Anda di halaman 1dari 7

Nita Safitri/22/8D Reguler

The Dark Side of Good Corporate Governance: Compliance-Fuelled Book-Cooking Activities Tom Kirchmaier Mariano Selvaggi April 2006

Abstrak Penulis berpendapat bahwa dasar teori pemenuhan kewajiban dengan aturan laporan keuangan yang lebih ketat (misalnya Pelaksanaan Oxley-Sarbanes Amerika Serikat) yang mungkin membutuhkan konsekuensi-konsekuensi penting yang tidak diharapkan. Secara paradok, jumlah laporan tertinggal bisa saja meningkat karena dewan pengurus perusahaan menghabiskan lebih banyak sumber daya yang bernilai dan melengkapi kembali perintah yang berdasarkan undang-undang atau ketentuan yang berlaku yang lebih baik dari melibatkan diri mereka sendiri dalam pengaturan strategi peninjauan ulang. Karena alat pengawasan tersebut yaitu metode-metode substitusi kualitas manajemen pengukuran, ketika dewan pengurus terfokus pada kontrol dari dalam perusahaan tersebut dan sistem akuntansi menjadi semi-lepas dan kecerdasan mereka dalam berbisnis akan terhambat. Kalangan eksekutif atas kemudian lebih menekankan penilaian pada metricmetrik dasar keuangan untuk mencegah pinjaman jangka panjang. Karena neraca mengulas kembali kesulitan dewan pengurus dalam memutuskan proses restukturisasi pada penataan proses kegiatan (kegiatan yang benar-benar mempengaruhinya) dan resiko atas pengesahan rencana bisnis yang transparan yang semakin kentara. Hal ini menjelaskan kembali tentang sebuah perkembangan sentiment diantara pemimpinpemimpin perusahaan dan pelajar yang mungkin seharusnya tidak lebih

memperhatikan penyusunan pembuktian good governance principles Klasifikasi JEL: D23, G30, K 20, M21, M 40. Kata kunci: Corporate Governance, Earnings Manipulation, Auditing,

Misreporting, Sarbanes-Oxley Act, Combined Code on Corporate Governance.

Nita Safitri/22/8D Reguler

1. Pendahuluan Untuk lebih jelasnya, tanggung jawab direktur non-eksekutif (Non-Executive Directors) (untuk selanjutnya NED) telah berkembang dan meningkat serta dirumuskan oleh pelaku untuk menyesuaikan dengan peraturan pemerintah dan menandai langkah-langkah tepat (misalnya Sarbanes-Oxley Act in the USA and the Combined Code on Corporate Governance in the UK). Dampak lingkungan institusi untuk perusahaan Negara terlihat jelas dari regulasi itu sendiri untuk memenuhi kewajiban. Terutama sekali, laporan keuangan perusahaan dan komite audit menjadi subjek restrukturisasi. Dewan pengurus mengisyaratkan perusahaan menghabiskan lebih banyak sumber daya berharga untuk mengkaji kembali perintah yang berdasarkan undangundang atau peraturan yang berlaku sebagai pengganti kegiatan produksi. Sebagai hasilnya, kebutuhan keseimbangan antara akuntabilitas pengelolaan dan kondisi bisnis yang baik akan menurun (lihat, Keasey. 2005). Menggarisbawahi pernyataan tersebut formalnya dinyatakan bahwa beban pekerjaan yang semakin tinggi/meningkat dipercepat dengan penelitian yang cermat scara berkesinambungan pada internal kontrol perusahaan itu sendiri dan sistem pelaporan yang bisa menjadi biaya NED nilaiperjanjian kerja dalam strategi perusahaan. Pelengkapan standar laporan keuangan yang wajib diperlukan adalah biayabiaya langsung perusahaan (misalnya biaya auditing). Dalam makalah ini penulis berpendapat bahwa secara tidak langsung tidak menyertakan biaya ekonomi secara nyata bisa memainkan aturan penting yang sama. Secara spesifik, kebijakan publik yang menjadi bertujuan untuk mengurangi/menurunkan tingkat penafsiran yang keliru yang sebenarnya bisa menjadi bahan bakar insentif top management untuk memanipulasi pengawasan dari dalam perusahaan tersebut dan sistem pelaporan. Sebagai hasilnya, angka kesejahteraan dan nilai jangka panjang perusahaan bisa dirasakan. Pada kenyataannya pengurus diharuskan untuk mengisi tugas ganda. Di lain sisi, NED memiliki perintah pengawasan yang jelas atau transparan untuk lebih

Nita Safitri/22/8D Reguler

meninjau dan mengawasi penyelenggaraan direksi senior. Untuk melakukannya, mereka mengandalkan bagian yang besar pada laporan keuangan dibawah asumsi dimana laporan memberikan gambaran perusahaan yang sebenarnya. Sebagai tambahan, hal yang sering dabaikan, adalah dewan menghabiskan sejumlah waktu untuk mendiskusikan masalah stratejik yang sedang dihadapi perusahaan. Dialog ini tidak hanya membantu NED memberi saran dan berbagi pengalaman dengan tip management, tapi juga memberi anggota dewan pemahaman mendalam ke tantangan bisnis yang dihadapi perusahaan. Dengan cara ini NED terlibat lebih dalam ke proses kunci dalam menyusun dan mengevaluasi strategi perusahaan. Singkatnya NED melaksanakan auditing effort dan tugasnya. Masalahnya adalah, ada dua alat pengawasan utama adalah metode pengganti dari kualitas pengelolaan pengukuran meskipun mereka tidak bersaing secara langsung untuk waktu NED dan petunjuknya. Oleh sebab itu, ketika dewan pengurus terfokus pada pengawasan internal perusahaan dan sistem akuntansi, maka mereka akan menjauh dari strategi- Ketajaman Bisnis mereka melemah. Kalangan top management kemudian menganggap hal terpenting terletak pada dasar metric keuangan daripada dari restrukturisasi. Karena reviu neraca lebih berbobot pada proses pembuatan keputusan pada dewan, maka kemungkinan untuk memalsukan laporan keuangan (Book Cooking) dan mendukung rencana bisnis yang cacat, meningkat Hal ini menegaskan sebuah sentiment yang berkembang dikalangan pemimpinpemimpin perusahaan dan pelajar yang harus ditindak lanjuti oleh dewan pengurus yaitu pengujian Tata Kelola yang baik. Hal ini disebabkan oleh penguatan yang berkesinambungan dari NED (pengauditan dan kewajiban akuntansi) bisa melemahkan kapasitas dewan pengurus untuk memperbaiki kualitas manajemen. Kerangka konseptual terdiri dari NED dan tim direksi dilambangkan sebagai chief executife officer (CEO). Untuk menyoroti kontribusi utama, penulis melengkapi abstrak/intisari dari isu-isu yang menguntungkan kalangan eksekutif dan insentif
3

strategic involvement effort sekaligus dalam

Nita Safitri/22/8D Reguler

keuangan. Tapi fokus lebih diletakkan pada pertanyaan yang berhubungan dengan bagaimana aliran pemenuhan peraturan mempengaruhi insentif pengelolaan pada book-cooking. Untuk diketahui, hubungan antara ketaatan aturan dengan kewajiban pelaporan yang ketat serta insentif manajemen terhadap kesalahan pelaporan keuangan, masih banyak yang belum tergali. Kepentingan kalangan non-eksekutif dianggap tepat atau sama dengan pemegang saham. Terdapat sebuah permasalahan mendasar yaitu keuntungan antara NED dan pengelola, bagaimanpun, karena CEO berharap untuk memgang erat posisi dan menghambat pertambahan nilai tukar. Mengutip dari masalah yang digaris bawahi diatas berupa informasi asimetri, non eksekutif terlibat dalam kinerja eksektif dalam dua cara berbeda: pengauditan informasi keuangan oleh direksi senior, dan terlibat dalam pendefinisian strategi perusahaan dan pelaksanaan. Untuk memperjelas dengan cara yang sebenarnya, penulis menganalisa dan beranggapan bahwa CEO hanya menggunakan usaha proses kegiatan yang tidak/belum mampu ditinjau. Langkah ini tidak membawa/memberikan keuntungan bagi perusahaan; satu-satunya objek adalah untuk menyembunyikan kelemahan laporan melalui pengaruh keefektifan prosedur pengauditan. Terlebih lagi, kegiantan book cooking bisa di tafsirkan sebagai latihan untuk mempengaruhi komposisi komite audit, atau pemanfaatan celah pada sistem laporan perusahaan, atau memperoleh kerjasama bersama aturan laporan untuk memperoleh rekayasa laporan kerja. Satu-satunya tujuan disini adalah membuat kemungkinan kegagalan audit lebih besar. Pada konteks ini, penjelasan utamanya adalah anggapan public bahwa prinsip Tata Kelola yangbaik berlangsung secara berkesinambungan lebih tepat terhadap pengauditan obligasi bisa saja menurunkan proses kegiatan usaha oleh top manajemen. Kontrol formal dapat menjadi dampak perlawanan terhadap melemahnya asas Kontrol efektif. Penulis menunjukkan bahwa meskipun ada dua alat pengawasan tidak membuat persaingan atas permintaan perhatian NED, karena tidak ada interaksi pada fungsi biaya pribadi, peningkatan usaha pengauditan dibawah tingkat optimum untuk
4

Nita Safitri/22/8D Reguler

memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan, menghasilkan tidak hanya pada kurangnya keterlibatan strategi oleh anggota dewan pengurus non-eksekutif (kurangnya usaha perluasan pada pengembangan dan peninjauan kembali strategi perusahaan), tetapi sama pentingnya dengan tingginya jumlah kegiatan mempengaruhi oleh manajemen. Hasilnya, nilai jangka panjang bisnis bisa mengalami kerugian. Hasil dasar ini konsisten dengan adanya argumen, tentang potensi dampak negatif pelaksanaan peraturan yang berlebihan pada kekayaan pemegang saham. Sebagai contoh, mayoritas pimpinan 100 perusahaan FTSE yang diteliti oleh Asosiasi Russel Renolds selama 2005 tidak meyakini peningkatan beratnya peraturan pemerintah memberikan dampak positif terhadap prestasi perusahaan. Alasan yang dikemukakan dalam makalah ini lebih tajam, gagasan: kepatuhan terhadap audit kepatuhan yang ketat mengurangi daya tarik keterlibatan stratejik, sehingga lebih sedikit yang mengambil tempat dalam keseimbangan mutlak dimana anggota dewan pengurus menggunakan teknologi pengawasan yang lebih intensif dan relatif kurang efisien. Model ini juga menangkap fokus gagasan dari peran anggota dewan sangat dibutuhkan bagi nilai jangka panjang, dan aturan harus dikembangkan dalam sebuah tahapan yang membutuhkan ketelitian. Jika dewan pengurus akhirnya membiarkan NED untuk menguasai, hal ini bisa memiliki konsekuensi yang tidak diharapkan dari nilai kerugian. Proses makalah ini sebagai berikut, Bagian 2 menjelaskan unsur-unsur dasar kerangka analisis. Bagian 3 mempertimbangkan tipe model yang disederhanakan dimana anggota dewan pengurus non-eksekutif hanya bisa memilih intensitas audit perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Preposisi 1 merumuskan sebuah ide pokok makalah ini - kemungkinan besar dari pengauditan sebenarnya bisa saja menggiatkan book cooking oleh kalangan top management. Bagian 4 dimulai untuk mengukur potensi sumberdaya lingkungan dimana NED juga bisa menentukan tingkat keterlibatan dalam strategi perusahaan untuk menaksir ketepatan pelaksanaan secara kompeten. Preposisi 4 menunjukkan bahwa konteks kewajiban audit yang lebih ketat telah

Nita Safitri/22/8D Reguler

tidak hanya memicu book cooking, tetapi juga melemahkan pemahaman kalangan non-eksekutif dan menyusun rencana kerja perusahaan. Oleh sebab itu, laporan keuangan top management menggantikan pelaksanaan/laporan eksekutif. 5. Penutup. Hasil di atas mengikuti sejumlah asumsi yang menyederhanakan pemodelan. Seperti biasa, beberapa lebih penting daripada yang lain. Yang paling penting adalah tidak adanya hukuman yang kredibel untuk kesalahan pelaporan manajerial. Sementara entah bagaimana membatasi, kami tidak berpikir asumsi ini benar-benar tidak realistis. Untuk wawasan utama dari makalah ini masih berlaku dengan asumsi terdapat hukuman positif tetapi terbatas untuk laporan palsu. Selanjutnya, kasus bisnis menunjukkan bahwa seringkali sulit dan mahal untuk membuktikan keterlibatan eksekutif puncak dalam penipuan akuntansi di pengadilan karena rentang longgar akuntabilitas sepanjang garis pelaporan. Manajer tingkat rendah, yang lebih sering tidak perlu memberikan persetujuan mereka dan melaksanakan perubahan yang sebenarnya entri akuntansi, dianggap bertanggung jawab untuk penipuan keuangan, tetapi belum tentu orang-orang yang mempromosikan dan terutama manfaat dari tipu muslihat laporan juga dianggap bertanggung jawab. Usaha produktif manajerial juga bisa dilaksanakan tanpa harus mempengaruhi setiap prediksi pusat kami. Bahkan, jika manajer juga bisa mengambil tindakan produktif yang meningkatkan kemungkinan pelaksanaan suara (yaitu, tindakan yang mempromosikan nilai pemegang saham), biaya tidak diakui untuk kepatuhan aturan mungkin menjadi lebih besar dari yang diidentifikasi dalam makalah ini. Logikanya adalah bahwa intensitas pemeriksaan yang lebih, menginduksi pengalihan sumber daya manajerial dari kegiatan produktif, yang dapat merugikan baik bagi pemegang saham dan masyarakat secara keseluruhan. Asumsi bahwa keterlibatan strategis NED tidak dengan sendirinya menciptakan pengaruh aktivitas yang sesuai atau efisiensi biaya untuk perusahaan Juga diperdebatkan. Cukuplah untuk mengatakan, meskipun, bahwa kami tidak perlu mengubah pesan kami yaitu Kewajiban pengungkapan keuangan yang ketat menjadi bahan bakar untuk kegiatan BookCooking. Titik utama dari keberangkatan analisis di

Nita Safitri/22/8D Reguler

atas akan menjadi penambahan penjualan, karena dalam kasus di bawah pertimbangan pengurus tidak akan selalu terlalu bergantung pada keterlibatan strategis untuk menilai manajemen senior. Dalam model usaha manajerial book-cooking kami, sejauh ini memerlukan biaya utilitas untuk manajemen senior. Pada kenyataannya, kegiatan ini juga bisa membawa opportunity cost eksplisit untuk perusahaan seperti pengalihan sumber daya alam berharga dari penggunaan lebih produktif (lihat, misalnya, Goldman dan Slezak, 2005). Sebagai contoh, manajemen dapat dirangsang untuk meninggalkan proyek-proyek dengan NPV positif atau untuk memotong pengeluaran R & D atau pengeluaran fundamental untuk menjalankan lini bisnis sukses lainnya. Sejauh bahwa sumber daya perusahaan juga dialihkan dengan menggunakan hal-hal yang menguntungkan dalam proses pengolahan buku, biaya pribadi dan sosial dari manajemen laba melebihi yang diidentifikasi di sini. Jika ada, model kita menunjukkan bahwa kepatuhan dengan pedoman praktek terbaik ditegakkan mungkin sangat mahal bagi pemegang saham. Efektifnya, ketatnya persyaratan pengungkapan keuangan akhirnya dapat menghambat kinerja perusahaan. Namun tidak sulit untuk merenungkan skenario yang masuk akal di mana peningkatan regulasi pelaporan keuangan masih bisa membawa keuntungan sosial. Sebagai contoh, sebuah pemeriksaan independen dapat mewujudkan perdagangan efisien dengan orang luar (seorang pemburu perusahaan) yang sebelumny atak akan terjadi. Atau, jika ada perilaku berbahaya di tingkat pengurus dan keterlibatan NED dalam bisnis tetap tidak teramati, sebuah pemeriksaan mungkin adalah cara yang layak untuk menegakkan akuntabilitas manajemen. Ketika pemegang saham menderita masalah tindakan kolektif, intervensi kebijakan mungkin meningkatkan efisiensi.

Anda mungkin juga menyukai