Anda di halaman 1dari 7

KESULITAN MAKAN Batasan kesulitan makan pd anak:segala sesuatu yg berkaitan dgn ketdkmampuan bayi/Anak utk mengkonsumsi sejlh makanan

yg diperlukannya secara alami/wajar,yaitu:dgn menggunakan mulutnya secara sukarela. Penyebabnya terbagi 3,yaitu: Faktor nutrisi yg meliputi kemampuan utk mengkonsumsi makanan; Faktor penyakit/kelainan organik; Faktor gangguan/kelainan kejiwaan.

Diagnosis Anamnesis: -Riwayat antenatal & perinatal; -Riwayat atopi or kesulitan mkn pd anak; -Riwayat penyakit sblmnya; -Riwayat perawatan diRS,adakah manipulasi daerah orofaring spt pemberian mkn melalui tube; -Kronologis kesulitan mkn: -Diet sejak lahir,penggantian formula,pengenalan mknan padat,diet saat ini,tekstur ,cara & waktu pemberian,serta posisi saat mkn. -Keenganan mkn,byknya yg dimkn,durasi mkn & kebiasaan mkn,strategi yg tlh dicoba,& lingkungan serta kebiasaan saat waktu mkn. -Curigai kelainan anatomis bila terdpt hal-hal berikut ini: -Gangguan menelan; -Pneumonia berulang aspirasi kronik; -Stridor yg berkaitan dgn mknkelainan glotis or subglotis; -Koordinasi mengisap-menelan-bernapasatresia koana; -Muntah,diare,or konstipasi,kolik,&nyeri abdomenrefluks gastroesofagus(GER) or alergi susu sapi. -Cari faktor stres,dinamika keluarga,& mslh emosional.

Pemeriksaan fisis: -Dimulai dgn pengukuran antropometris,termasuk lingkar kepala; -Penilaian pertumbuhan sejak lahir dgn melihat kurva pertumbuhannya; -Abnormalitas kraniofasial,tanda penyakit sistemik,& atopi hrs dicari; -Pemeriksaan neurologis menyeluruh hrs dilakukan sbg evaluasi perkembangan psikomotor. Pemeriksaan Penunjang: -Tdk diindikasikan pd anak dgn pemeriksaan fisisnormal, memiliki kurva pertumbuhan yg normal & hsl penilaian perkembangan normal; -Kolik & muntah kadang-kadang: -Alergi susu sapi dikonfirmasi dgn skin test & test radioallergosorbent kurang dpt dipercaya; -GER konfirmasi dgn pemeriksaan saluran cerna atas dgn kontras dpt memperlihatkan gbran bolus saat melewati orofaring & esofagus & utk mendeteksi kelainan anatomis spt malrotasi. -Pemantauan pH esofagus bila tdk respon terhdp empiris dgn obat penekan asam lambung; -Kesulitan mkn disertai pertumbuhan terhambat memerlukan pemeriksaan menyeluruh: -Pemeriksaan laboratorium lini pertama: darah perifer lgkp,laju endap darah, albumin, protein serum,besi serum, iron-binding Capacity,& feritin serum utk mendeteksi defisiensi zat gizi spesifik serta menilai fungsi ginjal & hati; -Antibodi antitrannsglutaminase utk penyakit celiac; -Esofagoduodenoskopi & biopsi dpt menentukan ada tdknya & tingkat keparahan esofagitis, striktur, & webs bila GER tdk jls. -Analisis diet:kualitas & kuantitas asupan mknan hrs dinilai utk menentukan defisiensi kalori,vitamin, trace element,& keenganan mkn,tanyakan pl konsumsi susu & jus buah berlebihan; -Interaksi ortu & anak hrs dinilai:adakah interaksi positif(mis:kontak mata,sentuhan,pujian) or interaksi negatif (mis:memaksa mkn,mengancam,perilaku anak yg merusak spt melempar mknan).

-Hargai perilaku mkn anak selama mkn,spt positive reinforcement bila menerima mknan.

Tata laksana: -Bila anak tumbuh & berkembang secara normal,cukup yakinkan ortu bhw tdk diperlukan pemeriksaan lanjutan; -Jika pertumbuhan anak terhambat,asupan kalori hrs ditingkatkan: -ASI dpt ditambah susu formula; -Formula bayi dpt dikonsentrasikan smpi 24-30kkal/oz(30ml),dgn mengurangi jlh air or menambahkan polimer glukosa or minyak sayur; -Makanan padat dpt ditambah dgn mentega, minyak sayur,krim, polimer glukosa,& susu bubuk; -Masalah medis yg menyertai hrs ditata laksana tuntas sesuai panduan yg berlaku.

Tata laksana: -Bila anak tumbuh & berkembang secara normal,cukup yakinkan ortu bhw tdk diperlukan pemeriksaan lanjutan; -Jika pertumbuhan anak terhambat,asupan kalori hrs ditingkatkan: -ASI dpt ditambah susu formula; -Formula bayi dpt dikonsentrasikan smpi 24-30kkal/oz(30ml),dgn mengurangi jlh air or menambahkan polimer glukosa or minyak sayur; -Makanan padat dpt ditambah dgn mentega, minyak sayur,krim, polimer glukosa,& susu bubuk; -Masalah medis yg menyertai hrs ditata laksana tuntas sesuai panduan yg berlaku.

Pemantauan Terapi:Perubahan perilaku mkn anak & perilaku ortu dan or pengasuh. Tumbuh Kembang:Status gizi membaik sampai menjd normal. Langkah Preventif: -Manajemen laktasi yg benar; -Pengenalan mknan padat sesuai usia;

-Pemilihan mknan yg sesuai dgn tahapan perkembangan bayi; -Jadwal pmberian mknan yg fleksibel sesuai dgn keadaan lapar & haus yg berkaitan dgn pengosongan lambung; -Hindari mkn dgn paksaan; -Perhatikan kesukaan(like)&ketdksukaan(dislike),penerimaan(acceptance)& ketdkcocokan(allergy/intolerance).

MALNUTRISI ENERGI PROTEIN Malnutrisi energi protein(MEP)merupakan salah 1 dr 4 mslh gizi utama diIndonesia. Prevalensi yg tinggi terdpt pd anak dibwh umur 5thn(balita)serta pd ibu hamil & menyusui.Berdsrkan lama & beratnya kekurangan energi & protein, MEP Diklasifikasikan menjd MEP derajat ringan-sedang(gizi kurang) &MEP Derajat berat(gizi buruk).

Diagnosis Anamnesis: Keluhan yg sering ditemukan:pertumbuhan yg kurang, anak kurus, or berat badannya kurang. Selain itu ada keluhan anak kurang/ tdk mo mkn,sering menderita sakit yg berulang or timbulnya bengkak pd kedua kaki,kadang sampai pd tubuh.

Pemeriksaan fisis: MEP ringan Sering ditemukan gangguan pertumbuhan: -Anak tampak kurus; -Pertumbuhan linier berkurang or terhenti; -Berat badan tdk bertambah,adakalanya bahkan turun; -Ukuran lingkar lengan atas lbh kecil dr normal; -Maturasi tulang terlambat; -Rasio berat badan terhdp tinggi badan normal/menurun;

-Tebal lipatan kulit normal or berkurang -Anemia ringan; -Aktivitas & perhatian berkurang jika dibandingkan dgn anak sehat .

MEP berat Kwashiorkor: -Perubahan mental sampai apatis; -Anemia; -Perubahan warna & tekstur rambut,mudah dicabut/rontok; -Gangguan sistem gastrointestinal; -Pembesaran hati; -Perubahan kulit(dermatosis); -Atrofi otot; -Edema simetris pd kedua punggung kaki dpt sampai seluruh tubuh.

Marasmus: -Penampilan wajah spt ortu,terlihat sangat kurus; -Perubahan mental,cengeng; -Kulit kering,dingin &mengendor,keriput; -Lemak subkutan menghilang sehingga torgur kulit berkurang; -Otot atrofi sehingga kontur tulang terlihat jelas; -Kadang-kadang terdpt bradikardi; -Tekanan darah lebih rendah dibandingkan anak sehat yg sebaya.

Marasmik-kwashiorkor: -Terdpt tanda & gejala klinis marasmus & kwashiorkor secara bersamaan. Kriteria Diagnosis: -Terlihat sangat kurus; -Edema nutrisional,simetris; -BB/TB<-3SD; -Lingkar lengan atas <11,5cm.

Pemeriksaan penunjang: -Kadar gula darah,darah tepi lgkp,urin lgkp,feses lgkp,elektrolit serum,protein serum(albumin,globulin),feritin; -Test mantoux; -Radiologi(dada,AP & Lateral); -EKG.

Tata laksana: MEP berat ditata laksana melalui 3 fase(Stabilisasi,Transisi,& Rehabilitasi)dgn 10 lgkh tindakan.

Anda mungkin juga menyukai