Anda di halaman 1dari 2

Jika Aku Menjadi Kepala Sekolah pada SD Negeri di Mekarsari

Saya memfokuskan diri pada program kerja bagian pendidikan selama mengikuti Kuliah Kerja Nyata disamping membantu teman sekelompok dalam menjalankan program kerja lainnya. Selama program kerja bagian pendidikan berjalan, saya melakukan survey ke beberapa Sekolah Dasar. Beberapa SD yang ada di desa Mekarsari secara sarana dan prasarana sebenarnya kurang memadai untuk diadakan proses belajar mengajar, tapi perangkat sekolah cukup bisa memanfaatkan properti yang ada. Jika saya menjabat sebagai kepala sekolah di sebuah Sekolah Dasar Negeri di Desa Mekarsari, banyak yang ingin saya perbaiki baik secara sistem pengajaran maupun dari sisi sarana dan prasarana sekolah. Saya hanya akan menyentuh sistem yang berhubungan langsung dengan murid, bukan sistem tata usaha sekolah dan sejenisnya. Secara fisik gedung sekolah, saya ingin bekerja sama dengan pemuda karang taruna untuk bergotong-royong memperbaiki atap yang bocor, langit-langit kelas yang sudah hampir rubuh, dll. Walaupun mungkin ada dana dari pemerintah untuk memperbaiki sekolah, tapi saya akan tetap melakukan hal realistis yang langsung bisa dirasakan manfaatnya. Saya melihat karang taruna di desa Mekarsari kurang memiliki misi dalam kesehariannya, sehingga dengan mengadakan kerja bakti ini diharapkan mereka dapat lebih solid. Saya akan menjadwalkan piket harian di setiap kelas mulai dari kelas 3, serta memberi tanggung jawab jelas kepada setiap murid yang mendapat giliran piket. Hal-hal ringan seperti menyapu kelas, merapikan kursi dan meja, menghapus papan tulis sudah pantas untuk dikerjakan murid SD kelas 3 sampai kelas 6. Ini dapat meringankan beban penjaga sekolah, sekaligus melatih murid SD untuk mencintai kebersihan. Jadwal piket ini mengajarkan rasa tanggung-jawab pada setiap murid untuk menjaga kebersihan dan kerapian kelasnya masing-masing.

Untuk memulai disiplin sejak kecil, saya akan membuat peraturan berbaris di depan kelas saat akan memasuki kelas untuk belajar di pagi hari, serta saat memasuki kelas setelah istirahat. Ini mengajarkan murid SD untuk tertib saat memasuki kelas dan tidak berebutan bahkan dorong-dorongan seperti yang terjadi saat saya mengadakan kursus Bahasa Inggris. Akan sangat baik jika murid SD diberi peraturan untuk tertib saat masuk dan keluar kelas. Jika memungkinkan, saya akan mendisiplinkan kerapian seragam murid SD. Saat baris-berbaris di depan kelas, murid yang seragamnya tidak rapi tidak boleh memasuki kelas sebelum merapikan seragamnya. Dengan seragam yang bersih dan rapi, murid akan lebih berkonsentrasi belajar, dan membedakan diri mereka sendiri saat bermain di luar dan saat belajar di dalam kelas. Setiap hari senin akan sangat baik jika diadakan pemeriksaan kuku, kebersihan sepatu dan kaus kaki. Ini akan membuat setiap murid secara otomatis mempersiapkan kebersihan seragam setiap hari minggu. Kalau ini tidak dilaksanakan, murid tidak akan peduli dengan kebersihan diri mereka saat pergi sekolah. Saya akan menghidupkan kegiatan ekstrakulikuler di Sekolah Dasar. Setiap hari Sabtu, murid SD datang ke sekolah tanpa ada kegiatan yang benar-benar menarik dan bermanfaat. Saya akan meminta bantuan kepada setiap guru untuk bertanggung jawab atas kegiatan hari Sabtu agar murid bersemangat. Diharapkan kreativitas di hari Sabtu ini membangkitkan keceriaan serta menggali potensi terpendam yang ada pada murid Sekolah Dasar. Yang paling saya harapkan adalah berlanjutnya kegiatan kursus Bahasa Inggris yang telah diadakan oleh para mahasiswa KKNM UNPAD pada bulan lalu. Kegiatan yang dikemas menarik ini akan sangat bermanfaat jika dilanjutkan oleh guru atas ketentuan Kepala Sekolah SD.

Anda mungkin juga menyukai