Anda di halaman 1dari 6

HAK CIPTA, HAK PATEN, MEREK DAGANG

Disusun Oleh : ALFA LUKI NP 0804018

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN POLITEKNIK MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2011

A.
1. Etika Profesi : Etika moral yang khusus diciptakan untuk kebaikan jalannya

profesi yang bersangkutan, karena setiap profesi mempunyai identitas, sifat/ciri dan standar profesi tersendiri, sesuai dengan kebutuhan profesi masing-masing.

2. Sangat penting sekali, dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian

ilmiah mengenai prinsip atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi profesi dengan pemerintah.

Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien (pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi. Seorang profesional tidak dapat membuat program sesuka hatinya, melainkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk membuat program tersebut, seperti tujuan dari pembuatan program, untuk user yang bagaimana kemudian seorang profesional harus dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (seperti hacker, cracker, dll).

B. 1. HAK CIPTA Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku (pasal 1 butir 1).

Dasar hukum : Undang-undang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002. Pengaturan mengenai hak cipta sendiri dimulai secara resmi setelah kemerdekaan Indonesia dengan diundangkannya Undang-Undang Hak Cipta tahun 1982, Undang-Undang Hak Cipta tahun 1987, lalu Undang-Undang no. 12 tahun 1997, dan terakhir adalah Undang-Undang no. 12 tahun 2002.

Contoh kasus : Gesang Martohartono adalah seniman dunia yang lahir di Indonesia. Lagu-lagu ciptaan Gesang telah diterjemahkan ke berbagai bahasa di antaranya, Inggris, Mandarin dan Jepang.

Berdasarkan keterangan dari Andy Hutadjulu, General Manager PMP di Solo, lagu-lagu Gesang sempat dijiplak oleh negara Malaysia, tahun 1960 lalu, salah satu lagu ciptaan Gesang yang sangat terkenal, yakni Bengawan Solo pernah dijiplak oleh Malaysia dengan judul lagu Main Cello.

Untuk

menghindari

terjadinya

pengklaiman

karya

dari

negara

lain,

perusahaan rekaman Penerbit Musik Partiwi (PMP) telah mengurus royalti lagu-lagu ciptaan Gesang yang berjumlah 44 judul lagu ke Direktorat Jendral HAKI Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Semua sertifikat paten lagu Gesang tersebut, sudah terbit sejak 25 September 2009.

2. HAK PATEN Hak paten merupakan hak eklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakan.

Dasar Hukum : Undang-Undang Nomor 14 tahun 2001 tentang Paten menggantikan Undang-Undang No.6 Tahun 1989 tentang Paten

sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 13 Tahun 1997 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 6 Tahun 1989 tentang Paten.

Contoh Kasus : Nokia menuntut Apple atas tuduhan pelanggaran hak paten. Nokia mengklaim ponsel cerdas populer besutan Apple, iPhone, telah melanggar 10 hak paten yang membuat perangkat wireless kompatibel dengan sejumlah standar teknis termasuk GSM. Perdebatan mengenai hak paten ini meliputi permasalahan data wireless, speed coding, keamanan dan enkripsi. Nokia menyebutkan bahwa Apple menggunakan teknologi tersebut tanpa membayar biaya lisensi yang sesuai. Sementara itu, lebih dari 40 vendor handset lainnya setuju untuk membayar lisensi.

3. MEREK DAGANG Pengertian hak merek berdasarkan pasal 1 Undangundang nomor 15 tahun 2001 tentang merek, merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, hurufhuruf, angkaangka,susunan warna, atau kombinasi dari unsur unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa.

Merek Dagang : merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang/beberapa orang/badan hokum untuk membedakan dengan barang sejenis. Hak atas merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada pemilik merk yang terdaftar dalam daftar umum merek untuk jangka waktu tertentu.

Dasar Hukum : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2001 Contoh Kasus : Tahun 1990 : Ricola Limited (Swis) yang memproduksi permen dengan merek Herb Candy dan Ricola menggugat Ng Miauw Fen (Indonesia) yang memproduksi permen dengan merek sama. Putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat memenangkan Ricola Limited sebagai pemegang merek yang pertama. Tetapi tahun 1992, Ricola Limited yang menggugat PT Sanitas Murni Utama dengan alasan yang sama dinyatakan kalah oleh PN Jakarta Utara.

Anda mungkin juga menyukai