Anda di halaman 1dari 42

Pendahuluan

Kepaniteraan klinik adalah pengalaman pembelajaran terpadu di RS atau Puskesmas yang memungkinkan mahasiswa memilki pengetahuan keterampilan dan sikap didalam merawat pasien secara profesional.

Clerkship/ Kepaniteraan Mahasiswa ikut melakukan praktek kepada perawatan

pasien saat saat berada di berbagai unit kesehatan atau rumah sakit. Pelatihan itu termasuk
history taking (riwayat pasien), physical examinations( pemeriksaan fisik), laboratory analysis ( analisa lab), case presentations and both medical and surgical diagnostic and therapeutic procedures (diagnosa baik medis ataupun bedah dan presentasi kasus serta prosedur pengobatan )

TUJUAN
MILIKI KOGNITIF

KOMPETENSI KLINIK / PROFESIONALISME

MILIKI AFEKTIF
4/20/2012

KERTAMPILAN KLINIK
4

CLERKSHIP IS AN IMPLEMENTATION OF THE FOURTH LEVEL OF COMPETENCE TRAINING ( Miller)


Master Does Shows how

internship
clerkship skills lab

Knows how Knows

TUJUAN
Selesai kepaniteraan klinik mahasiswa mampu melakukan
1. Ketrampilan klinik mampu melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk menunjang diagnosis 2. Pemecahan masalah dan putusan klinis. Mampu aplikasi pengetahuan relevan, ketrampilan klinik, & sikap dlm diagnosis, investigasi, dan tata laksana masalah pasien
3. Ketrampilan tehnik

mampu menggunakan prosedur dan tehnik khusus dalam investigasi dan tata laksana masalah pasien
4/20/2012 6

Manajemen pembelajaran
The student must :
- mampu menjelaskan kesulitan dalam belajar - tahu bagaimana memecahkannya.

The student must be able :


1. Mampu menjelaskan tentang efesiensi belajar 2. Mampu menjelaskan pendekatan belajar 3. Mempu menjelaskan strategi belajar 4. Mempu menjelaskan mengenai faktor yang mempunyai efek kedalam proses belajar

5. Mampu menamai kesulitan belajar 6. to name the cause of learning difficulties


7. to explain how to solve that problem

Characteristic of Learning Approach


Reproductive Strategy:
memorizing repetition explaining resuming

Analytic Strategy:
critical thinking asking considering arguing

Speculative Strategy:
- Looking for other ways or explanation - Making hypothesis

The question:
- What?

The question :
- Why ? - How ? - Is that right? - Is it important?

The question :
- How about .?

Goal:
Justification or readdressing the materials.

Goal:
Reforming the material to a new/different pattern.

Goal:
Creating or developing the knowledge material.

Prototype of Motives and Learning Approach Characteristic


1. Surface approach

Strategy
Concentrating on material detail and only reproducing.

Extrinsic: failure

avoiding, but not learning hard.

2. Deep approach

Intrinsic: try to

Maximize by satisfy his curiosity thinking, reading & about the materials. discussing

3. Achieving approach

Ego-enhancement:
competing to gain higher point or prestige.

Optimizing time control and learning effort (learning skill)

1. Kursus Kepaniteraan klinis


Pedoman kepaniteraan klinis Syllabus/course outline Learning objectives Student assessment Evaluation criteria Teaching methods Student requirement Student requirement Course and faculty assessment Clinical observation Course review requirement 1 Introduction 4 Learning issue 3 Objectives 7 Evaluation 5 TL methods 2 Prerequisite

6 Supporting services

1. Kursus kepaniteraan Klinis


1.
2. 3. 4. 5. 6. 7.

Pengenalan Prasayarat Objektifitas Learning issue Method T-L Strategy Pelayanan yang menunjang Evaluasi

1. Clinical clerkship course


3. Objectives history taking, physical examinations, laboratory analysis, both medical and surgical diagnostic and therapeutic procedures case presentations

1. Clinical clerkship course


3.Objectives Three level of skill Skill acquisition Skill competence Skill proficiency

1. Clinical clerkship course


4. Learning issue Most frequent diseases Relevant to the General Practitioner

1. Clinical clerkship course


Table 1. Sequence of a task classes
Task Class 1
Presenting Complaints Availability of information Pats demands Available time

Task class 2

Task class 3
vague

clear, largely standard less clear

readily available

less readily difficult to available, incomplete obtain realistic limited high extremely limited

low no limit

clerkship
To progress from basic sciences to the clinical years (clerkship),
1. students are required to shift from the processes of understanding and explaining clinical findings in terms of basic sciences mechanisms to 2. those of acquiring and interpreting clinical findings in order to diagnose (CLINICAL REASONING SKILL) and manage patient problems

clerkship
Elements in clinical reasoning 1. the application of knowledge 2. the use of cognition or thinking 3. the existence of metacognition (awareness and monitoring of cognition)

2. Clinical reasoning module


Clinical reasoning module Foundations of clinical practice
Duration : 4 weeks During the unit, students work up 10 patient problems in small tutorial groups at the rate of 1 problem per 2 days

2.Clinical reasoning module


The content and themes illustrated by the problems were selected to introduce students to the basic and common presentations in general surgery, 2 cases internal medicine, 2 cases pediatrics, 2 cases geriatrics, 2 cases neurology and 2 cases

Clinical Reasoning Process


(Barrows, Tamblyn )

Clinical Reasoning Process


(Barrows, Tamblyn )

Clinical Reasoning Process


(Barrows,Tamblyn )

Clinical Reasoning Process


(Barrows,Tamblyn )

Clinical Reasoning Process


(Barrows,Tamblyn)

Clinical Reasoning Process


(Barrows,Tamblyn)

Clinical Reasoning Process


(Barrows,Tamblyn)

2.Modul Penalaran klinis


Kreteria untuk memilih masalah termasuk :

hubungan mereka, intensitas dan representation of broad and typical disease entities. For each problem, main learning objectives were defined by a multidisciplinary faculty working group.

2. Modul penalaran klinis


empat instruksional blok yang harus di indentifikasi

terdiri dari : surgery (6 problems) 4 hari paediatrics (5 problems), 4 hari internal medicine (7 problems) 4 hari geriatrics-psychiatry-neurology (6 problems). 4 hari

Clerkship
Biomedical knowledge

pengetahuan berdasarkan mekanisme fungsi dan disfungsi tubuh Clinical science/knowledge informasi berdasarkan gejala dan tandaserta hal hal yang berkaitan dengan penyakitnya

Clerkship Mata
MINGGU 1 S 8-9 9 10 KP KM S Dem CRS R UT Poli K DP Poli J DP Poli S DP Poli S DP Poi MINGGU 2 R DP Pol K DP Poli

4 minggu
MINGGU 3 J DP Poli S DP Poli S DP Poli R DP Poli K DP Poli J DP Poli S UL S UL MINGGU 4 R UL K UL J UT

10 11 11 12
12 13 13 14 14 - 15

KPF K PF

CRS CRS

Poli Poli

Poli Poli

Poli Poli

Poli Poli

Pol Pol

Pol Pol

Poli Poli

Poli Poli

Poli Poli

Poli Poli

Poli Poli

Poli Poli

Poli Poli

Dem

CRS

Poli

PK

PK

PK

PK

PK

PK

PK

PK

PK

PK

PK

PK

KP

Kuliah Pengantar Oftalmologi Masa Depan Pemeriksaan Mata Demonstrasi Segmen anterior dan segmen posterior PSSS Clinical Reasoning Skill Poli Poliklinik Rawat Inap BEDSIDE TEACHING DP Diskusi Pagi clinical science presentation PK Presentasi Kasus UK Ujian Lisan UT Ujian Tulis SETIAP HARI SABTU HARUS MENGIKUTI OPERASI KATARAK BAKTI SOSIAL

Clerkship Mata
MINGGU 1 S 8-9 KP S Dem R UT K DP J DP S DP

3 minggu
MINGGU 2 S DP R DP K DP J DP S U L S UL MINGGU 4 R UL K UL J UT

9 10
10 11 11 12

KM
KPF K PF

CRS
CRS CRS

Poli
Poli Poli

Poli
Poli Poli

Poli
Poli Poli

Poli
Poli Poli

Poi
Pol Pol

Pol
Pol Pol

Poli
Poli Poli

Poli
Poli Poli

12 13
13 14 14 - 15 Dem CRS Poli PK PK PK PK PK PK PK

KP

Demonstrasi PSSS Poli DP PK -

Kuliah Pengantar Oftalmologi Masa Depan Pemeriksaan Mata Segmen anterior dan segmen posterior Clinical Reasoning Skill Poliklinik Rawat Inap BEDSIDE TEACHING Diskusi Pagi clinical science Presentasi Kasus

Bedside teaching
BEDSIDE merupakan singkatan dari Briefing,

Expectation, Demonstrations, Spesific Feedback, Inclution microskill, Debriefing and Education. BEDSIDE ini dikembangkan dari teori experience and explanation cycles yang dikemukakankan oleh Cox, 1993.

Briefing meliputi kegiatan menyiapkan mahasiswa Koas tentang syarat

pengetahuan yang harus dimiliki sebelum BST dan juga mempersiapkan pasien untuk BST. Expectation adalah menentukan tujuan belajar yang ingin dicapai oleh mahasiswa. Demonstrations tergantung tujuan yang ingin dicapai yaitu bila dosen ingin mengamati dan memberi feedback atas kegiatan mahasiswa maka dosen harus meminimalkan interupsi dan bila tujuannya sebagai model maka mahasiswa diberi kesempatan mengamati dosen dalam memeriksa pasien. Spesific Feedback diawali dengan positif aspek sehingga akan memotivasi mahasiswa untuk belajar. Inclution microskill merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh dosen klinik sehingga BST menjadi efektif dan efisien. Debriefing meliputi menanyakan masukan dari mahasiswa dan pasien. Education meliputi memberitahu sumber belajar yang digunakan mahasiswa belajar lebih lanjut dan dalam.

Bedside teaching
Beside teaching merupakan

pembelajaran kontekstual dan interaktif yang mendekatkan pembelajar pada real clinical setting. Beside teaching merupakan metode pembelajaran di mana pembelajar mengaplikasikan kemampuan kognitif, psikomotor dan afektif secara terintegrasi.

Bedside teaching
dosen bertindak sebagai fasilitator

dan mitra pembelajaran yang siap untuk memberikan bimbingan dan umpan balik kepada pembelajar. Di dalam proses beside teaching diperlukan kearifan fasilitator tentang kemungkinan timbulnya halhal yang tidak diinginkan sebagai akibat dari interaksi antara pembelajar dan pasien.

The Five Steps Microskill


(Neher, Gordon, Meyer dan Stevens)
Step 1. Tanyakan Komitmen mahasiswa

Petunjuk : Setelah mahasiswa mempresentasikan sebuah kasus, ia akan menunggu respon dari dosen atau bertanya mengenai petunjuk untuk kasus ini. Preceptor : Preceptor meminta mahasiswa untuk menyatakan masalah yang ada dalam kasus yang dipresentasikan dapat dalam bentuk hipotesis diagnosis atau rencana manajemen pengobatan. Rasional : Meminta mahasiswa untuk menginterpretasikan data merupakan langkah awal dalam menentukan kebutuhan belajar mereka dan prior knowledge yang telah mereka miliki. Contoh : Apa diagnosis pasien ini?

Step 2. Mengali bukti-bukti yang mendukung

Petunjuk : Ketika mendiskusikan suatu kasus, mahasiswa memiliki komitmen terhadap masalah yang dikemukakan dan menantikan respon dosen untuk mengkonfirmasikan pendapat mereka. Preceptor : Sebelum memberikan arahan , mintalah mahasiswa untuk memberikan bukti yang mendukung pendapat mahasiswa tersebut. Rasional : Mintalah mahasiswa untuk mengungkapkan proses berpikir mereka sehingga dosen dapat mengidentifikasi apa yang mahasiswa tahu dan yang belum tahu. Contoh : Penemuan utama apa yang mendasari diagnosis anda?

Step 3. Katakan apa yang mahasiswa sudah lakukan dengan

benar Petunjuk : mahasiswa telah menangani suatu kasus secara sangat efektif yang hasilnya membantu preceptor, pasien atau rumah sakit. Mahasiswa tidak menyadari bahwa yang telah dilakukannya efektif dan memiliki dampak yang positif. Preceptor : Berilah komentar kepada mahasiswa bahwa ia sudah melakukan hal yang benar dan membawa dampak positif. Contoh : Anda telah mempertimbangkan kemampuan pasien dalam memilih obat. Kepekaan Anda telah membantu pasien dalam mengatasi masalahnya

Step 4. Perbaiki yang masih salah Petunjuk : Pekerjaan mahasiswa telah mempertunjukkan kekeliruan , kesalahan atau penyimpangan. Preceptor : Segera mungkin setelah kekeliruan, temukan waktu dan tempat yang sesuai untuk mendiskusikan apa yang salah dan bagaimana cara menghindari atau mengoreksi kesalahan di masa datang. Pertama kali berilah

kesempatan pelajar untuk mengkritik hasil kerja mereka. Rasional : kesalahan mahasiswa yang tidak diberitahu oleh preceptor akan memiliki kesempatan untuk diulangi. Dengan mendiskusikan apa yang salah pada hasil kerja mahasiswa akan menghindari kesalahan ini di masa yang akan dating. Contoh : Anda benar bahwa gejala yang ada mengarah kepada infeksi saluran napas bagian atas karena virus. Tetapi anda tidak bisa memastikan bahwa ia bukan otitis media sebelum Anda melakukan pemeriksaan fisik pada telinga pasien

Step 5. Mengajarkan konsep/kaidah umum

Petunjuk : Preceptor memastikan bahwa ia mengetahui seputar kasus yang dipresentasikan mahasiswa. Preceptor : Ajarkan prinsip umum, konsep. Rasional : Instruksi lebih mudah diingat dan diterima bila diberi dalam bentuk kaidah umum, prinsip atau perumpamaan. Contoh : Jika pasien baru mengalami selulitis, insisi dan drainase belum bisa dilakukan. Anda harus menunggu sampai daerahnya menjadi fluktuasi sehingga bisa di drainase.

3.INTEGRATED CLERKSHIP

IGD Primary and preventive care POLI In patient and critical care RAWAT Long-term and rehabilitative care RAWAT
Acute emergency care
Medalie ( 1997) Case Western Reserve University

School of Medicine

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai