Anda di halaman 1dari 6

sektor PERTANIAN

PENDIDIKA N

strenght Terdapat banyak lahan subur yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian/perkebuna n Banyak tenaga kerja yang dapat menggarap lahan pertanian Sudah adanya Penanaman komoditi Yg dpt menjadi alternatif jika komoditi utama gagal panen pembebanan biaya pendidikan yang rasional terhadap siswa tenaga pengajar yang berdedikasi dan bermoral tinggi; akses dengan lembaga pendidikan lanjutan atau universitasuniversitas yang lain, dimana siswa dapat mentransfer kredit mata pelajaran yang telah diperoleh; reputasi yang baik dalam menyediakan

weakness Minimnya aksesyang dapat digunakan untuk menuju lahan2 tsb Kurangnya pengetahuan dan kompetensi petani Kurangnya informasi petani akan nilai jual hasil pertanian

opportunity Terdapat program pemerintah seperti PNPM yang membantu pemb jalan/akses menuju lahan pertanian yang sulit dijangkau Terdapat pelatihan dari Dinas Pertanian Kecamatan Adanya bantuan dari pemerintah berupa bibit ataupun pupuk

threat Harga jual hasil Pertanian ditentukan tengkulak yg membeli brg dagangan dg harga murah Bantuan dari pemerintah tidak tersampaikan dengan baik

moral staf adminstrasi dan staf pengajar yang rendah; bangunan infrastruktur yang kurang memadai; fasilitas sarana prasarana, serta laboratorium di bawah standar; langkanya sumbersumber daya instruksional; dan termasuk lokasi lembaga pendidikan tersebut.

Adanya suatu perubahan kesadaran atau pola pikir masyarakat akan menciptakan kesempatan potensial untuk memberikan isu-isu baru dengan jalan memberikan layanan pendidikan yang lebih bermutu dan berkualitas. Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang bersifat global, juga mempunyai areal/aspek

Besarnya anggaran pendidikan yang terbatas dianggap suatu peraturan daripada dianggap sebagai suatu pengecualian. Anggaran pemerintah umumnya diperuntukkan pada usaha pengembangan pendidikan yang tidak bersifat khusus, sehingga

pelatihan yang diperlukan untuk memperoleh pekerjaan; perbedaan populasi siswa.

kesempatan. Industri atau bisnis baru apa yang dapat muncul di masa akan datang, dengan mencari siswa lulusan pendidikan kejuruan berketrampilan serta terlatih baik.

mempunyai dampak atas pelaksanaan program dengan anggaran-tinggi. Terbatasnya industri/dunia kerja untuk menyerap tenaga kerja sebagai keluaran pendidikan. Lembaga pendidikan lain yang sejenis atau perguruan tinggi telah lebih dulu membuat beberapa program baru untuk menarik siswa lebih banyak atas program yang sama. menurunnya jumlah lulusan sekolah menengah dapat menimbulkan suatu ancaman dengan adanya berkurangnya permintaan siswa terhadap program yang telah

Koperasi simpan pinjam NTB

perternaka n

jumlah anggota cukup banyak, pengalaman pengurus mengelola usaha yang bergerak dalam bidang keuangan cukup memadai, kekuatan manajemen dan budaya perusahaan, produk dan jasa yang cukup dikenal oleh anggota, teknik pelaporan sarana kerja sudah menggunakan komputer yang dilengkapi software yang memadai, kualitas produk dan jasa, serta citra perusahaan yang baik. Komitmen Pemerintah Pusat dan Daerah yang telah menetapkan NTB sebagai salah satu kawasan pengembangan ternak potong, pemumian sapi Bali dan pemberian

kurangnya kemampuan pemupukan modal sendiri, keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan memadai dibidang perkoperasian, kemampuan menghasilkan rentabilitas masih kecil, yang disebabkan oleh cost of money masih tinggi.

besarnya pasar yang belum tergarap, perluasan usaha dengan membuka unit pelayanan baru masih terbuka

direncanakan. masuknya pendatang baru, kompetisi global yang memasuki pasar domestik, stabilitas ekonomi secara nasional masih mengkhawatirkan.

Kemampuan produksi dan produktivitas ternak belum mampu memenuhi permintaan pasar. Sistem dan Usaha Agribisnis berbasis peternakan masih terbatas. Masalah yang sangat

Permintaan riil akan ternak dan produk asal ternak baik ditingkat lokal, nasional dan bahkan luar negeri sangat besar, terlebih lagi dengan terserangnya negara-negara produsen ternak dan

Impor ternak dan produk asal ternak dari Australia, New Zealand dan Amerika merupakan ancaman bagi produsen ternak dalam negeri.

prioritas utama dalam pembangunan Daerah. Potensi SDA yang masih mampu menampung sekitar 1,8 juta unit ternak Potong (ruminansia); di pulau Lombok 0,5 juta unit ternak dan di pulau Sumbawa 1,3 juta unit ternak. Sumber daya ternak lokal khususnya sapi Bali memiliki performace yang baik dan sangat sesuai dengan lingkungannya sehingga tumbuh dan berkembang dengan baik di NTB. Kemitraan usaha agribisnis berbasis ternak potong (sapi potong, sapi bibit dan ayam potong) dengan beberapa pola sudah mulai berkembang. Kebiasaan dan minat masyarakat untuk memelihara ternak cukup besar dan kuat. Instalasi dan institusi pelayanan

dirasakan adalah, di sub sitem hulu; pakan ternak, vaksin dan obat obatan, bibit ternak (DOC dan DOD) sangat tergantung dari luar daerah, di sub sistem budi daya (on farm); pelayanan peternakan belum memadai (pelayanan IB, Keswan, pasar hewan), penerapan teknologi pakan, produksi dan reproduksi, kemitraan usaha dan permodalan, di sub sistem hilir; belum ada RPA standar, pengelolaan hasil ternak terbatas, bentuk produk yang diantar-pulaukan masih terbatas pada ternak hidup. Kualitas ternak dan produk asal ternak belum memenuhi standar kualitas. Beberapa jenis penyakit hewan menular yang berpengaruh pada produksi,

produk asal ternak oleh penyakit mulut dan kuku (PMK) dan sapi gila (mad cow). Peluang pengembangan ternak potong sangat besar. Daya tampung ternak ruminansia sebesar 2,5 juta unit ternak, sedangkan jumlah ternak yang ada saat ini sebanyak 0,7 juta unit ternak, dengan demikian masih berpeluang untuk pengembangan ternak ruminansia sebanyak 1,8 juta unit ternak. Kerjasama antar daerah produsen dan daerah konsumen ternak dan produk asal ternak baik secara bilateral maupun multilateral sedang dalam proses. Lokasi strategis daerah yang paling dekat dengan Australia (negara produsen ternak) memberikan keunggulan komparatif. Dengan akan

Permintaan bibit ternak potong (sapi dan kerbau) dari luar daerah yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kemampuan produksinya, dihawatirkan akan mempengaruhi kelestarian plasma nutfah, khususnya sapi Bali. Keamanan terhadap pengembangan ternak terutama yang disebabkan penyakit hewan menular merupakan ancaman yang harus diwaspadai.

peternakan (Inseminasi Buatan, RPH standar, RSH, Poskeswan, Lab. Keswan, BPT-HMT, P3Bali, Holding Ground, Pasar Hewan, Karantina Hewan, Perguruan Tinggi (Fakultas Peternakan dan Kedokteran Hewan) dan SPP tersedia dan tersebar sampai ditingkat Kecamatan.

produktivitas dan reproduksi ternak masih belum dapat diatasi secara optimal. Pengawasan dan pengendalian pemotongan ternak betina produktip dan pemotongan ternak diluar Rumah Potong Hewan masih belum efektip. Penerapan IPTEK (produksi, reproduksi, pakan ternak) masih relatif terbatas. Sistem informasi manajemen peternakan belum diterapkan dengan baik sehingga data dan informasi yang dihasilkan mengandung berbagai kelemahankelemahan. Promosi investasi dan kerjasama antar daerah dibidang peternakan sangat terbatas. Tataniaga ternak antar pulau, antar Kabupaten/Kota dan produk hasil ternak

beroperasinya RPH yang memenuhi standar diharapkan akan merangsang tumbuh dan berkembangnya usaha peternakan di sub sistem hulu, budi daya dan sub sistem hilir.

Hutan tanaman unggulan NTB

Trsedianya kawasan hutan yg dicadangkn u/ pemb hutan tanaman Kesesuaian lahan u/ pengembangan hutan tanaman local Keberadaan mitra kehutanan Ktrsediaan sumber benih & bibit Koordinasi instansi trkait yg baik Dukungan transportasi & sarana transportasi Kelembagaan petani & animo masy u/ menanam tanaman kayu

belum efisien. Iklim usaha yang belum kondusif terutama yang disebabkan oleh pencurian ternak, peraturan-peraturan daerah yang belum terintegrasi, resiko dan ketidakpastian dalam melakukan usaha atau investasi. Blm trbentuknya lembaga pengelola hutan dlm unit2 pengelolaan Dukungan anggaran yg rendah Tata usaha kayu yg tdk sederhana Daur tanaman & wktu tunggu yg lama Rendahnya kuallitas SDM kkehutanan dan masy skitar hutan Kualitas hasil hutan yg msh rendah

Adanya praturan perundang2an yg mndukung Dukungan & tuntutan internasional u/ pengelolaan hutan lestari Potensi pasar &kbutuhan kayu yg tinggi Adanya political will pemerintah mengembangkn sumberdaya local Perkembangan teknologi dlm pengembangan hutan tanaman Luasnya lahan tdk produktif

Pencurian & prdagangan hasil hutan illegal Rendahnya akses masy trhdp hutan dan hasil hutan Prtambahan pnduduk dan pnggunaan lahan sector lain Pengakuan trhdp kawasan hutan rendah Kebakaran hutan dan gangguan trnak Blm tertatanya industry primer hasil hutan

Anda mungkin juga menyukai