Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI

A.

PENGERTIAN DAN KONSEP AKUNTANSI

Akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang mengidentifikasi, mencatat dan memproses informasi mengenai aktivitas bisnis suatu entitas menjadi laporan keuangan, dan mengkomunikasikan hasil usaha perusahaan kepada para pengambil keputusan. Jadi akuntansi bukan hanya kegiatan pencatatan transaksi bisnis perusahaan saja. Pengertian akuntansi lebih luas dari sekedar pencatatan. Akuntansi juga meliputi kegiatan menganalisa dan menginterpertasi aktivitas ekonomi suatu perusahaan untuk kemudian dikomunikasikan kepada pengguna laporan akuntansi sehingga informasi tersebut dapat digunakan untuk pengambilan keputusan secara tepat. Secara singkat, tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu kesatuan ekonomi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi ekonomi tersebut disajikan dalam banyak ragam laporan akuntansi (accounting reports) yang dihasilkan oleh suatu sistem akuntansi. Salah satu jenis laporan yang utama adalah laporan keuangan (financial statement). Proses akuntansi dapat dilihat dari ilustrasi berikut:
Komunikasi Menyusun Laporan Akuntansi

Identifikasi Menyeleksi Aktivitas Ekonomi

Mencatat Mencatat, Mengklasifikasi, Mengikhtisar

Menganalisa dan Menginterpertas i bagi Pengguna

Pengantar Akuntansi

B.

PENGGUNA LAPORAN AKUNTANSI

Akuntansi bisa juga disebut sebagai bahasa bisnis, karena akuntansi bisa mengkomunikasikan informasi mengenai sebuah perusahaan kepada pengguna laporan akuntansi.

Pengguna laporan akuntansi dapat dibedakan menjadi dua kategori: 1. Pengguna Intern

Pengguna intern adalah pengguna laporan akuntansi untuk mengelola usaha. Dalam hal ini adalah pihak manajemen. Manajemen pada seluruh tingkat menggunakan laporan akuntansi untuk perencanaan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan perusahaan. Agar fungsi ini dapat berjalan dengan baik maka manajer memerlukan informasi yang mendalam dan tepat waktu. Biasanya bagian akuntansi akan menyediakan semacam laporan yang disebut dengan laporan intern. Salah satu isi dari laporan intern adalah perbandingan keuangan dari berbagai alternatif kegiatan operasi, proyeksi pendapatan yang dapat diperoleh oleh perusahaan dengan adanya kampanye penjualan, dan prediksi kebutuhan uang tunai tahun mendatang. Semua laporan mengenai posisi keuangan dan hasil yang dicapai atas sebuah kegiatan usaha secara keseluruhan harus disiapkan sehingga pihak manajemen dapat mengambil keputusan dengan tepat 2. Pengguna Ekstern

Pengguna ekstern adalah pengguna laporan akuntansi dari pihak luar perusahaan yang berpotensi atau mempunyai kepentingan terhadap perusahaan secara langsung maupun tak langsung. Pengguna ekstern yang mempunyai kepentingan langsung adalah: investor (pemilik), yang membutuhkan informasi agar bisa mengambil keputusan untuk terus memiliki perusahaan, menambah investasi, atau melepaskan kepemilikannya kreditur (pemasok dan bankir), untuk mengetahui risiko penjaminan kredit atau peminjaman uang.

Sedangkan pengguna ekstern yang mempunyai kepentingan tak langsung contohnya adalah :

Bab 1 Gambaran Umum Akuntansi

petugas pajak (DJP), untuk mengetahui jumlah pajak yang harus dibayar perusahaan, pembuat peraturan perundangan (Bapepam dan BEJ), untuk mengetahui apakah perusahaan sudah beroperasi sesuai dengan peraturan yang berlaku, serikat pekerja, untuk mengetahui apakah keadaan keuangan perusahaan sudah mencukupi untuk menaikkan gaji, pengamat ekonomi, untuk memprediksi perekonomian di masa datang.

C.

PROFESI PADA BIDANG AKUNTANSI

Permintaan atas jasa akuntansi terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah, ukuran, dan kompleksitas perusahaan. Peraturan perundangan yang baru juga semakin mendorong perkembangan profesi ini. Profesi akuntan dapat digolongkan menjadi : 1. Akuntan Intern

Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja di sebuah perusahaan baik perusahaan swasta maupun instansi pemerintah. Tugasnya mengerjakan pembukuan dan menyusun laporan keuangan. Kadang kala disebut juga akuntan manajemen. Hampir semua perusahaan baik swasta maupun instansi pemerintah mempekerjakan akuntan dan menempati posisi yang sangat penting. Di Indonesia belum ada persyaratan sertifikasi khusus bagi seorang akuntan untuk menjadi akuntan intern. 2. Akuntan Publik

Akuntan publik adalah akuntan yang memberikan jasanya atas permintaan klien dan akan mendapatkan upah dari pekerjaan yang dilakukannya itu. Jasa yang diberikan antara lain jasa audit atas laporan keuangan yang disusun perusahaan. Akuntan ini bekerja secara independen. Akuntan publik tidak berperan dalam proses penyusunan laporan keuangan, tapi mulai bekerja setelah laporan keuangan disusun oleh perusahaan. Ia memberikan pendapat atas laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Di Indonesia diperlukan sertifikasi khusus untuk menjadi akuntan publik, yaitu sudah memiliki gelar akuntan dan memperoleh sertifikasi dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yaitu Bersertifikasi Akuntan Publik (BAP). 3. Akuntan Pendidik

Pengantar Akuntansi Akuntan pendidik adalah akuntan yang dapat digolongkan sebagai akuntan intern ataupun akuntan publik. Akuntan ini memberikan jasanya di bidang pendidikan di seluruh universitas di Indonesia.

D.

BIDANG AKUNTANSI

Banyak sekali bidang yang sebenarnya dicakup dalam akuntansi. Dua bidang yang paling menonjol adalah (1) akuntansi keuangan, dan (2) akuntansi manajemen. 1. Akuntansi Keuangan

Konsentrasi akuntansi keuangan adalah pada masalah pencatatan dan pelaporan dari data dan aktivitas ekonomi dari sebuah perusahaan. Walaupun informasi itu untuk kebutuhan manajemen, namun informasi yang diolah juga sangat diperlukan oleh pemilik perusahaan, kreditur, instansi pemerintah, dan masyarakat umum. Akuntansi keuangan di Indonesia dalam prakteknya harus mengikuti Standar Akuntansi Keuangan (SAK), yaitu serangkaian standar yang harus dipatuhi oleh semua akuntan yang melaksanakan penyusunan laporan keuangan. Standar ini dikeluarkan oleh IAI yang diperoleh dari standar akuntansi yang sudah berlaku umum dan dilaksanakan oleh akuntan di Indonesia. Dengan adanya SAK maka kita dapat dengan mudah membandingkan laporan keuangan antara perusahaan, karena semua perusahaan menggunakan standar yang sama. 2. Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajeman sering disebut juga dengan akuntansi manajerial. Pada prakteknya akuntansi ini menggabungkan akuntansi keuangan dan estimasi data untuk mempermudah pihak manajemen dalam menjalankan kegiatan operasi harian dan dalam rangka perencanaan kegiatan operasi di masa yang akan datang. Konsentrasi dari akuntansi manajemen ini adalah tersedianya informasi yang relevan dan tepat waktu bagi manajemen dan untuk pelaporan. Lain dengan akuntansi keuangan, akuntansi manajemen tidak membatasi prakteknya dengan standar tertentu yang harus ditaati. Prinsip dasar dari akuntansi manajemen adalah mengumpulkan dan melaporkan informasi yang berguna bagi manajemen. Jadi laporan akuntansi manajemen sangat berbeda dengan akuntansi keuangan, baik dalam isi maupun laporannya. Akuntansi manajemen meliputi akuntansi biaya, penganggaran, sistem informasi akuntansi, akuntansi pajak, dan audit internal.

E.

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Bab 1 Gambaran Umum Akuntansi

Seperti yang telah disebutkan bahwa semua praktek akuntansi di Indonesia harus menaati Standar Akuntansi Keuangan (SAK). SAK merupakan serangkaian konsep dan prinsip yang digunakan oleh akuntan dalam menyusun laporan keuangan. Selain itu juga ada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang mengatur standar yang harus digunakan oleh akuntan publik dalam memberikan jasa sebagai akuntan publik. Standar ini dikeluarkan oleh Ikantan Akuntan Indonesia yang disusun dengan mengadopsi standar akuntansi keuangan negara yang sudah maju di bidang akuntansi, standar akuntansi internasional, atau praktek akuntansi yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Contohnya mengenai peraturan perpajakan dalam penyusunan SAK, IAI tidak dapat mengadopsi dari negara lain, tetapi harus berdasarkan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Konsep Entitas Bisnis (business entity concept) Konsep ini didasarkan pada identifikasi bahwa sebuah entitas bisnis/perusahaan dianggap sebagai individu unit ekonomi yang memberikan informasi yang diperlukan. Jika akuntan sudah mengidentifikasi sebuah usaha maka ia dapat memperhitungkan data dan aktivitas ekonomi yang dapat dianalisis, dicatat, dan diikhtisarkan untuk kemudian disusun menjadi sebuah laporan keuangan. Entitas ekonomi dapat berupa individu, organisasi nirlaba, atau perusahaan. Pembahasan kita selanjutnya akan lebih memfokuskan pada perusahaan yang mencari keuntungan. Menurut bentuknya, perusahaan ini dapat dibedakan menjadi : (1) perusahaan perseorangan, yaitu usaha yang dimiliki hanya oleh satu orang, (2) persekutuan, yaitu usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih, dan (3) perseroan, yaitu badan hukum yang didirikan untuk melakukan suatu usaha. Konsep Biaya (cost principle) Konsep biaya adalah sebuah konsep dalam menentukan jumlah yang layak dimasukkan dalam pencatatan akuntansi untuk transaksi pembelian aktiva dan jasa. Sebagai contoh, jika sebuah tanah dibeli seharga Rp100.000.000,00, maka jumlah sebesar Rp100.000.000,00 tersebut harus dimasukkan dalam catatan akuntansi pembeli meskipun awalnya pihak penjual menawarkan tanah tersebut pada harga Rp115.000.000,00 dan pihak pembeli awalnya menawar sebesar Rp90.000.000,00. Bahkan seandainya beberapa hari setelah tanah tersebut dibeli, pihak pembeli mendapatkan penawaran untuk menjual tanah tersebut pada harga Rp120.000.000,00, maka tanah tersebut akan tetap dicatat sebesar harga perolehannya yaitu Rp100.000.000,00. Untuk bab-bab selanjutnya kita akan mengenal konsep ini sebagai konsep harga perolehan, konsep harga pokok, dan konsep biaya.

Pengantar Akuntansi

F.

TRANSAKSI BISNIS

Transaksi bisnis dapat didefinisikan sebagai kejadian atau kondisi yang bernilai ekonomis yang langsung berpengaruh pada hasil kegiatan operasi perusahaan. Sebagai contoh pembayaran tagihan telepon sebesar Rp1.000.000,00 akan berpengaruh terhadap posisi keuangan perusahaan karena dengan adanya pembayaran tagihan ini maka uang kas perusahaan akan berkurang. Demikian juga bila perusahaan memperoleh pembayaran atas jasa yang sudah dilaksanakan, maka kejadian tersebut akan berpengaruh pada bertambahnya uang tunai perusahaan. Sementara itu, naiknya rating perusahaan tidak berpengaruh secara langsung pada posisi keuangan perusahaan.

AKTIVA, KEWAJIBAN, DAN MODAL Aktiva (assets) adalah properti yang dimiliki sebuah usaha. Hak atau klaim terhadap properti tersebut biasanya dibagi menjadi 2 yaitu hak kreditor dan hak pemilik. Hak kreditor menunjukkan hutang sebuah usaha, dan disebut dengan Kewajiban (liabilities). Sedangkan hak yang dimiliki oleh pemilik disebut dengan Modal/Ekuitas pemilik (owners equity). Hubungan antara ketiganya dapat dinyatakan dalam sebuah persamaan yang disebut persamaan akuntansi, yaitu: Aktiva = Kewajiban + Modal Sebagai ilustrasi, jika aktiva BAYU adalah sebesar Rp100.000.000,00, dan kewajibannya adalah Rp45.000.000,00 maka modal perusahaan adalah Rp55.000.000,00. Dalam persamaan akuntansi tersebut, Kewajiban biasa diletakkan terlebih dahulu dibandingkan dengan modal karena kreditor mempunyai hak yang pertama atas aktiva perusahaan dibandingkan pemilik.

G.

TRANSAKSI DAN PERSAMAAN AKUNTANSI

Semua transaksi usaha dapat dinyatakan dalam tiga elemen dalam persamaan akuntansi. Berikut ini adalah ilustrasi pengaruh transaksi terhadap persamaan akuntansi. Transaksi a

Bab 1 Gambaran Umum Akuntansi

Bayu sebagai pemilik menyetorkan uangnya ke bank atas nama Bayu Rental sebesar Rp50.000.000,00. Transaksi ini akan menyebabkan kenaikan pada sisi kiri yaitu kas Bayu Rental sebesar Rp50.000.000,00, dan sebagai peyeimbang sisi kanan modal Bayu akan bertambah sebesar Rp50.000.000,00.
Aktiva Kas a. Saldo 50.000.000,00 50.000.000,00 = = Modal Modal Bayu 50.000.000,00 50.000.000,00

Transaksi b BAYU RENTAL membeli komputer sebesar Rp25.000.000,00 secara tunai. Transaksi ini akan berakibat kenaikan pada sisi kiri persamaan akuntansi yaitu merubah aktiva perusahaan, tapi tidak menambah atau mengurangi aktiva. Peralatan akan bertambah sebesar Rp25.000.000,00 sedangkan uang kas akan berkurang sebesar Rp25.000.000,00.
Aktiva
Kas + Peralatan

=
=

Modal
Modal Bayu

Saldo b. Saldo

50.000.000,00 (25.000.000,00) 25.000.000,00 25.000.000,00 25.000.000,00

50.000.000,00 50.000.000,00

Transaksi c BAYU RENTAL membeli perlengkapan seharga Rp2.500.000,00 secara kredit. Transaksi ini akan menyebabkan kenaikan pada sisi kiri persamaan dengan kenaikan perlengkapan sebesar Rp2.500.000,00, dan sebagai penyeimbang adalah bertambahnya kewajiban pada sisi kanan sebesar Rp2.500.000,00.
Aktiva
Kas + Peralatan + Perlengkapan

=
=

Kewajiban
Kewajiban

+
+

Modal
Modal Bayu

Saldo c. Saldo

25.000.000,0 0 25.000.000,0 0

25.000.000,00 2.500.000,00 25.000.000,00 2.500.000,00 2.500.000,00 2.500.000,00

50.000.000,00

50.000.000,00

Transaksi d BAYU RENTAL menerima uang jasa rental sebesar Rp1.000.000,00. Transaksi ini menyebabkan bertambahnya sisi kiri pada kas sebesar Rp1.000.000,00,

8 dan sebagai penyeimbangnya Rp1.000.000,00.


Aktiva
Kas + Peralatan + Perlengkapan

Pengantar Akuntansi adalah bertambahnya


=
=

modal
+
+

sebesar
Modal
Modal Bayu

Kewajiban
Kewajiban

Saldo d. Saldo

25.000.000,00 1.000.000,00 26.000.000,00

25.000.000,00 25.000.000,00

2.500.000,00 2.500.000,00

2.500.000,00 2.500.000,00

50.000.000,00 1.000.000,00 51.000.000,00

Transaksi e Akumulasi beban yang dibayar BAYU RENTAL berjumlah Rp500.000,00. Transaksi ini menyebabkan uang kas berkurang (pada sisi kiri) sebesar Rp500.000,00, dan berkurangnya modal (pada sisi kanan) sebesar Rp500.000,00.
Aktiva
Kas + Peralatan + Perlengkapan

=
=

Kewajiban
Kewajiban

+
+

Modal
Modal Bayu

Saldo e. Saldo

26.000.000,00 (500.000,00) 25.500.000,00

25.000.000,00 25.000.000,00

2.500.000,00 2.500.000,00

2.500.000,00 2.500.000,00

51.000.000,00 (500.000,00) 50.500.000,00

Transaksi f BAYU RENTAL membayar hutangnya sebesar Rp1.000.000,00. Pengaruh transaksi ini pada sisi kiri adalah berkurangnya kas sebesar Rp1.000.000,00 dan pada sisi kanan dengan berkurangnya hutang sebesar Rp1.000.000,00.
Aktiva
Kas + Peralatan + Perlengkapan

=
=

Kewajiban
Kewajiban

+
+

Modal
Modal Bayu

Saldo f. Saldo

25.500.000,00 (1.000.000,00) 24.500.000,00

25.000.000,0 0 25.000.000,0 0

2.500.000,00

2.500.000,00 (1.000.000,00)

50.500.000,00

2500.000,00

1.500.000,00

50.500.000,00

Transaksi g Setelah dilakukan perhitungan, perlengkapan yang telah digunakan sebesar Rp750.000,00. Akibat kejadian ini pada sisi kiri perlengkapan akan berkurang dan sisi kanan modal akan berkurang dengan jumlah yang sama Rp750.000,00.
Aktiva
Kas + Peralatan + Perlengkapan

=
=

Kewajiban
Kewajiban

+
+

Modal
Modal Bayu

Bab 1 Gambaran Umum Akuntansi


24.500.000,0 0 24.500.000,0 0

Saldo g. Saldo

25.000.000,00

2.500.000,00 (750.000,00)

1.500.000,00

50.500.000,00 (750.000,00)

25.000.000,00

1.750.000,00

1.500.000,00

49.750.000,00

Transaksi h Bayu menarik uang sebesar Rp500.000,00. Kejadian ini akan menyebabkan kas (pada sisi kiri) berkurang sebesar Rp500.000,00 dan modal (pada sisi kanan) berkurang sebesar Rp500.000,00.
Aktiva
Kas + Peralatan + Perlengkapan

=
=

Kewajiban
Kewajiban

+
+

Modal
Modal Bayu

Saldo h. Saldo

24.500.000,00 (500.000,00) 24.000.000,00

25.000.000,00 25.000.000,00

1.750.000,00 1.750.000,00

1.500.000,00 1.500.000,00

49.750.000,00 (500.000,00) 49.250.000,00

Ikhtisar Dari semua urutan transaksi di atas, pengaruh terhadap persamaan akuntansi dapat diikhtisarkan sebagi berikut :
Trans
a. saldo b. Saldo c. Saldo d. Saldo e. Saldo f. Saldo g. Saldo h. Saldo 24.500.000,00 (500.000,00) 24.000.000,00 25.000.000,00 ` 25.000.000,00 1.750.000,00 1.500.000,00 25.000.000,00 1.000.000,00 26.000.000,00 (500.000,00) 25.500.000,00 (1.000.000,00) 24.500.000,00 25.000.000,00 2.500.000,00 (750.000,00) 1.750.000,00 1.500.000,00 25.000.000,00 2.500.000,00 2.500.000,00 (1.000.000,00) 1.500.000,00 50.500.000,00 (750.000,00) 49.750.000,00 (500.000,00) 49.250.000,00 25.000.000,00 2.500.000,00 2.500.000,00 25.000.000,00

Aktiva
Kas + Peralatan + Perlengkapan

=
=

Kewajiban
Kewajiban

+
+

Modal
Modal Bayu

50.000.000,00 50.000.000,00 (25.000.000,00) 25.000.000,00 25.000.000,00 25.000.000,00 2.500.000,00 2.500.000,00 2.500.000,00 2.500.000,00

50.000.000,00 50.000.000,00

50.000.000,00

50.000.000,00 1.000.000,00 51.000.000,00 (500.000,00) 50.500.000,00

H.

LAPORAN KEUANGAN

10

Pengantar Akuntansi

Setelah melakukan pencatatan, langkah selanjutnya adalah menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan terdiri dari 5 laporan yaitu : (1) Laporan Laba Rugi, (2) Laporan Perubahan Modal, (3) Neraca, (4) Laporan Arus Kas, dan (5) Catatan Atas Laporan Keuangan. Berikut ini adalah laporan keuangan dari BAYU RENTAL berdasarkan transaksi di atas. 1. Laporan Laba Rugi Laporan keuangan ini berisi ikhtisar dari pendapatan dan beban yang terjadi dalam periode tertentu (satu bulan atau satu tahun buku).
BAYU RENTAL LAPORAN LABA RUGI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 MEI 2001 Pendapatan Jasa Beban Operasi Beban Perlengkapan Beban Rupa-rupa Total Beban Rugi Bersih Rp750.000,00 500.000,00 -1.250.000,00 Rp250.000,00 Rp1.000.000,00

2.

Laporan Perubahan Modal Laporan keuangan ini melaporkan perubahan modal yang terjadi pada periode tertentu (satu bulan atau satu tahun buku).
BAYU RENTAL LAPORAN PERUBAHAN MODAL UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 MEI 2001 Modal Bayu, 1 Mei 2001 Investasi per 1 Mei 2001 Rugi Bersih Rp50.000.000,00 -250.000,00 Rp49.750.000,00 Penarikan 500.000,00 Rp0,00

Bab 1 Gambaran Umum Akuntansi


Kenaikan Modal Modal Bayu, 31 Mei 2001 Rp49.250.000,00 Rp49.250.000,00

11

3.

Neraca Neraca menyajikan daftar aktiva, kewajiban, dan modal perusahaan pada suatu tanggal tertentu.
BAYU RENTAL NERACA 31 MEI 2001 Aktiva Kas Peralatan Perlengkapan Rp24.000.000,00 Rp25.000.000,00 Rp1.750.000,00 Modal, Bayu Total Kewajiban Total Aktiva Rp50.750.000,00 dan Modal Rp50.750.000,00 Kewajiban Modal Rp49.250.000,00 Kewajiban Rp1.500.000,00

4.

Laporan Arus Kas Laporan ini berisi daftar penerimaan dan pengeluaran uang kas yang terjadi pada periode tertentu.
BAYU RENTAL LAPORAN ARUS KAS UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 MEI 2001 Arus Kas dari Kegiatan Operasi Penerimaan Kas dari Klien Pengeluaran Kas untuk Beban Operasi & Pembayaran ke Pemasok Kas Bersih untuk Kegiatan Operasi Arus Kas dari Kegiatan Investasi Membeli Peralatan -Rp25.000.000,00 1.500.000,00 - Rp500.000,00 Rp1.000.000,00

12
Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan Investasi dari Bayu Penarikan Kas Bersih untuk Kegiatan Operasi Arus Kas Bersih dan Kas per 31 Mei 2001 Rp50.000.000,00 - Rp500.000,00

Pengantar Akuntansi

Rp49.500.000,00 Rp24.000.000,00

5.

Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan atas laporan keuangan adalah catatan mengenai laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan yang berisi keterangan tambahan yang membuat pemahaman akan laporan keuangan menjadi lebih jelas.

SOAL-SOAL SOAL I Daftar berikut ini adalah transaksi yang terjadi pada BUWANA RENTAL. a. Melakukan investasi berupa kas untuk memulai bisnis b. Membayar uang sewa bulanan c. Membeli peralatan secara kredit d. Menagih pelanggan atas jasa yang telah diberikan e. Membayar beban iklan tunai f. Membeli perlengkapan secara kredit g. Penarikan uang tunai untuk kepentingan pemilik h. Menerima pembayaran tunai atas jasa yang diberikan. Diminta: Tentukan pengaruh transaksi di atas pada aktiva, kewajiban, dan modal pemilik. Contohnya transaksi a akan menambah jumlah uang kas dan modal pemilik.

SOAL II Berikut ini adalah transaksi yang terjadi pada WARTEL SAMIRONO milik Tono selama bulan Januari 2001 a. Untuk memulai usahanya, Tono menginvestasikan uang dan bangunan masing- masing sebesar Rp50.000.000,00 dan Rp20.000.000,00.

Bab 1 Gambaran Umum Akuntansi b. c. d. e. f. g. h. i. j.

13

Membeli seperangkat alat wartel sebesar Rp30.000.000,00. Dari harga tersebut, sebesar Rp20.000.000,00 dibayar secara tunai, sisanya dibayar secara kredit. Membeli perlengkapan sebesar Rp1.000.000,00 secara tunai. Mencatat akumulasi penerimaan tengah bulanan sebesar Rp2.000.000,00. Membayar hutang atas pembelian perangkat wartel sebesar Rp5.000.000,00. Mencatat akumulasi penerimaan akhir bulan Rp3.000.000,00. Membayar gaji sebesar Rp300.000,00. Membayar beban utilitas sebesar Rp150.000,00 secara kredit. Tono menambahkan aktiva berupa mebel sebesar Rp2.500.000,00. Tambahan ini dianggap sebagai tambahan modal. Tono menarik uang sebanyak Rp250.000,00 untuk kepentingan pribadi.

Diminta : Susunlah persamaan akuntansi untuk transaksi di atas

SOAL III Berikut ini adalah informasi yang berhubungan dengan Hadi Notaris
Pendapatan Jasa tahun 2001 Akumulasi Beban tahun 2001 Aktiva, 1 Januari 2001 Kewajiban, 1 Januari 2001 Aktiva, 31 Desember 2001 Kewajiban, 31 Desember 2001 Penarikan tahun 2001 Rp38.000.000,00 20.500.000,00 8.500.000,00 6.200.000,00 16.800.000,00 7.000.000,00 ?

Diminta : Susunlah Laporan Perubahan Modal untuk tahun 2001 SOAL IV Berikut ini adalah tabel analisis transaksi yang dibuat oleh Sami untuk usahanya CLING LAUNDRY selama bulan Juli 2001: (dalam ribuan rupiah)
Kas 1 2 3 4 5 6 15.000,00 -2.000,00 -750,00 4.600,00 -1.500,00 -2.000,00 3.400,00 -1.500,00 -2.000,00 Penarikan Sami 750,00 8.000,00 Pend Jasa 5.000,00 -3.000,00 + Piutang + Perlengk + Peralatan = Kewajiban + Modal 15.000,00 Investasi

14
7 8 9 10 -650,00 450,00 -2.900,00 500,00 -450,00

Pengantar Akuntansi
-650,00 Beban Sewa

-2.900,00 -500,00

Beban Gaji Beban Utilitas

Diminta : Buatlah uraian transaksi yang terjadi pada CLING LAUNDRY

SOAL V Pada tanggal 1 Juni 2001, Hana memulai bisnis jasa konveksi dengan menginvestasikan uang kas sebesar Rp26.200.000,00. Berikut ini adalah data aktiva dan kewajiban per 1 Juni 2001, serta pendapatan dan beban selama bulan Juni.
Kas Piutang Pendapatan Jasa Perlengkapan Jahit Peralatan Beban Sewa Rp11.000.000,00 4.000.000,00 6.500.000,00 2.400.000,00 25.000.000,00 1.300.000,00 Hutang Wesel Hutang Usaha Beban Perlengkapan Beban Utilitas Rp13.000.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.300.000,00

Selama bulan Juni Hana tidak melakukan tambahan investasi, tapi ia melakukan penarikan uang kas sebesar Rp1.700.000,00 untuk keperluan pribadi. Diminta: Susunlah Laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Modal untuk bulan Juni 2001. Berapakah saldo dari masing-masing elemen pada akhir bulan Juli 2001.

SOAL VI Aseng Dry Cleaners adalah perusahaan perorangan yang di miliki dan dijalankan oleh Joan Aseng. Sambil menunggu perluasan fasilitas baru, gedung dan peralatannya disewakan. Pekerjaan sebenarnya dari Dry Cleaning dilakukan oleh perusahaan lain dengan tarif perdagangan besar. Aktiva dan kewajiban perusahaan pada tanggal 1 Juli berjalan sebagai berikut: Kas Rp8.250.000,00; Piutang usaha Rp12.100.000,00; Perlengkapan Rp1.200.000,00; Tanah Rp25.000.000,00; Hutang usaha Rp6.800.000,00. Transaksi bisnis selama Juli diikhtisarkan sebagai berikut: a. Menerima kas dari pelanggan untuk ongkos cucian Rp9.750.000,00 b. Membayar uang sewa bulanan Rp2.000.000,00 c. Membeli perlengkapan secara kredit Rp750.000,00

Bab 1 Gambaran Umum Akuntansi d. e. f. g. h. i.

15

Membayar hutang Rp6.800.000,00 Dibebankan pada pelanggan untuk jasa pencucian secara kredit Rp5.920.000,00 Diterima faktur bulanan untuk jasa pencucian bulan Juli (akan dibayar 10 Agustus) Rp4.700.000,00 Dibayar: beban upah Rp2.400.000,00; biaya truk Rp1.580.000,00; biaya prasarana Rp960.000,00; beban rupa-rupa Rp630.000,00 Diterima dari pelanggan yang berutang Rp8.100.000,00 Ditentukan bahwa biaya perlengkapan yang ada adalah Rp900.000,00 maka biaya perlengkapan yang digunakan selama bulan itu adalah Rp1.050.000,00

Diminta: 1. Tentukan jumlah modal Joan Aseng per 1 Juli tahun berjalan. 2. Sajikan aktiva, kewajiban dan modal pemilik per 1 Juli dalam bentuk persamaan, sebagaimana ditunjukkan pada bab ini. Catatlah penambahan atau pengurangan akibat setiap transaksi diatas, dalam bentuk tabel dibawah persamaan, dan tunjukkan saldonya yang baru sesudah setiap transaksi. Jelaskan sifat tiap penambahan atau pengurangan terhadap modal pemilik, dengan mencantumkan tanda yang benar di sebelah kanan setiap jumlah. 3. Susun perhitungan rugi laba untuk bulan Juli, laporan modal pemilik untuk bulan Juli dan neraca per 30 Juli.

Lampiran:

REAL WORLD FENOMENA OF ACCOUNTING


Anies S.M Basalamah

16

Pengantar Akuntansi

Meskipun pekerjaan akuntansi yang dilakukan dalam kelas atau dalam tugastugas yang diberikan oleh dosen berorientasi mekanikal dan sepotongsepotong dalam artian seperti berdiri sendiri-sendiri, dalam praktik beberapa hal tampak sebaliknya. Beberapa diantaranya tampak berikut ini, yang hampir seluruhnya diambil dari Jerry J Weygandt, Donald E. Kieso dan Walter G. Kell, Accounting Principles edisi keempat (New York: John Wiley & Sons, Inc., 1996). 1. Penggunaan accounting software yang terintegrasi dari mulai input data transaksi secara otomatis dan seketika akan menghasilkan laporan keuangan. Program semacam ini juga secara otomatis tidak akan memproses apabila data debet tidak sama dengan data kreditnya, sehingga mempermudah pencarian kesalahan posting. Selain itu, dengan accounting software tidak ada lagi Buku Besar, Buku Pembantu dan sebagainya. Yang ada tinggallah disket dan printouts. 2. Neraca lajur dalam sistem komputer bisa jadi tidak lagi ada debet dan kredit tetapi hanya satu kolom. Yang menunjukkan mana debet dan mana kredit hanyalah tanda plus atau minus sehingga totalnya akan 0. Kesalahan akan muncul apabila jumlah neraca lajur ini tidak 0. 3. Di sisi yang lain, sistem akuntansi yang terkomputerisasi bisa jadi sumber mala petaka bagi perusahaan apabila tidak dimutakhirkan. Sebagai contoh, apabila seseorang membeli barang di Makro, Goro atau bahkan Carrefour, maka beberapa barang akan dikenai pajak pertambahan nilai (PPN) dan beberapa lainnya tidak. Tarip PPN adalah 10%. Apabila Pemerintah mengumumkan adanya perubahan mengenai barang-barang yang dikenai atau tidak dikenai PPN atau misalnya taripnya berubah, maka perusahaan seperti itu harus meng-up date program mereka. Kalau tidak niscaya akan merugikan perusahaan karena bisa jadi Pemerintah bukan hanya akan meminta perusahaan untuk membayar PPN-nya tetapi mengenakan denda dan sanksi pula. Terlepas dari masalah itu, semakin banyak perusahaan yang menggunakan komputer dalam pemrosesan data. Diperkirakan pada pertengahan tahun 90-an sudah sampai 250 juta komputer pribadi (personal computer atau PC) yang digunakan. Tidak jarang manajemen membutuhkan pembukuan pihak lain. Seluruh hasil pemrosesan akuntansi relatif bisa diperoleh dengan mudah apabila perusahaan tersebut sudah menjual sahamnya di bursa atau sudah go public. Sementarai itu untuk yang tidak go public data mungkin hanya sepotong-sepotong, misalnya prosentase laba bruto terhadap total penjualan. Contoh lain sering pula dilakukan oleh majalah tertentu seperti Fortune 500 di Amerika Serikat atau Majalah Swa di Indonesia. Dengan data pembanding ini maka manajemen dapat mengetahui apakah ada biya di perusahaannya yang melebihi perusahaan lain yang sejenis, atau apakah penjualan menurun cukup drastis dibanding penjualan perusahaan lain, atau juga apakah laba akhir perusahaan diperoleh bukan dari operasi normal perusahaan (operating income) tetapi dari obligasi Pemerintah

4.

Bab 1 Gambaran Umum Akuntansi

17

seperti yang dialami oleh bebera[a bank di Indonesia. Dengan demikian kinerja perusahaan dan manajemen serta pegawai dapat dimonitor. Di kelas, pembicaraan pembukuan biasanya terfokus pada satu perusahaan saja.

Anda mungkin juga menyukai