Anda di halaman 1dari 2

Pendangiran dimaksudkan untuk memperbaiki susunan udara tanah, memudahkan perembesan air, mengendalikan gulma dan memperbaiki guludan.

Pendangiran dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman yang berada pada kedalaman 30 cm 40 cm di dalam tanah. Pendangiran dilakukan 3 4 kali tergantung pada kondisi tanah pada lahan dan gulma. Pada tanaman tembakau ceretu Vorstenlanden di bawah naungan misalnya pendangiran dilakukan 3 kali pada umur 7 10 hari setelah tanam (HST), 20 22 HST dan 30 35 HST. Pendangiran pada tanaman tembakau virginia PT. BAT di Klaten misalnya melakukan pendangiran sebanyak 4 kali yaitu pada 1 sampai 14 HST 30 35 HST, 45 55 HST dan 80 85 HST. Pendangiran umumnya dilakukan setelah pengairan. Pemupukan Pemupukan pada tanaman tembakau ditujukan untuk memenuhi unsur hara sehingga tanaman dapat menghasilkan krosok yang tinggi baik jumlah maupun kualitasnya. Untuk menghasilkan 2.000 kg krosok/ha tanaman tembakau menyerap unsur hara seperti tertera pada tabel berikut. Jumlah Unsur Hara yang Terserap Oleh Tanaman Tembakau untuk Menghasilkan 2.000 kg krosok/ha. Unsur Hara Tanaman N P K Ca Mg S B Mn Fe Zn Cu Mo Kg/ha 70 12 80 55 22 18 0,07 0,7 Sedikit Sedikit 0,04 Sedikit Sumber : McCants dan Woltz (1967) Dosis pupuk yang diterapkan sangat beragam tergantung pada tanah teknologi, jenis tembakau dan kemampuan pendanaan. Beberapa contoh dosis pupuk yang diterapkan untuk tanaman tembakau sebagai berikut.

Tembakau Virginia PT. BAT Klaten : 76,5 kg N/ha, 82,5 kg P2O5/ha dan 217 kg K2O/ha. Tembakau Cerutu Vorstenlanden PT. Perkebunan Nusantara X Klaten : 400 kg SP36/ha, 550 KNO3/ha, 700 kg CaS/ha. Pupuk tersebut diberikan 3 kali (starter, pemupukan I dan pemupukan II) dalam bentuk cair. Pupuk Starter terdiri dari SP36 dan KNO3 masing-

masing dengan dosis 400 dan 200 kg/ha. Pemupukan I terdiri dari CaS dan CaCO3 masing-masing dengan dosis 350 dan 200 kg/ha serta pemupukan II 350 CaS/ha dan 150 KNO3/ha. Konsentrasi SP36 dalam larutan adalah 0,25 kg/ha, KNO3 pada starter 0,125 kg/liter CaS dan KNO3 pada pemupukan I masing-masing 0,22 dan 0,125 kg/liter, sedang untuk pemupukan II 0,22 kg/liter CaS dan 0,09 kg/liter KNO3. Tembakau Burley PT. BAT Indonesia, Bondowoso Jawa Timur seperti terlihat pada tabel berikut.

Aplikasi Pemupukan Tembakau Burley PT BAT dengan Populasi Tanaman 15.000 pohon/ha Kandungan N P K Fertila 8 15 ZA 21 SP 36 36 KNO3 12 Total Kebutuhan Jenis Pupuk Kg/ha 19 45 Aplikasi/ha N P K 600 48 90 114 350 73.5 100 36 150 19.5 67.5 141 126 181.5

Keterangan : Fertila (8-15-19), ZA (2-0-0), SP36 (0-36-0), dan KNO3 (13-0-45).

Tembakau cerutu Besuki NO PT Perkebunan Nusantara XI : 3 gram TSP/tanaman dan 5 gram KNO3 /tanaman sebelum tanam, 15 gram K2SO4 /tanaman pada 15 HST dan 3 gram urea/tanaman pada 5 HST. Tembakau Rajangan Temanggung : Pemupukan yang diterapkan petani : 600 kg ZA, 100 kg TSP dan pupuk kandang sekitar 17-22,5 ton/ha. Tembakau Madura : 200 kg ZA/ha, 100 120 kg SP36/ha dan 5 ton pupuk kandang/ha.

Pemangkasan Pada tanaman tembakau dikenal 2 macam pemangkasan yaitu : topping (pangkas pucuk) dan suckering atau pembuangan tunas samping (wiwil). Pangkas pucuk maupun wiwil pada tanaman tembakau bertujuan untuk menghentikan pengangkutan bahan makanan ke mahkota bunga atau kekuncup tunas sehingga hasil foto sintesis dapat terakumulasi pada daun sehingga diperoleh produksi krosok dan kualitasnya yang tinggi. Pangkas pucuk dan wiwil biasanya dilakukan secara manual. Pangkasan pucuk dilakukan pada saat button stage atau saat daun berjumlah 20 helai di atas daun bibit. Pangkasan wiwil dilakukan 3 sampai 5 hari sekali pada saat panjang tunas samping sekitar 7 cm. Wiwil dilakukan sampai panen berakhir. Pangkasan wiwil saat ini sudah dapat dilakukan dengan bahan kimia (sucrisida) Hyline 715. Penggunaan sucrisida memberikan hasil yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai