diperoleh perusahaan sebelum terbitnya Perpres ini, maka ketentuan DNI baru mengenai daftar bidang usaha yang tertutup dan daftar bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan, tidak diberlakukan (grandfatherclause), kecuali ketentuan dari DNI baru lebih menguntungkan

SEKTOR YANG TERTUTUP UNTUK INVESTASI??


Enam sektor itu seperti pertanian dengan contoh budi daya ganja, kehutanan (pemanfaatkan koral dari alam untuk bahan bangunan), perindustrian (industri minuman mengandung alkohol), perhubungan (jasa pemanduan lalu lintas udara), dan komunikasi dan informatika (manajemen dan penyelenggaran stasiun monitoring spektrum frekuensi radio dan orbit satelit). Terakhir, kebudayaan dan pariwisata (museum pemerintah).

CONTOH KASUS :
MASALAH Qatar Telecom vs PT.Indosat Tbk MASALAH KASUS MENARA TELKOM TIFATUL : Ketentuannya sudah jelas diatur dalam perpres tentang DNI, sektor menara telekomunikasi sudah final dinyatakan tertutup untuk investor asing. Alasan penutupan sektor ini pun sangat masuk akal. Capex kita untuk sektor ICT Rp 300 triliun per tahun, 92% belanja kita dinikmati oleh asing, peluang kita hanya 8% di menara

Daftar Negatif Investasi


Daftar negative investasi (DNI) adalah suatu daftar yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tentang bidang usaha apa saja yang terbuka sepenuhnya bagi asing, terbuka dengan persyaratan persentase saham tertentu dikuasai oleh mitra lokal, atau tertutup sama sekali.

Pembagian Bidang usaha


Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Kriteria dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal, maka bidang usaha dalam penanaman investasi digolongkan menjadi tiga macam. Ketiga macam bidang usaha itu meliputi: Bidang usaha terbuka Bidang usaha yang dinyatakan tertutup Bidang usaha terbuka dengan persyaratan

Tujuan Dibuatnya DNI


Meletakkan landasan hukum yang pasti bagi penyusunan peraturan yang terkait dengan penanaman modal Menjamin transparansi dalam proses penyusunan daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan Memberikan pedoman dalam menyusun dan menetapkan bidang usaha tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan Memberikan pedoman dalam pengkajian ulang atas daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan Memberikan pedoman apabila terjadi perbedaan penafsiran atas daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan

Prinsip-prinsip dalam DNI


Penyederhanaan Kepatuhan terhadap perjanjian atau komitmen internasional Transparansi Kepastian hukum Kesatuan wilayah Indonesia sebagai dasar tunggal

Trade Related Investment Measures (TRIMs)


Pasal 1 dari TRIMs menerangkan tentang ruang lingkup, yaitu: This Agreement applies to investment measures related to trade in goods only (referred to in this Agreement as TRIMs ).

Prinsip-prinsip dalam TRIMs


Prinsip nondiskriminasi Prinsip most favoured nations Prinsip national treatment

HUBUNGAN DAFTAR NEGATIF INVESTASI DENGAN PORTOFOLIO INVESTMENT

-Pasal 12 ayat (4) UU Penanaman Modal mengatur bahwa pemerintah mengatur mengenai kriteria dan persyaratan serta daftar bidang usaha yang tertutup dan daftar bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan melalui Peraturan Presiden -Pemerintah menerbitkan Perpres No. 36 Tahun 2010 yang merupakan pengganti Perpres No. 111 Tahun 2007 Tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal yang selanjutnya disebut dengan Daftar Negatif Investasi (DNI) -Dua buah regulasi ini menjadi pedoman bagi penanam modal baik asing maupun domestik dalam menanamkan modalnya di Indonesia berkaitan dengan bidang usaha yang tertutup, bidang usaha terbuka, dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan bagi penanam modal

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KLBI) Dan International Standard for Industrial Classification (ISIC)

-Pengertian KLBI: KLBI adalah ketentuan yang mendasari terbentuknya daftar bidang usaha yang tertutup ataupun terbuka agar bidang usaha yang tercipta dapat memnuhi kriteria sesuai ketentuan-ketentuan yang berlaku, dengan demikian dapat mencegah timbulnya permasalahan di kemudian hari -Mengapa ada KLBI? Adanya pasal 12 ayat (4) Perpres No 111 Tahun 2007, dimana dalam penjelasan pasal tersebut disebutkan bahwa kriteria dan persyaratan bidang usaha yang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan disusun dalam suatu daftar yang berdasarkan standar klasifikasi tentang bidang usaha atau jenis usaha yang berlaku di Indonesia, yaitu KLBI.

-Pengertian ISIC ISIC adalah ketentuan yang tidak bisa dilepaskan dalam kaitan dengan terbentuknya bidang usaha yang tertutup maupun terbuka karena merupakan suatu standar internasional mengenai klasifikasi industri. -Mengapa ada ISIC? Karena perkembangan globalisasi semakin lama secara tidak langsung memaksa setiap negara memperhatikan ketentuan-ketentuan internasional, oleh karena itulah perlu dibuat suatu standar internasional diperlukan dalam penyusunan kriteria bidang usaha

Tujuan Penentuan Kriteria dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha Terbuka dan Bidang Usaha Tertutup

1. Melaksanakan landasan hukum yang pasti bagi penyusunan peraturan yang terkait dengan penanaman modal 2. Menjamin transparansi dalam proses penyusunan daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan 3. Memberikan pedoman dalam menyusun dan menetapkan bidang usaha tertutup dan bidang usaha terbuka dengan persyaratan 4. Memberikan pedoman dalam melakukan pengkajian ulang atas daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan 5. Memberikan pedoman apabila terjadi perbedaan penafsiran atas daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan

Persyaratan Bidang usaha terbuka didasarkan pada kepentingan nasional

Sumber Daya Alam

Perlindungan dan Pengembangan Usaha Kecil Menengah

Pengawasan Produksi dan Distribusi

Peningkatan Kapasitas Teknologi

Partisipasi Modal Dalam Negeri

Kerjasama dengan Badan Usaha yang Ditunjuk Pemerintah

Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup ???

Bidang usaha atau kegiatan yang tidak diperkenankan sama sekali untuk investasi, baik PMA maupun PMDN karena daftar bidang usaha itu ada yang bertentangan dengan undang-undang dan hanya Pemerintah Indonesia yang melakukan kegiatan tersebut

Penentuan bidang usaha untuk penanaman modal asing bersifat dinamis karena dapat berubah yang disebabkan kondisi bangsa dan negara Pasal 17 ayat (1) dan (2) Perpres No 76 Tahun 2007, menyebutkan : (1) Daftar bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan dievaluasi dan disempurnakan secara berkala sesuai dengan perkembangan ekonomi dan kepentingan nasional berdasar kajian temuan dan usulan penanaman modal (2) Penyusunan bidang usaha yang tertutup dan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan dikoordinasikan oleh Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian yang kemudian ditetapkan dalam Peraturan Presiden

Terkait dengan Undang-Undang Penanaman Modal, Pasal 2 UU Penanaman Modal dengan tegas menyatakan ketentuan dalam UU Penanaman Modal berlaku bagi penanaman modal di semua sektor di wilayah negara Republik Indonesia. Penjelasan pasal 2 UUPM menyatakan bahwa penanaman modal di semua sektor di wilayah negara Republik Indonesia adalah penanaman modal langsung dan tidak termasuk penanaman modal tidak langsung atau investasi portofolio (portfolio investment) DPR mengartikan bahwa penanaman modal tidak langsung atau investasi portofolio adalah investasi melalui pasar modal. UU Penanaman Modal hanya mengatur penanaman modal langsung. Dengan demikian, Daftar Negatif Investasi (DNI) yang merupakan peraturan pelaksana UU Penanaman Modal pun hanya berlaku untuk penanaman modal langsung

Beberapa contoh ketidakberlakuan DNI mengenai pembatasan modal asing di perusahaan publik

PT Astra Internasional, Tbk

PT Excelcomindo Pratama, Tbk

PT Indosiar Karya Media, Tbk

Indosat

PT Bumi Resources, Tbk

KESIMPULAN
Di Indonesia, penanaman modal dibagi menjadi dua: penanaman modal langsung (diatur dalam UU Penanaman Modal) dan penanaman modal tidak langsung (diatur dalam UU Pasar Modal). Perbedaan antara Penanaman modal langsung dan tidak langsung dapat dilihat dari: pembelian, pengaruh pada perusahaan, bentuk, kehadiran investor, jangka waktu, kerugian, dan perlindungan hukum.

KESIMPULAN (2)
DNI merupakan pedoman bagi penanam modal/investor yang berkaitan dengan bidang usaha tertutup, bidang usaha terbuka, dan bidang usaha dengan persyaratan. Berdasarkan Perpres No.36 Tahun 2010, penanam modal/investor lama dapat memperluas usahanya yang sama, tidak ada pengenaan DNI bagi penanaman modal tidak langsung/portofolio, dan kemudahaan untuk menambah modal bagi investor asing.

KESIMPULAN (3)
Mengingat DNI diatur dalam Perpres No.36 Tahun 2010, yang merupakan peraturan pelaksana dari UU Penanaman Modal, maka DNI tidak berkaitan dengan penanaman modal tidal langsung (portfolio investment). Pasal 4 Perpres No.36 Tahun 2010

Anda mungkin juga menyukai