Limitasi
penerimaan dosis seseorang tidak boleh melampaui nilai batas dosis yang ditetapkan oleh Badan Pengawas
Asas optimisasi
diusahakan sedemikian rupa sehingga besarnya dosis yang diterima seseorang dan jumlah orang yang tersinari sekecil mungkin
Prinsip 1: Perlindungankesehatanmanusia. Prinsip 2: Proteksilingkungan. Prinsip 3: Proteksimelewatibatasnegara. Prinsip 4: Proteksiuntukgenerasimendatang Prinsip 5: Tidakmenjadibebanuntukgenerasimendatang. Prinsip 6: Kerangkakerjalegalitasnasional. Prinsip 7: Kendalithdtimbulnyalimbahradioaktif. Prinsip 8: Timbulnyalimbahdansalingketergantungandalampengelolaan. Prinsip 9: Keselamatanfasilitas.
Kegiatan Pengelolaan : Pengumpulan, Pengelompokan Pengolahan Pengangkutan Penyimpanan Pembuangan limbah radioaktif
Penangulangan dampak kecelakaan nuklir Menegakkan aturan perijinan pemakaian zat radioaktif dan operator. Pemantauan dan pengawasan keselamatan radiasi Memberikan kemampuan teknis karyawan Latihan penanggulangan keadaan darurat terpadu secara berkala setiap tahun Latihan pemadam kebakaran secara berkala dua kali dalam setahun Penangulangan dampak sosial meningkatkan sarana perlengkapan keselamatan kerja. meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan Poliklinik PTAPB bagi masyarakat sekitar. meningkatkan kegiatan bakti sosial dan peribadatan di Masjid PTAPB untuk masyarakat sekitar. meningkatkan penggunaan auditorium PTAPB beserta fasilitas kesenian yang ada bagi masyarakat sekitar.
Upaya pengelolaan lingkungan Penggunaan bahan radioaktif dan atau Bahan Beracun & Berbahaya (B3) lainnya untuk keperluan penelitian dan pengembangan, harus dibatasi seminimum mungkin. Setiap laboratorium yang menggunakan bahan radioaktif dan atau B3 dilengkapi dengan sarana proteksi fisik bangunan (seperti filter, scrubber, blower) dan peningkatan instalasi pengolahan limbah. Peningkatan penghijauan dengan tanaman hias di kawasan PTAPB. Pembuatan saluran terpadu dari setiap laboratorium MAKSUD DAN TUJUAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN Tujuan Verifikasikelayakanpengawasanpembuanganefluenkelingkungan Melakukan koreksi terhadap batas pelepasan radioaktif yang diperkenankan. Memberikan jaminan/pembuktian kepada Badan Pengawas dan masyarakat bahwa dampak radiologi yang ditimbulkan dalam batasan yang diizinkan/diperkenankan. Sebagai sarana ilmiah dalam mempelajari pola penyebaran, faktor perpindahan/pemekatan dan migrasi radionuklida di berbagai komponen lingkungan hidup.
untuk mengendalikan dampak negatif dari kegiatan yang dilaksanakan. Dari kegiatan yang dilakukan secara rutin (berulang-ulang) dapat diketahui apakah usaha meminimalkan dampak negatif dari kegiatan yang dilakukan di Instalasi Nuklir PTAPB-BATAN, seperti yang direncanakan dalam Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) telah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mendapatkan tanda peringatan sedini mungkin mengenai perubahan lingkungan yang tidak dikehendaki, sehingga perbaikan suatu tindakan terhadap kegiatan pengelolaan lingkungan dapat disempurnakan baik dalam hal penggunaan teknologinya maupun metode pengelolaannnya. Pengujian terhadap pendugaan dampak yang timbul dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Instalasi Nuklir PTAPB-BATAN maupun penyebaran dampaknya di lingkungan hanya dapat diketahui melalui kegiatan pemantauan terhadap komponen atau parameter lingkungan secara rutin.
FokusPengelolaanlimbahradioaktif menjamin kesehatan masyarakat; melindungi kualitas lingkungan hidup; menjamin kesehatan masyarakat dan perlindungan terhadap lingkungan hidup di luar batas wilayah Republik Indonesia; menjamin keselamatan dan kesehatan generasi mendatang; tidak membebani generasi mendatang dengan keberadaan limbah radioaktif; mengupayakan volume dan aktivitas limbah radioaktif yang dihasilkan sekecil mungkin; menetapkan ketentuan dan peraturan tentang pengelolaan limbah radioaktif; melaksanakan semua tahap pengelolaan limbah radioaktif mulai dari pengumpulan sampai dengan pembuangan; dan menerapkan sistem keselamatan pada fasilitas pengelolaan limbah radioaktif mulai dari penentuan tapak sampai dengan dekomisioning