Anda di halaman 1dari 1

KENARIO 1: RAHAYU YANG MALANG Rahayu, anak perempuan berusia 3 tahun merupakan anak ke-5 dari keluarga PakCipto.

Sewaktu Ibu Cipto mengandung Rahayu, beliau mengalami perdarahan sehingga Rahayu lahir prematur. Keluarga Rahayu bukanlah keluarga yang berkecukupan. Pak Cipto bekerja sebagai buruh tani. Mereka sering makan seadanya. Ketika berusia 2 tahun, Rahayu pernah mengalami berak berdarah selama 2 minggu, sembuh setelah berobat ke Puskesmas. Sehari-hari Rahayu terlihat lesu dan kurang bergairah. Dua bulan yang lalu Rahayu menderita demam tinggi disertai mual dan muntah. Dokter Puskesmas mengatakan bahwa Rahayu menderita sakit tifus dan sebaiknya dirawat di Puskesmas. Tetapi karena tidak ada biaya, Rahayu hanya dirawat di rumah dan dokter memberikan puyer berwarna putih untuk diminum di rumah. Setelah 10 hari kontrol kembali, Rahayu dinyatakan sembuh. Sejak 3 minggu yang lalu, Rahayu terlihat mudah lelah dan pucat. Di kulitnya muncul bercak dan lebam kebiruan, terutama di badan dan tungkai. Rahayu kembali dibawa berobat ke Puskesmas. Dari pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter didapatkan konjungtiva anemis dan ditemukan ptekie dan purpura, dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 4,2 gr/dl dan leukosit 2000/mm3. Dokter menyatakan bahwa Rahayu menderita anemia dan leukopenia, sehingga merujuk ke RS Dr. M. Jamil Padang. Di Rumah Sakit, dokter menanyakan tentang penyakit yang dialami Rahayu, penyakit yang pernah diderita dan riwayat pengobatan sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan limfadenopati dan hepatosplenomegali. Pada pemeriksaan darah selanjutnya didapatkan trombosit 34.000/mm3, MCV 70 fl, MCH 25 pg, dan retikulosit 3 o/oo. Dokter menganjurkan kepada Ibu agar Rahayu dirawat di Rumah Sakit karena akan dilakukan pemeriksaan lanjutan dan BMP (Bone Marrow Puncture) serta pengobatan lebih lanjut. Bagaimana anda menerangkan tentang penyakit yang diderita Rahayu dan bagaimana tatalaksananya?

Anda mungkin juga menyukai