Anda di halaman 1dari 9

Step 1 1.

manajemen diri :suatu pengendalian terhadap perktaan atau perilaku untuk menghindari hal hal yang lebih buruk. Seseorang jujga bisa memanajemen dirinya sesuai dengan skala prioritas. Step 2 1.faktor-faktor apa saja yang memiliki peran penting dalam manajemen diri? 2.Karakteristik manajemen diri yang baik? 3.Bagaimana pelibatan keluarga terhadap manajemen diri yang baik terhadap Anak.G dan contohnya? 4.Sebutkan macam-macam teknik promosi kesehatan! 5.Hambatan dan pendorong dalam promkes? 6.Media/metode yang cocok untuk promkes bagi anak G? 7.Sejauh mana keterlibatan tenaga kesehatan dalam perubahan perilaku yang baik? 8.Sebutkan macam-macam perilaku untuk melakukan perubahan perilaku yang baik! 9.Bagaimana membangun manajemen diri yang baik? Step 3 1.faktor yang berperan dalam manajemen diri : y Kesadaran diri sendiri y Tingkat intelektual y Faktor keyakinan dan nilai y Lingkungan (keluarga dan teman) y Apakah dia punya prinsip,nilai dan keyakinan yang teguh y Konsistensi individu 2.karakteristik manajemen diri yang baik : y Selalu memplanningakn terhadap apa yang akan dia lakukan y Menyelesaikan segla sesuatu tepat waktu y Bersikap disiplin y Punya tolok ukur y Dapat mengoptimalkan waktu y Melakukan segala sesuatu dengan senang hati y Belajar dari pengalaman 3.keterlibatan keluarga dalam manajemen diri: y Umumnya keterlibatan keluarga sampai dengan usia 20 tahun. Dalam hal ini peran orang tua sangat penting . orang tua menanamkan nilai dan keyakinan sejak kecil dengan baik .Contoh: sebelum tidur harus gosok gigi terlebih dahulu. y Dalam hal ini reward dan punishment juga berlaku. y Selain itu dalam keluarga harus ada sosok yang ditakuti. y Anak diberi kebebasan tetapi tetap dikontrol y Orang tua mengaarkan anak untuk disiplin . y Sedangkan pada kasus :orang tua melakukan pendekatan secara pelan-pelan atau secara emosional.,melakukan kontol terhadap pergaulan si anak. 4.teknik promosi kesehatan: y Promkes diselipkan dalam iklan y Peraturan pemerintah y Pendirian LSM 5.Hambatan dalam promkes : y Pemberi promkes yang tingkat pengetahuannya masih kurang y Kurangnya sosialisasi/publikasi ketika akan diadakan promkes y Bahasanya terlalu tinggi 1

y Media tidak sesuai y Tingkat pendidikan klien yang masih rendah y Nilai dan keyakinan yang dianut oleh klien. Hal yang mendorong: y Pemegang kebijakan di suatu daerah(dalam hal ini harus mampu melakukan pendekatan.) 6.media promkes: audiovisual Pendekatan promkes: y Pendekatan educational: tujuannya untuk memberikan pengetahuan y Pendekatan medical: tujuannya untuk mencegah angka kesakitan dan kematian. y Pendekatan perubahan perilaku kesehatan. 7.Keterlibatan tenkes : Cuma sejauh penyuluhan,tidak bisa memaksa. Selain itu tenkes juga bisa memfasilitasi kebutuhan dari masyarakat. Dalam hal ini khususnya perawat harus mampu menempatkan perannya masing-masing. Perawat sebagai klinisi mencegah atau melarang pasiennya untuk merokok. Perawat sebagi pendidik Cuma sejauh mengajarkan bahwa merokok tu bisa menimbulkan banyak penyakit. 8.Macam macam terpi perilaku: y Terapi kognitif y Terpi perilaku emosinal (ex:hipnosis) 9.Manajemen diri yang baik: y Segala sesuatu terencanakan y Apabila kita tidak menjalankan rencana yang kita buat sendiri maka kita akan menghukum diri kita sendiri y Memotivasi diri kita.

Step 4

cara

perubahan perilaku Faktor (+)&(-) Keterlibatan tokoh panutan& Pembuat kebijakan penkes

manajemen diri

karakteristik

faktor (+) &(-)

Step 5 LO:8,4,7,1,6 Step 6 Pencarian literatur Step 7 Macam-macam terapi perilaku: Terapi Perilaku 2

Karena fokusnya pada perubahan perilaku bukan perubahan kepribadian atau menggali masa lalu secara mendalam terapi perilaku relatif singkat, berlangsung umumnya dari beberapa minggu sampai beberapa bulan. Terapi perilaku pertama kali memperoleh perhatian yang besar sebagai cara untuk membantu orang mengatasi ketakutan dan fobia, problem yang sudah terbuka resistem terhadap terapi berorientasi insight. Terapi Perilaku, cirinya: 1. Modeling: teknik terapi perilaku untuk membantu individu memperoleh perilaku baru dimana terapis atau individu lain mendemonstrasikan perilaku target yang kemudian ditiru oleh klien. 2. Teknik aversive conditioning. Cirinya digunakan pada penanganan penyalahgunaan zat . 3. Teknik Pelalihan ketrampilampilan sosial, cirinya digunakan pada penanganan kecemasan sosial dan defisit ketrampilan yang dihubungkan dengan skizafrenra 4. Tekinik self control, cirinya hanya digunakan dalam membantu orang-orang mengurangi berat badan dan berhenti merokok. Kesimpulannya yakni ciri-ciri terapi perilaku antara lain: Menerapkan prisnsip-prinsip belajar untuk membantu mereka melakukan perubahan perilaku adaptif Terapi kognitif behavioral mengintegrasikan pendekatan behavioral dan kognitif dalam penanganan. Terapi Perilaku Keunggulannya/kelebihan dari teknik desensitisasi sistematis: Mengatasi fobia dengan cara memperlihatkan stimulus fobia yang secara bertahap makin menakutkan sementara individu dilatih untuk tetap merasa sangat santai. Kelemahannya: Penanganannya relatif bertahap Prosesnya diulang sampai gamabr dapat ditoleransi tanpa kecemasan Keunggulan/kelebihannya teknik modeling: Lebih sering diguanakan untuk membantu orang mengatasi perilaku fobia Cara yang digunakan yakni mendemonstrasikan perilaku target yang ekmudian ditiru klien Relatif singkat Kelemahannya: Tidak mudah memunculkan kemungkinan /keberanian pada diri klien meskipun didemonstrasikan perilaku target agar ditiru oleh klien. Terapi yang cocok untuk kasus adalah:teknik aversive conditioning Manajemen diri Ada beberapa definisi dari self management, diantaranya Self-management adalah proses dimana kilien mengarahkan sendiri perubahan tingkah lakunya dengan srategi terepeutik atau beberapa kombinasi strategi (Cormier&Cormier, 1985:519). Self-management sebagai kontrol dari respon tertentu melalui stimulus yang dihasilkan dari respon lain pada individu yang sama yaitu melalui stimulus yang dibangkitkan oleh diri sendiri (Sydney W. Bijou, 1984). Mahoney&Thoresen mengatakan self-management berkenaan dengan kesadaran dan keterampilan untuk mengatur keadaan sekitarnya yang mempengaruhi tingkah laku individu (dalam Lutfi Fauzan, 1992:35). Tujuan dari self management adalah pengembangan perilaku yang lebih adatif dari konseli. Konsep dasar dari self management adalah : 1. Proses pengubahan tingkah laku dengan satu atau lebih strategi melalui pengelolaan tingkah laku internal dan eksternal individu. 2. Penerimaan individu terhadap program perubahan perilaku menjadi syarat yang mendasar untuk menumbuhkan motivasi individu 3. Partisipasi individu untuk menjadi agen perubahan menjadi hal yang sangat penting 4. Generalisasi dan tetap mempertahankan hasil akhir dengan jalan mendorong individu untuk menerima tanggung jawab menjalankan strategi dalam kehidupan sehari-hari

5. Perubahan bisa dihadirkan dengan mengajarkan kepada individu menggunakan ketrampilan menangani masalah. KARAKTERISTIK Menurut Cormier dan Cormier (1985) karakteristik dari self management, yaitu : 1. Kombinasi dari strategi mengelola diri sendiri biasanya lebih berguna dari pada sebuah strategi tunggal 2. Penggunaan strategi yang konsisten adalah esensial 3. Penggunaan penguatan diri sendiri merupakan komponen yang penting 4. Tunjangan yang diberikan oleh lingkungan harus dipertahankan 5. Perlu ditetapkan target yang realistis dan kemudian dievaluasi 6. Dukungan lingkungan mutlak perlu untuk memelihara perubahan -perubahan yang merupakan hasil dari suatu program self management (Rosyidan, 1988) Strategi manajemen diri: Menghargai waktu Disiplin waktu Buat seat goal Motivasi diri sendiri Memenage kegagalan menjadi keberhasilan Evaluasi diri Percaya diri Selain itu ada juga checklist yang dapat kita buat untuk manajemen diri: Spesifikasi apa yang akan diraih Spesifikasi apa yang akan dilakukan Spesifikasi record apa yang telah dilakukan Buat komitmen Buat hukuman jika kita melakukan kesalahan Think small berpikir lebih spesifik Spesifikasi tujuan kita Buat alarm diri Lebih fokus pada pekerjaan Bertanya pada teman untuk evaluasi diri Ambil waktu apabila jenuh Recycle Prinsip manajemen diri 1. Self regulation, individu cenderung menjadi waspada ketika perilaku mereka mendatangkan konsekuensi yang tidak diharapkan. 2. Self kontrol, individu tetap memiliki komitmen dan menjalankan program perubahan perilaku meskipun disalah satu sisi individu mengalami konsekuensi yang tidak mengenakan bagi dirinya 3. Self attibution, individu percaya bahwa dirinya bertanggungjawab atas terjadinya sesuatu dan yakin kesuksesan yang diraih karena kemampuan personalnya. Metode promkes Promosi kesehatan adalah upaya mempengaruhi masyarakat agar menghentikan perilaku beresiko tinggi dan menggantikannya dengan perilaku yang aman atau pelaing tidak beresikorendah. Program Promosi Kesehatan tidak di rancang di belakang meja . Supaya efektif, program harus dirancang berdasarkan realitas kehidupan sehari-hari masyarakat sasaran setempat. Berdasarkan Teknik Komunikasi a. Metode penyuluhan langsung. 4

Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan sasaran. Termasuk di sini antara lain : kunjungan rumah, pertemuan diskusi (FGD), pertemuan di balai desa, pertemuan di Posyandu, dll. b. Metode yang tidak langsung. Dalam hal ini para penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya dengan perantara (media). Umpamanya publikasi dalam bentuk media cetak, melalui pertunjukan film, dsb Berdasarkan Jumlah Sasaran Yang Dicapai a. Pendekatan PERORANGAN Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan, antara lain : kunjungan rumah, hubungan telepon, dan lain -lain b. Pendekatan KELOMPOK Dalam pendekatan ini petugas promosi berhubungan dengan sekolompok sasaran. Beberapa metode penyuluhan yang masuk dalam ketegori ini antara lain : Pertemuan, Demostrasi, Diskusi kelompok, Pertemuan FGD, dan lain-lain c. Pendekatan MASAL Petugas Promosi Kesehatan menyampaikan pesannya secara sekaligus kepada sasaran yang jumlahnya banyak. Beberapa metode yang masuk dalam golongan ini adalah : Pertemuan umum, pertunjukan kesenian, Penyebaran tulisan/poster/media cetak lainnya, Pemutaran film, dll

Berdasarkan Indera Penerima a. Metode MELIHAT/MEMPERHATIKAN. Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui indera penglihatan, seperti : Penempelan Poster, Pemasangan Gambar/Photo, Pemasangan Koran dinding, Pemutaran Film b. Metode PENDENGARAN. Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera pendengar, umpamanya : Penyuluhan lewat radio, Pidato, Ceramah, dll c. Metode KOMBINASI . Dalam hal ini termasuk : Demonstrasi cara (dilihat, didengar, dicium, diraba dan dicoba) kelebihan dan kekurangan masing-masing metode: Kunjungan Rumah Kunjungan rumah adalah suatu hubungan langsung antara penyuluh dengan masyarakat sasaran dan keluarganya di rumah ataupun ditempat biasa mereka berkumpul. Biasanya kegiatan ini disebut anjang sono, anjang karya, dsb. Kelebihan metode ini adalah : - Mendapat keterangan langsung perihal masalah-masalah kesehatan - Membina persahabatan - Tumbuhnya kepercayaan pada penyuluh bila anjuran -anjurannya diterima - Menemukan tokoh-tokoh masyarakat yang lebih baik - Rintangan-rintangan antara penyuluh dengan keluarga sasaran menjadi kurang - Mencapai juga petani yang terpencil, yang terlewat oleh metode lainnya - Tingkat pengadopsian terhadap perilaku kesehatan yang baru lebih tinggi Keterbatasannya adalah : - Jumlah kunjungan yang mungkin dilakukan adalah terbatas - Kunjungan-kunjungan yang cocok bagi keluarga sasaran dan penyuluh adalah terbatas sekali - Kunjungan yang terlalu sering pada satu keluarga sasaran akan menimbulkan prasangka pada keluarga lainnya Pertemuan Umum Pertemuan umum adalah suatu pertemuan dengan peserta campuran dimana di sampaikan beberapa informasi tertentu tentang kesehatan untuk dilaksanakan oleh masyarakat sasaran. 5

Kelebihan metode ini adalah : - Banyak orang yang dicapai - Menjadi tahap persiapan untuk metode lainnya - Perkenalan pribadi dapat ditingkatkan - Segala macam topik/judul dapat diajukan - Adopsi suatu anjuran secara murah/sedikit biaya Kekurangan / keterbatasannya : - Tempat dan sarana pertemuan tidak selalu cukup - Waktu untuk diskusi biasanya terbatas sekali - Pembahasan topik sedikit lebih sulit karena peserta yang hadir adalah campuran - Kejadian-kejadian di luar kekuasaan seperti cuaca buruk, dsb dapat mengurangi jumlah kehadiran Pertemuan Diskusi ( Kelompok Diskusi Terfokus ) Pertemuan diskusi adalah untuk kelompok yang lebih kecil atau lebih sedikit pesertanya yaitu berkisar 12-15 orang saja. Harus ada partisipasi yang baik dari peserta yang hadir Demonstrasi cara atau percontohan Demontrasi adalah memperlihatkan secara singkat kepada suatu kelompok bagaimana melakukan suatu perilaku kesehatan baru. Metode ini lebih menekankan pada bagaimana cara melakukannya suatu perilaku kesehatan. Kegiatan ini bukan lah suatu percobaan atau pengujian, tetapi sebua h usaha pendidikan. Tujuannya adalah untuk meyakinkan orang -orang bahwa sesuatu perilaku kesehatan tertentu yang dianjurkan itu adalah 8 berguna dan praktis sekali bagi masyarakat. Demonstrasi ini mengajarkan suatu ketrampilan yang baru. Kelebihan / keuntungan metode ini : - Cara mengajar ketramilan yang efekif - Merangsasang kegiatan - Menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri Kekurangan / keterbatasannya : - Memerlukan banyak persiapan, peralatan dan ketrampilan - Merugikan bila demonstrasi dilaksanakan dengan kualitas yang buruk MEDIA PROMOSI KESEHATAN Pengertian Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan informasi Jenis / Macam Media Alat-alat peraga dapat dibagi dalam 4 kelompok besar : -Benda asli, yaitu benda yang sesungguhnya baik hidup maupun mati. Merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah serta cepat dikenal, mempunyai bentuk serta ukuran yang tepat. Tetapi alat peraga ini kelemahannya tidak selalu mudah dibawa ke mana -mana sebagai alat bantu mengajar. Termasuk dalam macam alat peraga ini antara lain : Benda sesungguhnya, misalnya tinja di kebun, lalat di atas tinja, dsb Spesimen, yaitu benda sesungguhnya yang telah diawetkan seperti cacing dalam botol pengawet, dll Sample yaitu contoh benda sesungguhnya untuk diperdagangkan seperti oralit, dll - Benda tiruan, yang ukurannya lain dari benda sesungguhnya. Benda tiruan bisa digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan. Hal ini dikarena menggunakan benda asli tidak memungkinkan, misal ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu berat, dll. Benda tiruan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan seperti tanah, kayu, semen, plastik dan lain-lain. - Gambar/Media grafis, seperti poster, leaflet, gambar karikatur, lukisan, dll. 6

Poster Adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan sedikit kata-kata. Kata-kata dalam poster harus jelas artinya, tepat pesannya dan dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter. Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat dan banyak dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan pengumuman, dan lain-lain. Gambar dalam poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun, gambar atau photo. Poster terutama dibuat untuk mempengaruhi orang banyak, memberikan pesan singkat. Karena itu cara pembuatannya harus menarik, sederhana dan hanya berisikan sa ide atau satu kenyataan tu saja. Poster yang baik adalah poster yang mempunyai daya tinggal lama dalam ingatan orang yang melihatnya serta dapat mendorong untuk bertindak. Leaflet Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. Ada beberapa yang disajikan secara berlipat. Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentan suatu masalah, misalnya deskripsi pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi tentang diare dan pencegahannya, dan lain-lain. Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada saat pertemuan-pertemuan dilakukan seperti pertemuan FGD, pertemuan Posyandu, kunjungan rumah, dan lain -lain. Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana seperti di photo copy. - Gambar alat optik. seperti photo, slide, film, dll Photo Sebagai bahan untuk alat peraga, photo digunakan dalam bentuk : a. Album, yaitu merupakan foto-foto yang isinya berurutan, menggambarkan suatu cerita, kegiatan dan lain-lain. Dikumpulkan dalam sebuah album. Album ini bisa dibawa dan ditunjukan kepada masyarakat sesuai dengan topik yang sedang di diskusikan. Misalnya album photo yang berisi kegiatan-kegiatan suatu desa untuk merubah kebiasaan BABnya men di jamban dengan CLTS jadi sampai mendapat pengakuan resmi dari Bupati. b. Dokumentasi lepasan. Yaitu photo-photo yang berdiri sendiri dan tidak disimpan dalam bentuk album. Menggambarkan satu pokok persoalan atau titik perhatian. Photo ini digunakan bia sanya untuk bahan brosur, leaflet, dll Slide Slide pada umumnya digunakan dengan sasaran kelompok atau grup. Slide ini sangat effektif untuk membahas suatu topic tertentu, dan peserta dapat mencermati setiap materi dengan cara seksama, karena slide sifatnya dapat diulang-ulang Film Film lebih kearah sasaran secara masal, sifatnya menghibur namun bernuansa edukatif. Pendekatan promkes 1. Pendekatan medical yaitu pendekatan dengan pencegahan terhadap penyakit. Keberhasilannya dapat dilihat pada program imunisasi dan vaksinasi. Tujuan akhir ini untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dini. 2. Pendekatan perubahan prilaku yaitu dengan mendorong seseorang utnuk menjalankan prilakuprilaku kesehatan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari 3. Pendekatan educational yaitu dengan memfasilitasi individu untuk proses pembelajaran dan memberikan fasilitas penunjang 4. Pendekatan yang berpusat pada klien dengan tenaga kesehatan sebagai fasilitator dan mendorong klien untuk membuat keputusan 5. Pendekatan perubahan sosial untuk memastikan bahwa sehat itu mudah dijangkau salah satunya dengan memperluas jaringan kerjasama dengan pembuat kebijakan.

Anda mungkin juga menyukai