Anda di halaman 1dari 7

Lampiran 7, KEPUTUSAN KETUA BADAN STANDAR PENDIDIKAN NASIONAL

No. 508/BSNP/I/2007 tanggal 18 Januari 2007 tentang POS SMALB

I. PESERTA UJIAN

A. Persyaratan Peserta Ujian

Persyaratan peserta ujian sebagai berikut:


1. Duduk di kelas XII;
2. Memiliki nilai semester 1 dan 2 kelas X sampai dengan kelas XII;
3. Berbudi pekerti dan pengamalan agama (praktik agama) baik sesuai dengan penilaian
sekolah.

B. Pendaftaran Peserta Ujian

1. Sekolah mendata peserta ujian dengan menggunakan format pendaftaran.


2. Daftar peserta ujian dikirim ke Dinas Pendidikan Provinsi dan tembusannya dikirim
ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
3. Dinas Pendidikan Provinsi menyusun rekapitulasi jumlah peserta.

II. PENYELENGGARA UJIAN

A. Sekolah Penyelenggara

1. Sekolah penyelenggara adalah sekolah baik negeri maupun swasta yang memiliki izin
pendirian yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi.
2. Sekolah swasta yang belum memiliki izin pendirian, bergabung dengan sekolah
penyelenggara terdekat.
3. Kepala Sekolah Penyelenggara bertanggungjawab atas penyelenggaraan ujian
sekolah.

B. Penyelenggara Ujian

1. Sekolah Penyelenggara Ujian membentuk dan menetapkan ketua, sekretaris,


bendahara dan seksi-seksi sesuai dengan kebutuhan;
2. Sekolah Penyelenggara Ujian bertanggungjawab atas persiapan, pelaksanaan, sampai
dengan pelaporan ujian.

III. PENYIAPAN BAHAN UJIAN

A. Bahan Ujian

Bahan ujian disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dengan mengacu kepada
Kurikulum 1994

POS US SMALB_18_JANUARI_2007 53
B. Mata Pelajaran yang Diujikan SMALB bagi siswa, Tunanetra, Tunarungu,
Tunadaksa, dan Tunalaras.

1. Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran yang tidak diujikan dalam ujian
nasional sampai dengan kelas XII.
2. Ujian dilaksanakan melalui ujian tertulis dan ujian praktis sesuai dengan karakteristik
dan tujuan mata pelajaran yang diujikan. Adapun mata pelajaran yang diujikan pada
tahun pelajaran 2006/2007 adalah sebagai berikut:

No. MATA PELAJARAN UJIAN UJIAN


PRAKTIK TERTULIS
1. Pendidikan Agama √ √
2. Pendidikan Pancasila dan - √
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia √ -
4. Ilmu Pengetahuan Alam √ √
5. Ilmu Pengetahuan Sosial - √
6. Pendidikan Jasmani dan √ -
Kesehatan
7. Bahasa Inggris √ -
8. Program Pilihan *) √ √

Keterangan:
*) Bentuk ujian program pilihan disesuaikan dengan paket keterampilan yang dipilih.

Mata Pelajaran yang Diujikan SMALB bagi siswa Tunagrahita Ringan, Tunagrahita
Sedang, Tunadaksa, dan Tunaganda.

1. Mata pelajaran yang diujikan adalah semua mata pelajaran yang diajarkan sampai dengan
kelas XII.
2. Ujian dilaksanakan melalui ujian tertulis dan ujian praktis sesuai dengan karakteristik dan
tujuan mata pelajaran yang diujikan. Adapun mata pelajaran yang diujikan pada tahun
pelajaran 2006/2007 adalah sebagai berikut:

No. MATA PELAJARAN UJIAN UJIAN


PRAKTIK TERTULIS
1. Pendidikan Agama √ √
2. Pendidikan Pancasila dan - √
Kewarganegaraan
3. Ilmu Pengetahuan Alam √ √
4. Matematika
5. Bahasa Indonesia
6. Bahasa Inggris
7. Ilmu Pengetahuan Sosial - √
8. Pendidikan Jasmani dan √ -
Kesehatan
9. Program Pilihan*) √

Keterangan:
*) Bentuk ujian Program Pilihan disesuaikan dengan paket keterampilan yang dipilih..

POS US SMALB_18_JANUARI_2007 54
C. Penyiapan Bahan Ujian

1. Bahan Ujian Sekolah disesuaikan dengan jenis kelainan dan tingkat kemampuan
masing-masing peserta didik.
2. Penyiapan bahan Ujian Sekolah mencakup: (1) penyusunan kisi-kisi, (2) penyiapan
naskah soal ujian (penulisan, penelaahan, perakitan), (3) penyiapan master copy, dan
(4) penggandaan bahan ujian.
3. Perangkat bahan ujian terdiri dari: (1) naskah soal, (2) kunci jawaban, (3) lembar
jawaban, dan (4) pedoman penilaian/penskoran, blanko penilaian, blanko daftar hadir
dan berita acara.
4. Penyiapan bahan ujian dilakukan oleh sekolah penyelenggara atau kelompok sekolah
berdasarkan panduan materi dan kaidah penulisan soal.
5. Penyusun bahan ujian harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Menguasai materi pembelajaran yang akan diujikan;
b. Mempunyai kemampuan menyusun bahan ujian;
c. Memiliki sikap dan perilaku yang jujur, bertanggungjawab, teliti, tekun, dan dapat
memegang teguh kerahasiaan.
6. Bahan ujian diketik terbaca, digandakan, dan dikemas dengan memperlihatkan
kelayakan kualitas bahan ujian.
7. Bahan ujian disimpan dengan memperhatikan faktor keamanan dan kerahasiaannya.
8. Bahan ujian untuk tunanetra dicetak dengan menggunakan huruf Braille.

IV. PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH

A. Waktu Pelaksanaan Ujian

1. Ujian Sekolah dilaksanakan satu kali dalam satu tahun sesuai dengan ketentuan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 tahun 2007 tentang Ujian
Sekolah/Madrasah Tahun Pelajaran 2006/2007.
2. Waktu pelaksanaan ujian sekolah disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah.
3. Jadwal pelaksanaan ujian untuk setiap mata pelajaran diatur oleh sekolah
penyelenggara sesuai dengan Kalender Pendidikan.
4. Bagi peserta didik yang tidak dapat mengikuti ujian pada waktu yang telah ditetapkan
diberi kesempatan untuk mengikuti ujian pada waktu yang sesuai.

B. Pengaturan Ruang Ujian

Sekolah penyelenggara ujian menetapkan ruang/tempat ujian dengan persyaratan sebagai


berikut:
1. Menggunakan ruang kelas/tempat yang aman dan memadai untuk ujian, serta jauh
dari kebisingan;
2. Setiap ruang ditempati paling banyak 12 peserta didik;
3. Setiap meja diberi nomor peserta;
4. Pelaksanaan ujian praktik diatur oleh sekolah penyelenggara, sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran dan kondisi sekolah.

C. Tata Tertib

Tata tertib untuk peserta ujian adalah sebagai berikut:


1. Peserta memasuki ruangan ujian 20 (dua puluh) menit sebelum ujian dimulai;

POS US SMALB_18_JANUARI_2007 55
2. Peserta dilarang membawa catatan dalam bentuk apapun, telepon genggam/HP atau
peralatan lain yang diatur oleh sekolah, ke dalam ruang ujian;
3. Peserta wajib membawa alat tulis yang diperlukan dan tidak diperkenankan saling
meminjam antar peserta ujian;
4. Peserta wajib mengisi daftar hadir;
5. Peserta mengerjakan soal sesuai dengan batas waktu yang disediakan;
6. Peserta yang memerlukan penjelasan dapat bertanya kepada pengawas ujian;
7. Peserta yang datang terlambat diperbolehkan mengikuti ujian setelah mendapat izin
dari Kepala Sekolah penyelenggara dan tidak diberikan perpanjangan waktu;
8. Peserta yang akan meninggalkan ruangan selama ujian berlangsung, harus
mendapatkan izin dari pengawas ujian;
9. Peserta dilarang menyontek dan/atau bekerjasama dengan peserta lain;
10. Peserta yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu habis diperbolehkan
meninggalkan ruang ujian setelah menyerahkan naskah soal dan lembar jawaban
kepada pengawas ujian;
11. Peserta harus berhenti mengerjakan soal ujian setelah pengawas memberitahu tanda
batas waktu selesai;
12. Lembar jawaban dan naskah soal disatukan dan ditinggalkan di atas meja masing-
masing;
13. Semua peserta meninggalkan ruang ujian dengan tertib dan tenang setelah waktu
berakhir;
14. Peserta yang melanggar tata tertib ujian diberi peringatan/teguran. Apabila peserta
tersebut melakukan pelanggaran berikutnya, sekolah dapat mengambil
langkah/memberikan sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran;
15. Tata tertib pelaksanaan ujian praktik disesuaikan dengan jenis praktik mata pelajaran
yang bersangkutan.

D. Sistem Pengawasan Ujian

1. Pengawas Ujian Sekolah adalah guru di sekolah penyelenggara.


2. Setiap ruangan diawasi oleh dua orang pengawas dan harus hadir 20 menit di ruang
ujian sebelum ujian dimulai.
3. Selama pelaksanaan ujian pengawas bertugas dan bertanggung jawab:
a. Mengecek ruangan sesuai dengan tata ruang ujian;
b. Membacakan Tata Tertib ujian sebelum ujian dimulai;
c. Membuka dan memeriksa kelengkapan bahan ujian;
d. Mengedarkan daftar hadir serta mengecek kesesuaian dengan kartu/tanda peserta
sebelum ujian dimulai;
e. Membagikan Lembar Jawaban Ujian Sekolah (LJUS) kepada peserta ujian dan
membantu pengisian identitas peserta ujian sebelum waktu ujian dimulai;
f. Membagikan lembar soal kepada peserta ujian dalam keadaaan terbalik, sampai
tanda waktu ujian dimulai;
g. Mengawasi pelaksanaan ujian secara sungguh-sungguh, tidak mengganggu
pelaksanaan ujian, dan tidak diperkenankan menjelaskan materi soal kepada
peserta ujian;
h. Menjaga ketenangan suasana ujian;
i. Mengumpulkan dan mengecek kelengkapan LJUS dan lembar soal setelah tanda
batas waktu mengerjakan soal selesai;
j. Menyusun secara urut LJUS dari nomor peserta terkecil;
k. Memasukkan seluruh berkas LJUS dan daftar hadir ke dalam sampul;

POS US SMALB_18_JANUARI_2007 56
l. Menyerahkan LJUS dan Naskah Soal kepada sekolah penyelenggara disertai
dengan berita acara pelaksanaan ujian.

V. PEMERIKSAAN DAN DAFTAR NILAI UJIAN

A. Pemeriksaan

Hasil ujian tertulis dan praktik diperiksa/dikoreksi dan dinilai oleh guru. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pemeriksaan dan penilaian antara lain:
1. Pemeriksaan ujian tertulis dilakukan di sekolah penyelenggara ujian.
2. Pemeriksaan hasil ujian dilakukan secara objektif.
3. Pemeriksaan ujian tertulis dilakukan oleh dua orang guru, kemudian rata-rata dari
keduanya dijadikan sebagai nilai akhir.

B. Daftar Nilai Ujian

1. Daftar nilai ujian diterbitkan oleh sekolah penyelenggara dan ditandatangani oleh
Kepala Sekolah.
2. Daftar nilai ujian diisi oleh penyelenggara berdasarkan hasil ujian setiap peserta
dalam bentuk angka dan huruf antara 1 sampai dengan 10 dengan pecahan sampai
dengan 2 (dua) angka di belakang koma.

VI. PENENTUAN KELULUSAN UJIAN

A. Kriteria Kelulusan Ujian

Hasil ujian sekolah dituangkan ke dalam blanko daftar nilai ujian. Hasil ujian
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan sekolah untuk penentuan kelulusan, dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Peserta didik dinyatakan lulus ujian sekolah apabila memiliki rata-rata nilai minimum
6,00;
2. Batas nilai minimum setiap mata pelajaran ditentukan oleh masing-masing satuan
pendidikan;
3. Satuan pendidikan dapat menetapkan batas kelulusan di atas nilai sebagaimana
dimaksud pada butir 1;

B. Kriteria Kelulusan dari Satuan Pendidikan

Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah;


1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok
mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan;
3. Lulus ujian sekolah;
4. Lulus ujian nasional.

POS US SMALB_18_JANUARI_2007 57
C. Penentuan Kelulusan

1. Penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dilakukan oleh sekolah
dalam suatu rapat dewan pendidik dengan mempertimbangkan:
a. nilai rapor,
b. nilai ujian sekolah, dan
c. sikap/perilaku/budi pekerti (akhlak mulia) siswa yang bersangkutan.
2. Penentuan lulus bagi peserta didik sekolah yang menggabung dilakukan bersama-
sama dengan sekolah penyelenggara ujian sekolah dengan mempertimbangkan
nilai rapor, nilai ujian sekolah, dan sikap/perilaku /budi pekerti siswa yang
bersangkutan dalam suatu rapat dewan pendidik.
3. Peserta didik yang dinyatakan lulus diberi ijazah dan rapor sampai dengan
semester 2 kelas IX Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa.

VII. PENGISIAN DAN PENERBITAN IJAZAH

1. Blanko ijazah bersifat nasional dan master ijazah dibuat oleh Pemerintah.
2. Pencetakan blanko ijazah SMALB dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan
Nasional.
3. Pengisian blanko ijazah dilakukan sesuai dengan pedoman yang berlaku.
4. Ijazah diserahkan kepada pemegang dengan berita acara serah terima atau daftar
penerimaan ijazah.
5. Nilai hasil ujian sekolah dicantumkan dalam ijazah.

VIII. PEMBIAYAAN UJIAN

Biaya penyelenggaraan ujian sekolah menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah.

A. Biaya Penyelenggaraan di Tingkat Provinsi

1. Penggandaan dan pendistribusian panduan materi ke sekolah;


2. Pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
dalam rangka persiapan dan pelaksanaan ujian;
3. Pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan ujian;

B. Biaya Penyelenggaraan di Tingkat Kabupaten/Kota

1. Pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi dengan sekolah penyelanggara ujian dalam


rangka persiapan dan pelaksanaan ujian;
2. Pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan ujian.

C. Biaya Penyelenggaraan di Tingkat Sekolah

1. Pengisian data calon peserta ujian dan pengiriman ke Dinas Pendidikan Provinsi;
2. Pengisian kartu peserta ujian;
3. Pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi penyelanggara ujian;
4. Penyelenggaraan ujian teori dan praktik, mencakup penulisan dan penggandaan soal,
penyiapan dan pengadaan bahan ujian praktik, pengawasan pelaksanaan ujian dan
pemeriksaan hasil ujian;

POS US SMALB_18_JANUARI_2007 58
5. Pengambilan, pengisian dan penerbitan ijazah;
6. Penyusunan dan pengiriman laporan ujian kepada penyelenggara tingkat Provinsi;
7. Penyusunan Rencana Kebutuhan Biaya Ujian Sekolah (RKBUS) sebagaimana pada
butir 1 s.d 6, kemudian mengajukan RKBUS dimaksud kepada Dinas Pendidikan
Provinsi setempat;
8. Penyusunan Rencana Kebutuhan Biaya (RKB) bagi sekolah yang bergabung,
bersama-sama dengan sekolah penyelenggara ujian.

IX. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN UJIAN

A. Pemantauan dan Evaluasi

1. Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa membentuk dan menetapkan Tim


Pemantau dan Evaluasi tingkat Pusat.
2. Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota membentuk dan menetapkan Tim
Pemantau dan Evaluasi sesuai dengan kewenangan masing-masing.
3. Tim Pemantau dan evaluasi melaksanakan pemantauan dan evaluasi pada setiap tahap
penyelenggaraan ujian.

B. Pelaporan

1. Sekolah penyelenggara menyusun laporan pelaksanaan dan hasil ujian, dan


disampaikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi.
2. Laporan pelaksanaan ujian meliputi penyiapan bahan, pelaksanaan ujian,
pengawasan, penetapan batas minimal nilai lulus, pemeriksaan hasil ujian,
permasalahan dan pemecahannya, serta laporan hasil ujian.
3. Dinas Pendidikan provinsi membuat rekapitulasi laporan pelaksanaan ujian dan hasil
ujian dikirim ke Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa.

Ditetapkan : di Jakarta
Pada tanggal : 18 Januari 2007

BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

KETUA,

PROF. DR. M. YUNAN YUSUF

POS US SMALB_18_JANUARI_2007 59

Anda mungkin juga menyukai