Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN

POMPA TRANSLASI

dibuat untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah , yaitu Mesin Fluida

Oleh Dwi Sunu Mukharrom 2A - 091711012 Teknik Konversi Energi

JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2011

KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum Wr. Wb. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat ridha-Nya kita mampu menyelesaikan tugas ini. Salawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada jungjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat dan para keluarganya. Dalam kesempatan yang berbahagia ini saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Kami sangat mengharapkan mudah mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat dan motivasi serta dorongan positif bagi kami sendiri pada khususnya dan kita pada umumnya. Dalam makalah ini ditrangkan mengenai pemilihan dan penggunaan pompa Translasi. Pompa Translasi ini banyak terdapat disekeliling kita. Tanpa kita sadari, pompa tersebut menjadi suatu kebutuhan banyak orang. Pada dasarnya banyak jenis pompa lainnya. Oleh karena pemelihan dan penggunaan dari pompa sendiri itu sendiri harus diperhatikan. Saya menyadari dalam pembuatan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menjadikan kami lebih baik lagi. Terima kasih. Wassalamu alaikum Wr.Wb

Bandung, Januari 2011

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan BAB II : PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN BAB III : KESIMPULAN 1. Kesimpulan 2. Penutup

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Di dunia industri b egitu banyak jenis alat sekarang ini. Fungsi atau perannya sangat berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan masing masing. Bagi seorang teknisi yang bekerja di bidang industri, orang tersebut harus memiliki pengetahuan yang luas akan hal tersebut. Persaingan di dunia industri sangatlah ketat, ketika kita memulai untuk mencari sesuatu maka orang lain sudah mulai menemukan sesuatu. Usaha kita kita sedetail mungkin untuk meningkan performa kerja suatu alat, maka akan meningkatkan pemasukan sampai beberapa kali lipat. Sehingga perlu sekali kita untuk mengenal karakteristik alat yang kita operasikan. Memilih alat yang digunakan pun harus sangat spesifik. Disesuaikan dengan kebutuhan kita, sehingga didapatkan pemasukan yang maksimal. Kemudian seorang teknisi haruslah paham menjalankan alatnya secara optimal. Tanggung jawab inilah yang membuat setiap orang diindustri haruslah tau bagaimana cara memilih dan memakai alat dengan baik. 2. Tujuan Setelah membaca makalah ini, diharapkan pembaca dapat : (1) Memilih jenis pompa yang harus dipakai pada kebutuhan tertentu. (2) Mnjalankan pompa atau alat lainnya dengan baik. (3) Memahami dan mengerti karakteristik pompa translasi.

BAB II

PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN POMPA TRANSLASI

Pompa translasi adalah jenis pompa yang melakukan kerja oleh maju mundurnya piston dalam pompa tersebut, atau dapat dinamakan Pompa Reciprocating. Pompa ini banyak ditemukan di industri industri pengilangan minyak. Pompa Reciprocating ini hanya digunakan untuk memompakan caira n kental dan sumur minyak. Berikut ini beberapa hal yang harus dipertimbangkan untuk memilih dan mnggunakan pompa translasi scara baik, diantaranya :

1. Kapasitas Aliran Pada pompa biasanya, kapasitas pompa yang dijelaskan adalah kapasitas pompa untuk memompa air yang ditentukan menurut kebutuhan pemakaianannya. Jumlah kebutuhan konsumsi air yang dikaitkan dengan jumlah dan kerja dari pompa itu sendiri. Tetapi untuk pompa torak, karena jenisnya yang biasa digunakan untuk memompa fluida dengan viskositas yang tinggi, maka kapasitas aliran disesuaikan dengan penggunaaan pompa torak yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan konsumsi minyak bumi. Seperti pada pompa torak kerja ganda dengan dua buah ruang hisap, kapasitas volum didapatkan dengan persamaan. V = V1 + V2 V = (2D2 d2) L

2. Kondisi Masukan dan Keluaran


Prinsip dasar dari sebuah pompa reciprocating adalah solid akan dipindahkan dgn volume yang sama dengan fluida. Sebagai contoh, ketika es batu dijatuhkan ke dalam segelas air, volume air yang tumpah keluar dari gelas sama dengan volume es batu yang terendam.

Gambar 3.4. Volume fluida yang masuk dan keluar sama

Pada gambar diatas, silinder solid, sebuah plunyer, telah dipindahkan volumenya dari wadah besar ke wadah kecil. Volume fluida yang dipindahkan (B) adalah sama dengan volume fluida yang terdorong (A). Volume fluida yang dipindahkan sama dengan hasil luas penampang plunyer dan kedalaman perendaman. Semua pompa Reciprocating memiliki porsi fluid -handling, yang biasa disebut liquid end, yang memiliki:
1. Pemindah solid disebut plunyer atau piston 2. Wadah untuk menampung fluida, yang disebut liquid cylinder (silinder fluida) 3. Suction check valve untuk menerima fluida dari pipa isap ke dalam silinder fluida 4. Discharge check valve untuk menerima aliran dari silinder fluida ke pipa discharge 5. Packing untuk menyegel sambungan antara plunyer dan silinder fluida guna mencegah fluida bocor keluar dari silinder dan mencegah udara bocor masuk ke dalam silinder

3. Head Total Head pada pompa torak dibedakan atas dua, yaitu : a. Head statik Head statik merupakan perbedaan tinggi antara sumber dan tujuan dari cairan yang dipompakan (lihat Gambar 2a). Head statik merupakan aliran yang independen. Head statik pada tekanan tertentu tergantung pada berat cairan dan dapat dihitung dengan persamaan berikut: Head (dalam feet) = Tekanan (psi) X 2,31 Specific gravity Head statik terdiri dari: Head hisapan statis (hS): dihasilkan dari pengangkatan cairan relatif terhadap garis pusat pompa. hS nilainya positif jika ketinggian cairan diatas garis pusat pompa, dan negative jika ketinggian cairan berada dibawah garis pusat pompa (juga disebut pengangkat hhisapan) Head pembuangan statis (hd): jarak permukaan cairan dalam tangki tujuan. vertikal antara garis pusat pompa dan

b) Head Gesekan/ Friksi (hf) Ini merupakan kehilangan yang diperlukan untuk mengatasi t ahanan untuk mengalirdalam pipa dan sambungan - sambungan. Head ini t ergantung pada ukuran

kondisi dan jenis pipa, jumlah dan jenis sambungan, debit aliran, dan sifat dari cairan. Head gesekan / friksi sebanding dengan kwadrat debit aliran. sistim sirkulasi hanya menampilkan head gesekan / friksi (bukan head statik). 4. Jenis Fluida Fluida yang dipompakan oleh pompa ini biasanya merupakan fluida yang memiliki viskositas tinggi atau kental, seperti minyak. Sehingga dibutuhkan daya hisap yang cukup besar untuk memompa fluida yang lebih kental dari air. Tetapi hal ini sebanding dengan daya masukan yang besar pula. Untuk jenis fluida yang memiliki kekentalan tinggi, berat jenisnya akan mempengaruhi dari kerja pompa, dimana semakin tinggi berat jenisnya maka dibutuhkan daya hisap yang lebih besar untuk memompanya. Seperti terlihat pada table dibawah, fluida yang biasa dipompa oleh pompa translasi ini. 5. Jumlah yang diperlukan Pada pemilihan pompa yang selalu diperhatikan adalah jumlah pompa yang digunakan. Jika laju aliran keseluruhan (jumlah konsumsi) telah ditentukan maka kapasitas pompa dapat dihitung dengan membagi laju aliran total tersebut dengan jumlah pompa yang dipakai. Dalam menentukan jumlah pompa, ada beberapa hal yang harus ditentukan, diantaranya : (1) Pertimbangan Ekonomi a. Biaya Instalasi b. Biaya Operasi dan Pemeliharaan (2) Batas Kapasitas Pompa a. Berat dan ukuran terbesar yang dapat diangkut dari pabrik ke tempat pemasangan. b. Lokasi pemasangan pompa dan tata cara pengangkatannya. c. Jenis penggerak dan cara mentransmisikan daya dari penggerak ke pompa. d. Pembatasan pada besarnya mesin perkakas yang dipakai untuk mengerjakan bagian bagian pompa. e. Pembatasan pada performasi pompa (seperti kavitas dll.) (3) Resiko kecelakaan dll. 6. Kondisi Kerja Pada industri besar yang melakukan pemompoaan minyak bumi menggunakan pompa translasi sebagai alat hisapnya, kondisi kerja yang terjadi pada pompa adalah kerja ganti. Dimana setelah sekian jam terpakai, maka kerjanya akan digantikan oleh pompa lain. Hal ini dilakukan untuk memberikan waktu agar penggerak pompa tidak terlalu panas. Waktu kerja dari pompa translasi tersebut sekitar 10-14 jam sehari, atau dalam satu tahun sekitar 87.660-122.724 jam dalam satu tahun.

7. Poros Poros untuk pompa translasi biasanya dipasangkan secara horizontal. Apalagi untuk pompa translasi torak kerja ganda, karena dari jenis kontruksinya hanya dapat di lakukan instalasi secara horizontal seperti gambar di bawah.

(a) Pompa Translasi Torak kerja Ganda Tunggal

(b) Pompa Translasi Torak Krja

8. Sumber Energi Bentuk dari Pompa yang kerjanya dilakukan dengan memindahkan torak ke kiri dan kanan untuk melakukan kerja adalah menggunakan prinsip daya rotasi dari alat tertentu. Atau dapat dikatakan pompa translasi digerakan oleh gerak rotasi suatu alat. Atau lbih diknal dngan generator. Gerak rotasi tersebut bias didapatkan dari perputaran motor listrik atau bensin. Tapi, bila hanya dilakukan pemompaan untuk minyak akan lebih efisien jika menggunakan motor penggerak listrik. Generator tersebut akan dihubungkan oleh gir untuk kemudian akan menggerakan torak.

9. Tempat Instalasi Untuk pemompaan minyak instalasi dari pompa harus diperhatikan diataranya adalah Tata Letak Pompa. Ruang pompa harus direncanakan dengan memperhatikan jalan masuk mesin, tempat dan ruangan untuk membongkar dan memasang pompa, jalan untuk pemliharaan dan pemeriksaan, papan tombol, pipa-pipa, penopang pipa, saluran pembuang air, drainase ruangan, ventilasi, penerangan, keran pengangkat, dan lain lain. Jika beberapa pompa yang akan dipasang didalam ruangan yang sama perlu diperhatikan jarak antar pompa. Jarak yang terlalu besar kurang ekonomis. Tetapi jarak

yang terlalu dekat dapat menimbulkan pusaran di tadah hisap hingga akan mengakibatkan performa pompa yang buruk atau mnyulitkan pada waktu operasi dan pemeliharaan. Karena itu sebagai pedoman dapat diambil jarak minimum 1,0 m atau biasanya lbih dari 1,5 m sbagai ruang bebas di sekeliling pompa. Untuk Industri minyak bumi pada bidang pemakaian sring diperlukan sil mekanis untuk mencegah kebocoran zat cair melalui poros keluar pompa. Pompa pompa untuk industri minyak dipakai bukan hanya untuk pengilangan tetapi juga penyaluran. Bila diperlukan penyaluran minyak melalui pipa berjaraj jauh umumnya dipakai pompa sentrifugal bertingkat banyak. Pompa ini mempunyai head sangat tinggi tetapi kapasitas alirannya tidak begitu besar.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan Pemilihan serta Penggunaan yang baik pada setiap alat akan sangat berpengaruh pada kerja alat tersebut. Seperti di Industri industri besar yang memiliki omset yang sangat besar pula, pengefektifan kerja yang walaupun sangat kecil akan berpengaruh besar pada semua sektor secara keseluruhan pada industri tersebut. Hal ini ditunjang oleh kemampuan para pekerja yang mengenal betul karakteristik dari alat yang dioperasikannya. Sehingga dapat mengoptimalkan dan memaksimalkan kerja dari alat tersebut. Pengoptimalan dari suatu alat salah satunya ditunjang oleh pemilihan dan penggunaan dari alat tersebut secara benar. Pemilihan alat harus disesuaikan dengan kebutuhan. Sedangkan untuk pemakaian, usaha untuk mengoptimalkannya adalah dengan mengenal karaktristik dari alat tersebut, yang kemudian menjaga agar alat tersebut dalam keadaan optimal. 2. Penutup Demikian makalah ini saya buat agar bermanfaat terutama bagi saya, umumnya bagi semua orang. Dalam pembuatannya dikira masih banyak hal yang mengalami kekeliruan, oleh karena itu semua saran dan pendapat yang sifatnya membangun akan saya terima dan terapkan sehingga dapat membantu memperbaiki dan mengembangkan judul judul lain. Dmikian makalah yang saya buat, terima kasih.

Wassalamualaikum wr. wb.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sulastro, Ir, M SME. POMPA DAN KOMPRESOR. PT. PRADNYAPARAMITA. Jakarta. 2. Maridjo, Drs. Petujuk praktikum mesin konversi. 1995. Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik. Bandung. 3. www.energyeffisiensi.com POMPA & SISTIM PEMOMPAAN. 2011. 4.

Anda mungkin juga menyukai