Kidd, E.A.M, 1991, Dasar-dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya, EGC: Jakarta. Jawetz, E, Melnik, J dan Adelberg, E, 1996, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi 20, EGC, Jakarta. Sunanto, H, 1993, Budidaya Petai dan Aspek Ekonominya, Kanisius, Yogyakarta. Markham, K.R., 1988, Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Penerbit ITB, Bandung. Marsh, P.D., Martin, M.V., 2009, Oral Microbiology, Fifth Edition, Churchil Livingstone Elsevier, Toronto.
http://usupress.usu.ac.id/files/Menuju%20Gigi%20dan%20Mulut%20Sehat %20_Penceg ahan%20dan%20Pemeliharaan__Normal_bab%201.pdf, diakses tanggal 1 Mei 2011.
http://www.kesehatan.kebumenkab.go.id/data/lapriskesdas.pdf
http://www.dinkesjatengprov.go.id/download/mi/riskesdas_jateng2007.pdf
Saponin (fitonutrien), sering disebut deterjen alam, merupakan larutan berbuih dan diklasifikasikan oleh struktur aglykon kompleks ke dalam triterpenoid dan steroid saponin. Kedua senyawa ini mempunyai efek antiinflamasi, analgesik, dan sitotoksik (NISA) Robinson2005Assani, 1994 Petai (Parkia speciosa Hassk)
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-219.pdf
Saponin (http://jajo66.files.wordpress.com/2008/06/saponin.pdf)
Flavonoid http://etd.eprints.ums.ac.id/2284/1/K100040099.pdf Polifenol http://etd.eprints.ums.ac.id/2284/1/K100040099.pdf Gustini Syahbirin, Rina Herlina, Dudi Tohir, dan Hastatiningsih (1992), berjudul Isolasi dan Penentuan Struktur Senyawa Bioaktif Penurunan Kadar Gula Darah Petai (Parkia speciosa Hassk) Stabilitas Saponin sebagai Antibiotik Alami Hasil Isolasi Gel Daun Aloe barbadensis miller
S mutans http://mikrobia.files.wordpress.com/2008/05/streptococcusmutans_31.pdf
Petai (Parkia speciosa Hassk) adalah tanaman yang termasuk famili Leguminosae (http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1219.pdf)
Petai (Parkia speciosa Hassk ) memiliki daun majemuk menyirip ganda dua (bipinnate) (http://www.proseanet.org/florakita/browser.php?docsid=937 Petai (Parkia speciosa Hassk) ini dibudidayakan oleh penduduk karena bijinya. Biji petai dapat dikonsumsi sebagai lauk karena biji petai memiliki beberapa zat yang dibutuhkan dalam tubuh (http://repository.unikom.ac.id/repo/sector/perpus/view/jkptyarsi-gdl-s1-2002-rika-2731parkia.pdf) kandungan senyawa kimia dari petai (Parkia speciosa Hassk) adalah saponin, flavonoida, dan polifenol (http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1219.pdf)
Kandungan senyawa kimia dari petai (Parkia speciosa Hassk) terdiri dari saponin, flavonoida, dan polifenol (http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1219.pdf)
Sistematika
tumbuhan
Petai
(Parkia
speciosa
Hassk)
adalah
sebagai
berikut
(http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-219.pdf): Saponin dapat ditemukan dalam tumbuhan dimana sumber utama saponin adalah biji-bijian dan tersebar luas di antara tanaman tinggi. (http://www.freewebs.com/irwantomangrove/mangrove_obat.pdf). Flavonoid ini memiliki kegunaan yaitu sebagai antibiotik terhadap penyakit kanker, ginjal, dan mampu menghambat perdarahan (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1842/1/06003489.pdf) Sabir, A, 2005, Aktivitas antibakteri flavonoid propolis Trigona sp terhadap bakteri
Streptococcus mutans (in vitro), Majalah Kedokteran Gigi (Dental Journal), Vol. 38, No. 3 JuliSeptember 2005, h.135141, diakses tanggal 11 Mei 2011, (http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/DENTJ-38-3-08.pdf).