Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Pemerintah sebagai penyelenggara Negara sangat memiliki peran penting

dalam pembangunan dan sebagai pelayan publik di berbagai bidang. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan itu, pemerintah memerlukan perlengkapan atau alat yang dapat menunjang kelancaran pemerintahan dengan membentuk instansi atau lembaga dengan aparat sebagai pelayan secara langsung kepada masyarakat. Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, penyelenggaraan desentralisasi di Indonesia diserahkan kepada

Pemerintah Daerah dengan tujuan agar pemerintah daerah tersebut mampu mengurus jalannya pemerintahan sesuai dengan kebutuhan di daerah masingmasing. Maka, dengan adanya kebijakan tersebut semakin meringankan tugas pemerintah pusat dan urusan di daerah pun mampu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing masyarakat oleh pemerintah daerah, dengan tujuan otonomi daerah ini mampu mewujudkan tercapainya masyarakat yang demokratis dalam berbangsa dan bernegara. Dengan dibentuknya kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat di Kabupaten Garut, maka diharapkan keamanan dan ketertiban di daerah masing-masing terwujud. Secara umum, fungsi kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan MasyarakatKabupaten Garut di bidang perlindungan masyarakat sesuai Perda No. 9 Tahun 2009 di antaranya: 1

a. Pengkoordinasian, pengendalian, dan fasilitasi pelaksanaan tugas-tugas yang meliputi ketatausahaan, pembauran, dan wawasan kebangsaan, pengkajian strategis masalah daerah, politik dan perlindungan masyarakat. b. Perumusan pedoman kebijakan fasilitasi hubungan Pemilu, hubungan parpol, ormas dan independent. c. Perumusan, persiapan kebijakan, fasilitasi dan perlindungan masyarakat yang meliputi pengembangan perlindungan masyarakat, memelihara kemandirian masyarakat, dalam melaksanakan strategi program dan pelaksana an

perlindungan masyarakat dalam bentuk Satuan Siaga yang siap menghadapi terjadinya bencana. d. Memelihara, mengembangkan dan membina kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana, meningkatkan kemampuan dalam penanggulangan bencana baik bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia. e. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi kantor. Keamanan,ketertiban masyarakat dan perlindungan masyarakat merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang perlu dipenuhi. Keamanan dan ketertiban adalah satu keadaan dinamis yang memungkinkan pemerintah dan masyarakat dapat melakukan aktifitas sehari-hari. Masyarakat itu sesungguhnya manusia baik sebagai perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang telah berhimpun untuk berbagai keperluan atau tujuan. Untuk memenuhi berbagaikeperluan atau tujuan manusia didalam hubungan masyarakat atau pergaulan perlu berinteraksi

antar manusia dan kelompok yang saling membutuhkan dan tergantung satu sama lain. Agar hubungan ini bisa berjalan dengan baik dibutuhkan aturan-aturan atau kaidah-kaidah untuk melindungi kepentingannya, menghormati kepentingannya dan hak orang lain serta memberikan rasa aman, tertib dan tentram dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Namun ternyata, upaya itu masih kurang optimal karena kurang adanya koordinasi dengan pihak terkait yaitu anggota Linmas yang tersebar di 42 kecamatan dan kurang adanya fasilitas baik berupa pendidikan maupun pelatihan yang menunjang dalam pelaksanaan keamanan di lingkungan masyarakat. Selain itu, pemerintah daerah Kabupaten Garutsebagai koordinator dan fasilitator dari proses jalannya pemerintahan kurang memperhatikan peristiwa yang terjadi di masyarakat yang membutuhkan perlindungan dan keamanan, sehingga timbul keresahan seperti bencana alam, terorisme, aliran sesat dan penyakit masyarakat yang masih menerpa masyarakat.

Belumoptimalnyakomunikasimenyebabkankinerja pemimpinbelum optimal dalam koordinasi dengan pihak internal terutama bawahannya melalui rapat-rapat untuk keterpaduan pelaksanaan tugas, serta koordinasi dan kerjasama dengan pihak eksternal. Sarana dan prasarana yang ada di kantor Kesbangpol dan Linmasbelum memadai yang memicu belum optimalnya kinerja aparat, disertai

belumoptimalnyaketersediaananggaran/dana operasional sehingga pelaksanaan program rencana strategis mengalamihambatan. Sikap nasionalisme bangsa Indonesia yang semakin terkikis oleh pengaruh luar sehingga nampak kurangnya kesadaran hak dan kewajiban dalam bela Negara

serta pastisipasi dalam proses pembangunan terutama dalam stabilitas, ketertiban dan keamanan bangsa dan negara.

1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah, maka dapat diambil rumusan

masalah sebagai berikut: a. Bagaimana fungsi Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat sebagai fasilitator bagi anggota Linmas di Kabupaten Garut? b. Bagaimana fungsi Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat sebagai koordinator bagi anggota Linmas di Kabupaten Garut? c. Apa saja hambatan dalam proses peningkatan kinerja anggota Linmas di Kabupaten Garut?

1.3

Maksud Dan Tujuan Penulisan Dari uraian latar belakang dan identifikasi masalah, maka maksud dari

risetdanpraktekpenelitian ini adalah mengetahui data, fakta, dan hal-hal yang berkaitan dengan kinerja di Kantor Kesbangpol dan LinmasKabupaten Garut. Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain: a. Untuk mengetahui fungsi Kantor Kesbangpol dan Linmas sebagai fasilatator dan koordinator bagi anggota Linmas di Kabupaten Garut, b. Untuk mengetahui sejauh mana hambatan yang ditemui dalam meningkatkan kinerja anggota Linmas di kantor terkait, c. Sebagai acuan bagi peneliti agar mampu memberikan masukan positif bagi kantor terkait.

1.4

Metode Penulisan Dalam penelitian ini, kami menggunakan pendekatan deskriptif eksploratif

yaitu

menggambarkan

sekaligus

menggali

kejadian

atau

gejala-gejala

permasalahan pada objek penelitian di lapangan untuk mencari solusi atau pemecahan masalah. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan 2 metode yaitu: a. Data primer. Menggunakan metode wawancara dengan Kepala Seksi Perlindungan Masyarakat,danobservasi dengan terjun langsung ke Kantor Kecamatan Banyuresmi untuk melihat kinerja anggota satuan Linmas yang bertugas di wilayahtersebut. b. Data sekunder. Menggunakan metode studi pustaka dan dokumentasi dari Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat berupa data Tupoksi berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 425 Tahun 2008, Struktur Organisasi berdasarkan Perda Kabupaten Garut No 24 Tahun 2008, Visi dan Misi dinas terkait, Peran dan Fungsi sesuai Perda No. 9 tahun 2009, data pegawai, datadata anggota satuan Linmas di Kabupaten Garut.

1.5

Garis Besar Isi Penulisan Garisbesarisipenulisanmakalah yang merupakanhasilRisetdanPraktek di

Kesatuan

Bangsa,

Politik

dan

Perlindungan

MasyarakatKabupatenGarutdapatdiuraikansebagaiberikut :

BAB I

BerisitentangkondisimasyarakatKabupatenGarut

yang

membutuhkankeamanandanketertibandandalammewujudkandiperluka naparat yang berwenangkhususnya di yang KesatuanBangsa,

lingkungansekitaryaitusatuananggotaLinmas difasilitasidandikoordinirolehKantor PolitikdanPerlindunganMasyarakat. BAB II

Berisi tentang permasalahan yang terjadi di Kabupaten Garut khususnya peran aparat kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat sebagai fasilitator dan koordinator kinerja anggota satuan Linmas dalam mengayomi masyarakat dan apa saja hambatan yang terjadi pada kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat dalam meningkatkan kinerja anggota satuan Linmas.

BAB III

Berisi

tentang

pemecahan

permasalahan

yang

terjadi

di

kantorKesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat maupun pada anggota satuan Linmas di Kabupaten Garut dengan cara memfasilitasi kebutuhan dengan baik maupun mengkoordinir dengan baik terhadap anggota satuan Linmas saat terjadi bencana alam, Pemilu dan keamanan di lingkungan sekitar dalam upaya pencegahan terorisme. BAB IV Berisi tentang kesimpulan dari seluruh isi makalah dan pemberian saran atau masukan kepada kantor yang bersangkutan dalam

meningkatkan kinerja anggota Linmas di 42 kecamatan di Kabupaten Garut.

Anda mungkin juga menyukai