Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MARIA CHINDY Y.

MADA NIM : 0808013577

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA

TUGAS TERAPI GIZI PASIEN CARSINIOMA NASOFARING SKENARIO : Seorang pasien laki-laki usia 67 tahun, masuk rumah sakit dengan keluhan tidak mau makan. Dari anamnesis ditemukan bahwa pasien mengidap carcinoma Nasofaring dan tidak didapatkan adanya perdarahan. Berat badan pasien 45 kg dengan tinggi badan 170 cm. pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb pasien 9 g/dl. Lakukanlah tahapan penentuan status gizi pasien dan terapi diet untuk penderita tersebut! JAWABAN Tahapan Penentuan dan terapi Gizi: 1. Subyektif a. Identitas pasien : - Jenis kelamin : Laki-laki - Usia : 67 tahun b. Riawayat Penyakit umum : - Carsinoma Nasofaring (+) - Perdarahan (-) c. Riwayat gizi : - Telah menderita keganasan - Gangguan makan berupa tidak mau makan

2. Obyektif a. Pemeriksaaan fisik - Dinilai apakah pasien mengalami anemia atau tidak, dimana dapat dilihat dari pemeriksaan konjunctiva untuk menilai apakah ada tanda-tanda anemia berupa pucat atau tidak - Dinilai apakah pasien mengalami gangguan metabolic protein, dimana jika terjadi katabolisme berlebihan protein sebagai akibat defisiensi kalori, maka dapat terjadi edema

b. Antropometri : - TB : 170 cm - BB : 45 kg - IMT : BB (kg)/TB 2 (m) = 45/2,89 = 15,57 kg/m2

c. Laboratorium : - Hb : 9 g/dl 3. Assessment / penilaian Diagnosis : Status Gizi : IMT pasien tersebut 15,57 yang berarti IMTnya < 18,5 dan menandakan bahwa pasien tersebut status gizinya kurus Status metabolic : Berdasarkan hasil laboratorium, pasien tersebut kemungkinan mengalami anemia dimana Hb pasien rendah yaitu 9 g/dl. Kadar Hb pasien yang rendah dapat diakibatkan karena riwayat pasien yang tidak mau makan sehingga pasienpun kekurangan asupan zat besi sebagai pembentuk Hb. Keadaan ini dapat menyebabkan asupan energy ke seluruh tubuh juga menurun (hipoglikemia) dan juga penurunan ikatan oksigen dan hemoglobian dalam darah (Hipoxia) Status Gastrointestinal : Pasien tersebut mengalami kesulitan makan karena adanya keganasan pada nasofaring. Hal ini dapat menyebabkan gangguan digesti dan absorbs pada saluran pencernaan. Semakin sedikit makanan yang masuk, semakin sedikit pula yang dicerna dan diabsorbsi.

4. Planning / Perencanaan Komposisi Nutrisi : a. Cairan : Pasien dapat kita beri cairan yang cukup untuk menghindari terjadi dehidrasi, tetapi perlu kita pertimbangkan untuk restriksi cairan karena pasien tersebut dating dengan kondisi gizi kurang, dimana kemungkinan terjadinya peningkatan katabolisme protein yang dapat menyebabkan edema. b. Energi : Karena pasien tersebut memiliki status gizi kurang, maka kita harus pertimbangkan memberi rencana terapi energy maksimal yaitu 35 kal/Kg BB

Pasien tersebut memiliki berat badan 45 kg sehingga 35 X 45= 1575 kal. Dengan perhitungan tersebut, pasien ini harus mendapat terapi diet yang memenuhi kebutuhan kalori sebesar 1575 kalori dalam sehari. c. Makronutrien : Protein : Standar pemberian 1-2 g/kgBB/hari. Untuk pasien tersebut yang memiliki status gizi kurang, dapat kita pertimbangkan untuk pemberian terapi protein 2 g/kgBB/hari sehingga 2 X 45 kg = 90 g/hari. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa pasien ini harus mendapat terapi protein sebanyak 90 g/hari Lemak: Pemberian assupan lemak pada pasien ini dengan mempertimbangkan status gizinya, maka pasien dapat diberi asupan lemak 35 %. Pemberian asupan lemak pada pasien ini tidak boleh terlalu berlebihan karena asupan energy bukan berasal dari lemak saja tapi juga dari karbohidrat dan protein. Dan dengan kondisi pasien yang mengalami gangguan digesti, dikhawatirkan lemak yang lebih sulit diabsorbsi akan memperlambat gerakan peristaltic usus yang mengakibatkan pasien mengalami gangguan pencernaan. Dengan perencanaan asupan lemak 35 %maka 35/100 X 1575 = 551,25 kal dikonversi ke gram menjadi 551,25/9= 61,2 gram. Berarti pasien harus mendapatkan asupan lemak sebesar 61,2 gram dalam sehari. Dan juga perlu diperhatikan jenis lemak yang dapat diberikan yaitu lemak tidak jenuhuntuk mempermudah metabolism. d. Mikronutrient : Untuk pasien dengan kasrsinoma nasofaring dapat dipertimbangkan pemberian multivitamin antioksidan (A,C,E) diberikan oral dengan 2 dosis terbagi dalam sehari, beta-karoten 60 mg/hari dalam bentuk natural, selenium, zinc dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai