AUTISM CHILDRENS CLINIC

ROSANIA SEFTUNING PUTRI - 17304006

ABSTRAK
Autisme merupakan gangguan perkembangan yang ditunjukkan oleh beberapa gejala berupa masalah perkembangan seperti kurangnya kemampuan berkomunikasi, berinteraksi sosial, fungsi kognitif, perilaku, serta kemampuan sensorik. Gejalanya mulai tampak sebelum anak berusia 3 tahun, sementara pada autistik infantil gejalanya sudah ada sejak lahir. Penderita autis memiliki kebiasaan berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan yang tidak lazim sehingga memerlukan penanganan khusus melalui berbagai terapi yang terstruktur. Berdasarkan data yang diperoleh Menteri Kesehatan Indonesia, terus terjadi peningkatan jumlah penderita autisme di Indonesia. Pada tahun 2004 tercatat 475 ribu penderita, sementara saat ini diperkirakan 1 dari 150 anak yang lahir menderita autisme semula hanya 1:10.000. Kota Bandung, sebagai salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk mencapai 2,5 juta jiwa, termasuk wilayah dengan penderita autis yang cukup besar. Perhatian orang tua terhadap anak penderita autis pun mulai meningkat seiring dengan informasi yang semakin mudah didapat, sehingga sekolah dan pusat terapi autis pun semakin diperlukan keberadaannya. Sayangnya, pertambahan jumlah penderita autis secara pesat di Indonesia tidak diikuti dengan peningkatan fasilitas baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hal ini dipicu oleh minimnya pengetahuan masyarakat mengenai autisme dan cara penanganannya. Penderita autis yang sulit berinteraksi sosial memerlukan lingkungan khusus untuk belajar dan berkembang. Salah satu cara untuk membentuk lingkungan yang baik bagi penderita autis yaitu melalui perencanaan lingkungan fisik termasuk bangunan, interior, ruang-ruang luar, penataan ruang dan peralatan yang digunakan pada kegiatan fisik untuk anak. Kota Bandung merupakan tempat yang strategis untuk membangun sebuah pusat terapi autis karena masih memiliki lingkungan yang jauh dari keramaian yang diharapkan mampu meredam kadar stress anak.