Anda di halaman 1dari 7

Pesona alam Taman Hutan Raya Ir.

Djuanda dan Gunung Tangkuan Perahu Oleh: Taufik1 Berwisata di kota Bandung tidak hanya memanjakan mata dengan berbelanja di pusat perbeleanjaan. Banyaknya Fectory Outlet, situs-situs peninggalan bersejarah menjadi perhatian khusus di kota Bandung dan sekitarnya sebagai warisan alam untuk Indonesia. Banyak potensi alam yang dapat menjadikan referensi untuk menari wisatawan baik domestik maupun internasional. Baik dari segi haritage sampai wisata alam yang begitu memanjakan mata setiap wisatan. Goa Belanda dan Goa Jepang misalnya, Goa tersebut adalah peninggalan Kolonial Belanda yang sekitar 3 abad lebih menjajah Hindia dan peninggalan tentara Jepang yang terkenal kebiadabannya di bumi pertiwi. Tangkuban Perahu yang di kenal dengan cerita rakyat sangkurian yang gagal menikahi Dayang Sumbing. Kawah Putih Ciwidey yang terkenal dengan pesona alam nan cantik dengan danau yang air hangatnya karena bercampur dengan belerang dan pesona alam lainnya yang ada di kota Bandung dan sekitarnya.

A. Goa Belanda dan Goa Jepang Goa Belanda dan goa Jepang berada berada disekitar taman hutang raya Ir. Djuanda atau sekitar Dago Pakar. Taman hutan raya Ir. Djuanda ini di tumbuhi pepohonan dari berbagai daerah di Indonesia, kawasannya sejuk bahkan boleh di bilang sangat natural. Untuk menikmati alam hutan dago-pun tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar, cukup dengan Rp. 5.000 sampai Rp. 10.000 per orang. Dikarenakan area yang sanagt luas, maka jika ingin menikmati keindahan alam dapat masuk lewat pintu awal, sedangkan jika ingin langsung melihat goa Belanda dan Goa Jepang, bisa langsung masuk lewat pintu kedua. Melalui pintu masuk ke dua ini (khusus sepeda motor) kita dapat melanjutkan perjalan ke Maribaya, Lembang yang di kenal dengan air terjunnya. Namun, sebenarnya lemayan untuk melanjutkan perjalanan ke Maribaya kita harus menempuh jarak sekitar 5 kilometer. Meskipun seru berjalan kaki, namun bagi yang ingin naik motor untuk tembus ke maribaya juga bisa dengan akses jala yang bagus. Perjalanan menuju maribaya akan terasa sangat menyenangkan karena akan
1

Ketua HIMHI FISIP Unpas periode 2010-2011

menemui spot-spot menarik selama perjalanan seperti Curug, Satwa Liar, rimbunnya pepohonan serta pedagang tradisional yang menjajakan dagangan khasnya. Terdapat 3 curug yang dilewati seperti Curug Kaengan, Curug Lalay dan Curug Omas di Maribaya. Sayangnya, saya tidak sempat menemui satupun curug karena kekurangan akses informasi seputar jalur menuju curug ini. Perlu kita ketahui bersama bahwa Goa Belanda di buat sekitar tahun 1918 jaman kolonial Belanda dan Goa Jepang dibuat sekitar tahun 1942, maka dari itu, Belanda lebih terlihat mapan dan sempurna di bandingkan Goa Jepang yang masih ada bekas galian yang belum selesai. Goa Jepang dibangun sendiri oleh mereka (Jepang). Namun setelah Belanda menyerah, pembangunan goa diteruskan oleh orang-orang pribumi melalui kerja paksa atau dikenal dengan Romusha. Goa Belanda awalnya adalah goa yang berukuran lebih besar dari goa pertama ini dibangun untuk dijadikan terowongan PLTA Bengkok. Namun, ketika akhirnya pecah perang dunia ke-2 yang melibatkan Belanda bersama tentara Sekutu pimpinan Amerika Serikat, maka goa ini berubah fungsi menjadi Pusat Stasiun Radio Telekomunikasi Militer Hindia Belanda dan sebagai gudang senjata serta amunisi. Taman Hutan Raya Ir. Djuanda adalah kawasan Konservasi yang sangat di lindungi. Kawasan ini menjadi sangat penting bukan hanya karena sebagai tempat wisata semata tapi juga sebagai jantung bagi kota Bandung. Apalagi tipa tahun gas emisi di kota Bandung dan sekitarnya meningkat seiring dengan meningkatnya warga migran ke kota Bandung. Kawasan konservasi ini banyak sebagai tempat hidup ratusan spesies flora dan fauna. Termasuk monyet yang sering bergantungan di pohon-pohon. Goa Jepang berderet 4 lubang masuk kedalam goa. Mulut goa itu satu sama lain saling berhubungan. Persis seperti pintu gerbang sebuah bangunan. Lorongnya sangat gelap gulita, tapi jangan khawatir, Didepan goa sudah siap para guide untuk memandu perjalanan wisatawan kedalam goa yang gelap jika di perlukan. Diameter lubangnya lebih besar sehingga leluasa untuk memasuki serta mengamati dari dekat. Goa Jepang memiliki ruangan-ruangan khusus termasuk tempat tidur yang cukup untuk 2 orang, di lubang untuk sirkulasi udara di goa ini ada lagi lobang di kiri dan kanannya, dimana berfungsu untuk tempat persebunyian dan penjebakan jika sewaktu-waktu musuh menyerang. Maju terus ke arah utara, goa

selanjutnya adalah Goa Belanda. Goa Belanda ini lebih mirip bangunan daripada goa semata. Didalamnya sangat tertata dengan rapi. Goa ini terbagi kedalam beberapa bagian, seperti ruang interogasi dan ruang penahanan serta ruang penyiksaan para tawanan. Berbeda dengan Goa Jepang, goa belanda terbilang sangat maju dan fasilitas begitu lengkap, dengan berbagai ruangan. Disamping ruang interogasi dan penahanan ada juga ruang jaga serta pos-pos pengintai agar didalamnya aman dari serangan sewaktu-waktu. Goa Belanda seperti markas yang sengaja dibuat pertahanan. Goa ini dibawah bukit, goa ini adalah bangunan gedung dengan konstruksi alamiah. Sama halnya dengan goa jepang, di mulut Goa Belanda juga terdapat penyewaan senter. Bagi anda yang hendak mengeksplorasi lebih jauh tentang Goa ini, sebelum pergi ke Goa Jepang dan Goa Belanda ini sebaiknya membawa senter dari rumah. Bagi yang tidak mengetahui jalan dan tembusan kedua goa tersebut. Objek-objek wisata yang ada di TAHURA

Curug Dago & Batu Prasasti Kerajaan thailand Kolam PLTA Benkok Monument Ir. H. Juanda & gedung Informasi TAHURA Taman bermain Goa Jepang Goa Belanda Curug Lalay Curug Omas Maribaya Panorama AlamTaman Hutan Raya Joging Track ke Maribaya Patahan Lembang

B. Gunung Tangkuban Perahu Gunung tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak di daerah Sumedang atau sekitar daerah kabupaten Bandung Barat. Sepanjang perjalanan menuju tangkuban perahu kita dapat menikmati suasana alam yang begitu sejuk dimana di tumbuhi oleh pohon pinus dan hamparan kebun teh yang hijau nan menyejukkan amat. Tangkuban perahu di kenal dengan legenda Sangkuriang, dimana Sangkuriang ingin menukahi seorang wanita yang tak lain adalah ibunya sendiri dan diberi syarat karena semata-mata ingin menggagalkan niat dari Sangkuriang, Sangkuriang diberi syarat untuk membuat perahu dalam waktu semalam. Namun, karena Sangkuriang tidak mampu membuat perahu tersebut maka dia marah dan kecawa, sehingga menendang perahu tersebut dan mendarat dengan berbalik. Perahu inilah yang disebut sebagai gunung tangkuban perahu. Namun, diluar cerita rakyat tersebut ternyata tangkuban perahu menyimpan banyak keindahan alam. Udara yang sejuk membuat para pengunjung semakin ingin berlama-lama untuk menikmati indahnya alam yang sejuk, dan sumber mata air panas di kaki-kaki gunungnya. Deretan kawah yang memanjang, menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi sepanjang perjalanan menuju tangkuban perahu kita di jamah dengan pepohanan Pinus yang begitu rimbun dan hamparan kebun teh yang hijau. Tangkuban Perahu sebenarnya adalah gunung berapi. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah 17oC pada siang hari dan 2oC pada malam hari. Untuk memasuki kawasan ini kita tidak perlu mengeluarkan banyak biaya, namun cukup dengan 15.000 sampai 20.000 per orang. Meskipun akses kedalam harus menggunakan kendaraan karena agak jauh jika berjalan kaki. Jarak dari gerabang utama sampai pusat kawah kurang lebih sekitar 5 kilometer naik keatas.

Karena Tangkuban perahu merupakan gunung merapi yang masih aktif sampai saat ini, maka dari dulu sudah banyak terjadi letusan yang meninggalkan kawah sisa letusannya. Saat ini Kawah-kawah tersebut sudah dijadikan tempat wisata.Kawah-kawah tersebut antara lain Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman dan Pangguyungan Badak. Di antara kawah-kawah tersebut, Kawah Ratu merupakan kawah yang terbesar, dikuti dengan Kawah Upas yang terletak bersebelahan dengan kawah Ratu. Beberapa kawah mengeluarkan bau asap belerang, bahkan ada kawah yang dilarang untuk dituruni, karena bau asapnya mengandung racun. Diantara tanda gunung berapi ini adalah munculnya gas belerang dan sumber-sumber air panas di kaki gunungnya diantaranya adalah di kasawan Ciater, Subang. Keberadaan gunung ini serta bentuk topografi Bandung yang berupa cekungan dengan bukit dan gunung di setiap sisinya menguatkan teori keberadaan sebuah telaga (kawah) besar yang kini merupakan kawasan Bandung. Diyakini oleh para ahli geologi bahwa kawasan dataran tinggi Bandung dengan ketinggian kurang lebih 709 meter diatas permukaan laut merupakan sisa dari letusan gunung api purba yang dikenal sebagai Gunung Sunda dan Gunung Tangkuban Parahu merupakan sisa Gunung Sunda purba yang masih aktif. Fenomena seperti ini dapat dilihat pada Gunung Krakatau di Selat Sunda dan kawasan Ngorongoro di Tanzania, Afrika. Sehingga legenda Sangkuriang yang merupakan cerita masyarakat kawasan itu diyakini merupakan sebuah dokumentasi masyarakat kawasan Gunung sunda purba terhadap peristiwa pada saat itu. Kawasan wisata ini juga banyak pedagang yang menjual makanan khas sunda dan souvenir yang dapat di beli sebagai oleh-oleh tangkuban perahu. Dan di peinggir kawah juga banyak penyewaan kuda, sehingga wisatawan dan menikmati alam sambil berkuda.

Daftar Pustaka http://bdgyes.com/index.php?option=com_content&view=article&id=70&Itemid=73 http://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Tangkuban_Parahu http://explore-indo.com/sejarah/180-goa-jepang-dan-goa-belanda.html http://dongeng.org/cerita-rakyat/nusantara/asal-usul-gunung-tangkuban-perahu.html

Anda mungkin juga menyukai