Anda di halaman 1dari 2

Thursday, 05 August 2010 14:05 Waralaba lokal lebih diminati daripada asing Ekonomi & Bisnis WASPADA ONLINE

JAKARTA - Pertumbuhan usaha waralaba di dalam negeri sangat pesat karena pada 2009 terdapat 1.010 perusahaan waralaba yang terdiri 260 waralaba asing dan 750 waralaba lokal yang menunjukkan perkembangan waralaba lokal lebih cepat ketimbang asing. Pada 2010 waralaba di Indonesia akan makin tumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus berkembang dengan baik, kata CEO Francorp Indonesia, Widia Dharmadi siang ini.Menurut Widia Dharmadi, besarnya pertumbuhan waralaba lokal maka gerai yang beroperasi sudah mencapai 42.900 unit dan menyerap tenaga keraja 819.200 orang. Akibatnya omzet waralaba pada 2007 yang baru mencapai Rp81 triliun dan pada 2008 naik 15 persen menjadi mencapai Rp93 triliun dan meningkat lagi menjadi Rp95 triliun pada 2009 atau naik lima persen, katanya. Data kementerian perdagangan menyebutkan, omzet waralaba di Indonesia mencapai Rp4,1 triliun setiap bulan. Ia mengatakan, omzet penjualan usaha franchise (waralaba) di Indonesia baik lokal maupun asing yang berbentuk franchise dan busines opportunity pada akhir 2010 mencapai Rp114,64 triliun naik 20 persen dibanding tahun lalu hanya Rp95 triliun. Franchise di Indonesia diperkirakan akan lebih bergairah dan mengalami pertumbuhan yang lebih baik pada tahun-tahun mendatang. Bisnis waralaba ini akan lebih dibidik calon pengusaha pemula. Industri ini telah memberikan pertambahan angka pertumbuhan yang sangat luar biasa, tuturnya. Menurut dia, pola usaha waralaba seperti bisnis lainnya ada risiko yang tak kecil. Bahkan yang sering terjadi tertipu oleh mitra bisnisnya. Hal ni disebabkan lemahnya posisi tawar terwaralaba karena perangkat aturan yang melindungi hak mereka masih kurang memadai, katanya. Karena itu, lanjut dia pemerintah harus meninjau kembali Peraturan Pemerintah Pengganti PP N0.16 tahun 1997 tentang waralaba. Tujuannya supaya terwaralaba tidak salah langkah, karena selama ini sistem keterbukaan pewaralaba seperti tertuang dalam PP itu belum memadai, ucapnya. Untuk itulah, menurut Widia , Francorp Indonesia hadir berusaha mengembangkan dan

membantu para pebisnis dengan strategi yang cocok dengan kultur masyarakat.Francorp Indonesia adalah lembaga konsultasi dan pengembangan waralaba. Menurut dia, Francorp hadir dengan konsep yang berbeda yang akan membawa pewaralaba nasional menjadi pewaralaba internasional yang diakui. "Kami akan menciptakan usahawan kelas internasional dengan menghadirkan mereka ke pasar dunia sehingga akan berdampak terhadap peningkatan devisa," katanya. Solusi yang ditawarkan Francorp Indonesia, lanjut Widia melakukan pembinaan dan pengembangan dengan skil yang baik dan benar. Melakukan pembinaan ke pebisnis awal yang membutuhkan standar yang baik dan penerapan skill management dan pelatihan, katanya.

Anda mungkin juga menyukai