Anda di halaman 1dari 5

Third Meeting (Gies note) October 4, 2011 Prof.

Zul

Filsafat Barat Modern


Aliran utama FIlsafat Barat modern 1. Rasionalisme 2. Materialisme 3. Empirisme 4. Positivisime

BUku Pokok Pemikiran Kontemporer, baca! Isinya kurang lebih: Semua paham sekuler pada intinya bereaksi negative terhadap dominasi teosentris pada abad petngangan yang meletakan Tuhan sebagai tolok uruk segala urusan duniawi (donny Gahral Adian).

Freud musuh saya sesungguhnya bukan Nazi, melainkan agama. Nietzsche Semoga Tugan beristirahat dalam kedamaian abadi. Karl Makr (materialism) banyak sekali pengikutnya.

1. Paham Rasinalisme, bertumpu pada ratio manusia. Segala sesuatu dianalissi sepenuhnya dengan menggunakan kemampuan akal. Mereka mengagungagungkan kemampuan ratio manusia. Apa yang tidak terjamah oleh rasio misalnya ilham, intuisi.dianggap tidak ada dan bukan bagian dari ilmu pengetahuan. Semua info masuk melalui indera pendengaran dan penglihatan dan diolah otak manusia (ratio). 2. Paham Materialisme. Melihat segala sesuatu dari segi materi semata. Materialisme mengatakan bahwa realitas seluruhnya terdiri dari materi. Itu berarti bawa tiap benda atau kejadia dapat dijabarkan kepada materi atau salah satu proses materi. (K. Bertens). Paham ini sudah tua sekali. Oleh democritos 460 s/d 330 SM, kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Descrates pada abad 15. Bagi Democritos,, unsur dasar dari alam, termasuk manusia adalah atom. Misalnya, secara fisiologis otak manusia terdiri dari 10 sampai 15 billiun atom (Neuron atau sel

saraf). Karena itu prilaku manusia bias dipelajari dengan mempelajari cara kerja otak manusia. Benda dan gejala alam sebagai gejala kimia-fisika belaka. Bukan karena kekuatan gaib (supranatural) yang ada atau masuk di dalamnya. Mereka berpendapat, semua benda atau gejala dapat diteliti di lab untuk mencari kandungan yang ada dalam objek tersebut. Jadi ilmu tidak mencari kekuatan gaib yang ada di dalamnya atau mencari kekuatan di luar hukum fisika dan kimia biasa. Marxisme adalah cabang materialisme. Dia berpendapat, di luar alam materi ini seperti Tuhan atau agama adalah persepsi manusia saja. Semua diciptakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia dan ketidakmampuannya. 3. Empirisme (Inggris). Berpendapat bahwa sumber utama pengetahuan berasal dari pengalaman. Dengan pengalaman dimaksudkan pengalaman lahiriah yang menyangkut dunia dan pengalaman batiniah yang menyangkut pribadi manbusia sehingga pengenalan inderawi merupakan bentuk pengenalan ilmu yang paling jelas dan paling sempurna (K. Bertens). Berbeda dengan Rasinalisme, Rasionalisme berpendapat bahwa pengenalan yang sejati adalah yang berasal dari ratio sehingga pengelana inderawi adalah pengenalan yang kabur saja. 4. Positivisme. Yaitu pengembangan lebih lanjut dari Empirisme ke tingkat yang ekstrim. Puncak pengetahuan manusia adalah ilmu-ilmu positif atau sains (fisika dan ilmu alam), yaitu ilmu yang berangkat dari fakta-fakta yang terverifikasi dan terstruktur secara ketat. Menurutnya Pengetahuan kita tidak boleh melebihi fakta-fakta. Karena ilmu pengetahuan empiris diangkat menjadi ilmu pengetrahuan yang paling utama. Aliran positivism menolak sama sekali cabang filsafat metafisika. Menurut mereka, filasafat tidak punya kerja lalin selain cara kerja sains. Silmu pengetahuan dan filsafat hanya menyelidiki fakta-fakta hanya menyelidiki fakta-fakta dan hubungan yang terdapat antara fakta-fakta tersebut. Filsafat bertugas menemukan prinsip umum yang sama untuk semua ilmu dan menggunakan prinsip tersebut sebagai pemandu untuk perilaku manusia dan dasar untuk pengaturan masyarakat. Pada abad ke 19 dan awal abad ke 20 paham positivisme mendominasikan pendapat umum di Eropa, menjadi semacam agama (dogma). Pada abad ke 20..

Filsafat barat sekuler dan ilmu pengetahuan.


Pada dasarnya semua aliran filasafat Barat sekuler berpedapat bahwa manusia menerima rangsangan dari realitas melalui indera (pendengaran dan penglihatan). Rangsangan dari luar itu (external world) selannjutnya dikirim ke dan diolah oleh otak. Dari proses ini lahirlah ilmu pengetahuan. Filsuf barat sekuler membatasi bidang kajian ilmu hanya mengkaji pengalaman manusia yang berkatian dengan dunia nyata. Pengalaman manusia di luar dunia nyata seperti metafisika berada di luar jangkauan ilmu dan filsafat . Beda di antara mereka, hanya penekanan pada rasio, penekanan dan pengalaman pada fakta. Jadi satu-satunya jalan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan adalah mempelajari realitas melalui penginderaan (pedengaran dan pelingatan) lalu diproses oleh otak. Hasil dari hal tersebut, mereka berhasil mengembangkan teknologi yang luar biasa dan berhasil meningkatkan kesejahteraan materil umat manusia. Pengaruh negatif: Pemanasan global, -bumi bekerja diatas kemampuan normal. Perubahan perilaku manusia, berfikir freedom without submisiveness Mengakibatkan konflik yang tidak berkesudahan di berbagai tempat. Perasaan insecurity, aloneness, uprootedness, doubt. Dikenal dengan 3R (resah, Renggut, Rusak) Herman Suwardi.

He said: Australia sumber uranium terbesar di seluruh dunia. Mungkin juga Irian. USA dengan freeportnya mengankut seluruh tanah ke luar negeri. Jangan harap suatu bangsa datang karena kasihan, tapi karena kepentingan! Ajaran Nietsche: Kebencian pada gereja.

FILSAFAT TIMUR Beda dengan filsafat barat. FIlsafat timur tidak dapat dipisahkan dari agama mereka. Hindu, BUdha, Confucius, Tao dan Islam. Umumnya dibagun oleh pemikir yang berlatar belakan agama yang kuat. Berfilsafat justru dilakukan untuk memahami ajaran agama, mengetahui hakikathakikat manusia, hubungan manusia dengan alam semesta Ilmuwan barat sering mempertanyakan apakah filsafat timur itu filsafat atau agama. Dalam filsafat Timur, mengakui peran akal. Namun akal bukan satunya sumber ilmu. Disamping indera dan akal, manusia dapat mendapat ilmu dengan mengembangkan indera batin (kekuatan dalam). Pemimpin masa lalu, pasti cerdas dan teruji, pasti bermoral, pasti dia empati. Siapa yang menguji mereka? Diuji oleh fakta yang rakyat rasakan. Fungsi ini sekarang tidak dijalankan oleh parpol Mental pedagang dibawa ke dalam partai. Kecerdasan intelektual tidak menjamin orang jadi jujur, empati pada orang. Ini harus dites dari proses. Roh orang baik itu harum (pengalaman pribadi Prof saat mengunjungi makan orang tuanya).

Filsafat Timur membagi ilmu menjadi 1. Ilmu Hushuli, yaitu ilmu yang memberi jarak antara subjek (manusia, ilmuwan/ peneliti) dan objek yang diteliti. Ilmuwan dengan nalar induksi atau deduksi mempelajari sesuatu objek. Kalau anda tidak cerdas, Tuhan tidak mungkin memberikan kecerdasan Spiritual (Al Ghazali). 2. Ilmu Hudhuri, yaitu ilmu yang meniadakan jarak antara subjek dan objek ilmu pengetahuan. Menurut metode ini ilmu dapat masuk ke hati (oleh Allah). Ini erat hubungannya dengan ilham dan intuitif. Al Ghazali, ilham adalah nur Allah SWT yang memancar pada jiwa manusia sebagai kasyf (penerang/pembuka) sehingga manusai dapat mengetahi rahasia-rahasia keTuhanan dan mengetahui hukum-hukum yang meliputi segala sesuatu. Al Ghazali, barangsiapa yang mengira bahwa pengungkapan kebenaran tergantung sepenuhnya pada akal, bukti sebab akibat yang dirumuskan secara tepat dengan metode ilmiah, sesungguhnya telah mempersempit keluasan ramhat Allah (Bakar, h61).

Meskipun secara umum dapat dipahami bahwa ilham dapat diperoleh dengan atau tanpa usaha, namun Allah menurunkan ilham tertentu kepad aoran gyang memang pantas untuk menerimanya. Ada golongan manusia secara aktif melakukan usaha, misal tasawuf, dll. Filsafat timur menggunakan dua kekuatan internal word dan external word secara berimbang. Bertentangan dengan filsafat barat karena tidak bisa dibuktikan secara empiris. Al Ghazali mengecam keras Ibnu Sina dan lain yang semata menggunakan otak. Beda filsafat timur denganbarat adalah, anda harus jadi partisipan. Kalau barat, anda baca buku? Dikuasai semua ilmunya.

Anda mungkin juga menyukai