Anda di halaman 1dari 2

Tanggal 16 november 1992, di saat aku baru bisa membuka mata dan melihat dunia yang begitu indah,

terang dan nyaman. Hal yang paling pertama kulakukan hanyalah menangis, tangisan q saat itu adalah kebahagiaan bagi orang tuaku, Fikri Aldi pertama kali orang tuaku memanggilku, aku adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara. Kata mereka dulu aku adalah anak yang sangat nakal selalu melakukan hal yang membuat orang lain ataupun teman-teman masa kecilku tidak nyaman atas tingkahku, tapi ibu dan ayah tidak pernah memarahiku. Huft... dunia masa kecil adalah masa yang sangat sulit untuk diingat. TK adalah tempat pertama kali saya menuntut ilmu dari guru, SD, MTs, SMA hingga akhirnya saya kuliah di Univers Riau. TK (Taman Kanak-Kanak) belajar berhitung dengan menggunakan buah dan binatang, angka 1 adalah pohon kelapa, angka 2 adalah angsa disanalah aku belajar menuliskan angka. SD (Sekolah Dasar) awalnya guruku menganggap aku baik, karena aku sering mendapat ranking kelas, tapi sewaktu jari telunjukku luka dan berdarah, aku mengusapkan darah pada buku teman-temanku, aku menganggap itu sebagai kenang-kenangan dariku sebelun aku pindah sekolah ke tempat tinggalku saat ini. Waktu pun berlalu dan saya pun pindah rumah sekaligus berpindah sekolah di SDN 002 Kasikan, sekolah disana kurang menyenangkan bagiku, karena aku harus mencari teman baru lagi. MTs (Madrasah Tsanawiyah), aku mulai terpisah dengan orang tuaku, awalnya aku tak bisa melakukan sesuatu yang akhirnya menjadi bisa, aku mulai bisa mengetahui tentang sesuatu hal, masa yang indah, merasakan sesuatu hal yang belum pernah aku rasakan sebelumnya, yaitu perasaan berdebar ketika di dekat lawan jenis, hidup terasa begitu sebentar sehingga tanpa ku sadari kami akan menghadapi UN (Ujian Nasional). Akhirnya aku lulus Mts dengan nilai standar. MA (Madrasah aliyah), akirnya aku bisa melanjutkan sekolahku ke jenjang yang lebih tinggi lagi, asrama, itulah tempat tinggal kami saat bersekolah di MA Ummatan Wasathan, tidak ku bayangkan sebelumnya bahwa kehidupan asrama sangatlah disiplin. Hari pertama kami dibangunkan tepat pukul 04.00 dengan teriakan kakak kelas dan suara lonceng yang sangat keras membangunkan semua siswa, kami diinstruksikan agar berangkat ke mesjid dengan menggunakan kain sarung. Bingung, itulah yang kurasakan saat itu, karena sebelumnya aku tidak pernah menggunakannya, akhirnya walaupun takut lepas aku pun memakai kain sarung itu. Aku takut lepas, dengan siap siaga aku selalu memegang erat sarung yang aku gunakan sampai pulang dari mesjid. pukul 05.30 kami memasuki kamar tidur kembali, ku ingin melanjutkan tidurku yang terganggu tadinya. Tapi, pukul 05.35 saat mataku mulai terpejam,dalam hitungan lima! semua berkumpul di depan asrama! teriakan yang menggetarkan asrama itu kembali terdengar, dengan tergesa-gesa kami berlarian menuju pintu asrama dan berbaris.

Aku masih ingat saat itu masih banyak yang mengenakkan kain sarung, saat itu kakak kelas yang memberi instruksi untuk telungkup diatas aspal dan mempermainkan kami dengan menyuruh push up, setelah itu kami pun mengganti kain sarung dengan pakaian olahraga, karena kami akan diajak jogging memutari sekolah yang berada di dekat asrama. Pukul 07.30 kami selesai jogging, akhirnya selepas penat saya dan teman teman sarapan pagi dengan nasi goring, sarapan yang cukup enak bagiku, selepas sarapan kami kembali dikumpulkan didepan asrama dan push up, kami dipisahkan dalam bentuk berbagai kelompok, setelahnya setiap kelompok di bawa ke tempat yang terpisah, dan diajarkan berbagai hal, begitulah hari pertama dan kedua berlangsung. Hari ketiga kami melaksanakan rute Heaking ke dalam hutan di dekat daerah sekolah kami, pada posko pertama saya dan teman teman kelompok diberhentikan dan disuruh untuk menutup mata, satu per satu kami diberikan makanan yang kata mereka cacing, kami yang telah mual dan muntah tertipu, yang padahal kami makan tadi adalah mie. Posko berikutnya kami juga diberhentikan, tapi kali ini kami hanya dibentak dan disuruh melakukan sesuatu. Berikutnya kami diajarkan PBB, kami singgah ke posko berikutnya dan melakukan instruksi yang diberikan oleh orang yang berada pada tiap posko tersebut. 3 hari terasa begitu lama,hingga akhirnya kami mulai masuk kelas. Suasana MA pun berlanjut hingga akhirnya saya tamat dan melanjutkan pendidikan saya ke Universitas.

Oleh: Fikri Aldi NIM: 1003135834 Jurusan: Fisika

Anda mungkin juga menyukai