Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembangunan pertanian adalah segala tindakan untuk memajukan usaha pertanian guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat tani. Untuk itu diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, terutama SDM pelakunya. Pengembangan SDM dalam membangun pertanian dapat dilakukan antara lain melalui penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Penyuluhan pertanian adalah suatu proses perubahan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang terjadi akibat adanya komunikasi melalui media komunikasi. Dalam penyuluhan pertanian media komunikasi dikenal jugadengan metode pengyluhan pertanian. Keberhasilan penerapan metode penyuluhan pertanian sangatlah ditentukan oleh kemampuan aparat penyuluhan pertanian dalam memehami efektifitas masing-masing metode penyuluhan petanian tersebut dan kemampuan aparat penyuluhan dalam mengenal karakter sasarannya yakni: petani, pengusaha dan pedagang pertanian.

B. Tujuan Praktikum Melihat secara langsung kegiatan penyuluhan pertanian di lapangan serta melihat rspon petani terhadap penyuluhan dan mengetahui jumlah kelompokkelompok tani dalam 1 (satu) desa.

BAB II PEMBAHASAN

Tolak ukur kinerja Penyuluhan Pertanian ada 9 (sembilan), yaitu sebagai berikut: 1. Adanya Programa Penyuluhan Pertanian disetiap tingkatan yang telah diverifikasi 2. Rencana kerja Penyluhan di wilayah kerja masing-masing yang sesuai dengan kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha. 3. Data peta perwilayah utnuk pengembangan teknologi spesifik lokasi sesuai dengan pengwilahayahn komoditi unggulan. 4. Terdisminasinya informasi teknologi pertanian secara merata dan sesuai dengan kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha. 5. Tumbuh kembangnya keberdayaan dan kemandirian pelaku utama kelompok tani, kelompok usaha/asosiasi petani dan usaha formal 6. Terwujudnya kemitraan usaha antara pelaku utama dan pelaku usaha yang saling menguntungkan. 7. Terwujudnya akses petani ke lembaga keuangan, informasi, sarana produksi (pertanian, perikanan dan kehutanan), dan pemasaran 8. Meningkatknya produktifitas agribisnis komoditas unggulan di masingmasing wilayah kerja. 9. Meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan pelaku utama di wilayah kerjanya.

Agar penyelenggaraan penyuluhan pertanian dapat berjalan secara produktif, efektif dan efisien, perlu dilakukan identifikasi terhadap seluruh seumberdaya dan program-program pembangunan pertanian yang ada di kabupaten Hulu Sungai Tengah. Selanjutnya berdasarkan hasil indentifikasi tersebut disusun rencana untuk memfasilitasi penyelenggaraan penyuluhan pertanian.

Keberhasilan pembangunan pertanian sangant ditentukan oleh keberdayaan petani-nelayan, oleh karena itu paradigma baru penyuluhan pertanian ke depan mementingkan peran serta secara aktif petani-nelayan dalam perencanaan pembangunan pertanian. Hasil dari proses perencanaan tersebut dituangkan dalam program Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian dan dirinci ke dalam Rencana Kerja Penyuluh Pertanian sebagai panduan bagi para penyuluh pertanian dalam melaksanakan tugasnya (pendamping terhadap petani-nelayan) di lapangan. Programa Penyuluhan Pertanian disusun dengan tujuan untuk dapat mewadahi dan memadukan seluruh seumberdaya yang tersedia pada pihak pemerintah, swasta, masyarakat petani dan masyarakat pertanian secara produktif, efektif dan efisien. Dengan lebih banyak memberikan kesempatan kepada petani-nelayan dalam pelaksanaan pembangunan pertanian yang dimulai dari perencanaan dalam hal ini penyusunan Program Penyelenggaraan Penyuluh Pertanian Tingkat Kabupaten Hulu Sungai Tengah, keberdayaan petani-nelayan diharapkan akan segera terwujud. Metode Penyuluhan Pertanian dapat diartikan sebagai cara-cara

penyampaian materi penyuluhan pertanian melalui media komunikasi oleh penyuluh kepada petani beserta keluarganya. Pada prinsipnya metoda penyuluhan dapat digolongkan sesuai dengan macam-macam pendekatannya :

A. DILIHAT DARI SEGI KOMUNIKASI Metoda penyuluhan dapat digolongkan kedalam 2 (dua) golongan yaitu : 1. Metode-metode yang langsung (direct Communication/face to face Communication) dalam hal ini penyuluh langsung berhadapan muka dengan sasaran Umpannya: obrolan ditempat peternakan, dirumah, dibalai desa, di kantor, dalam kursus tani, dalam penyelenggaraan suatu demonstrasi dan lain-lain.

2. Metode-metode yang tidak langsung (indirect Communication) dalam hal ini penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi dalam menyampaikan pesannya melalui perantara (media). B. PENGGOLONGAN BERDASARKAN PENDEKATAN KEPADA SASARAN. Penggolongan ini berdasarkan hubungan jumlah dan penggolongan dari pada sasaran adalah : 1. Metode Berdasarkan Perorangan Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan. Umpamanya : a. Kunjungan ke rumah petani, ataupun petani berkunjung kerumah penyuluh dan kekantor. b. Surat menyurat secara perorangan. c. Demonstrasi pilot. d. Belajar perorangan, belajar praktek. e. Hubungan telpon

2. Metoda dengan pendekatan kelompok Dalam hal ini penyuluh berhubungan dengan kelompok sasaran umpamanya : a. pertemuan (contoh : di rumah, di saung, di balai desa, dan lain-lain. b. Perlombaan. c. Demonstrtasi cara/hasil. d. Kursus tani. e. Musyawarah/diskusi kelompok/temu karya. f. Karyawisata. g. Hari lapangan petani (farm field day).

3. Metode dengan pendekatan masal Dalam hal ini penyuluh menyampaikan pesannya secara langsung maupun tidak langsung kepada sasaran dengan jumlah banyak secara sekaligus. Umpamanya : a. Rapat (pertemuan umum) b. Siaran pedesaan melalui Radio/TV c. Pemuatan film/slide d. Penyebaran bahan tulisan : (brosur, leaflet, folder, booklet dan sebgainya) e. Pemasangan Foster dan Spanduk f. Pertunjukan Kesenian C. PENGGOLONGAN BERDASARKAN INDERA PENERIMA 1. Metode-metode yang dilakukan dengan jalan memperlihatkan Dalam hal ini pesan dilampirkan melalui penglihatan. Umpamanya : a. Pesan yang tertulis b. Pesan yang bergambar c. Pesan yang terproyeksi : seperti film/slide tanpa penjelasan vocal/bisu 2. Metode-metode yang disampaikan melalui pendengaran Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera pendengaran. Umpamanya : a. Siaran pedesaan melalui radio/TV b. Hubungan tilpon c. Pidato, ceramah, rapat. 3. Metode yang disampaikan melalui beberapoa macam alat indera secara kombinasi Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran bias melalui pendengaran, penglihatan, diraba, dicium ataupun dikecap secara sekaligus a. Demonstrasi b. Peragaan dengan penjelasan c. Dan lain-lain

Kelembagaan dan Usaha Tani 1. Kelompok Tani Perkembangan kelompok tani di Kabupaten hulu Sungai Tengah berjumlah 911 kelompok Tani yang terdiri dari kela kelompok BDK 9 buah, kelas kelompok Pemula 228 buah, kelas kelompok Lanjut 542 buah, kelas kelompok Madya 125 buah dan kelas kelompok Utama 7 buah. Kelompok tani tersebut merupakan kelompok tani hamparan usaha tani, dimana dalam kegiatan usaha tani dengan pengembangan potensi wilayah, secara khusus dibentuk kelompok tani berdasa bidang kegiatan yang mereka lakukan antara lain kelompok sub bidang Tanaman Pangan, Sub kelompok Perikanan, Sub kelompok Peternakan dan Sub kelompok Perkebunan. Dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel Berikut,

Tabel : Keadaan kelompok tani/nelayan dan kelasnya di Kabupaten Hulu Sungai Tengah tahun 2008 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 BPP Barabai Haruyan Hantakan Ilung Kapar Kasarangan Pagat Pandawan Pt. Hamb. Sulangai Limpasu Jumlah Presentase Kelas kelompok BDK Pemula Lanjut Madya Utama 8 1 9 29 14 25 16 29 27 6 30 31 16 5 228 26,78 54 68 17 69 70 46 39 86 51 2 42 542 59,81 2 6 1 3 8 31 13 13 37 11 125 12,82 2 2 1 2 7 0,56 Jumlah 85 88 51 88 107 107 60 130 121 18 58 911 100

2.

Kelembagaan Ekonomi Kelembagaan ekonomi merupakan saran penunjang dalam rangka pembangunan pertanian secara umum dan penyuluha secara khusus terutama dalam penyediaan modal kerja, pengadaan pangan penyedia sarana produksi serta pemasaran hasil. No BPP Barabai Haruyan Hantakan Ilung Kapar Kasarangan Pagat Pandawan Pantai Hambawang Sulangai Limpasu Jumlah BRI (bh) 2 1 1 1 1 1 8 KUD (bh) 2 2 2 4 1 2 2 1 1 17 Kios (bh) 7 9 2 7 12 3 6 7 4 1 58 Pasar (bh) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 BBU (bh) 1 1 BBI (bh) 1 1 2

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

3.

Data Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Kelembagaan Penyuluhan Pertanian di Kabupaten Hulu Sungai Tengah untuk tingkat Kabupaten adalah Badan Pelaksana Penyuluhan dengan susunan organisasi sebagai berikut : Kepala Badan Sekretaris Bidang Kelembagaan dan Pengembangan SDM Bidang Penyuluhan Informasi dan Teknologi Kelompok Jabatan Fungsional

Sedangkan untuk tingkat kecamatan terdapat 11 buah balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Keadaan Penyuluh Pertanian dapat dilihat pada tabel berikut.
7

Tabel : Keadaan penyuluh Prtanian Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2008 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Kab./Kecamatan BAPELUH Barabai Haruyan Hantakan Batang Alai Utara Batang Alai Selatan Labuan Amas Utara Batu Benawa Pandawan Labuan Amas Selatan Batang Alai Timur Limpasu JUMLAH BPP Barabai Haruyan Hantakan Ilung Kapar Kasarangan Pagat Pandawan Pt. Hamb. Sulangai Limpasu 11 WKPP (bh) 5 6 5 4 7 7 5 8 7 2 3 59 Jumlah PP 11 9 9 6 10 9 9 9 10 9 6 7 104

Latar belakang pendidikanPenyuluh Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Tengah tahun 2008 adalah sebagai berikut : Sarjana (S-2) Sarjana (S-1) Sarjana Muda (D-3) THL SLTA JUMLAH : : : : : : 1 orang 45 orang 37 orang 28 orang 3 orang 114 orang

4.

Kelembagaan Penunjang Penyuluhan Pertanian Kelembagaan penyuluhan pertanian di Kabupaten Hulu Sungai Tengah terdiri dari BRI Unit Desa 8 buah kelompok Tani 911 buah BPP 11 buah KUD Tani 10 buah dan penyuluh Prtanian data ini dapat dilihat pada tabel.

Tabel:

Keadaan

Kelembagaan

Penunjang

Penyuluhan

Pertanian

Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2008


No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 BPP Barabai Haruyan Hantakan Ilung Kapar Kasarangan Pagat Pandawan Pt. Hamb. Sulangai Limpasu Desa 18 17 10 23 27 16 14 21 18 8 9 BRIUD bh 2 1 1 1 1 1 1 BPP bh 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 UPKG bh 6 7 4 10 8 9 5 9 10 2 Klp Tani bh 85 88 51 88 107 107 60 130 121 18 58 Koperasi KUD Koptan bh bh 2 2 2 2 2 4 3 1 2 2 1 1 1 1 Gapoktan UP FMA 8 8 8 8 8 P45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

TUJUAN DAN KELOMPOK SASARAN 1. Tujuan Jangka Panjang Tujuan jangka panjang adalah untuk meningkatkan kemampuan serta peran aktif petani-nelayan beserta keluarganya dalam hal: a. b. Penerapan teknologi dan rekayasa sosial dan ekonomi Pelaksanaan dan pengembangan usaha tani berwawasan agribisnis

2.

Tujuan Jangka Pendek Tujuan jangka pendek merupakan tujuan dalam kurun waktu satu tahun, dalam hal ini meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petaninelayan untuk mampu berperilaku dinamis dalam menghadapi globalisasi khususnya di bidang pertanian dengan daya dukung sumber daya alam, tenaga, modal dan teknologi yang dikuasai.

3.

Tujuan Khusus Tujuan khusus adalah untuk mencapai sasaran intensifikasi pertanian, meningkatkan pemenuhan gizi keluarga dan meningkatkan pendapatan dimana akhirnya kesejahteraan petani- nelayan akan tercapai. Secara terinci tujuan khusus antara lain:

a.

Terjadinya perbaikan pola tanam dengan jalan menaikkan indek panen dari IP 100 menjadi 200 untuk sawah tadah hujan dan IP 200 menjadi 300 untuk sawah berpengairan.

b.

Terjadinya multi usaha di lingkungan keluarga petani-nelayan dengan memanfaatkan waktu di luar waktu untuk usaha pokok misalnya pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal dan pengolahan hasil-hasil pertanian.

c.

Terjadinya perbaikan sistem usaha tani yaiut dengan optimalisasi potensi lahan misalnya tanam tumpang sari, mina padi dan pemanfaatan lahan sela kebun.

d.

Terjadinya kelembagaan petani yang handal dalam rangka pengamanan harga gabah.

4.

Sasaran Sasaran kegiatan penyuluhan pertanian adalah petani-nelayan pelaksana usaha tani khususnya yang telah membentuk kelompok-kelompok usaha, sebagai beriku: a. b. c. d. Tanaman pangan Peternakan Perikanan Perkebunan

MASALAH Masalah yang dihadapi untuk dilakukan tindakan penyluhan pertanian yang tepat berdasarkan identifikasi dan analisis keadaan wilayah maupun Rencan Usaha Kelompok adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. Masalah Sosial Ekonomi Masalah Tanaman Pangan Masalah Peternakan Masalah Perikanan Masalah Perkebunan

10

UPAYA PEMECAHAN MASALAH Dari masalah-masalah tersebut di atas dilakukan interventarisasi kegiatana penyuluhan pertanian untuk satu tahun anggaran. Keseluruhan alternatif kegiatan yang telah tersusun selanjutnya dibuat nominasi dengan pertimbangan urgensi maupun pendanaan untuk tingkat Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Secara keseluruhan rencana kegiatan penyuluhan pertanian tahun anggaran 2008 seperti pada lampiran.

11

Anda mungkin juga menyukai