Anda di halaman 1dari 7

1

A. Pendahuluan

Dampak globalisasi mengakibatkan terjadinya persaingan secara bebas dalam dunia pendidikan dan tenaga kerja sebagai akibat mekanisme pasar. Lembaga pendidikan harus menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu memenuhi tuntutan permintaan pasar tenaga kerja yang cenderung berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi. Hanya bangsa yang berkualitas yang akan mampu bersaing. Kualitas suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia. Kualitas sumberdaya manusia juga ditentukan oleh kualitas pendidikan bangsa tersebut. Kenyataan menunjukan bahwa untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus dipenuhi berbagai persyaratan salah satunya adalah memiliki sarana prasarana yang memenuhi standar seperti pemanfaatan ICT dalam pendidikan. Dengan hadirnya ICT dunia pendidikan bisa membawa dampak positif apabila teknologi tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi bisa menjadi masalah baru apabila sekolah tidak siap. Untuk itu, perlu dilakukan suatu kajian tentang dampak positif dan negatif dari pemanfataan Teknologi Komunikasi dan Informasi (ICT) sebagai media komunikasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Perkembangan teknologi komunikasi begitu cepat sehingga berdampak pada berbagai sendi kehidupan manusia. Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, lembaga pendidikan mempunyai tanggung jawab mempersiapkan dan menghasilkan sumberdaya manusia yang mampu menghadapi semua tantangan perubahan yang ada di sekitarnya yang berjalan sangat cepat. Bahkan sebagai dampak globalisasi mengakibatkan terjadinya persaingan secara bebas dalam dunia pendidikan maupun tenaga kerja. Kondisi tersebut menuntut perlu adanya suatu sistem pendidikan yang bermutu yaitu sistem pendidikan yang mampu menyediakan sumberdaya manusia yang dapat bersaing dalam menghadapi persaingan global. Karena itu pendidikan perlu diarahkan agar mampu menyediakan sumberdaya manusia yang mampu menghadapi tantangan zaman secara efektif sejak usia sekolah dengan memanfaatkan kemajuan terknologi.

Media

komunikasi

merupakan

suatu

alat

dimana

komunikator

menggunakannya untuk mengirim pesan kepada komunikan. Dalam pendidikan, media komunikasi biasanya disebut sebagai media pengajaran. Media komunikasi dalam pendidikan merupakan segala bentuk alat dan sumber belajar yang digunakan untuk membantu memperlancar proses belajar mengajar. Sumber belajar meliputi buku-buku, majalah, manusia, perpustakaan, labolatorium dan ICT seperti internet dan lain-lain. Media pendidikan digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa. Tanpa media pendidikan, efektifitas belajar maupun mutu pendidikan tidak akan tercapai. Demikian pula dengan jika tersedia media pendidikan tetapi kita tidak memiliki kemampuan pemilihan media mana yang paling efektif dan efisien maka efektifitas pembelajaran pun tidak dapat tercapai.

B. Pembahasan

1. Pengertian ICT (Information and Communication Technologies)

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT), adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek

yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media.1

2. Teknologi Informasi dalam Pembelajaran Istilah TI (teknologi informasi) lahir pada abad ke-20 yang diawali tebentuknya masyarakat informasi. Istilah TI yang menggunakan kata informasi, pada dasarnya sangat berkaitan dengan istilah TK (teknologi komunukasi) yang dikenal lebih dahulu. Kita melihat ada komunikasi yang berfungsi menyalurkan informasi, ada teknologi komunikasi yang berfungsi sebagai pengolah informasi dan ada pula teknologi yang berfungsi menyimpan dan mengolah informasi. Fungsinya yang terakhir inilah yang menyebabkan kemudahan ada orang yang menyebutkan teknologi komunikasi sebagai teknologi informasi. Richard Winer dalam Websterss New Word Dictionary and

communication disebutkan bahwa teknologi informasi adalah pemrosesan,


1

http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi

pengolahan, dan penyebaran data oleh kombinasi computer dan telekomunikasi. Teknologi informasi lebih kepada pengerjaan terhadap data. TI menitik beratkan perhatiannya kepada bagaimana data diolah dan diproses dengan computer dan telekomunikasi. Dengan demikian semakin jelas istilah TI didasari pengembagnan teknologi pengolahan data. Bila teknologi komunikasi merupakan alat untuk menambah kemampuan orang berkomunikasi, maka teknologi informasi adalah pengerjaan data oleh computer dan telekomunikasi. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dan berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan yang merupakan aspek strategi pengambilan keputusan.2 Teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sekarang ini memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk bidang pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Terjadinya perubahan dalam proses pembelajaran, yaitu pembelajaran yang biasanya dilakukan terbatas di ruang kelas dengan jadwal yang telah ditentukan berkembang menjadi pembelajan yang bisa dimanapun dan kapanpun. Mengintegrasikan TIK ke dalam pembelajaran antara lain meningkatkan kompetensi pengajar dalam mengajar dan meningkatkan mutu belajar peserta didik. TIK yang sifatnya inovatif dapat meningkatkan apa yang dilakukan sekarang, serta apa yang belum kita lakukan tetapi akan dapat dilakukan ketika kita akan mulai menggunakan teknologi informasi komunikasi. Oleh karena itu pengajar hendaknya memanfaatkan seluruh kemampuan dan potensi teknologi untuk meningkatkan pembelajaran, terutama melakukan pembaharuan dalam upaya mengembagkan proses belajar peserta didik.
2

DR. Munir, M.IT. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunukasi.

Bandung: Alfabeta. Hal. 9

Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi atau ICT dalam pembelajaran, antara lain dengan: a. Pengajar dan peserta didik mampu mengakses kepada teknologi informasi dan komunikasi. b. Pengajar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, karena pengajar berperan sebagai peserta didik yang harus belajar terus menerus sepanjang hayat. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas professional dan kompetensinya. c. Tersedia materi pembelajaran yang berkualitas dan bermakna (meaning full).

3. Penerapan ICT dalam Pembelajaran

Penggunaan atau penerapan media pembelajaran yang berbasis TIK merupakan hal yang tidak mudah. Dalam menggunakan media tersebut harus memperhatikan beberapa teknik agar media yang dipergunakan itu dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan tidak menyimpang dari tujuan media tersebut. Salah satu contohnya adalah Komputer dan LCD Proyektor. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi atau ICT dalam pendidikan secara umum, dideskripsikan sebagai berikut: 1. ICT sebagai objek pembelajaran yang kebanyakan terorganisir dalam kursus-kursus spesial. Apa yang dipelajari tergantung pada bentuk pendidikan dan level siswa. Pendidikan ini mempersiapkan siswa untuk menggunakan ICT dalam pendidikan, keterampilan masa depan dan dalam kehidupan sosial. Contoh: microsoft power point Microsoft power point merupakan program yang seharusnya dikuasai oleh para dosen, mahasiswa, dan para presenter. Microsoft power point sangat mudah dibuat dan sangat efektif digunakan untuk mempresentasikan suatu informasi. Kemampuan persentasi secara baik amat diperlukan dalam era globalisasi.

2. ICT sebagai alat bantu (tool), yang biasa digunakan ketika membuat tugas-tugas, mengumpulkan data, dan dokumentasi serta melaksanakan penelitian. Umumnya ICT digunakan dalam memecahkan permasalahan secara independen. Contoh: E-learnig E-learning dapat didefinisikan sebagai upaya menghubungkan

pembelajaran antara siswa dengan sumber belajar (data base, pakar/guru, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjalan.

Interaktivitas dalam hubungan tersebut dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. E-learning merupakan merupakan inovasi yang sangat tepat untuk dikembangkan di sekolah saat ini sesuai dengan perkembangan teknologi yang sedemikian pesat, demikian pula dengan perkembangan informasi yang tak kalah pesatnya. 3. ICT sebagai medium proses pembelajaran, dimana guru dapat mengajar dan murid dapat belajar. Contoh: Bahan Ajar Berbasis Komputer Bahan Ajar Berbasis Komputer ialah bahan ajar yang dipaket, disusun, dan diakses dengan komputer. Kemajuan dibidang teknologi informasi dan computer memudahkan para pendidik menyusun bahan-bahan yang akan diajarkan atau yang akan dipelajari siswa. Konsep-konsep penting yang akan diajarkan dapat dipaket secara sistematis baik dari segi logika berpikir maupun konsekuensinya menggunakan kaidah-kaidah belajar dengan bantuan computer. Gambar, skema, dan bagan yang menjelaskan konsep dapat disertakan. Gambar yang menunjukkan proses dapat dibuat dalam bentuk animasi sehinnga bahan ajar menjadi lebih menarik. Dengan bantuan komputer dan asesorisnya, teks, suara, gambar, dan video dapat dipadukan menjadi multimedia yang dapat ditayangkan dengan computer dan dapat pula diakses melalui jaringan komputer internasional atau internet.

C. Kesimpulan

Pendidikan terus berupaya menyesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan global, tak terkecuali pola pendidikan bagi guru. Jadi menurut kelompok, penggunaan ICT dalam pendidikan dapat dijadikan sebagai alternatif untuk penyelenggaraan pendidikan bagi para calon guru dan para guru profesional. Atas dasar pentingnya bahan pembelajaran berbasis ICT yang dirancang oleh guru bagi peningkatan kualitas pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi dan untuk kepentingan publikasi komunikasi dan informasi lembaga, maka sudah menjadi kebutuhan yang mendesak untuk adanya peningkatan kemampuan para pelaku pendidikan/pelatihan terutama guru untuk memiliki kemampuan dalam merancang multimedia interaktif untuk mengemas berbagai materi-materi pelajaran. Dengan demikian diperlukan adanya kegiatan Pelatihan Pembuatan Multimedia Interaktif berbasis Komputer.

Anda mungkin juga menyukai