Anda di halaman 1dari 3

AKHIRNYA SEMPAT JUGA MEMIKIRKAN INI

Apakah ini cuma SEKEDAR bayangan masa lalu, atau hanya sekedar perasaan terkuat yang aku rasakan. Banyak nama-nama yang aku ingat, banyak orang-orang yang ku anggap sebagai awal kehancuran atau malah penyebab bangkitnya kehidupanku, kakakku, dan ibuku. Kadang-kadang bingung apakah aku harus berterima kasih atau malah membenci orang-orang itu. Lebih kurang 13 tahun yang lalu, lebih tepatnya lagi beberapa hari setelah alm ayahku meninggal. Hhmmmmm..now, this is the problem!! Bukan karena sulit ngebayangin atau mengingat detail kejadiannya saat itu. Tapi aku malu menangis setiap kali aku ingat alm ayahku yang sudah meniggalkan aku semenjak aku belum masuk sekolah, membayangkan bagaimana beratnya ibuku saat itu menanggung bebannya. Bagaimana ibuku berusaha membahagiakan aku dan kakakku disaat Dia sendiri bingung harus melakukan apa. Karena pada saat itu kami hanya bisa menyambung hidup dari tabungan pensiun ayahku yang sudah pasti habis untuk biaya ku masuk taman kanak-kanak, dan membeli peralatan belajar baru buat kakakku yang pada saat itu baru naik kelas 3 sekolah dasar. But I never feel this sad..!!! Saat itu yang bisa dilakukan adalah bertahan dengan seberapa adanya kekuatan. Kekuatan pertama, Aku..anak laki2 berumur 6 th, bisanya nangis walaupun aku sendiri bingung apa yang sebenarnya aku tangisin. Pokoknya nangis, nangis, nangis!!! Kakakku.. anak perempuan kelas 3 SD yang masi belum sembuh dari penyakit ngompolnya. Tapi punya keunggulan dikit, dia lebih suka diam dalam situasi sulit seperti apapun. Udah kliatan kan?? Apa yang bisa aku dan kakakku lakukan?? Ya benar sekali.. IBUKU..tulisan kali ini aku tidak banyak menceritakan kehebatan ibuku. Mungkin bisa baca di posting sebelumnya IBUKU INSPIRASIKU. Cerita kali ini, bagaimana ibuku, aku, dan kakakku memulai hidup baru. Memulai hidup dengan sekuat-kuatnya hidup, memulai hidup tanpa meminta sedikitpun belas kasihan orang lain. Bagaimana meminta belas kasihan. Saudara pada saat itu yang seharusnya bisa diandalkan, yang seharusnya tidak membiarkan kami hidup terlantar, malah mengusir kami dari rumah ayahku. Ya..dialah manusia bersenjata kata-kata, mempunyai mulut yang bisa membuat orang sengsara dan tidak lupa suka mengajak permusuhan. Orang inilah..orang ini pada awal tadi aku sebut-sebut orang yang seharusnya aku benci, atau seharusnya aku malah berterima kasih. Yaaahhhmungkin kami tidak berhak atas rumah itu, anak-anak ayahku dari istri pertamanya lebih berhak KATANYA!! jadi secepat mungkin kami harus tinggalin rumah itu.

Hhhhmmmmm..bukan masalah! dia pikir ibuku hanya hidup sendiri di dunia ini. Lebih indah baginya melihat kami lebih sengsara lagi, atau mungkin perlahan mati!!! So, ibuku gonna make this ultra-simple, disuruh pergi ya pergi..daripada setiap langkah kita dijadikan bahan gunjingan keluarga-keluarga alm ayah, kata ibuku!!! okeeewalaupun saat itu aku belum ngerti maksud kalimat ibu tadi, pokoknya pilihan cuma IKUT.. Berat memang!! Akhirnya sementara kami numpang di rumah kakak ibuku. Orang yang sangat luar biasa berpengaruh dalam perubahan hidup kami. Yang tidak bisa memberikan apa-apa kepada kami selain kebaikan-kebaikan. Walaupun kadang aku suka bikin susah karena suka berperilaku aneh. Maklum saat itu aku masih kecil tapi suka tersinggung. But, so far it gonna be oke.. karena memang keluarga itu sangat baik kepada kami. Beberapa bulan setelah tragedi pengusiran, kehidupan kami perlahan berubah. Dulu saat ayah masi hidup ibu pernah ditawar pekerjaan, tetapi ditolak karena ayah melarangnya. Saat itu tawarannya ditarik lagi karena ibu tidak punya pilihan, ibu butuh pekerjaan. Setelah semua proses dilalui akhirnya ibuku diterima di perusahaan itu. Ibu sama sekali tidak menyia-nyiakan kesempatannya. Ibu memulai pekerjaannya demi aku dan kakakku, demi kehidupanku dan kebahagiaan kami. Ibuku bekerja di sebuah perusahaan asuransi. Dari pekerjaannya akhirnya kami punya rumah sederhana yang jaraknya tidak jauh dari rumah kakak ibuku tempat kami numpang sementara tadi. Perlahan hidup kami berubah. Ibu tidak pusing lagi memikirkan darimana biaya sekolah kami, bagaimana memenuhi kebutuhan sehari-hari, bagaimana membahagiakan aku dan kakakku. Banyak kejadian-kejadian seiring waktu berlalu. Banyak pengalamanpengalaman yang mendidik ku untuk lebih memahami betapa berat beban yang ibu alami. Ibu mengajari banyak hal mulai dari mengetahui kemenangan sejati hanya dimiliki orang-orang yang ikhlas, jangan pernah menganggap diri ini gagal sebelum kita mencobanya, jangan penah menganggap kebahagiaan itu jauh dari kita, dll. Mungkin sebagian orang yang pernah baca bukunya Chuck Palahniuk ingat kata-kata ini. The goal is not to life forever, but to create something that will. Yaaaintinya kita hidup untuk melakukan sesuatu yang ga bakalan mati Lah.. Ibuku sudah melakukannya. Ibuku sangat menginspirasi ku, dan inspirasiinspirasi itu akan aku inspirasikan juga ke kehidupanku nantinya. Untuk anak dan cucuku!!!

Yyyyeeeeaaaappphhh Lanjut dikit..!!!

Beberapa tahun berlalu, ibuku pernah membuat keputusan yang mengejutkan. Pada saat aku sendiri belum pernah memabayangkan dari mana ibu bisa membuat keputusan sepert ini. Ibu memutuskan untuk MENIKAH lagi. Laki-laki yang sudah dikenalkannya 3 bulan sebelum keputusannya itu menjadi pilihannya. Tidak banyak yang aku pikirkan saat itu. Aku hanya bisa berdoa demi kebahagiaannya saja, dan berusaha ikhlas dengan keputusan ibu. Aku terus menanggap Laki-laki yang menjadi teman ibuku akan ku anggap temanku juga. Memang dia sosok seorang ayah yang bertanggungjawab, mempunyai kepedulian terhadap masa depan aku dan kakakku. Tapi aku tetap hanya bisa menganggapnya sebagai teman ibuku, bukan sebagai pengganti ayahku. 5 tahun sudah usia pernikahannya. 5 tahun juga dia sudah berusaha membahagiakan ibuku. Aku berterima kasih ayah tiriku bisa sedikit mengurangi beban ibu. Bisa membelikan ibu rumah baru, bisa lebih mematangkan rencanarencana masa depan untuk aku dan kakakku. So, I am welcoming you to my life. Now, lets do this together.

Anda mungkin juga menyukai