Anda di halaman 1dari 17

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Industri proses kimia adalah industri yang mengolah bahan baku / bahan mentah menjadi suatu hasil / produk dengan memanfaatkan proses-proses kimia. Proses-proses kimia yang dilakukan dalam industri proses kimia adalah reaksi kimia dan peristiwa kimia fisik. Peristiwa kimia fisik antara lain :

Pencampuran molekuler bahan-bahan dengan rumus dan struktur molekul yang berlainan.

Pengubahan fase, antara lain : penguapan, pengembunan, pengkristalan Pemisahan campuran menjadi zat-zat penyusunnya yang lebih murni

Yang termasuk ke dalam industri proses kimia adalah :

Industri kimia dasar: yaitu industri proses kimia yang menghasilkan produk zat kimia dasar, seperti Asam Sulfat (H2SO4) dan Ammonia (NH3)

Industri pengolahan minyak bumi atau petroleum refinery:Pada industri ini biasanya dihasilkan komponen-komponen bahan bakar minyak (BBM), seperti : bensin, kerosene, bahan bakar penerbangan, solar, minyak diesel. Di samping itu dihasilkan juga produk-produk selain komponen bahan bakar minyak (non BBM), seperti, pelumas, wax, aspal, solvent maupun produk petrokimia.

Industri petrokimia:yaitu industri yang mengolah zat atau bahan yang berasal dari fraksi minyak bumi, seperti : Etilen (C2H4) dan Propilen (C3H6).

Industri pengolahan logam Industri oleokimia:yaitu industri yang mengolah zat atau bahan yang berasal dari fraksi minyak atau lemak nabati atau hewani, seperti pabrik CPO (Crude Palm Oil).

Industri agrokimia: yaitu industri yang memproduksi aneka pupuk dan bahan kimia untuk budidaya pertanian, seperti pestisida, urea, ammonium sulfat.

Industri makanan dan minuman, seperti : susu, gula, garam. Industri bahan pewarna dan pencelup. Industri bahan peledak Industri pulp dan kertas Industri semen dan keramik Industri karet, kulit dan plastik

I.2. Tujuan dan manfaat penulisan Penulisan karya ilmiah yang berjudul Industri Pembuatan H2SO4 ini bertujuan : 1. Mengetahui bahan baku dan produk pembuatan H2SO4 beserta sifat fisik dan sifat kimianya. 2. Mengetahui macam-macam proses pembuatan H2SO4 sehingga dapat membandingkan proses mana yang terbaik. 3. Mengetahui blok diagram, diagram alir dan peralatan dari proses yang dianggap paling baik. I.3. Pembatasan Masalah Masalah yang dibicarakan oleh penulis dibatasi sampai komposisi, sifat fisik maupun kimia serta proses pembuatan H2SO4. I.4. Metode Pengumpulan data Metode pengumpulan data pada penulisan makalah ini adalah studi literatur yang berkaitan dengan masalah yang sedang ada. Sumber dari data kepustakaan diperoleh dari buku-buku yang berhubungan dengan industri pembuatan H2SO4.

I.5. Sistematika penulisan Pada penulisan makalah ini terdiri dari 3 bab, yaitu : 1. Bab I Pendahuluan Dalam bab ini berisi latar belakang, perumusan suatu masalah, tujuan penulisan dan manfaat penulisan, pembatasan masalah, serta sistematika penulisan.

2. Bab II Pembahasan Bab ini membahas tentang komposisi bahan baku hingga proses dan peralatan yang digunakan pada industri pembuatan H2SO4. 3. Bab III Kesimpulan Kesimpulan dari penulis

BAB II PEMBAHASAN II.1. Sejarah dan Latar Belakang Industri Pembuatan H2SO4 Perkembangan industri kimia di Indonesia cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan akan bahan baku maupun bahan penunjang akan meningkat pula. Asam sulfat merupakan salah satu bahan penunjang yang sangat penting dan banyak dibutuhkan industri kimia, antara lain untuk industri pupuk (pembuatan super fosfat, ammonium sulfat), pengolahan minyak bumi, pharmasi, kertas dan pulp. Mengingat arti pentingnya asam sulfat, maka kebutuhan negara dapat dijadikan tolak ukur kemajuan industri negara tersebut. Dengan semakin berkembangnya industri kimia di Indonesia, maka permintaan akan asam sulfat pada tahun-tahun mendatang juga akan bertambah. Oleh karena itu, pabrik asam sulfat perlu didirikan di Indonesia dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Dapat menghemat devisa negara, dengan adanya pabrik asam sulfat di dalam negeri maka impor dapat dikurangi dan jika berlebih bisa untuk diekspor. 2. Pendirian pabrik asam sulfat diharapkan akan mendorong berdirinya industri hilir yang menggunakan asam sulfat sebagai bahan baku dan bahan penunjang, sehingga akan mendorong perkembangan industri di Indonesia. 3. Pendirian pabrik ini akan membuka lapangan kerja baru, sehingga dapat mengurangi masalah pengangguran.
Asam Sulfat mempunyai rumus kimia H2SO4 , merupakan asam mineral yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua kepekatan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan, termasuk dalam kebanyakan reaksi kimia dan proses pembuatan. Ia digunakan secara meluas sebagai bahan kimia pengilangan. Kegunaan utama termasuk produksi baja, memproses bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan penapisan minyak. Di atmosfer, zat ini termasuk salah satu bahan kimia yang menyebabkan hujan asam. Memang tidak mudah membayangkan bahwa bahan kimia yang sangat aktif, seperti asam sulfat, juga merupakan bahan kimia yang paling banyak dipakai dan merupakan produk teknik yang amat penting. Zat ini digunakan sebagai bahan untuk pembuatan garam garam sulfat dan untuk sulfonasi, tetapi lebih sering dipakai terutama karena merupakan asam anorganik yang agak kuat dan agak murah. Bahan ini dipakai dalam berbagai industri, tetapi jarang muncul dalam produk

akhir. Asam sulfat dipakai dalam pembuatan pupuk, plat timah, pengolahan minyak, dan dalam pewarna tekstil. II.2. Komposisi, Sifat Fisik dan Sifat Kimia Bahan Baku Serta Produk Bahan baku : a. Katalis Fungsi katalis dalam setiap reaksi katalitik adalah meningkatkan laju reaksi. Katalis konversi sulfur dioksida ini biasanya terdiri dari tanah diatomea , yang disusupi dengan lebih dari 7 % V2O5 katalis komersial mengandung garam kalium ( sulfat , pirosulfat dan sebagainya ) disamping V2O5. Pada suhu operasi pewaris aktif ialah garam lebur yang terdapat pori pori pelet silika. Katalisator yang dapat digunakan untuk reaksi pembentukan belerang trioksida antara lain Pt, V2O5, Fe2O3, Cr2O3, Mn2O3 dan Mn3O4.katalisator yang baik adalah Pt dan V2O5, tapi yang paling banyak dipakai adalah Vanadium Pentoksida, karena : V2O5 lebih murah harganya Pt lebih sensitiv terhadap racun V2O5 daya tahan terhadap suhu tinggi lebih baik Konversi relatif lebih tinggi (Fairlie, Sherve, Kirk Othmer) b. Belerang (sulfur) Belerang merupakan salah satu bahan dasar yang paling penting dalam industri pengolahan kimia . Bahan ini terdapat di alam dalam wujud bebas dan dalam keadaan senyawa pada bijih bijih seperti pirit ( FeS2 ) , Sfalerit ( ZnS ) dan Kalkopirit ( CuFeS2 ) . Bahan ini juga terdapat di dalam minyak dan gas bumi ( sebagai H2S ). Penggunaannya yang terbesar adalah dalam pembuatan asam sulfat.

Sifat-sifat kimia sulfur : 1. Dengan udara membentuk sulfur dioksida Reaksi : S + O2 SO2 2. Dengan asam klorida dan katalis Fe akan menghasilkan hidrogensulfida. c. Udara Fase : gas Komposisi : 20,9% O2 ; 79,1% N2 Kapasitas panas : 7,035 cal/gmol C (32C) Berat molekul : 28,84 g/gmol Berat jenis : 1,5.10-3 gr/cc (25C) d. Air proses (H2O) Fase : cair Berat molekul : 18 g/gmol Berat jenis : 1 gr/cc (25C) Kekentalan : 1 cp (25C) e. Sulfur dioksida Sifat-sifat fisika sulfur dioksida ditunjukkan pada tabel berikut ini

Sifat kimia sulfur dioksida : 1. Dengan klorin dan air membentuk asam klorida dan asam lainnya. Reaksi : Cl2 + 2H2O + SO2 2HCl + H2SO4

2. Dengan hidrogen sulfida membentuk air dan sulfur Reaksi : 2H2S + SO2 2H2O + 3S f. Sulfur trioksida

Sifat kimia sulfur trioksida : 1. Dengan air membentuk asam kuat Reaksi : SO3 + H2O H2SO4 2. Dengan udara lembab sulfur trioksida membentuk uap putih tebal dengan bau yang menyengat. Produk : Asam Sulfat Asam sulfat terdiri dari sulfur atau belerang dan beberapa gabungan dari unsur unsur lainnya. Sekeping sulfur melebur menjadi cecair merah darah. Apabila terbakar, ia mengeluarkan nyala berwarna biru.Pada suhu bilik, sulfur adalah satu pepejal lembut berwarna kuning terang. Walaupun sulfur adalah terkenal dengan baunya yang tidak menyenangkan - kerap dipadankan dengan telur-telur busuk - bau tersebut adalah sebenarnya ciri bagi hidrogen sulfida (H2S); sulfur keunsuran adalah tidak berbau. Ia terbakar dengan nyalaan biru dan mengeluarkan sulfur dioksida, yang dikenali kerana bau peliknya yang menyesakkan. Sulfur adalah tak larut dalam air tetapi larut dalam karbon disulfida dan pada kadar kelarutan yang kurang sedikit dalam pelarut organik lain seperti benzena. Keadaan pengoksidaan sulfur yang biasa termasuk 2, +2, +4 dan +6. Sulfur membentuk sebatian stabil bersama semua unsur kecuali gas nadir.

Sulfur dalam keadaan pepejal biasanya wujud sebagai siklik berbentuk mahkota yang terdiri daripada molekul-molekul S8. Sulfur mempunyai banyak alotrop selain S8. Dengan membuang satu atom daripada mahkota akan menghasilkan S7, yang yang berperanan dalam warna kuning sulfur yang unik. Terdapat banyak lagi bentuk cincin lain yang disediakan, termasuk S12 dan S18. Secara bandingannya, jirannya oksigen yang lebih ringan hanya wujud dalam dua keadaan yang mempunyai kepentingan kimia: O2 dan O3. Selenium, analog sulfur yang lebih berat boleh membentuk cincin tetapi lebih sering dijumpai sebagai satu rangkaian polimer Adapun sifat sifat kimia dan fisika dari asam sulfat sendiri adalah sebagai berikut: Sifat fisika : Titik leleh (C) : 10 Titik didih (C) : 290 Tekanan uap (mmHg) : 1 (146 C) Berat jenis cairan : 1,84 (100 persen) Berat jenis uap : 3,4 (udara = 1)

Sifat kimia asam sulfat : 1. Dengan basa membentuk garam dan air.

Reaksi : H2SO4 + 2 NaOH Na2SO4 + H2O 2. Dengan alkohol membentuk eter dan air. Reaksi : 2C2H5OH + H2SO4 C2H5OC2H5 + H2O + H2SO4 Fungsi Asam Sulfat Di bidang industri, asam sulfat merupakan produk kimia yang paling banyak dipakai, sehingga memperoleh julukan the lifeblood of industry. Asam sulfat penting sekali terutama dalam produksi: Pupuk Kilang minyak Serabut buatan Bahan kimia industri Plastik Pharmasi Baterai Bahan ledak II.3. Macam-Macam Proses Pembuatan H2SO4

Proses pembuatan asam sulfat ada 2, yaitu : 1. Proses Kamar Timbal (Pb) Pada tahun 1746, Roebuck dari Birmingham Inggris, memperkenalkan proses kamar timbal. Proses ini menarik , namun sudah kuno. Gas SO2 dan NO dimasukkan ke menara Glover bersamaan dengan gas-gas dari menara Gay Lussac, gas yang keluar dari menara Glover dimasukkan ke dalam kamar timbal dan disemprotkan dengan air sehingga menghasilkan asam sulfat 60-67%. Hasil ini sebagian dikembalikan ke menara Glover yang akan menghasilkan asam 77%. Asam ini sebagian dimasukkan ke dalam menara Gay Lussac untuk menyerap gas-gas NO dan NO2 (katalisator). Gas yang terserap ini dimasukkan kembali ke menara Glover kamar timbal berbentuk silindris volumenya cukup luas. Permukaan dalamnya dilapisi timbal tipis dan disekat-sekat agar panas dapat ditransfer dengan baik, dinding bagian luar diberi sirip-sirip. Sehingga di dalam menara ini terjadi pengembunan uap asam sulfat. Menara Gay Lussac berfungsi untuk memungut kembali katalisator gas NO dan NO2 di kamar timbal dengan menggunakan asam sulfat 77%.

Penyerapan dilakukan pada suhu rendah antara 40-60C. Menara Glover bertugas memekatkan hasil asam sulfat dari kamar timbal. Pemekatan panas ini perlu panas dan ini dapat diambil dari panas yang dibawa GHP (gas hasil pembakaran) belerang (400-600C). (Sherve, 1967) 2. Proses Kontak Proses kontak pertama kali ditemukan pada tahun 1831 oleh Peregrine Philips, seorang negarawan Inggris, yang patennya mencakup aspekaspek penting dari proses kontak yang modern, yaitu dengan melewatkan campuran sulfur dioksida dan udara melalui katalis, kemudian diikuti dengan absorbsi sulfur trioksida di dalam asam sulfat 98,5 99%. Pada tahun 1889 diketahui bahwa proses kontak dapat ditingkatkan dengan menggunakan oksigen berlebihan di dalam campuran gas reaksi. Proses kontak sekarang telah banyak mengalami penyempurnaan dalam rinciannya dan dewasa ini telah menjadi suatu proses industri yang murah, kontinyu dan dikendalikan otomatis. Sampai tahun 1900, belum ada pabrik dengan proses kontak yang dibangun di Eropa, di mana terdapat kebutuhan terhadap oleum dan asam konsentrasi tinggi untuk digunakan pada sulfonasi, terutama pada industri zat warna. Dalam periode 1900 sampai 1925, banyak pabrik asam sulfat dengan proses kontak telah dapat bersaing dengan proses kamar pada segala konsentrasi asam yang dihasilkan. Sejak pertengahan tahun 1920- an, kebanyakan fasilitas yang baru dibangun dengan menggunakan proses kontak dengan katalis hidrogen biasanya berupa zat padat, antara lain Pt, V2O5 dan Fe2O3. Katalis ini berpori-pori sehingga cocok untuk pembuatan asam sulfat, karena memiliki bidang kontak yang besar. Udara yang digunakan untuk membakar belerang dibersihkan dahulu dengan asam sulfat dalam menara absorber, hasil pembakaran dibersihkan dalam Waste Heat Boiler kemudian dimasukkan ke dalam konverter bersama O2, gas hasil konverter atau reaktor dimasukkan ke dalam menara penyerap atau absorber. Penyerap yang digunakan adalah asam sulfat 98,5%. (Sherve, 1967)

Seleksi Proses Ada beberapa proses pembuatan asam sulfat antara lain dapat dilihat pada tabel 1.2. sebagai berikut :

Tabel 1.2 Perbandingan Proses Kontak dan Proses Kamar Timbal

Setelah dibandingkan antara proses kontak dengan proses kamar timbal, maka untuk perancangan pabrik asam sulfat ini dipilih Proses Kontak dengan pertimbangan : a. Konversi yang tinggi dan kualitas produk lebih pekat. b. Biaya produksi lebih murah. c. Umur katalis dapat mencapai 10 tahun dalam pemakaian normal. d. Proses produksi satu kali proses dalam meningkatkan konsentrasi asam II.4. Proses Kontak Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak industri lainnya yang berdasarkan reaksi kesetimbangan yaitu pembuatan asam sulfat yang dikenal dengan proses kontak. Reaksi yang terjadi dapat diringkas sebagai berikut: a. Belerang dibakar dengan udara membentuk belerang dioksida

b. Belerang dioksida dioksidasi lebih lanjut menjadi belerang trioksida.

c. Belerang trioksida dilarutkan dalam asam sulfat pekat membentuk asam pirosulfat.

d. Asam pirosulfat direaksikan dengan air membentuk asam sulfat pekat.

Tahap penting dalam proses ini adalah reaksi (2). Reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan dan eksoterm. Sama seperti pada sintesis amonia, reaksi ini hanya berlangsung baik pada suhu tinggi. Akan tetapi pada suhu tinggi justru kesetimbangan bergeser ke kiri. Pada proses kontak digunakan suhu sekitar 500oC dengan katalisator V2O5. Sebenarnya tekanan besar akan menguntungkan produksi SO3, tetapi penambahan tekanan ternyata tidak diimbangi penambahan hasil yang memadai. Oleh karena itu, pada proses kontak tidak digunakan tekanan besar melainkan tekanan normal, 1 atm. Dalam industri kimia, jika campuran reaksi kesetimbangan mencapai kesetimbangan maka produk reaksi tidak bertambah lagi. Akan tetapi produk reaksinya diambil atau disisihkan, maka akan menghasilkan lagi produk reaksi. Blok Diagram Proses Kontak Pembuatan H2SO4

Diagram Alir Proses Kontak Pembuatan H2SO4

II.5. Peralatan Yang Digunakan Pada Proses Kontak No 1 Nama Alat blower Gambar Fungsi
1. blower dapat menyerap /meghisap segala jenis krak-krak pada mesin yang telah terisolasi oleh pelumasan oil. 2. blower juga bisa memudahkan sistem kerja pada sebuah

pembangkit yang yang sedang beroperasi. 3. blower juga dapat menyaring pelumas-pelumas mesin. oil pada

pompa

memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

kompresor

menaikan tekanan dari uap refrigeran sehingga tekanan pada kondensor lebih tinggi dari evaporator yang menyebabkan kenaikan temperatur dari refrigeran.

furnace

menyediakan panas untuk suatu proses atau dapat berfungsi sebagai reaktor yang memberikan panas untuk melangsungkan suatu reaksi

Heat exchanger

menukarkan panas dua aliran fluida yang berbeda temperaturnya untuk memperoleh temperatur fluida yang diinginkan

filter

Untuk menyaring zat pengotor pada produk yang didapatkan

cooler

Menurunkan temperatur zat

economizer

mengurangi konsumsi energi. Economizers mendaur ulang energi yang dihasilkan dalam suatu sistem atau memanfaatkan perbedaan suhu lingkungan untuk mencapai peningkatan efisiensi.

Absorben

memisahkan bahan dari suatu campuran gas dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti dengan pelarutan

10

Alat pengenceran

Mengurangi rasio zat terlarut di dalam larutan akibat penambahan pelarut

BAB III KESIMPULAN

1. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan, termasuk dalam kebanyakan reaksi kimia dan
proses pembuatan. Ia digunakan secara meluas sebagai bahan kimia pengilangan. Kegunaan utama termasuk produksi baja, memproses bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan penapisan minyak.

2. Bahan baku pembuatan asam sulfat antara lain : sulfur, udara, air proses, sulfur dioksida,
sulfur trioksida dan katalis yaitu Pt atau V2O5.

3. Ada beberapa macam proses yang digunakan pada pembuatan asam sulfat, yaitu proses
kontak dan proses kamar timbal(Pb) dan proses yang dipilih adalah proses kontak dengan alasan sebagai berikut:

a. Konversi yang tinggi dan kualitas produk lebih pekat. b. Biaya produksi lebih murah. c. Umur katalis dapat mencapai 10 tahun dalam pemakaian normal. d. Proses produksi satu kali proses dalam meningkatkan konsentrasi asam

DAFTAR PUSTAKA
Lutfiati, Anna. 2008. Praperancangan Pabrik Asam Sulfat Dari Sulfur Dan Udara Dengan

Proses Kontak Kapasitas 225.000 Ton Per Tahun. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
http://agushoe.wordpress.com/2009/03/10/perancangan-fired-heater-reactor-furnace/ diakses

tanggal 20 September 2011 http://www.blogger.com.perancangan-industri-asam-sulfat-produk.html diakses tanggal 20 September 2011


http://elib.polban.ac.id/glis/?collection.view.16198 diakses tanggal 20 September 2011

http://www.evodara.org/Pembuatan Asam Sulfat (Proses Kontak).htm diakses tanggal 20 September 2011


http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090303023224AA0v9c4 diakses tanggal 20

September 2011
http://jane.blog.uns.ac.id/2009/08/13/kompresor/ diakses tanggal 20 September 2011 http://kimiadahsyat.org/pembuatan-asam-sulfat-proses-kontak.html

diakses

tanggal

20

September 2011
http://searchdatacenter.techtarget.com/definition/economizer diakses tanggal 20 September

2011
http://www.sandaipump.com/sandaipump/sandai%20info%20pump.php diakses tanggal 20

September 2011 http://www.wikipedia.com/Asam_sulfat.htm diakses tanggal 20 September 2011 http://www.evodara.org/Pembuatan Asam Sulfat (Proses Kontak).htm diakses tanggal 20 September 2011

Anda mungkin juga menyukai