Anda di halaman 1dari 34

Oleh KELOMPOK 3

Diri merupakan inti dari keberadaan seseorang dengan sadar. Konsep Diri (self concept) : Konsep yang dimiliki oleh individu atas dirinya sendiri sebagai suatu makhluk fisik, sosial dan spiritual/moral. (Viktor Gecas) Dengan memiliki Konsep Diri, maka anda mengenali diri anda sendiri sebagai manusia yang berbeda.

Penghargaan Diri / Self Esteem : Evaluasi pribadi secara menyeluruh Kemanjuran Diri / Self Efficacy : Kepercayaan terhadap kemampuan untuk menjalankan tugas Pemantauan Diri / Self Monitoring : Perilaku diri sendiri dan menyesuaikannya dengan situasi.

Konsep Diri : - Self Esteem - Self Efficacy - Self Monitoring

Sikap

Kemampuan
Emosi

Unsur unsur :
Kegiatan, tindakan verbal maupun non verbal yang
dilakukan oleh anggota kelompok.

Interaksi, Komunikasi dan kontak antar pribadi yang terjadi


di antara anggota-anggota kelompok.

Sentimen, Perasaan, sikap, keyakinan/nilai-nilai yang dianut


oleh anggota kelompok.

Hindari cara mempertahankan pendapat secara membabi buta Jangan merubah pendapat hanya demi kesepakatan dan menghindari konflik Hindari prosedur penyelesaian konflik, seperti voting, lempar koin Mencoba melibatkan semua orang dalam proses pengambilan keputusan Jangan berasumsi bahwa seseorang harus menang dan seorang harus kalah pada waktu diskusi.

Memo :

Definisi Tim (Team) : Dua Orang atau lebih yang berinteraksi dan saling mempengaruhi ke arah tujuan bersama. Macam-macam tim Tim Formal Tim Komando, Komite, Gugus tugas/tim proyek Tim Informal Reference Group,

Untuk membangun sebuah tim yang dapat bekerjasama, dibutuhkan pemahaman menyeluruh terhadap : 1. Karakteristik Tim 2. Tahap-tahap Perkembangan Tim 3. Cara-cara mengembangkan Kekompakan Tim 4. Faktor-faktor Penentu Efektivitas kerja Tim

Cara / metode tim untuk mengembangkan :

Peran kepemimpinan Norma Kekompakan

Pembentukkan Konflik Pemantapan Norma Berprestasi Pembubaran

Individu

Ice Breaking

Storming

Forming

Performing

Norming

Individu tidak mungkin hidup sendiri di dalam masyarakat Individu tidak dapat bekerja sendiri dalam memenuhi kehidupannya Dalam masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik Masyarakat yang demokratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja dengan efektif

Memperkenalkan

Persaingan Meningkatkan ketertarikan antar pribadi Meningkatkan interaksi Menciptakan tujuan bersama dan rasa senasib

Sasaran Tim harus ditentukan dengan jelas Kenali Faktor-faktor penentu efektivitas kerja Fokuskan Tim Pada Prestasi kerja Wewenang setiap anggota harus jelas Pimpinan dipilih berdasarkan kemampuan dan ketrampilan dalam memimpin Ciptakan kondisi yang baik dan disiplin terhadap tugas-tugas tim

Faktor saling ketergantungan tugas


(Teknologi, Peraturan dan kedekatan antar anggota)

Faktor saling ketergantungan Hasil


(Imbalan, pengakuan, sistem Pengendalian)

Faktor Potensi
(Rencana strategis Organisasi, sejarah dan budaya)

Faktor Efektivitas tugas


(kriteria-kriteria tugas)

Membangun Kerjasama Tim diawali dengan mengenali Diri sendiri dan karakteristik tim, selanjutnya disertai dengan memahami cara-cara membangun kekompakkan Tim. Tim yang Efektif adalah tim yang memiliki sasaran jelas dan terus berpikir untuk berprestasi.

Dapat mempelajari cara-cara mengambil keputusan, pencapaian konsensus di dalam kelompok, sistematika kerja kelompok n mengetahui bgmn mengatasi perselisihan pendapat Dapat melihat adanya persepsi yang berbeda diantara anggota kelompok yg akhirnya persepsi tersebut dapat diterima sebagai norma kelompok

Pengalaman dalam menciptakan kerja kelompok dapat dijadikan dasar kerjasama antar unit Mempermudah dalam pengambilan keputusan Mempermudah dalam mencapai tujuan

Task groups (health care planning committees, nursing service committees, nursing team meeting, hospital staff meeting) Self-help groups

Teaching groups, tujuannya untuk memberikan informasi pada partisipan (misal tehnik memandikan bayi, latihan untuk usia pertengahan dan dewasa tua, instruksi pada anggota keluarga tentang perawatan pada pasien yang diperbolehkan pulang)

Self-awareness groups, tujuannya untuk mengembangkan kekuatan interpersonal, ditujukan untuk orangorang yang telah menjalani perawatan lama dan akan kembali bekerja, ataupun kembali ke masyarakat (misal bagaimana sesorang berkomunikasi dengan orang lain) Therapy groups

Work related social groups, ditujukan utuk mengatasi kejenuhan/stress yang menimpa perawat karena aktivitas sehari2 (biasanya untuk perawat ruang intensif (ICU, ICCU, PICU, NICU), emergensi room). Dg adanya kelompok ini diharapkan dpt memberikan support n murangi stress.

Professional nursing organizations, dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan support pada kebutuhan perawat.

Masyarakat kelompok manusia yg tlah hidup n bekerja bersama cukup lama mereka dapat mengatur diri mereka n menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan social dg batas yg dirumuskan dg jelas. Merupakan kelompok individu yang saling berhubungan, tergantung n berkerjasama untuk mcapai tujuan.

Adanya daerah/batas tertentu Manusia yang bertempat tinggal Kehidupan masyarakat Hubungan sosial antara anggota kelompoknya

Masyarakat sebagai kelompok atau himpunan orang-orang yang hidup bersama terjalin satu sama lain ketika orang-orang tersebut menjadi anggotanya Kebudayaan sebagai alat pemuasan kebutuhan manusia, baik jasmani maupun rohani Kekayaan alam sebagai sumber materi bagi kelangsungan hidup manusia

Keperawatan komunitas suatu upaya yan kep bagian integral dari yan kes yg dilaksanakan oleh perawat komunitas, dg mengikutertakan tim kes lain n masyarakat untuk mperoleh tingkat kesehatan yg lebih tinggi bagi individu, keluarga n masyarakat. Sesuai dengan paradigma baru keperawatan maka kegiatan yg dilaksanakan adalah upaya promotif, preventif tanpa melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Penerapan konsep dinamika kelompok pada keperawatan komunitas tidak lepas dari dua komponen kelompok yaitu kelompok perawat dan kelompok kumunitas (masyarakat). Dinamika kelompok yang terjadi tidak hanya di dalam kelompoknya saja tetapi sudah berintegrasi dengan kelompok lain.

Dinamika kelompok dalam kelompok perawat adalah terbentuknya suatu kesatuan tujuan dan tindakan yang berorientasi pada pemecahan masalah kesehatan yang dialami masyarakat, bekerja sama dengan mengabaikan konflik dan perbedaan sehingga tercapai suatu keputusan bersama

Dinamika kelompok yang terjadi dalam masyarakat yaitu terbentuknya kemandirian yang didukung kebersamaan, rasa saling membutuhkan dan menganggap masalah kesehatan anggota masyarakat (keluarga lain) adalah merupakan masalah kesehatan bersama sehingga perlu diatasi bersama

Perawat dengan ketrmpilan n pngetahuannya, masyarakat dengan kemandiriannya. Kelompok baru ini terdiri dari perawat, keluarga, dan masyarakat yang saling berinteraksi, bekerja sama. Sesuai dengan fungsi dan tujuan dari dinamika kelompok maka konsep yang dijalankan antara perawat n masyarakat (komunitas) dlm kegiatan kep. komunitas yakni melakukan kerjasama dlm pekerjaan, matasi pmasalahan bsama scr demokratis utk mcapai tujuan bsama (Sehat).

Keputusan kegiatan keperawatan yang diambil tidak merugikan salah satu pihak dan merupakan hasil dari kesepekatan bersama. Kegiatan keperawatan yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan prosedur/tata laksana didukung peran serta masyarakat.

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai