Anda di halaman 1dari 7

Jurusan Teknik Elektro - FTI

Instutut Teknologi Sepuluh Nopember

RE. 1599 TUGAS AKHIR – 4 SKS

Nama Mahasiswa : Sumantri Pramudiyanto


Nomor Pokok : 2203 100 059
Bidang Studi : Telekomunikasi Multimedia
Tugas diberikan : Semester Genap 2006/2007
Dosen Pembimbing I : Dr. Ir. Wirawan, DEA
Dosen Pembimbing II : Istas Pratomo, ST, MT
Judul Tugas Akhir :

ANALISA PERFORMANSI REALTIME VIDEOCONFERENCING PADA JARINGAN VPN

Uraian Tugas Akhir :


Videoconferencing merupakan suatu layanan yang memungkin dua orang atau
lebih melakukan konferensi melalui jaringan IP yang bersifat publik maupun privat, untuk
efisiensi, dapat digunakan jaringan public dengan resiko kurang terjaminnya keamanan
komunikasi, untuk mengatasi hal tersebut di atas maka dapat digunakan teknologi VPN
pada jaringan tersebut. VPN (Virtual Private Network) memungkinkan terbentuknya
sebuah jaringan data private pada jaringan public dengan menerapkan autentikasi dan
enkripsi
Kebutuhan akan layanan videoconferencing akhir-akhir ini menunjukkan
peningkatan yang cukup signifikan baik untuk kegiatan bisnis, pendidikan maupun
wawancara jarak jauh, meskipun videoconferencing sudah mulai banyak digunakan, bukan
berarti tidak mempunyai kendala, yaitu masalah QoS (Quality of Service) seperti
bandwidth, delay, throughput, serta kualitas audio video juga masih menjadi perhatian
yang cukup serius.
Pada tugas akhir ini akan di bangun sistem videoconference pada jaringan VPN
untuk diukur parameter-parameter QoS seperti di atas, kemudian hasilnya akan dianalisa
dan dibandingkan dengan sistem videoconference pada jaringan tanpa VPN.

Kata kunci : videoconferencing IP, VPN, video, H.323

Surabaya, 14 Pebruari 2007


Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Dr. Ir. Wirawan, DEA) (Istas Pratomo, ST,MT)


NIP. 131 842 501 NIP. 132 304 281

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro Koordinator Bidang Studi
Telekomunikasi Multimedia

(Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng) (Ir. M. Aries Purnomo)


NIP. 131 918 688 NIP. 130 532 040
A. JUDUL TUGAS AKHIR :

ANALISA PERFORMANSI REALTIME VIDEOCONFERENCING PADA


JARINGAN VPN

B. RUANG LINGKUP :

• Jaringan Komputer
• Jaringan Manajemen Telekomunikasi
• Pengolahan Sinyal Multimedia

A. LATAR BELAKANG

Videoconferencing merupakan suatu layanan yang memungkin dua orang atau


lebih melakukan konferensi melalui jaringan IP yang bersifat publik maupun privat
Untuk efisiensi, dapat digunakan jaringan public dengan resiko kurang terjaminnya
keamanan komunikasi, untuk mengatasi hal tersebut di atas maka dapat digunakan
teknologi VPN pada jaringan tersebut. VPN (Virtual Private Network) memungkinkan
terbentuknya sebuah jaringan data private pada jaringan public dengan menerapkan
autentikasi dan enkripsi sehingga akses terhadap jaringan tersebut hanya dapat
dilakukan oleh pihak-pihak tertentu
Kebutuhan akan layanan videoconferencing akhir-akhir ini menunjukkan
peningkatan yang cukup signifikan baik untuk kegiatan bisnis, pendidikan maupun
wawancara jarak jauh. Selama ini teknologi videoconferencing yang sudah banyak
dikenal adalah videoconferencing basis ISDN. Namun seiring dengan perkembangan
teknologi jaringan ke arah IP, maka teknologi videoconferencing basis IP juga
mengalami perkembangan yang cukup pesat, bahkan diperkirakan untuk kedepan akan
menjadi pilihan utama dalam melakukan konferensi[4].
Meskipun videoconferencing basis IP sudah mulai banyak digunakan, bukan
berarti tidak mempunyai kendala. Selain penetrasi jaringan IP masih dalam tahap
pengembangan, masalah QoS (Quality of Service) seperti bandwidth, delay,
throughput, serta kualitas audio video juga masih menjadi perhatian yang cukup
serius.

B. PERMASALAHAN

Permasalahan pada Tugas Akhir ini adalah bagaimana merancang sebuah


sistem videoconference berbasis IP melalui jaringan VPN yang diaplikasikan pada
LAN yang terdiri atas 4 buah komputer dimana satu sebagai server MCU dan tiga
lainnya sebagai terminal/client. Kemudian sistem tersebut dibandingkan
performansinya dengan sistem videoconference tanpa VPN berdasarkan parameter QoS
meliputi delay, bandwidth, jitter serta kualitas audio dan video secara subyektif
(pendapat per orang) dan obyektif (perhitungan analisa).
.
C. BATASAN MASALAH

Dalam pengerjaan tugas akhir, permasalahan di atas dibatasi dengan asumsi


sebagai berikut :
1. Sistem diterapkan pada 4 buah yang terhubung pada sebuah LAN, dimana satu
berfungsi sebagai server dan tiga sebagai client.
2. Pada Tugas Akhir ini dibuat dua konfigurasi videoconference, yaitu menggunakan
jaringan VPN dan tanpa jaringan VPN, dimana keduanya diterapkan pada jaringan
fisik yang sama.
3. Standard protokol yang digunakan adalah protokol H.323
4. Sistem VPN yang digunakan adalah VPN SSL
5. Pengukuran parameter dilakukan pada server MCU dan terminal.
6. Sistem dianggap ideal, tanpa adanya beban trafik pada jaringannya kecuali trafik
yang disebabkan oleh videoconference.
7. Videoconferencing yang diterapkan adalah berbasis software
8. Tugas Akhir ini menganalisa kualitas videoconferencemelalui VPN, bukan
sekuritas dari VPN itu sendiri

D. TUJUAN :

Tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisa unjuk kerja videoconferencing


berbasiskan IP melalui jaringan VPN. Parameter yang diukur adalah
1. Delay
2. Bandwidth
3. Throughput
4. Kualitas Suara
5. Kualitas video

E. PENELAAHAN STUDI :

IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan
jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner
yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh
tanda titik.IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana
network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan
alamat host[3].
Sebagian besar aplikasi IP Videoconferencing yang digunakan saat ini
menggunakan protokol H.323. Sistem video IP H.323 sendiri sudah banyak
dikembangkan ke berbagai aplikasi klien berbasis perangkat lunak, misalnya seperti
Microsoft Netmeeting yang memanfaatkan H.323 untuk Vicon dan kolaborasi/sharing
data[6].
Seperti halnya pada standar lain yang juga dikeluarkan oleh ITU, H.323
memungkinkan adanya hubungan point-to-point maupun point-to-multipoint.
Rekomendasi H.323 memungkinkan adanya konferensi point-to-multipoint melalui
berbagai jenis metode dan konfigurasi.
Standar H.323 mengatur hal-hal sebagai berikut[2] :
• Video codec (H.261, dan lain-lain). Video codec bertugas mengencode data dari
sumber video (kamera digital) untuk transmisi dan mendecode video code yang
diterima untuk ditampilkan di layar penerima.
• Audio codec (G.711, G.723, dan lain-lain). Audio codec bertugas mengencode data
dari sumber suara (mikrofon, dll) untuk transmisi dan mendecode sinyal code yang
diterima untuk didengarkan oleh penerima.
• Data channel mendukung aplikasi-aplikasi seperti electronic whiteboard, kolaborasi
aplikasi, dan lain sebagainya. Standar untuk aplikasi-aplikasi seperti ini adalah
standar T.120. Aplikasi dan protokol lain tetap dapat dijalankan dengan
menggunakan negosiasi menggunakan standar H.245.
• System control unit (H.245, H.225.0) yang menyediakan signalling yang berkaitan
dengan komunikasi antar terminal H.323.
H.225.0 layer yang memformat data video, suara, data, dan informasi kontrol
lainnya sehingga dapat dikirimkan melalui LAN Interface sekaligus menerima data
yang telah diformat melalui LAN Interface. Sebagai tambahan, layer ini juga bertugas
melakukan error detection, error correction, dan frame sequencing (pengaturan urutan
frame) agar data dapat mencapai tujuan sesuai dengan kondisi saat data dikirimkan.
LAN interface disini harus menyediakan koneksi yang reliable (misal : menggunakan
TCP atau SPX) untuk pengiriman control dan data channel. Sedangkan koneksi
unreliable (misal : UDP) dapat digunakan untuk pengiriman audio dan video channel.

Gambar 1 Bagan komponen H.323

Komponen H.323
Standar H.323 terdiri dari 4 komponen fisik yg digunakan saat
menghubungkan komunikasi multimedia point-to-point dan point-to-
multipoint pada beberapa macam jaringan[1] :
Terminal, Digunakan untuk komunikasi multimedia real time dua arah
. Terminal H.323 dapat berupa personal computer (PC) atau alat lain
yang berdiri sendiri yang dapat menjalankan aplikasi multimedia.
Gateway digunakan untuk menghubungkan dua jaringan yang
berbeda yaitu antara jaringan H.323 dan jaringan non H.323, sebagai
contoh gateway dapat menghubungkan dan menyediakan komunikasi
antara terminal H.233 dengan jaringan telepon, misalnya: PSTN.
Gatekeeper dapat dianggap sebagai otak pada jaringan H.323 karena
merupakan titik yang penting pada jaringan H.323.
MCU digunakan untuk layanan konferensi tiga terminal H.323 atau
lebih. Semua terminal yang ingin berpartisipasi dalam konferensi
dapat membangun hubungan dengan MCU yang mengatur bahan-
bahan untuk konferensi, negosiasi antara terminal-terminal untuk
memastikan audio atau video coder/decoder (CODEC).

Konsep dasar VPN[6]

VPN (Virtual Private Network) merupakan suatu cara untuk membuat sebuah
jaringan yang bersifat private dan aman dengan menggunakan jaringan publik misalnya
internet. Sebuah jaringan private haruslah berada dalam kondisi VIP, dan top secret.
Masalah keamanan data, ketertutupan transfer data dari akses ilegal yang tidak
diharapkan serta skalabilitas jaringan menjadi standar utama sebuah private network.
Pembangunan private network secara fisik, akan lebih mahal dari pada pembangunan
sebuah VPN karena banyaknya perubahan atau penambahan jalur-jalur fisik baru pada
sebuah private network.
Untuk mengatasi faktor mahalnya pembangunan sebuah private network secara
fisik, maka dirintis sebuah teknik baru, yang kemudian dikenal sebagai VPN. VPN
menyediakan konektivitas network pada jarak jauh yang secara fisik masih
memungkinkan. Keuntungan dari fitur VPN, yaitu kemampuan untuk menggunakan
jaringan publik (internet) dibandingkan ketergantungan ke private leased line (cost
advantage). Teknologi VPN menginplementasikan batasan akses network dengan
menggunakan pengkabelan dan sistem router yang sama seperti jaringan publik tanpa
mengorbankan fitur-fitur dasar keamanan.
VPN dapat mengirimkan data antara dua komputer yang melewati jaringan publik
sehingga seolah-olah terhubung secara point to point sehingga data dapat melewati
jaringan publik dan dapat mencapai akhir tujuan. Sistem tersebut disebut tunneling.

F. METODOLOGI :

Metodologi yang digunakan pada penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Perancangan Sistem
Pada tugas akhir ini dirancang sistem videoconference tanpa VPN dan videoconference
dengan VPN

MCU

Jaringan
tanpa
VPN

Terminal

Gambar 2 Sistem videoconference tanpa VPN


Server MCU+VPN

Jaringan
VPN

Terminal+client VPN

Gambar 3 Sistem videoconference dengan VPN

2. Analisis

Setelah dilakukan perancangan, akan di ukur parameter QoS (Quality of Service ) dari
kedua sistem videoconferencing tersebut meliputi bandwidth, delay, kualitas gambar
dan video.

Perancangan sistem Perancangan sistem


videoconference tanpa VPN videoconference dengan VPN

Pengukuran dan Pengolahan data Pengukuran dan Pengolahan data

Analisa dan Pembahasan Analisa dan Pembahasan

Perbandingan

Penarikan kesimpulan
Gambar 4 Metode analisis

3. Penarikan kesimpulan

Selanjutnya akan ditarik kesimpulan dari hasil perbandingan kedua sistem


videoconferencing di atas.

G. JADWAL KEGIATAN

Untuk menyelesaikan tugas akhir, kegiatan yang harus dilakukan dapat dilihat pada
tabel berikut.

No. Kegiatan Minggu


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Studi
Literatur
2 Desain Sistem
3 UTS
4 Analisa Data
5 Penyusunan
Buku
Laporan
6 Evaluasi
Tugas akhir

H. RELEVANSI

Hasil yang diperoleh dari tugas akhir ini diharapkan dapat memberi manfaat berikut:
• Menjadi referensi perencanaan sistem videoconferencing baik konfigurasi tanpa
VPN maupun dengan VPN
• Menjadi referensi metode pengukuran QoS (Quality of Service ) bagi penelitian
sistem di masa mendatang.

I. PUSTAKA

[1] Gough ,Michael. Videoconferencing over IP: Configure, Secure, and Troubleshoot ,
Syngress Publishing, 2006.
[2] Luthfi, Adnan Basalamah. Standar H.323 untuk networking aplikasi multimedia,
Computer Network Research Group (CNRG) ITB, 1999.
[3] Thomas,Tom. Boson CCNA 640-801, Boson Press, 2000.
[4] Gulo, Hezekieli. Videoconference Basis IP (VCIP), Solusi Baru Untuk
Penyelenggaraan Kegiatan Tatap Muka Jarak Jauh. http://www.ristishop.com.
Maret 2003.
[5] Budi Santoso, Bagus. QoS Videoconference (Vicon) IP Berbasis Protokol H.32 .
http://www.ristishop.com. Januari 2005.
[6] Hutapea, Tommy. Virtual Private Network Dynamic. ilmukomputer, oktober 2003

Anda mungkin juga menyukai