Anda di halaman 1dari 4

AIR PERMUKAAN

Air permukaan adalah semua air yang berada di permukaan bumi, baik yang berada di laut, di danau, di sungai, maupun yang berupa es dan salju. Daur atau siklus hidrologi merupakan sirkulasi air di bumi yang tiada putusnya. Siklus ini merupakan penghubung antara lautan dan daratan. Adapun factor factor yang mempengaruhi kecepatan aliran sungai, yaitu : 1). Kemiringan sungai 2). Bentuk, ukuran, dan kekasaran dasar saluran sungai 3). Debitb sungai Efek dari kekasaran saluran berpengaruh terhadap macam aliran dalam sungai. Bila dasar salurannya halus, maka akan menghasilkan aliran yang seragam (uniform flows), sedang bila saurannya kasar seperti misalnya banyak bongkah bongkah batuan, akan terjadi aliran yang turbulen. Proses proses yang dilakukan oleh sungai yaitu antara lain : Proses pengikisan ( erosi ) Proses pengikisan secara fisik dilakukan oleh air iti sendiri atau oleh mineral oleh air disebut proses abrasi atau korasi. Sedangkan proses pengikisan secara kimia dilakukan dengan melarutkan batuan atau tanah yang dilaluinya disebut proses korosi ( pelarutan ). Proses pengangkutan ( transportasi ) Proses pengangkutan material hasil erosi dengan cara pelarutan (dissolved load), suspense (suspended load), dan sepanjang dasar saluran (bed load).Namun kebanyakan sungai mengangkut hasil erosinya dengan cara suspensi. Material yang diangkut dengan cara ini umumnya berukuran pasir halus, lanau, dan lempung. Kemampuan sungai untuk mengangkut material hasil erosinya diukur dengan dua kriteria, yaitu:

Kompetensi sungai Kompetensi sungai yaitu ukuran maksimum dan sedimen yang dapat diangkut oleh aliran air. Kompetensi sungai sangat bergantung pada kecepatan aliran air sungai. Jika kecepatan aliran sungai meningkat dua kali lipat, maka gaya impak yang dilakukan oleh air akan meningkat sampai empat kali.

Kapasitas sungai Kapasitas sungai yaitu jumlah maksimum sedimen yang mampu diangkut oleh aliran sungai. Kapasitas sungai sangat berhubungan dengan debit sungai. Semakin besar debit sungai, semakin besar juga sedimen yang dapat diangkut oleh aliran sungai tersebut.

1. Proses pengedapan Sedimen halus yang berukuran lanau dan lempung akan terendapkan agak jauh dari muara sungai dengan membentuk lapisan yang hamper mrndataryang disebut lapisan bottom set. Diatas lapisan bottom set ini mulai terendapkan lapisan foreset. Lapisan foreset biasanya ditutupi oleh lapisan mendatar yang tipis yang terbentuk pada waktu banjir yang disebut topset.

Jaringan sungai akan membentuk system drainase yang saling berhubungan dan bersama-sama membentuk suatu pola tertentu yang disebut pola pengaliran. yang paling umum adalah pola dendritik. Pola ini dicirikan oleh bentuk percabangan sungai

yang tidak teratur yang mempunyai kesamaan dengan pola percabangan eanting pohon. Pola pengaliran menyudut (rectangular) dicirakan oleh sungai yang berbelok tegak lurus. Apa bila sungai mengalir dari suatu pusat polanya dinamakan radial. Pola ini berkembang pada daerah gunung berapai atau daerah yang dibentuk oleh struktur kubah. Pola pengaliran trellis merupakan pola pengaliran yang dicirikan oleh cabang-cabang sungai yang tegak lurus terhadap sungai induknya.

AIR TANAH
Air tanah adalah air yang meresap ke dalam tanah atau batuan. Air tanah yang berasal dari peresapan air permukaan disebut air meteorik. Air tanah yang berasal dari senyawa antar unsur hidrogen dan oksigen yang terdapat dalam magma pada waktu magma bergerak ke atas disebut air juvenile. Muka air tanah biasanya merupakan pencerminan dari keadaan topografinya. Ada bernacam tipe muka air tanah berdasarkan pada sifatnya adalah a. Muka air tanah bebas, yaitu muka air tanah yang kedudukannya sangat dipengaruhi oleh musim. b. Muka air tanh tertekan, yaitu air tanah yang terdapat pada batuan yang ditutupi oleh lapisan batuan yang kedap air (impermeabel). c. Muka air tanah terjebak, yaitu muka air tanah yang terjebak oleh lapisan batuan kedap air dibawahnya. Aliran air tanah sangat dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Air tanah mengalir dari muka air tanah yang tinggi ke muka air tanah yng rendah yaitu menuju ke lembah sungai, danau atau mata air. Ada juga aliran yang

melengkung ke atas berlawanan arah dengan gaya gravitasi. Aliran tersebut disebabkan oleh pebedaan ketinggian muka air tanah yang menyebabkan perbedaan tekanan air tanah tersebut. Keadaan material bawah tanah sangat mempengaruhi aliran dan jumlah air tanah. Jumlah air tanah yang dapat tersimpan dalam batuan dasar, sedimen dan tanah, sangat tergantung pada porositas bahan tersebut. Porositas merupakan jumlah atau persentase pori atau rongga dan total volume batuan atau sedimen. Selain pori atau rongga antar butiran, rongga didalam batuan dapat terbentuk karena adanya kekar atau sesar, atau karena pelarutan batuan seperti yang sering tebentuk pada batu gamping. Selain porositas, permeabiitas juga mempengaruhi jumlah air tanah. Permeabilitas merupakan kemampuan batuan atau tanah untuk melewatkan atau meloloskan air. Air tanah mengalir melalui rongga-rongga yang kecil.

Anda mungkin juga menyukai