Anda di halaman 1dari 4

10 Pohon Ramadhan

http://pembinaanpribadi.blogspot.com/2009/08/oleh-ulis-tofa-lc-ilustrasi-pohon.html

10 Pohon Ramadhan
Diposkan oleh Bermanfaat Bagi Yang Lain di 06:25 dakwatuna.com - Ibarat sebuah tanaman, maka amaliyahRamadhan adalah pohonnya. Mediumnya adalah bulan Ramadhan. Pohon apa yang kita tanam di medium Ramadhan, itulah yang akan kita petik, itulah yang akan kita nikmati. Karena siapa menanam dia yang menuai. Pertanyaannya; Pohon apa saja yang perlu kita tanam di bulan suci ini? Paling tidak ada 10 pohon Ramadhan yang mesti kita tanam di medium bulan Ramadhan ini: Pohon pertama, shaum. Tidak sekedar menahan hal yang membatalkan shaum makan, minum dan berhubungan biologis- dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari saja. Karena, kalau hanya sekedar menahan yang demikian, boleh jadi anak kecil, usia SD bisa melakukannya. Betapa anak-anak kita sudah belajar shaum semenjak dibangku sekolah bukan? Nah, kalau demikian, apa bedanya shaumnya kita dengan mereka? Harus ada nilai lebih, yaitu menjaga dari yang membatalkan nilai dan pahala shaum. Apa yang membatalkan nilai shaum. Di antaranya bohong, ghibah, namimah, mengumpat, hasud dan penyakit hati lainnya. Dengan demikian, mata, telinga, lisan, tangan, kaki dan anggota badan kita ikut serta shaum. Betapa banyak orang yang shaum, tidak mendapatkan sesuatu kecuali hanya rasa lapar dan dahaga semata. Begitu penegasan Rasulullah saw. Pohon kedua, sahur. Sahur tidak pengganti sarapan pagi, bukan juga penambah makan malam. Namunsahur yang penuh berkah, yang dilakukan diakhir jelang waktu fajar. Di sinilah waktu-waktu yang sangat mahal, doa dikabulkan, permintaan dipenuhi. Sehingga ketika melaksanakan sahur tidak tidak sambil nonton hiburan, tayangan yang melenakan, oleh media elektronik. Sibukkan diri dan keluarga kita dengan mensyukuri nikmat Allah dengan bersama-sama melaksanakan sunnah sahur ini dengan penuh hikmat dan kekeluargaan. Sahurlah, karena dalam sahur itu ada keberkahan. Begitu sabda Rasulullah saw. mengajarkan. Pohon ketiga, ifthar. Buka puasa. Sunnah buka puasa itu disegerakan. Ketika dengar kumandang adzan Maghrib, segera lakukan buka puasa. Jangan tunda, jangan sok kuat, nanti bakda tarawih saja, bukan. Dengan apa kita ifthar? Sunnahnya dengan ruthab atau kurma muda. Berapa biji? Bilangan ganjil satu atau tiga biji. Kalau tidak ada, seteguk air putih. Itu yang dilakukan Rasulullah saw. bukan dengan memakan aneka hidangan, ragam makanan, bukan. Dan Rasulullah saw. pun baru makan besar setelah shalat tarawih.

Ifthar bukan ajang balas dendam, seharian manahan lapar, ketika bedug Maghrib, seakan ingin melampiaskan rasa laparnya dengan memakan semua yang ada. Perilaku ini tentu tidak akan membawa dampak perubahan dalam kehidupan pelakunya. Justeru dengan berlapar-lapar sambil merenungkan hikmah shaum dan menjadi bukti kesyukuran adalah sebagian dari target berpuasa. Sehingga dengan sadar dan hikmat kita berdoa saat berbuka: Yaa Allah, kepada-Mu aku shaum, dengan rizki-Mu aku berbuka, telah hilang rasa hausdahagaku, kerongkongan telah basah, karena itu tetapkan pahala bagiku, insya Allah. Pohon keempat, tarawih. Tarawih berasal dari akar kata raaha-yaruuhu-raahatanwatarwiihatan- yang artinya rehat, istirahat, santai. Sehingga shalat tarawih adalah shalat yang dilaksanakan denganthumaninah, santai, khusyu dan penuh penghayatan, bukan hanya sekedar mengejar target bilangan rekaatnya saja, mau delapan, dua puluh, empat puluh, silahkan dikerjakan, asal memperhatikan rukun, wajib, dan sunnah shalat. Kalau kita disuruh memilih, apakah shalat tarawih di masjid yang dalamnya dibaca idzaa jaaa nashrullahi wal fathu atau shalat tarawih di masjid yang baca idzaa jaaakal munaafiquna qaaluu nasyhadu innaka larasuuluh Pilih mana? Kita tidak dalam posisi membandingkan surat yang dibaca, semua adalah surat dalam Al-Quran, namun kita ingin membandingkan sikap kita, apa kita pilih yang panjangpanjang namun khusyu atau pilih yang pendek-pendek namun secepat kilat. Umat muslim harus berani mengevaluasi diri dalam hal pelaksanaan shalat tarawih ini. Sebab, sudah kesekian kali kita melaksanakan shalat tarawih dalam hidup kita, namun kita belum bisa meresapi, merenungkan dan mendapatkan manisnya shalat, bermunajat kepada Allah swt. secara langsung. Bukankah Rasulullah saw. meneladankan kepada kita, bahwa beliau shalat tarawih, di rekaat pertama setelah beliau membaca surat Al-Fatihah, beliau membaca surat AlBaqarah sampai selesai, para sahabat mengira beliau akan ruku, namun beliau melanjutkan membaca surat An-Nisa sampai selesai, para sahabat kembali mengira beliau akan ruku, namun kembali beliau membaca surat Ali-Imran sampai selesai, baru beliau ruku. Sedangkan ruku, itidal dan sujud beliau lamanya seperti beliau berdiri rekaat pertama. Subhanallah! Tentu kita tidak sekuat Rasulullah saw. namun yang kita teladani dari beliau adalah pelaksanaannya, dengan cara yang thumaninah, khusyu dan penuh tadabbur. Pohon kelima, tilawatul Quran. Membaca Al-Quran. Atau yang populer adalah tadarus Al-Quran.Tadarus tidak hanya dilakukan di bulan suci ini, juga dilakukan setiap hari di luar Ramadhan, namun pada bulan suci ini tadarus lebih dikuatkan, ditambahkan kuantitas dan kualitasnya. Setiap malam, Rasulullah saw. bergantian bertadarus dan mengkhatamkan Al-Quran dengan malaikat Jibril. Imam Malik, ketika memasuki bulan suci Ramadhan meninggalkan semua aktivitas keilmuan atau memberi fatwa. Semua ia tinggalkan hanya untuk mengisi waktu Ramadhannya dengan tadarus.

10 Pohon Ramadhan

Imam Asy-Syafii, si-empunya madzhab yang diikuti di negeri ini, ketika masuk bulan Ramadhan ia mengkhatamkan Al-Quran sehari dua kali, sehingga beliau khatam AlQuran 60 kali selama sebulan penuh. Subhanallah! Kita tidak perlu mendebat, apakah itu mungkin? Bagaimana caranya beliau bisa melakukan hal itu? Esensi yang jauh lebih penting adalah, semangat dan mujahadah yang kuat itulah yang mesti kita miliki dalam berinteraksi dengan AlQuran. Pohon keenam, ithaamul ifthor. Memberi berbuka puasa. Jangan diremehkan memberi berbuka puasa kepada orang yang berpuasa, baik langsung maupun lewat masjid. Walau hanya satu butir kurma, satu teguk air, makanan, minuman dan lainnya. Sebab, nilai dan pahalanya sama seperti orang yang berpuasa yang kita kasih berbuka itu. Di negaranegara Timur-Tengah, tradisi dan sunnah memberi buka puasa ini sangat kental. Hampirhampir setiap rumah membuka pintu selebar-lebarnya bagi para kerabat, musafir, tetangga, sahabat, untuk berbuka bersama dengan mereka. Kita jadikan memberi buka bersama ini sebagai sarana menebar kepedulian, kekeluargaan, keakraban, dengan sesama, lebih lagi sebagai sarana fastabiqul khairat. Pohon ketujuh, itikaf. Melaksanakan itikaf 10 hari akhir Ramadhan. Inilah amalan sunnah muakkadahyang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah saw. semasa hidupnya. Lebih dari 8 atau 9 kali beliau beritikaf di bulan suci ini, bahkan di tahun di mana beliau meninggal, beliau beritikaf 20 hari akhir Ramadhan. Beliau membangunkan istri-sitrinya, kerabatnya untuk menghidupkan malam-malam mulia dan mahal ini. (baca itikaf) Pohon kedelapan, taharri lailatail qadar. Memburu lailatul qadar. Usia rata-rata umat Muhammad adalah 60 tahun, jika lebih, itu kira-kira bonus dari Allah swt. Namun usia yang relatif pendek itu bisa menyamai nilai dan makna usia umat-umat terdahulu yang bilangan umur mereka ratusan bahkan ribuan tahun. Bagaimana caranya? Ya, dengan cara memburu lailatul qadar, sebab orang yang meraih lailatul qadardalam kondisi beribadah kepada Allah swt., berarti ia telah berbuat kebaikan sepanjang 1000 bulan atau 84 tahun 3 bulan penuh. Jika kita meraih lailatul qadar sekali, dua kali, tiga kali, dan seterusnya, maka nilai usia dan ibadah kita bisa menyamai umat-umat terdahulu. Rahasia inilah yang di yaumil akhir kelak, umat Muhammad saw. dibangkitan dari alam kubur terlebih dahulu, dihisab terlebih dahulu, dimasukkan ke surga terlebih dahulu, dan juga dimasukkan ke neraka terlebih dahulu, waliyadzu billah. Pada bulan ini ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, siapa yang terhalang dari kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang dari kebaikan. (H.R. Ahmad) Pohon kesembilan, umroh. Melaksanakan ibadah umroh dibulan suci Ramadhan, terutama 10 akhir Ramadhan. Sebab melaksanakan umroh di bulan suci ini seperti malaksanakan ibadah haji atau ibadah haji bersama Rasulullah saw. Umrah di bulan Ramadhan sebanding dengan haji. Dalam riwayat yang lain: Sebanding haji bersamaku. (HR. Bukhari dan Muslim)

Pohon kesepuluh, menunaikan ZISWAF, yaitu mengeluarkan zakat, infaq, sedekah dan wakaf. ZISWAF adalah merupakan ibadah maaliyah ijtimaiyyah, ibadah yang terkait dengan harta dan berdampak pada manfaat sosial. Mengeluarkan ZISWAF tidak hanya bulan suci Ramadhan, kecuali zakat fitrah yang memang harus dikeluarkan sebelum shalat iedul fitri, sedangkan zakat-zakat yang lain, sedekah dan infaq dilakukan kapan saja dan di mana saja, namun karena bulan Ramadhan menjanjikan kebaikan berlipat, biasanya kesempatan ini tidak disia-siakan umat muslim, sehingga umat muslim berbondong-bondong menunjukkan kepeduliannya dengan berZISWAF. Tentu dilakukan dengan baik, benar dan tidak memakan korban. Lebih baik lagi jika disalurkan lewat Lembaga Amil Zakat yang memang mengelola dana-dana umat ini sepanjang hari, tidak hanya tahunan. Berbicara tentang potensi ZISWAF di negeri ini sangatlah besar jumlah, setiap tahunnya potensi ZISWAF itu 19, 3 Trilyun Rupiah. Subhanallah, dana yang tidak sedikit yang jika bisa digali, diberdayakan, maka ekonomi umat Islam akan lebih baik. Inilah 10 pohon Ramadhan, Siapa menanamnya ia akan menuai, biidznillah. Allahu alam

Anda mungkin juga menyukai

  • Naqli Yatim
    Naqli Yatim
    Dokumen4 halaman
    Naqli Yatim
    harizfocus9259
    Belum ada peringkat
  • As Syifa
    As Syifa
    Dokumen1 halaman
    As Syifa
    harizfocus9259
    Belum ada peringkat
  • Macro Excel
    Macro Excel
    Dokumen52 halaman
    Macro Excel
    oseuka
    Belum ada peringkat
  • Malam
    Malam
    Dokumen1 halaman
    Malam
    harizfocus9259
    Belum ada peringkat
  • Ipkg 2 Pend. Agama
    Ipkg 2 Pend. Agama
    Dokumen3 halaman
    Ipkg 2 Pend. Agama
    Ahmad Abdul Syakur
    Belum ada peringkat
  • Instr Nilai Piket
    Instr Nilai Piket
    Dokumen1 halaman
    Instr Nilai Piket
    harizfocus9259
    Belum ada peringkat
  • Asas Tunggal
    Asas Tunggal
    Dokumen1 halaman
    Asas Tunggal
    harizfocus9259
    Belum ada peringkat
  • Qur'an Abu Zayd
    Qur'an Abu Zayd
    Dokumen1 halaman
    Qur'an Abu Zayd
    harizfocus9259
    Belum ada peringkat