Anda di halaman 1dari 19

EFISIENSI PENGAJARAN

A.

Latar belakang masalah

Efisien adalah bagaimana menghasilkan efektifitas dari suatu tujuan dengan proses yang lebih murah. Dalam proses pendidikan akan jauh lebih baik jika kita memperhitungkan untuk memperoleh hasil yang baik tanpa melupakan proses yang baik pula. Halhal itu jugalah yang kurang jika kita lihat pendidikan di Indonesia. Kita kurang mempertimbangkan prosesnya, hanya bagaimana dapat meraih standar hasil yang telah disepakati. Beberapa masalah efisiensi pengajaran di dindonesia adalah mahalnya biaya pendidikan, waktu yang digunakan dalam proses pendidikan, mutu pegajar dan banyak hal lain yang menyebabkan kurang efisiennya proses pendidikan di Indonesia. Yang juga berpengaruh dalam peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik. Masalah mahalnya biaya pendidikan di Indonesia sudah menjadi rahasia umum bagi kita. Sebenarnya harga pendidikan di Indonesia relative lebih rendah jika kita bandingkan dengan Negara lain yang tidak mengambil sitem free cost education. Namun mengapa kita menganggap pendidikan di Indonesia cukup mahal? Hal itu tidak kami kemukakan di sini jika penghasilan rakyat Indonesia cukup tinggi dan sepadan untuk biaya pendidiakan. Jika kita berbicara tentang biaya pendidikan, kita tidak hanya berbicara tenang biaya sekolah, training, kursus atau lembaga pendidikan formal atau informal lain yang dipilih, namun kita juga berbicara tentang properti pendukung seperti buku, dan berbicara tentang biaya transportasi yang

Efisiensi Pengajaran

Page 1

ditempuh untuk dapat sampai ke lembaga pengajaran yang kita pilih. Di sekolah dasar negeri, memang benar jika sudah diberlakukan pembebasan biaya pengajaran, namun peserta didik tidak hanya itu saja, kebutuhan lainnya adalah buku teks pengajaran, alat tulis, seragam dan lain sebagainya yang ketika kami survey, hal itu diwajibkan oleh pendidik yang berssngkutan. Yang mengejutkanya lagi, ada pendidik yang mewajibkan les kepada peserta didiknya, yang tentu dengan bayaran untuk pendidik tersebut. Selain masalah mahalnya biaya pendidikan di Indonesia, masalah lainnya adalah waktu pengajaran. Dengan survey lapangan, dapat kita lihat bahwa pendidikan tatap muka di Indonesia relative lebih lama jika dibandingkan negara lain. Dalam pendidikan formal di sekolah menengah misalnya, ada sekolah yang jadwal pengajarnnya perhari dimulai dari pukul 07.00 dan diakhiri sampai pukul 16.00. Hal tersebut jelas tidak efisien, karena ketika kami amati lagi, peserta didik yang mengikuti proses pendidikan formal yang menghabiskan banyak waktu tersebut, banyak peserta didik yang mengikuti lembaga pendidikan informal lain seperti les akademis, bahasa, dan sebagainya. Jelas juga terlihat, bahwa proses pendidikan yang lama tersebut tidak efektif juga, karena peserta didik akhirnya mengikuti pendidikan informal untuk melengkapi pendidikan formal yang dinilai kurang. Selain itu, masalah lain efisiensi pengajaran yang akan kami bahas adalah mutu pengajar. Kurangnya mutu pengajar jugalah yang menyebabkan peserta didik kurang mencapai hasil yang diharapkan dan akhirnya mengambil pendidikan tambahan yang juga membutuhkan uang lebih. Yang kami lihat, kurangnya mutu pengajar disebabkan oleh pengajar yang mengajar tidak pada kompetensinya.

Efisie si Pe ga ara

Page 2

Sistem pendidikan yang baik juga berperan penting dalam meningkatkan efisiensi pendidikan di Indonesia. Sangat disayangkan juga sistem pendidikan kita berubahubah sehingga membingungkan pendidik dan peserta didik.

B. Identifikasi masalah Dari latar belakang masalah yang ada dapat di identifikasikan masalah berikut : 1. Rendahnya mutu pendidikan 2. Rendahnya mutu tenaga pendidik dikarenakan pendidik yang mengajar tidak sesuai dengan kompetensinya. 3. Penggunaan waktu dalam proses pembelajaran yang tidak efisien. 4. Mahalnya pendidikan di Indonesia yang tak sebanding dengan mutu pendidikan yang diberikan. 5. Sistem pendidikan yang berubah ubah yang membingungkan pendidik dan peserta didik.

C. Efisiensi Pengajaran 1. Konsep dasar Efisiensi Pengajaran Konsep efisiensi akan tercipta jika keluaran yang diinginkan dapat dihasilkan secara optimal dengan hanya masukan yang relative tetap, atau jika masukan yang sekecil mungkin dapat menghasilkan keluaran yang optimal. Konsep efisiensi sendiri terdiri dari efisiensi teknologis dan efisiensi ekonomis. Efisiensi teknologis diterapkan dalam pencapaian kuantitas keluaran secara fisik sesuai dengan ukuran hasil yang sudah ditetapkan. Sementara efisiensi ekonomis tercipta jika ukuran nilai kepuasan atau harga sudah diterapkan

Efisie si Pe ga ara

Page 3

terhadap keluaran.Dengan kata lain Efisien adalah bagaimana menghasilkan efektifitas dari suatu tujuan dengan proses yang lebih murah. Dalam proses pendidikan akan jauh lebih baik jika kita memperhitungkan untuk memperoleh hasil yang baik tanpa melupakan proses yang baik pula. Hal-hal itu jugalah yang kurang jika kita lihat pendidikan di Indonesia. Kita kurang mempertimbangkan prosesnya, hanya bagaiman dapat meraih stendar hasil yang telah disepakati.Konsep efisiensi selalu dikaitkan dengan efektivitas. Efektivitas merupakan bagian dari konsep efisiensi karena tingkat efektivitas berkaitan erat dengan pencapaian tujuan relative terhadap harganya. Apabila dikaitkan dengan dunia pendidikan, maka suatu program pendidikan yang efisien cenderung ditandai dengan pola penyebaran dan pendayagunaan sumber-sumber pendidikan yang sudah ditata secara efisien. Program pendidikan yang efisien adalah program yang mampu menciptakan keseimbangan antara penyediaan dan kebutuhan akan sumber-sumber pendidikan sehingga upaya pencapaian tujuan tidak mengalami hambatan.Kenyataan yang terjadi di Indonesia, penyediaan sumber-sumber pendidikan, khususnya anggaran pendidikan, masih mengalami hambatan. Alokasi dana pendidikan di Indonesia termasuk rendah apabila dibandingkan dengan Negara-negara lain di Asia Tenggara, khususnya Negara-negara tetangga terdekat seperti Malaysia dan singapura. Anggaran pendidikan di Indonesia selama ini hanya; dialokasikan di bawah 10% dari APBN, padahal dalam pasal 31 ayat 4 UUD 1945, secara jelas pemerintah mempunyai suatu kewajiban konstitusi untuk memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN dan APBD guna memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan.

Efisie si Pe ga ara

Page 4

2. Pengertian efisiensi pengajaran a) Pengertian efisiensi Efesiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatanyang dijalankan. Menurut Mulyamah (1987:3) efisiensi merupakan suatu ukuran dalam menbandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataan lain penggunaan yang sebenarnya. Efesiensi ini menuntut kita untuk tidak membuang waktu dan tenaga agar tidak terjadi pemborosan, dalam artian bisa melaksanakan dan menjalankan tugas

dengan baik, tepat serta memperoleh hasil sebanyak banyaknya. Semakin tinggi tujuan yang kita capai maka semakin efisien dan semakin kecil biaya operasional maka makin efisiensi pula. Pengertian efisiensi menurut SP. Hasibuan (1984) menyatakan bahwa efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (keluaran). b) Pengertian efisiensi pengajaran Efisiensi pengajaran dapat diukur dengan indicator utama yaitu waktu, personalia, sumber belajar (Degeng 1999;172). Efisiensi pengajaran dapat diartikan sebagai kesepadanan antara waktu, biaya, dan tenaga yang digunakan dengan hasil yang diperoleh atau dapat dikatakan sebagai mengerjakan sesuatu dengan benar. Ciri yang terkandung meliputi: merancang kegiatan pembelajaran berdasarkan model mengacu pada kepentingan, kebutuhan kondisi peserta didik pengorganisasian kegiatan belajar dan pembelajaran yang rapi, misalnya lingkungan atau latar belakang

Efisie si Pe ga ara

Page 5

diperhatikan, pemanfaatan berbagai sumber daya dengan pembagian tugas seimbang, serta pengembangan dan pemanfaatan aneka sumber belajar sesuai keperluan, pemanfaatan sumber belajar bersama, usaha inovatif yang merupakan penghematan, seperti misalnya pembelajaran jarak jauh dan pembelajaran terbuka yang tidak mengharuskan pembangunan gedung dan mengangkat tenaga pendidik yang digaji secara tetap. Inti dari efisiensi adalah mengembangkan berbagai faktor internal maupun eksternal (sistemik) untuk menyusun alternatif tindakan dan kemudian memilih tindakan yang paling menguntungkan.

3. Faktor faktor yang mempengaruhi dan menciptakan efisiensi pengajaran a) Faktor guru 1) Memberikan motivasi kepada guru, agar kreatif dalam mengembangkan proses belajar mengajar 2) Mengikuti seminar-seminar pendidikan yang sesuai memberikan prioritas bagi guru yang berdedikasi dalam melaksanakan tugasnya 3) Mengirim guru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan Berdasarkan uraian diatas, maka guru diberikan pembinaan agar memiliki kemampuan professional dengan diadakannya kegiata supervise yang dilakukan oleh kepala sekolah, penilik dan pengawas dalam rangka meningkatkan kompetensi guru. Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh guru ada empat kompetensi yaitu :

 Kompetensi Pendagogik yang meliputi:

Efisie si Pe ga ara

Page 6

y Penguasaan karakteristik siswa yang meliputi aspek fisik, moral, kultur, emosional, dan intelektual. y Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran y Mengembangkan kurikulum y Menyelenggarakan kegiatanpengembangan yang mendidik y Memanfaatkan teknologi informasi y Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik y Berkomunikasi secara efektif, empati, dan santun y Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar y Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran y Melakukan pembelajaran tindakan refleksi untuk meningkatkan kualitas

 Kompetensi kepribadian yang meliputi :


y bertindak sesuai dengan norma agam, hukum, social, dan budaya Indonesia y penampilan diri yang sesuai dengan pribadi yang jujur,berakhlak mulia, dan menjadi teladan bagi peserta didik y menampilkan diri sebagai diri yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa y menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri y menjunjung tinggi kode etik profesi guru

 Kompetensi sosial meliputi :

Efisie si Pe ga ara


 

Page 7

y Bersikap inklusif, bertindak objektif, dan tidak diskriminatif y Berkomunikasi secara efekti, empati, dan santundengan sesame pendidik, tenaga pendidikan, orang tua dan masyarakat y Bersdaptasi dengan tempat tugas dimanapun tempatnyayang memiliki keragaman social budaya y Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain

 Kompetensi professional yang meliputi :


y Menguasai materi, truktur, konsep, dan pola piker keilmuan yang mendukung mata pelajaran y Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran y Mengembangkan materi pelajaran secara kreatif y Mengembangkan keprofessional secara melakukan tindakan refleksi y Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkelanjutan dengan

mengembangkan diri b) Faktor Proses Belajar Mengajar 1) Menciptakan kelas yang kondusif, PAIKEM 2) Meningkatkan dan mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran 3) Tersedianya sumber belajar yang cukup 4) Menciptakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan bagi seluruh warganya

Efisie si Pe ga ara


 

Page 8

Proses belajar mengajar merupakan factor untuk menimgkatkan mutu pendidikan, dalam bukunya (Israel Schegffer dalam Siti Jumairoh) dijelaskan bagaimana meningkatkan kualias proses belajar mengajar. Melalui 3 demensi relevansi : y Relevansi epistomologi-pengetahuan diperoleh melalui proses

pemahaman tentang bagaimana pengetahuan y Relevansi psikologis mengutamakan aktifitas belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir dan memecahkan masalah y Relevansi social moral-terjadinya proses sosialisasi dalam aktivitas belajar ,seperti kerjasama, toleransi, perbedaan pendapat, kejujuran, pemanfatan pengetahuan yang diperoleh. (Learning How to Live Together) c) Faktor manajemen sekolah Manajemen adalah suatu proses untuk mencapai tujuan dalam organisai dengan melakukan kegiatan yang berkesinambungan dari empat fungsinya yaitu : 1) Planning (merencanakan) 2) Organising (pengorganisasian) 3) Aktuating (pergerakan) 4) Controlling (mengendalikan) Beberapa indikator yang menunjukan karakter dari konsep menajemen adalah : y Lingkungan sekolah yang aman dan tertib y Sekolah memlki misi dan target mutu yang ingin dicapai

Efisie si Pe ga ara


 

Page 9

Sekolah memiliki kepemimpinan yang kuat

y Adanya harapan yang tinggi dari personal sekolah untuk berprestasi y Adanya pengembangan staf sekolah yang terus menerus sesuai tuntutan IPTEK y Adanya pelaksanaan evaluasi yang terus menerus terhadap berbagai aspek akademik dan administras, dan pemanfaatan hasilnya untuk penyempurnaan atau perbaikan mutu dan y Adanya komunikasi dan dukungan intensif dari orang tua murid atau wali dan masyarakat Pengembangan konsep manajemen didesain untuk meningkatkan kemampuan sekolah dan masyarakat dalam mengelola perubahan pendidikan kaitannya dengan tujuan keseluruhan yang telah ditentukan oleh pemerintah dan otoritas pendidikandemi kemajuan dan keberhasilan sekolah untuk menyiapkan pendidikan yang berkualitas dan bermutu bagi masyarakat. Dalam manajemen sekolah yang harus dipersiapkan adalah : y Menerapkan reward & punishment secara konsisten y Menerapkan asa transparasi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran sekolah y Menggalakkan dan meningkatkan kegiatan ekstrakrikuler dalam

menunjang pengembangan diri siswa y Menyediakan kelengkapan administrasi pengajaran sesuai tuntutan PBM

D. Pelaksanaan Supervisi guna efisiensi pengajaran 1. Pengertian Supervisi

Efisie si Pe ga ara


 

Page 10

Arti Supervisi telah dirumuskan dari beberapa pendapat antara lain : a. Istilah supervisi pendidikan dapat dijelaskan baik menurut asal usul (etimologi), bentuk perkataannya (morfologi), maupun isi yang terkandung dalam perkataan itu ( semantik). Adapun pengertian tersebut : 1) Etimologi Istilah supervisi diambil dalam perkataan bahasa Inggris Supervision artinya pengawasan di bidang pendidikan. 2) Morfologis Supervisi dapat dijelaskan menurut bentuk perkataannya. Supervisi terdiri dari dua kata Super berarti atas, lebih. Visi berarti lihat, tilik, awasi. Seorang supervisor memang mempunyai posisi diatas atau mempunyai kedudukan yang lebih dari orang yang disupervisinya. 3) Semantik Pada hakekatnya isi yang terkandung dalam definisi yang rumusanya tentang sesuatu tergantung dari orang yang mendefinisikan, tetapi memiliki makna yang sama. b. Wiles, Secara singkat telah merumuskan bahwa supervisi sebagai bantuan pengembangan situasi mengajar belajar agar lebih baik. c. Adam dan Dickey merumuskan supervisi sebagai pelayanan khususnya menyangkut perbaikan dan efisiensi proses belajar mengajar. d. Depdiknas (1994) merumuskan supervisi sebagai berikut : Pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik . Dengan demikian, supervisi ditujukan kepada penciptaan atau pengembangan situasi belajar mengajar yang lebih efisien dan efektif, Untuk itu ada dua hal (aspek) yang perlu diperhatikan : 1) Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

Efisie si Pe ga ara


 

Page 11

2) Hal-hal yang menunjang kegiatan belajar mengajar Karena aspek utama adalah guru, maka layanan dan aktivitas kesupervisian harus lebih diarahkan kepada upaya memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. e. Good Carter memberi pengertian supervisi adalah usaha dari petugaspetugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan

pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran guna efektifitas dan efisiensi pengajaran. f. Purwanto, Supervisi pengajaran ialah kegaiatn kepengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi-kondisi, baik personal maupun material, yang memungkinkan terciptanya situasi belajar mengajar yang lebih baik dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan (Purwanto, 2009: 89).

2. Tujuan Supervisi Tujuan dari supervisi pendidikan yaitu : a. Meningkatkan mutu kinerja guru 1) Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut 2) Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya.

Efisie si Pe ga ara

Page 12

3) Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu dengan lainnya. 4) Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa. 5) Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat pengajaran. 6) Menyediakan sebuah sistim yang berupa penggunaan teknologi yang dapat membantu guru dalam pengajaran. 7) Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk reposisi guru. b. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik c. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu

mengoptimalkan keberhasilan siswa d. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan. e. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan. 3. Prinsip prinsip supervisi

 Secara sederhana prinsip - prinsip Supervisi adalah sebagai berikut :

"

Efisie si Pe ga ara
"

# "

Page 13

a. Supervisi hendaknya memberikan rasa aman kepada pihak yang disupervisi. b. Supervisi hendaknya bersifat Kontrukstif dan Kreatif c. Supervisi hendaknya realistis didasarkan pada keadaan dan kenyataan sebenarnya. d. Kegiatan supervisi hendaknya terlaksana dengan sederhana. e. Dalam pelaksanaan supervisi hendaknya terjalin hubungan profesional, bukan didasarkan atas hubungan pribadi. f. Supervisi hendaknya didasarkan pada kemampuan, kesanggupan, kondisi dan sikap pihak yang disupervisi. g. Supervisi harus menolong guru agar senantiasa tumbuh sendiri tidak tergantung pada kepala sekolah.

 Prinsip-prinsip Supervisi Pendidikan juga boleh dikatakan sebagai berikut :


a. Supervisi bersifat memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada guru dan staf sekolah lain untuk mengatasi masalah dan mengatasi kesulitan dan bukan mencari-cari kesalahan. b. Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan secara langsung, artinya bahwa pihak yang mendapat bantuan dan bimbingan tersebut tanpa dipaksa atau dibukakan hatinya dapat merasa sendiri serta sepadan dengan kemampuan untuk dapat mengatasi sendiri. c. Apabila supervisor merencanakan akan memberikan saran atau umpan balik, sebaiknya disampaikan sesegera mungkin agar tidak lupa. Sebaiknya supervisor memberikan kesempatan kepada pihak yang disupervisi untuk mengajukan pertanyaan atau tanggapan.

Efisie si Pe ga ara
$

% $

Page 14

d. Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan secara berkala misalnya 3 bulan sekali, bukan menurut minat dan kesempatan yang dimiliki oleh supervisor. e. Suasana yang terjadi selama supervisi berlangsung hendaknya mencerminkan adanya hubungan yang baik antara supervisor dan yang disupervisi tercipta suasana kemitraan yang akrab. Hal ini bertujuan agar pihak yang disupervisi tidak akan segan-segan mengemukakan pendapat tentang kesulitan yang dihadapi atau kekurangan yang dimiliki. f. Untuk menjaga agar apa yang dilakukan dan yang ditemukan tidak hilang atau terlupakan, sebaiknya supervisor membuat catatan singkat, berisi hal-hal penting yang diperlukan untuk membuat laporan.

E. Solusi Terhadap permasalahan yang dijumpai Menyikapi permasalahan yang dijumpai seputar efisiensi pengajaran terkait dengan pelaksanaan supervisi pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan yaitu : a. Mensejahterakan masyarakat, dimana jika masyarakat sudah sejahtera maka berapapun biaya pendidikan pasti dapat dijangkau oleh masyarakat. b. Sistem pendidikan yang baik juga berperan penting dalam meningkatkan efisiensi pengajaran di Indonesia, bukan sistem pendidikan membingungkan pendidik dan peserta didik.

&

Efisie si Pe ga ara
&

' &

Page 15

c. Seorang supervisor diharapkan melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik sehingga tujuan pelaksanaan supervisi untuk memberikan bantuan pembinaan guna efisiensi pengajaran bisa terwujud. d. Kerja sama yang baik diantara komponen pendidikan (Orang tua, guru, siswa, kepala sekolah, supervisor dan yang terkait dengan pendidikan) guna menciptakan efisiensi e. Pelaksanaan Proses pengajaran diharapkan dapat memanfaatkan waktu seefisien mungkin. f. Supervisor dapat membantu pihak sekolah dalam penyusunan KTSP sehingga efisiensi pengajaran dapat terwujud dan mutu pendidikan lebih baik.

F. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat kami sampaikan yaitu : 1. Efisiensi pengajaran perlu dimaksimalkan sehingga mutu pendidikan di Indonesia akan lebih maju. 2. Peningkatan kesejahteraan sebagai pendukung untuk menciptakan efisiensi pengajaran. 3. Supervisi diharapkan dapat membantu guru dan pihak sekolah dalam mengelola seluruh kegiatan yang berhubungan dengan peningkatan mutu. 4. Peran pemerintah sangat diperlukan dalam peningkatan efisien pengajaran guna terciptanya peningkatan mutu pendidikan.

Efisie si Pe ga ara
(

) (

Page 16

Daftar Pustaka.

Ahmadi, A., & Uhbiyati, N. 2010. Ilmu Pendidikan.Rineka Cipta : Jakarta. Ali, Lukman, et al. 1995. Kamus Besar Bahasan Indonesia, Edisi kedua. Depdikbud & Balai Pustaka : Jakarta Arikunto, S. 2004. Dasar dasar Supervisi. Rineka Cipta. Jakarta Aqib Z. 2010. Penelitian Tindakan Sekolah Untuk Pengawas, Kepala sekolah dan Guru, Yrama Widya : Bandung

Efisie si Pe ga ara
0

1 0

Page 17

.............. 2009. Standar Pengawas Sekolah / Madrasah Yrama Widya, Bandung. .............. 2007. Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah,Yrama Widya, Bandung. ............... 2002. Profesionalisme guru dalam Pembelajaran Insan Cendekia, Surabaya. Atmodiwiryo, S., dan Darmawan, P. 2011, Manajemen Pengawasan dan Supervisi Sekolah. Ardadizya Jaya : Jakarta Buchori, Mochtar. 1995. Transformasi Pendidikan. Jakarta : IKIP Muhammadiyah Jakarta Press. Chan, M. S. 2010. Analisis SWOT Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daarah. Rajawali Pers : Jakarta Coleman, M., dan Bush. 2010. Manajemen Strategis Kepemimpinan Pendidikan. IRCiSoD : Yogyakarta Djauzak, A. 1996. Penunjuk Peningkatan Mutu Pendidikan di sekolah Dasar. Depdikbud : Jakarta Danim, S., dan Khairil, H. 2010. Profesi Kependidikan. Alfabeta : Bandung Danim, S. 2006. Visi Baru Manajemen Sekolah. Bumi Aksara : Jakarta Daryanto. 2010. Administrasi Pendidikan. Rineka Cipta : Jakarta. ................. 2010. Belajar dan Mengajar. Yrama Widya : Bandung Depdiknas. 2009. Pedoman Pelaksanaan Tugas Guru dan Pengawas: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan : Jakarta Hadis, A. 2010. Manajemen Mutu Pendidikan. Alfabeta : Bandung Sahertian, P. 2008. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia, Rineka Cipta : Jakarta

Efisie si Pe ga ara
2

3 2

Page 18

Sagala, S. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Alfabeta : Bandung. ................. 2009. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Alfabeta : Bandung. Sallis, E. 2010. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan, IRCiSoD : Yogyakarta. Sukardjo dan Komarudin U. 2009, Landasan Pendidikan konsep dan Aplikasi. Rajawali Pers : Jakarta Suryosubroto, B. Manajemen Pendidikan disekolah. Rineka Cipta : Jakarta. Tirtarahardja, U., dan La Sulo L. 2008. Pengantar Pendidikan. Rineka Cipta : Jakarta. Tjiptono, 2003. Total Quality Mnajemen Edisi Revisi, Andi. Yogyakarta.

Efisie si Pe ga ara
4

5 4

Page 19

Anda mungkin juga menyukai