1 Latar Belakang PKL Dalam persaingan yang semakin ketat saat ini, setiap orang berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama dan terdepan. Namun, hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan karena dibatasi oleh banyak hal, yaitu kemampuan atau skill yang dimilikil, sarana dan prasarana yang mendukung, dan tentunya keterbatasan waktu. Waktu dijaman sekarang ini, dianggap sebagai salah satu hal yang sangat penting sehingga tidak boleh dibiarkan terbuang percuma tanpa adanya usaha atau pun hasil yang diperoleh. Akhir-akhir ini beberapa peristiwa di antariksa menjadi hal yang banyak dibicarakan. Peristiwa-peristiwa tersebut banyak dikaitkan dengan aktivitas matahari dan cuaca antariksa. Cuaca antariksa merupakan kondisi dan proses yang terjadi di antariksa yang berpotensi berdampak buruk pada lingkungan bumi terdekat. Proses tersebut antara lain perubahan medan magnet antar planet, lontaran massa dari matahari, gangguan pada medan magnet bumi, serta perubahan-perubahan yang terjadi di ionosfer. Dalam upaya memantau kondisi cuaca antariksa, LAPAN melakukan
pengamatan matahari maupun pengamatan kondisi ionosfer. Pengamatan ionosfer yang dilakukan antara lain menggunakan Ionosonde, EAR, Radar VHF Ionosfer, Meteor Radar, MF Radar, GISTM, dan lain-lain. Hasil-hasil penelitian dinamika ionosfer dan telekomunikasi dapat berguna bagi masyarakat umum untuk komunikasi radio HF, navigasi GPS, gangguan satelit orbit rendah, dan mendukung sistem peringatan dini mitigasi bencana alam.
I-1
I-2 Baru-baru ini LAPAN bersama dengan RISH Universitas Kyoto telah membangun sistem pemantau ionosfer dengan penerima satelit (beacon receiver) yang berbasis perangkat open source. Hasil percobaan yang dilakukan membuktikan bahwa sistem ini dapat digunakan mengamati data TEC dan sintilasi ionosfer. Perangkat open source untuk software defined radio adalah GNU Radio
(Pemrosesan sinyal Radio) yang digunakan untuk membangun sistem penerima dan sebagai pemroses sinyal yang diterima dari satelit. Saat ini perangkat yang sudah terpasang ada di SPD Kototabang, pontianak dan LAPAN Bandung. Dan akan dipasng dibeberapa lokasi khatulistiwa seperti manado dan biak. Untuk pengamatan ionosfer lebih lanjut. Data akan di transfer otomatis ke server LAPAN Bnadung. Tetapi dalam sistem database satelit beacon, belum optimal seperti pencarian dan sorting data sesaui nama satelit dan waktu. Yang digunakan untuk mengetahui proses pencarian data.
1.2 Identifikasi PKL Berdasarkan latar belakang masalah yang diurai tentang sistem dan prosedur system penerimaan radio satelit landas bumi, maka penulis mengidentifikasi PKL yang mana akan dibahas dalam Laporan Praktek Kerja Lapangan sebagai berikut : 1. Bagaimana prosedur cara kerja satelit beacon yang diterapkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional - LAPAN Bandung. 2. Bagaimana cara kerja system penerimaan radio satelit landas bumi, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional - LAPAN pelaksanaan penelitian antariksa. Bandung terhadap
I-3 3. Bagaimana hasil output proses satelit beacon yang dilaksanakan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional - LAPAN Bandung. 4. Apa saja alat yang di gunakan termasuk perangkat hardware atau software dalam system penerimaan radio satelit landas bumi. 5. Bagaimana system navigasi berbasis satelit, penerbangan, kapal besar penentuan lokasi dan waktu sangat tergantung pada GPS.
1.3 Tujuan Maksud penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional - LAPAN Bandung, yaitu : 1. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan system penerimaan radio satelit landas bumi yang diterapkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional - LAPAN Bandung. 2. Untuk mengetahui pegendalian internal yang dilakukan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional - LAPAN Bandung 3. Guna mengetahui bagaimana hasil data proses output satelit beacon yang dilaksanakan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional - LAPAN Bandung. 4. Untuk mengetahui alat perangkat yang digunakan termasuk hardware dan softwarenya dalam system penerimaan radio satelit landas bumi. 5. Untuk mengetahui penerbangan, kapal besar, penentuan lokasi dan waktu
I-4 1.4 Ruang Lingkup 1. Menganalisis sistem software penerima radio satelit Beacon di Pusat Sains Antariksa-LAPAN Bandung 2. Menganalisis bagaimana system cara kerja penerima radio satelit beacon yang dilaksanakan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN Bandung. 3. Menganalisis hasil proses data satelit beacon yang dilaksanakan oleh Lembaba Penerbangan Nasional - LAPAN Bandung. 4. Manganalisis alat yang digunakan termasuk perangkat hardware dan software dalam system penerimaan radio satelit landas bumi.
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan ini sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, berisi Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Tujuan, Ruang Lingkup, dan Sistematika Penulisan. Pada bab ini menguraikan tentang ulasan mengenai keadaan atau kondisi yang ada dan kekurangan dari sistem yang diamati sehingga muncul topik yang diambil. BAB II Gambaran Umum Lembaga, bab ini menjelaskan tentang uraian gambaran umum lembaga dimana PKL dilaksanakan yang meliputi sejarah ringkas, bidang teknologi pengamatan, struktur organisasi serta deskripsi kerja unit/bagian terutama yang terkait dengan proses PKL. BAB III Analisis, dalam bab ini menerangkan uraian tentang analisa system yang berjalan.
I-5 BAB IV Kesimpulan dan Saran, berisikan kesimpulan yang memuat pencapaian tujuan analisis dan saran berisikan hal-hal atau tujuan dari analisis yang dirasa belum tercapai.