Anda di halaman 1dari 8

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) bagi Puskesmas dan Jaringannya Written by dr.

Awi Muliadi Wijaya, MKM Thursday, 08 April 2010 22:04 Pemerintah Pusat telah membantu Puskesmas dan jaringannya serta Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) untuk meringankan kebutuhan biaya operasional/kegiatan melalui kucuran dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Realisasi BOK telah dimulai pada pertengahan tahun 2010 dan akan terus ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang.

Tulisan ini merupakan gambaran singkat tentang BOK dengan harapan agar Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, serta Puskesmas dan jaringannya dapat mempersiapkan diri dan mampu mengelola dana BOK sesuai aturan main yang berlaku.

Apa itu BOK? BOK adalah bantuan dana dari Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI untuk meningkatkan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) dalam melaksanakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) menuju Millenium Development Goals (MDGs).

Dasar Hukum BOK 1. Undang-undang Nomor 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah. 2. Undang-undang Nomor 33/2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah. 3. PP 65/2005 tentang Standar Pelayanan Minimal. 4. PP 38/2007 tentang Pembagian Urusan Pusat dan Daerah. 5. PP 7/2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. 6. Undang-undang Nomor 36/2009 tentang Kesehatan. 7. Permendagri Nomor 13/2006 yang telah diubah dengan Permendagri Nomor 59/2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 8. Permenkes Nomor 741/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

Tujuan pemberian dana BOK Tujuan umum: Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat melalui kegiatan promotif dan preventif untuk mewujudkan pencapaian target SPM bidang kesehatan dan MDGs pada tahun 2015.

Tujuan khusus: 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif kepada masyarakat. 2. Menyediakan dukungan biaya untuk upaya kesehatan yang bersifat promotif dan preventif bagi masyarakat. 3. Mendukung terselenggaranya proses Lokakarya Mini di Puskesmas dalam perencanaan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Alasan lain diluncurkannya dana BOK: Empat fungsi Puskesmas dinilai belum berjalan optimal yaitu: Puskesmas sebagai pusat pembangunan wilayah berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan perorangan primer, dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer.

Upaya Kesehatan apa saja yang dapat didanai dari dana BOK? Alokasi pemakaian dana BOK di Puskesmas & jaringannya serta UKBM meliputi 3 kelompok besar, yaitu: Upaya kesehatan, penyelenggaraan manajemen Puskesmas, serta upaya dukungan untuk keberhasilannya.

Upaya kesehatan wajib yang dapat dibiayai dari dana BOK mencakup upaya-upaya kesehatan promotif dan preventif yang meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) Imunisasi Gizi Promosi kesehatan Pengendalian Penyakit Penyehatan Lingkungan

Perincian jenis pelayanan dan jenis kegiatan upaya kesehatan yang dibantu dana BOK sbb: No. UPAYA JENIS PELAYANAN KESEHATAN 1 KIA -KB a Pemeriksaan kehamilan JENIS KEGIATAN
y

y y y y

Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Pelayanan di Posyandu Sweeping/kunjungan rumah Kunjungan drop out Pemantauan ibu hamil risiko tinggi

y y y y y

Pemantauan kantong persalinan Kunjungan kelas ibu Penyuluhan kesehatan Konsultasi tenaga ahli Skrining ibu hamil dengan Kurang Energi Kronis (KEK) dan penyakit kronis lainnya (Malaria, TB, dll)

b Pelayanan persalinan oleh Fasilitasi untuk mendapatkan persalinan oleh tenaga kesehatan yang tenaga kesehatan : kompeten y Kemitraan bidan-dukun y Kunjungan rumah y Penyuluhan c Pelayanan nifas
y y y y y y y y y y y y y y

Pelayanan di Posyandu Kunjungan rumah Kunjungan yang drop out Kunjungan rumah Kunjungan yang drop out Sweeping dan tindak lanjut Tindak lanjut neonatal risti Pendataan bayi Pelayanan di Posyandu Kunjungan rumah Kunjungan yang drop out Sweeping dan tindak lanjut Kunjungan bayi dengan risiko (penyakit kronis, sakit berulang) Tindak lanjut bayi dengan risiko tinggi Pendataan balita Pelayanan di Posyandu Kunjungan Rumah Kunjungan yang drop out Sweeping dan tindak lanjut Kunjungan anak balita dengan risiko (penyakit kronis, sakit berulang) Tindak lanjut anak balita dengan risiko Penjaringan anak sekolah

d Pelayanan kesehatan neonatus

e Pelayanan kesehatan bayi

f Pelayanan kesehatan balita

y y y y y y y

g Upaya kesehatan anak

sekolah

y y

Pemantauan kantin sekolah dan kesehatan lingkungan Penyuluhan Penyuluhan KB untuk meningkatkan pelayanan KB di fasilitas kesehatan Kunjungan rumah Pasangan Usia Suber (PUS) yang tidak ber-KB atau drop out Kunjungan rumah korban kekerasan Pendampingan korban Penyuluhan Penyuluhan Pendampingan kelompok remaja Kunjungan rumah remaja dengan risiko Pendataan Pelayanan di Posyandu Pelayanan di sekolah (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) Sweeping/kunjungan rumah/Back Log Fighting Penyuluhan Pengambilan vaksin dan logistik lainnya. Pelacakan kasus diduga Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Operasional Posyandu (pemantauan penimbangan balita, pemberian vitamin A untuk Balita) Surveilans dan pelacakan gizi buruk Sweeping/kunjungan rumah Penyuluhan gizi Pemantauan garam beryodium PMT Penyuluhan Penggerakan Kadarzi Penggerakan ASI Eksklusif Kunjungan/ pendampingan

h Pelayanan KB

y y

i Pencegahan dan penanganan kekerasan

y y y y y y

j Upaya kesehatan reproduksi remaja

2 Imunisasi

a Pelayanan Imunisasi

y y y y y y y

3 Perbaikan Gizi

a Pelayanan gizi

y y y y y y y

b Penanggulangan gizi kurang dan gizi buruk serta Ibu Hamil KEK

4 Pengendalian Penyakit

a Penemuan kasus penyakit dan tata laksana

y y y y y y y

Pelayanan di Posyandu Kunjungan rumah Pelacakan di lapangan Kunjungan drop out obat Penyuluhan Kunjungan rumah/lapangan Penemuan kasus non Polio Acute Flaccid Paralysis (AFP) Kunjungan rumah Pengambilan spesimen Kunjungan lapangan Kunjungan lapangan dalam rangka pemberantasan vektor Pendataan Penyuluhan Pemantauan Kunjungan lapangan Pendataan Kunjungan lapangan Penyuluhan Pemantauan

b Penyelidikan epidemiologi KLB

c Pelacakan kasus kontak

y y y y

d Penyelidikan vektor e Pemberantasan vektor

5 Kesehatan lingkungan

a Pemeriksaan air bersih dan kualitas air minum

y y y y y y y y

b Pemeriksaan sanitasi dasar

- Jamban Sehat - Rumah Sehat - Tempat-Tempat Umum (TTU) - Tempat Pengolah Makanan - Sekolah

6 Promosi Kesehatan

1 Rumah tangga ber-PHBS

y y y y y

Pendataan Penyuluhan kelompok Kunjungan rumah Pembinaan Gerakan Masyarakat Pemantauan

b Pembinaan Desa Siaga dan UKBM

y y y

Pendataan Penyuluhan Kelompok Pembinaan Forum Masyarakat Desa (menjamin terlaksananya Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Pembinaan terhadap Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Pemantauan

Sedangkan pemanfaatan Dana BOK (hal yang boleh dan tidak boleh) sebagai berikut: 1. Dapat dimanfaatkan untuk : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Transport petugas kesehatan/kader kesehatan. Bahan penyuluhan, bahan kontak. Penggandaan materi rapat dalam rangka Lokakarya Mini. Konsumsi rapat dalam rangka Lokakarya Mini. Uang penginapan (untuk desa terpencil/sulit dijangkau). Uang harian (untuk desa terpencil/sulit dijangkau). Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Penyuluhan dan PMT pemulihan dengan bahan lokal.

2. Tidak boleh dimanfaatkan untuk: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Upaya pengobatan dan rehabilitasi. Penanganan gawat darurat. Rawat inap. Pertolongan persalinan. Gaji/honor. Investasi/belanja modal. Pemeliharaan gedung atau kendaraan. Operasional kantor (misal: listrik, air, Alat Tulis Kantor (ATK), fotokopi) Obat, vaksin dan alat kesehatan.

Sumber Dana BOK Dana BOK bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Kesehatan RI.

Sasaran Seluruh Puskesmas yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Berapa besarnya dana BOK yang diterima Puskesmas? Menurut mekanisme penyaluran dana BOK, besarnya alokasi dana BOK per Kabupaten/Kota ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan. Selanjutnya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota akan menetapkan alokasi dana BOK per Puskesmas di daerahnya.

Yang perlu diingat oleh Pemerintah Kabupaten/Kota Hal yang perlu diingat oleh Pemerintah Kabupaten/Kota sehubungan adanya dana BOK adalah: 1. Dana BOK merupakan dukungan Pemerintah, bukan merupakan dana utama operasional Puskesmas, oleh karena itu Pemerintah Daerah tetap berkewajiban menyediakan dana operasional yang tidak terbiayai melalui BOK melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). 2. Dana BOK harus dimanfaatkan sepenuhnya secara langsung oleh Puskesmas untuk pelayanan kesehatan masyarakat dan tidak dijadikan sumber pendapatan daerah sehingga tidak boleh disetorkan ke kas daerah. 3. Pemanfaatan dana BOK harus berdasarkan hasil perencanaan yang disepakati dalam Lokakarya Mini Puskesmas yang diselenggarakan secara rutin (periodik bulanan/triwulanan). 4. Satuan biaya setiap jenis kegiatan pelayanan kesehatan yang dibiayai BOK mengacu pada ketentuan Peraturan Daerah (Perda). Jika belum terdapat Perda yang mengatur hal itu, maka satuan biaya tersebut ditetapkan melalui Peraturan Bupati/Walikota atas usulan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota. 5. Pelaksanaan kegiatan di Puskesmas berpedoman pada prinsip keterpaduan, kewilayahan, efisien, dan efektif. Indikator Indikator Input: Puskesmas menerima Indikator Proses: Puskesmas melaksanakan Indikator Output: Penyerapan dana BOK Indikator Outcome: keberhasilan dana BOK mencapai 100%. Lokakarya Mini mencapai 100%. di Puskesmas mencapai 100%

Persentase pencapaian target SPM bidang kesehatan sampai dengan tahun 2015 sbb: 1.Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) 95% 2.Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80% 3.Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 90% 4.Cakupan pelayanan nifas 90% 5.Cakupaan neonatus dengan komplikasi ditangani 80% 6.Cakupan kunjungan bayi 90% 7.Cakupan desa UCI 100% 8.Cakupan pelayanan anak balita 90% 9.Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% 10.Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak 6-24 bulan dari keluarga miskin 100%

11.Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100% 12.Cakupan peserta KB aktif 70% 13.Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit 100% 14.Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100%

Mekanisme Pelaporan Pelaksanaan pelaporan yang dibiayai dari dana BOK dilakukan secara berjenjang dengan mekanisme sbb:
y y y

Rekapitulasi laporan dari masing-masing Puskesmas dikirm ke Kabupaten/Kota. Kabupaten/Kota merekap seluruh laporan Puskesmas kemudian dikirim ke propinsi. Propinsi merekap seluruh laporan Kabupaten/Kota lalu dikirim kepada Tim Pengelola Tingkat Pusat.

Referensi Berbagai sumber yang berasal dari Kementrian Kesehatan RI mengenai Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).

Anda mungkin juga menyukai