Anda di halaman 1dari 51

Antusiasme

 Kunci Keberhasilan Atas Segala Upaya Untuk Mendapatkan Rezeki dan Barokah

Negara Miskin, Rakyatnya Miskin Atau Sebaliknya


 Sedihnya budaya yang diajarkan oleh orang tua kepada anak-anak mereka adalah manja.  Dari kecil para orang tua hidup sederhana, ataupun mewah, berusaha untuk memberikan kemudahan terhadap anakanak mereka.

 Ortu berusaha keras bahkan kadangkala tidak sadar melakukan yang haram asal memanjakan anak-anak mereka.  Pencegahan dan perlindungan kepada anak-anak mereka sangat berlebihan.  Dan yang paling parah adalah, kata-kata mereka berikut ini:

 Anak-anak harus masuk sekolah dan belajar dengan baik agar mudah MENCARI pekerjaan.  Memang tidak ada salah para anak mendapatkan pendidikan.  Yang menjadi soal, setelah ortu mengingatkan para anak mereka tentang kepentingan pendidikan, semuanya sudah diserahkan kepada guru di sekolah.

 Memang di sekolah guru mendidik para anak dengan baik dan tentu seperti ortu, CELAKAnya mereka juga selalu mengingatkan para anak tersebut untuk belajar dengan baik agar mudah MENCARI pekerjaan di masa dewasa.  Akhirnya memang secara mayoritas, semua yang berpendidikan tinggi maunya MENCARI pekerjaan. Yaitu, pekerjaan untuk digaji.

Dampak Budaya Mendidik Anak Belajar Baik Untuk Mudah MENCARI Pekerjaan
 Tidak terpungkiri budaya ini menyebabkan kemiskinan.  Yang berwirausaha langka, sehingga, pekerjaan untuk bekerja langka juga.  Maka, banyak yang tidak bekerja karena tidak ada pekerjaan.

 Dampaknya kemiskinan.  Karena yang berwirausaha langka, maka pendapatan pemerintahan kecil.  Sehingga, pemerintah pun tidak bisa memberikan yang terbaik terhadap rakyatnya secara ekonomi maupun sosial.  Karena selain bangkrut, pemasukan di pemerintah yang sudah kecil tidak terkelola dengan baik pula.

 Dari masa kecil hingga dewasa, anak-anak langka diajarkan untuk mandiri dan berwirausaha.  Kalau memang ada yang mengajarkan para anak untuk segera mandiri dan berwirausaha, hal itu terjadi karena ortu tidak mampu memberikan yang terbaik.  Sehingga anak-anak mencari uang dengan cara apapun untuk hidup dan masuk sekolah terabaikan.  Atau kaum-kaum tertentu yang mana dari masa kecil hingga dewasa melihat ortu mereka berwirausaha.

 Apakah masih ingat pertanyaan-pertanyaan berikut ini yang sangat menyolok di benak setiap anak karena selain ortu yang selalu bertanya ini (bahkan kadangkala ortu yang memilih anakanak mau jadi apa) yang juga di-ikuti para guru di sekolah:  Kamu mau jadi apa nantinya?  Masih ingat jawaban-jawaban berikut ini dari para anak tersebut, bahkan masih berlaku hingga kini?

 Saya mau jadi dokter. . !  Saya mau jadi insinyur. . !  Saya mau jadi pengacara. . !  Saya mau jadi secretary. . !  Saya mau jadi blah, blah, blah dan blah. . !

 Eh ternyata cita-cita pun ini tidak terwujud.  Sebab meskipun lulus dari jurusan tersebut, ternyata tidak ada pekerjaan yang bersedia.  Yang BERSEDIA selalu adalah. . . Peluang untuk berwirausaha. . !  Akibatnya adalah kemiskinan rakyat, dan kemiskinan untuk pemerintahan pula.

 Celakanya, bahkan di masa kini para anak hampir tidak pernah diajari atau dikasih kasadaran keunggulan berwirausaha mulai dari masa muda,  Maka para anak tersebut tidak berani terjun untuk berwirausaha.  Bahkan ortu tidak berkenan kalau para anak tersebut berikhtiar untuk berwirausaha kecil.

 Karena kesan ortu adalah berwirausaha itu adalah untuk orang yang tidak berpendidikan.  Dianggap pula bahwa berwirausaha kecil itu tidak ada pamor dan memalukan terhadap keluarga.  Bahwa berwirausaha penuh dengan resiko dan tidak ada ketentuan penghasilan.

Bertindaklah Sebelum Terlambat


 Ortu memberi inspirasi kepada anak-anak keunggulan berwirausaha agar belajar dan mempersiapkan diri di masa dewasa.  Dan motivasi ini dari ortu bahkan dari para guru harus terus menerus sehingga menjadi POLA PIKIR hingga di masa dewasa.

 Kaum yang peduli dan punya rasa tanggung jawab harus punya ikhtiar untuk mendorong para sesama untuk memberi kesadaran kepada generasi sekarang keunggulannya MENJEMPUT nafkah atau BAROKAH dengan BERWIRAUSAHA.  Karena semakin banyak yang berwirausaha, semakin ada peluang pekerjaan kepada para kaum yang belum siap untuk menjadi pengusaha.

 Tentu untuk berwirausaha, yang sangat diperlukan atau modal yang paling dibutuhkan adalah:  Ilmu menjual  Ilmu menjaring atau networking  Ilmu percaya diri dan ANTUSIASME.

Dan Tentunya
 Usaha yang layak tekuni adalah dapat mendidik, mengajar, dan melatih Anda semua ilmu yang bersangkutan untuk MENJAMIN KESUKSESAN bagi Anda.  Bidang usaha pula yang dapat memberikan pengarahan, bimbingan dan binaan (coaching and mentoring) sehingga Anda memiliki akan KETRAMPILAN dan KEMAMPUAN penuh.

Harus Memiliki Sikap Dalil


 Menyadari bahwa hidup yang susah atau paspasan adalah selain pengaruh yang buruk terhadap anak-anak, tidak bisa memberikan halhal yang layak untuk keluarga tercinta.  Menyadari bahwa barokah adalah amanat dari YME, tetapi peraturannya adalah Anda harus menjemputnya.

 Sehingga, kesadaran tersebut menjadi COMPELLING REASONS Anda untuk berusaha menjemput rezeki Anda.  Kesadaran dengan kekuatan hukum alam.  Yaitu, TABUR dan TUAI.  Kesadaran bahwa yang paling cepat untuk menjemput rezeki atau barokah adalah MEMBANTU SESAMA, bukan MERUGIKANNYA. . !

Jika Sesama Berdalih. . !


 Soalnya saya kurang pendidikan. . .!  Jawaban: Apakah Nabi Muhammad berpendidikan. . !  Soalnya saya tidak punya modal. . !  Jawaban: Apakah Nabi Muhammad punya modal. !

 Soalnya saya berasal dari keluarga yang miskin. !  Jawaban: Apakah Nabi Muhammad berasal dari keluarga yang kaya. . !  Soalnya saya tidak banyak kenalan. . !  Jawaban: Apakah para teman, sahabat, saudara, kerabat, tetangga, rekan semenjak kamu mulai bergaul bukan KENALAN. . !

Setiap Insan Punya Gen Sukses


 Anda dilahirkan karena mengalahkan 100 juta lebih sel-sel yang lain.  Anda paling jagoan menjual ide-ide Anda dan selalu laku dari bayi hingga anak-anak dan masuk ke sekolah dasar.  Yang hanya jadi masalah bakat Anda menjual diselimuti sementara oleh pelajaran yang Anda terima di rumah dan sekolah.

 Pelajaran ini adalah menjadi pembeli.  Ortu memberikan uang jajan untuk MEMBELI kebutuhan Anda sewaktu di sekolah.  Para guru Anda memerintahkan Anda BELI berbagai hal untuk proyek-proyek di sekolah.  Sehingga, sementara bakat MENJUAL diganti dengan MEMBELI. Astaga. . !

Budaya Membeli
 Berapa keluarga sekarang yang hancur, defisit, bahkan bangkrut karena BUDAYA MEMBELI.  Semua selalu BERPIKIR apa yang HARUS DIBELI bahkan HASIL BELANYA melebihi daripada penghasilan.

 Yang BERPIKIR atau MEMILIKI pola pikir MENJUAL langka.  Sehingga, hampir semua yang digaji bahkan yang belum ada pekerjaan BELANJA TERUS. . . Astaga. . !  Akhirnya defisit terus sebelum gaji diterima akhir bulan.

 MEMBELI rumah tapi hutang.  MEMBELI kendaraan bermotor tapi hutang.  MEMBELI alat-alat di rumah, tapi hutang.  MEMBELI kebutuhan sehari-hari di rumah, tapi hutang dan hutang terus. . !  ASTAGA. . !

 Maka penampilan gengsi, tapi MISKIN KANTONGNYA.  Simpanan untuk darurat hampir NOL.  Kalau dinilai NETWORTH setiap PEKERJA GAJIAN, HUTANG lebih besar daripada HARTA.  ASTAGA. . !

Peluang Berwirausaha vs MENCARI Pekerjaan


 Yang berpendidikan saja sudah mengalami kesulitan MENCARI PEKERJAAN.  Kalau memang berhasil setelah lama MENCARI, gaji tidak memadai.  Apalagi kepada orang yang pendidikan rendah atau tidak berpendidikan.

 Kesimpulannya adalah PEKERJAAN DIGAJI masa kini adalah LANGKA.  Sementara PELUANG MENJUAL atau BERWIRAUSAHA itu BANYAK, SELALU ADA dan ada pilihan.  Peluang usaha atau menjual adalah level playing field diantara yang berpendidikan dan yang kurang.

Sudah Terbukti
 Kepada yang melangkah untuk MENJUAL atau berwirausaha dan sungguh fokus dan mengerjakannya adalah pensiun di masa muda.  Menikmati hidup dan BAROKAH dari YME bersama keluarga TERCINTA.

 Pengaruh dan contoh yang diberikan kepada anak-anak mereka sangat MULIA, yaitu untuk MENJADI BOSnya sendiri atau boss dari pekerjanya dengan MENJUAL atau BERWIRAUSAHA.  Sehingga hal ini sudah menjadi KETURUNAN MEREKA.  Barokahnya diterima dan dijemput terus karena memberikan LAPANGAN PEKERJAAN atau membantu orang lain untuk dapat pekerjaan.

Mencari vs Menjemput
 PEKERJAAN DIGAJI itu langka dan CELAKAnya itulah yang DICARI terus.  Maka banyak yang MISKIN karena MENCARI yang langka.  ASTAGA. . !  Barokah berkedok MENJUAL atau USAHA adalah banyak dan selalu ada.  Sehingga, pelakunya MENJEMPUT dan MENJEMPUT TERUS barokahNYA.

Memulihkan Bakat Menjual


 Menyadari bahwa pekerjaan atau usaha menjual adalah yang HANYA memberikan PENGHASILAN yang TIDAK TERBATAS.  Menyadari bahwa MENJUAL adalah profesi yang MULIA karena produk yang dijual MEMBERIKAN MANFAAT bagi si pelanggan.  MENYADARI BAHWA MENCARI PEKERJAAN untuk DIGAJI dan MENJEMPUT REZEKI dengan MENJUAL atau BERWIRAUSAHA adalah SAMA BERAT TANTANGANNYA. . !

 Menyadari bahwa Anda adalah punya KEAHLIAN MENJUAL setelah Anda lahir.  MAKA kalau si PENJUAL tergiur menawarkan kepada PELANGGAN dengan sadar maupun tidak, ingin MENDAPATKAN keuntungan jika pelanggan tersebut membeli, TENTU pelanggan tersebut tidak BERSEDIA MEMBELI ATAU AKAN MENOLAK, karena tidak MAU JADI KORBAN ANDA.  ASTAGA. . !  Semakin si penjual menggunakan tujuan MULIA, semakin dia akan sukses mendapatkan pelanggan setiap hari.

Betul-Betul Keahlian Produk


 Untuk menjadi ahli dengan produk, sangat penting bagi si Penjual untuk belajar tentang PRODUK YANG DIJUAL. BACALAH buku, brosur, dan menjadi pemakai untuk mengetahui dan merasakan manfaat produk yang dijual.. !

 Lalu setiap Penjual belajar dengan sungguhsungguh mengenai kekuatan sistem menjual yang efektif, yaitu, Direct Marketing System.  Buku Terapi Magnet bersedia di toko buku sebagai panduan untuk setiap Penjual belajar setiap saat hingga dihayati dan didalami kekuatannya untuk meyakinkan calon pelanggan.  Setiap calon pelanggan selalu suka produkproduk kesehatan untuk dirinya dan keluarga.

 Dan DMS yang paling efektif karena si Penjual terlihat profesional karena ahli dalam menjelaskan produk.  Dan ini hanya bisa dengan cara DMS.  Berikutnya, sangat penting untuk menjadi dasar kesuksesan untuk menjual adalah FOKUS.

 Semakin FOKUS, semakin banyak hasil penjualannya.  Fokus itu adalah: Fokus menambah keahlihan produk Amega, Fokus dengan menjual produk Amega SETIAP HARI, dan Fokus dengan menambah keahlian dengan UV-Amega DMS.  Fokus pula MEMILIKI ANTUSIASME menjual DENGAN CARA MEMBERIKAN KEUNTUNGAN BAGI SI PELANGGAN tentang manfaat Amega UNTUK keluarganya dan melayani para calon pelanggan karena kemuliaan tawaran produk gelang magnetik.

Leverage. . ., apa itu?


 Pada intinya, menggunakan berbagai hal untuk menjadi sukses dengan pekerjaan atau usaha yang ditekuni.  Orang-orang adalah leverage Anda untuk mereka menjadi bagian tim Anda (merekrut team untuk jenjang karir dan naik pangkat)

 Pelanggan Anda di Amega adalah leverage pula Anda. Pelanggan yang mengerti dan menyadari MANFAAT produk GELANG MAGNETIK yang paling mudah diajak untuk mereka menjadi bagian tim Anda (untuk mengembangkan jenjang karir pula).  Produk GELANG MAGNETIK adalah leverage Anda mendapatkan pekerjaan atau usaha untuk memajukan diri dan masa depan keluarga Anda.

Dampaknya FOKUS

 Memberi contoh

Berwirausaha Tanpa Barokah


 Tanpa sadar Anda berwirausaha hampir setiap saat.  Setiap Anda belanja hal-hal kesukaan Anda atau yang bergengsi, sadar atau tidak, sengaja atau tidak, Anda selalu MEMPROMOSIKAN produk-produk tersebut kepada para sesama.

 Contoh, jam tangan baru, dasi baru, sepatu baru, rumah baru, HP baru, baju baru dll, tanpa sadar atau sadar, sengaja atau tidak Anda promosi dengan menggunakannya bahkan menceritakan yang merupakan promosi tentang produk-produk tersebut.  Sesama yang mendengar promosi tersebut terayu beli juga tanpa Anda ketahui, bahkan mendorong mereka untuk beli di toko yang Anda belanja.

 Contoh lagi adalah layanan, salon rambut, layanan potong ramput, layanan salon wajah atau film yang Anda baru tonton dan sangat suka dan terkesan.  Kecenderungan Anda adalah membuat promosi kepada orang lain dengan rasa bangga Anda sudah menikmatinya.  Tanpa Anda tahu ternyata sesama Anda yang mendengar promosi tersebut memutuskan menjadi pelanggan juga dengan produk-produk layanan tersebut.

Pertanyaannya adalah. . .
 Apakah Anda dapat komisi dari promosi yang Anda lakukan. . !  TENTU TIDAK. . !  ASTAGA. . !

Percaya Diri
 Hanya muncul jika setiap orang penjual atau leadernya sudah memiliki ketrapilan dan kemampuan menguasai benar tentang:
Produk gelang magnetik Direct Marketing System Kompensasi yang jelas

Jenjang Karir
 Saat menjadi penjual yang sukses, sudah saatnya juga untuk karir berkembang.  Sehingga sudah saatnya untuk menjalani jenjang karir untuk naik jabatan atau terpromosi.  Gunakanlah orang-orang lain untuk membuat pelanggan anda puas dan sebagai leverage untuk berjenjang karir.

Highest Bidder Mentality


 Hal ini sikap orang-orang mentalitas digaji.  Ketidak pengetahuan, pendalaman, penghayatan terhadap keluhuran visi dan misi perusahaan oleh setiap insan yang mencari nafkah, menjadi patokannya adalah semua perusahaan yang menawarkan yang besar baik

 Karena tidak tahu, menghayati dan mendalami visi dan misi perusahaan yang mulia, beralih dengan perusahaan yang menawarkan bayar jasa yang BESAR tapi tidak menyadari bahwa hal itu adalah JURANG.  Akhirnya, kehilangan peluang memjemput barokahnya dengan yang sebenarnya menawarkan MASA BERPENGHASILAN yang BERKESINAMBUNGAN dan yang dapat dinikmati di masa PENSION DINI bersama keluarga TERCINTA.  Dan seperti tambang EMAS, yang sebenarnya BESAR selalu berada di dalam yang harus DIGALI.

Pepatah
 Do it right the first time. . !  Lakukanlah segala hal pada awalnya dengan cara yang BENAR. . !  The cost of non-compliance is very EXPENSIVE. . !  Biaya ketidak atau gagal mengikuti melakukan segala hal dengan cara yang BENAR sangat MAHAL. . !

SELAMAT BERJAYA

Anda mungkin juga menyukai