Anda di halaman 1dari 1

Pemrosesan bijih tambang tidak selalu menghasilkan logam murni, maka dari itu di perlukan proses penyulingan.

Untuk beberapa logam, seperti aluminium,nikel,dan tembaga, perlu dilakukan proses peleburan. Ini dilakukan melalui pemanasan dengan suhu tinggi secara konstan, untuk melepas kan logam dari bahan-bahan pengotor dalam bijih. Teknologi peleburan telah menga lami perbaikan semenjak setengah abad lalu, namunaktifitas ini masih menghasilka n polusi udara, khususnya reaksi oksidasi antara nitrogen dan belerang, unsur-un sur asap dan hujan asam. Aktifitas peleburan menjadi penyebab utama pencemaran udara, Central Mills perus ahaan pertambangan logam Kanada melepaskan hampir 622 ton belerang dioksida dan bahan pencemar lainnya di tahun 2001. Terdapat satu kasus yang lebih ekstrim, na mun luput dari perhatian, yakni peleburan nikel di Norilsk, timur laut Rusia. Em isi asam dari peleburan tersebut mengakibatkan kerusakan hutan seluas 3.500 km p ersegi, dan menyebabkan gangguan pernapasan ratusan orang. Kegiatan peleburan di seluruh dunia menyumbang pencemaran sulfur dioksida sekit ar 142 juta ton ke atmosfer tiap tahunnya, dengan kata lain turut menyumbang seb anyak 13 persen dari total emisi global. Kegiatan peleburan juga melepaskan bahan pencemar lainnya, seperti emisi dari ti mah,arsenik,cadmium dan seng, yang pada umumnya dapat mengakibatkan gangguan yan g serius. Di kota Hercalaneum,Missouri, pencemaran yang berasal dari aktifitas peleburan timah yang dilakukan oleh perusahaan Doe Run Lead semenjak 110 tahun silam, tela h membuat 30 persen anak-anak di kota tersebut mengalami keracunan timah. Sebuah studi yang dilakukan oleh kementrian kesehatan di kota Peruvia Oroya, lo kasi lainnya bagi perusahaan Doe Run Lead melakukan aktifitas peleburan, mengumu mkan bahwa 99 persen anak-anak di kawasan tersebut telah tercemar timah, dan 20 persennya harus dirawat di rumah sakit. Hingga saat ini masih belum diketahui dengan pasti, jenis pencemar yang terdetek si pada emisi hasil beberapa peleburan, seperti pada peleburan tembaga milik Nor anda Horne,Qubec,Kanada, dengan bahan pencemar organik padat (persisten organit pollutans) atau POPs. Komponen ini tidak mudah terurai dan cenderung bio akumula tif. POPs akan menumpuk di jaringan lemak binatang, yang akan bertambah tingkat konsentrasinya jika binatang tersebut termasuk dalam rantai makanan, selain itu POPs juga akan menggangu proses fisiologi manusia dan binatang. Dan semenjak aktifitas peleburan menggunakan bahan bakar minyak, maka aktifitas tersebut juga melepaskan sejumlah gas rumah kaca, seperti Karbon dioksida, dan P erfluorocarbons (PFCs). Sebagai contoh, aktifitas peleburan aluminium telah mele paskan 2 ton karbon dioksida dan 1,4 kilo PFC dari setiap ton aluminium. PFCs me nyebabkan 9.200 kali karbon panas dan akan terus berada di atmosfer selama 10.00 0 tahun.

Anda mungkin juga menyukai